Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Interogasi 2
Ingat perkataan Silla, Sheren melihat ke arah Silla.Dalam sorot mata Silla tidak ada dendam, Silla menganggukkan kepala pelan seolah memberi saran agar Sheren mengakui kesalahannya pasti semua akan baik-baik saja.
"Maafkan aku Silla,,aku tidak tau kalau hasilnya akan seperti ini,, sungguh aku hanya ingin kamu putus dari Arif saja, tidak ada maksud lain". Sheren mendekati Silla yang berdiri di samping Arif.
Sheren meminta maaf sambil memegang tangan Silla.Silla melihat sorot mata Sheren, tidak ada kebohongan, Sheren tulus meminta maaf.
Silla memeluk Sheren dan membisikkan sesuatu.
"Akui perbuatanmu tanpa bantahan dan aku akan bantu agar kamu tidak dihukum". Silla berkata sangat lirih hanya Sheren yang mendengar.
Silla melerai pelukannya sambil tersenyum dia menganggukkan kepala.Sheren kembali ketempat duduknya lagi.
"Bagaimana Sheren apa kamu mengakui kesalahan mu??". tanya bapak kepala sekolah kali ini dengan nada lembut tidak seperti tadi.
"Iya Pak saya mengaku salah,,saya tidak berfikir panjang dan saya tidak tau hasilnya akan seperti ini".Sambil terus terisak Sheren mengakui kesalahannya seperti apa yang Silla minta.
"Bagaimana Silla?".Bapak kepala sekolah ganti bertanya kepada Silla.
"Saya memaafkan Pak,,dan kalau bisa biarlah masalah ini cukup sampai disini saja".
"Maksud kamu,,,kamu ingin melepaskan Sheren begitu saja tanpa ada sanksi apapun??"tanya Bapak kepala sekolah agak terkejut.
Beliau merasa heran, bukan hanya bapak kepala sekolah saja semua guru yang ada di sana juga merasa heran.Bisa-bisanya Silla melepas pelukannya begitu saja.
"Iya,,pak saya memberi kesempatan Sheren untuk memperbaiki diri". jawab Silla dengan entengnya.Membuat bapak kepala sekolah tambah melongo.
Biasanya korban akan meminta pelaku mendapatkan hukuman yang berat,ini Silla meminta pelaku dibebaskan saja.
"Apa alasan kamu minta Sheren dibebaskan???". Bapak kepala sekolah yakin Silla punya pertimbangan lain.
"Pertama,Sheren melakukannya dengan tujuan saya dan Arif putus,yang pada kenyataannya saya dan Arif tidak punya hubungan apapun jadi sebenarnya itu tidak perlu".
"Kedua, Sheren dan saya sebelumnya tidak ada masalah jadi biarkan kami saling berteman lagi seperti dulu.Misalnya saya minta Sheren dihukum trus Sheren dendam kepada saya itu malah akan menimbulkan masalah baru".
"Ketiga, saya hanya mau nama saya bersih kembali.Dengan Sheren mengakui semuanya otomatis nama saya akan bersih kembali".
"Saya mau ini jadi pelajaran buat Sheren kalau melakukan sesuatu itu harus dipikirkan sebab akibatnya dan sebelum melangkah harus tau tujuan pastinya".
Silla menjelaskan semuanya dengan yakin tanpa ada keraguan.Bapak kepada sekolah hanya manggut-manggut saja.Beliau mengerti apa yang difikirkan Silla.
Beliau cukup salut dengan kebesaran hati Silla yang ingin melupakan begitu saja masalah ini.
Fitnah dan pencemaran nama baik bisa dilaporkan kepada pihak yang berwajib.Apalagi sudah ada bukti.
Tapi mau bagaimana mana lagi, disini pihak yang dirugikan adalah Silla.Silla minta kasus ditutup ya beliau akan menutupinya.
"Baiklah sesuai permintaan kamu,saya akan menutup masalah ini tapi dengan syarat Sheren harus membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kesalahan lain ataupun yang sama dengan sepengetahuan orang tua, kalau Sheren mengulanginya lagi saya akan memberikan sanksi.Bagaimana Silla dan Sheren kalian setuju??".
"Iya pak ".jawab Silla dan Sheren bersamaan.
Sheren merasa lega karena masalah ini sudah selesai,dia tidak mendapatkan hukuman hanya tinggal mencari cara untuk minta tanda tangan orang tuanya tanpa perlu omelan panjang.
"Terimakasih Silla,,,,maaf aku sudah berburuk sangka dan jahat padamu". Sheren meminta maaf lagi dengan tulus tak lupa dia juga berterima kasih.
Sheren sebenarnya gadis yang baik.Berbicarapun dia dengan lemah lembut,sopan dan rajin.Entah kenapa dia bisa melakukan hal seperti ini.
"Baiklah karena sudah selesai semua bisa kembali melakukan aktivitas lagi atau pulang". Bapak kepala sekolah meminta semua membubarkan diri melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
Tanpa banyak kata semua keluar dari ruangan BK, termasuk bapak kepala sekolah.
"Sekali lagi terima kasih Silla,,,aku pulang dulu ya,,,!". Sheren berpamitan kepada Silla tapi tidak dengan Arif.
Dia merasa malu kepada Arif.Jangankan menyapa menatap pun tidak.Seolah dia tidak melihat keberadaan Arif.
"Kamu kenapa lepasin dia begitu saja??".Arif yang sedari tadi geram karena Silla membiarkan Sheren lepas begitu saja tanpa hukuman.
Mau protes tadi saat didalam dia tidak berani,dia hanya sebagai pendengar saja .Kini saat diluar dia baru angkat bicara.
"Kenapa bukannya senang,, cewek yang menyukaimu hingga berbuat nekat memfitnah orang tidak dapat hukuman,,,ha ha ha".Silla malah meledek Arif.
"ish..".Arif semakin sebal
"Kenapa??aku malah berharap kamu bisa membuka hati untuk Sheren,demi cintanya padamu dia berani berbuat nekat,,itu tandanya dia cinta mati padamu".
"Jika dulu dia langsung bilang cinta aku bisa pertimbangan,tapi sekarang cintanya sudah didampingi kejahatan itu bukan cinta lagi tapi obsesi.Aku tidak mau ambil resiko".
"Terserah lah,,aku sudah memberikan kamu kesempatan dan pilihan,kamu yang jalani aku sih cuma jadi tim sorak aja".
"Ya sudah kantin yuk haus,, telpon Dika suruh nyusul kantin depan,kasihan dia nunggu lama".
Tanpa menunggu lama Silla langsung mengambil handphonenya dan menghubungi Andika meminta dia nyusul di kantin depan sekolah.
Setelah menghubungi Andika, Silla dan Arif pergi menuju kantin.Hari ini cukup melelahkan, menguras waktu dan tenaga.
Tapi mereka lega akhirnya masalah selesai juga.Tinggal satu minggu lagi menunggu hasil pengumuman seleksi OSIS.Semoga Silla mendapatkan posisi yang bagus.
Tanpa sepengetahuan Silla dan Arif, Sheren menguping pembicaraan mereka tadi yang membahas supaya Arif mempertimbangkan untuk menerima cinta Sheren.
Mendengar perkataan Silla, Sheren merasa semakin bersalah.Silla bahkan masih mendukungnya untuk mendapatkan cinta Arif.Sheren sudah salah membenci orang.