NovelToon NovelToon
Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dibuang karena Ramalan ... Kembali karena Dendam.

Novel ini mengisahkan tentang seorang putra dari Kaisar Langit yang hendak dibunuh oleh ayahnya sendiri karena suatu ramalan. Beruntung, sebelum anak itu berhasil di bunuh, dia di bawa pergi oleh seorang pria tua dan menyembunyikannya di alam Tengah.

Zhang Ziyi namanya...

Hari-hari dia lalui dengan penuh kemalangan dan kesialan. Hingga pada suatu ketika, kesialan itu membawa dia pada sebuah goa, dimana di situlah keberuntungannya ia temukan. Dari situ pula lah dimulainya suatu perjalanan. Perjalanan Menjadi Yang Terkuat Diantara Yang Terkuat... Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit....

"Aku Zhang Ziyi... Seorang Putra dari Kaisar Langit, akan kembali ke alam atas... Menemui kaisar langit dan Menggulingkan Kaisar Langit... Mereka yang menghalangi jalanku, akan ku tebas dengan Pedang Naga Langit!!" ~Zhang Ziyi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 20 ~ Bertarung

...Selamat Membaca...

...----------------...

Zhang Ziyi melesat menembus gelapnya malam. Bayangan yang sempat dilihatnya itu bergerak dengan begitu cepat. Bahkan hanya dengan beberapa menit, Zhang Ziyi telah kehilangan jejak bayangan tersebut.

Menghentikan langkah sejenak. Zhang Ziyi mengaktifkan skill Eagle Eye untuk menilik sekitar. Tak ada yang bisa dia lihat selain bayangan pohon dimana-mana. Zhang Ziyi kemudian berlari kecil ke depan. Berharap dia masih menemukan keberadaan sosok tersebut.

Cahaya keperakan sang rembulan mulai menguak dan menembus celah-celah dedaunan rimbun. Bayangan seseorang kembali Zhang Ziyi temukan. Bayangan itu berlari cepat menjauhi dirinya. Kontan saja, Zhang Ziyi langsung berlari mengejar sosok tersebut.

Zhang Ziyi memusatkan energi Qi di kakinya. Mengaktifkan skill Langkah Bayang, juga Skill Eagle Eye. Berusaha meningkatkan kecepatan, takutnya sosok tersebut kembali menghilang.

Beberapa menit kembali berlalu, sosok itu kini telah menghilang kembali.

"Sial!" Zhang Ziyi berdecak kesal. Pemuda itu kembali melanjutkan larinya. Berlari lurus tanpa menoleh ke arah lain.

Terus berlari hingga Zhang Ziyi telah keluar dari wilayah klan Zhang cabang di kota Bintang. Tepat di sebuah jurang, Zhang Ziyi berhenti berlari. Diperhatikannya sekitar. Nampak tanah lapang dengan pohon-pohon yang tumbuh lebat beberapa meter dari tempatnya berdiri. Sinar keperakan dari Bulan purnama serta hembusan angin malam yang begitu sejuk, bertiup sedikit kencang menerbangkan setelan serta rambut Zhang Ziyi. Sejenak, pemuda itu terlarut dalam sebuah nostalgia yang tak dapat dia mengerti.

Suara langkah kaki seseorang dapat Zhang Ziyi dengar di belakangnya. Segera ia membalikkan badan.

"Paman!"

Seorang pria yang tidak lain adalah Zhang Wui berdiri beberapa meter dari Zhang Ziyi. Tangan kanan pria itu memegangi sebuah pedang dengan aura merah terpancar di dalamnya. Pria itu sendiri memasang sunggingan miring ke arah Zhang Ziyi.

Tak lama setelahnya, satu per satu para Penatua Klan Zhang mulai bermunculan dari kegelapan malam. Masing-masing dari tetua itu sendiri memegangi senjata yang siap digunakan untuk bertarung.

Melihat itu, Zhang Ziyi langsung mengambil sikap waspada. Segera dia mengeluarkan pedang Naga Langit dari cincin ruangnya. Pemuda itu bisa menebak akan apa yang akan terjadi ke depan.

"Hahaha! Pemuda Sampah. Kau tak bisa lari dariku... Perbuatanmu barusan ... Kau harus membayar nya!" Zhang Wui berkata dengan intonasi riak.

"Mambayar? Cih.... apakah kau tak salah dengan ucapan-mu barusan?" Zhang Ziyi membalas ucapan Zhang Wui.

"Oi-oi... Bocah! Kau mau berlagak seolah-olah kau lupa dengan kejadian tadi sehingga aku bisa memaafkan mu? Tch, kau terlalu percaya diri, nak?!"

"Maaf?! Kapan aku berbuat salah padamu? Kau terlalu percaya diri, Paman!" Zhang Ziyi membalikkan kata-kata Zhang Wui.

Mendengar itu, Zhang Wui nampak geram. "Sialan kau bocah, akan ku ajari kau bagaimana cara bersikap sopan saat berbicara dengan orang yang lebih tua."

Zhang Wui maju menyerang Zhang Ziyi. Para penatua yang ada di belakangnya pun juga ikut melesat ke arah Zhang Ziyi. Hingga dalam hitungan detik, pertarungan berat sebelah tak bisa terelakkan.

Dikerubuti oleh beberapa kultivator yang notabenenya memiliki kultivasi di atas Zhang Ziyi, namun tak membuat nyali anak itu ciut. Dengan gagah berani, Zhang Ziyi menyambut setiap serangan masuk dari penatua serta Zhang Wui.

Dengan mengaktifkan kedua Skill yang dia dapat dari dua binatang buas, serta menggunakan teknik Pedang Naga Langit. Zhang Ziyi berhasil mengimbangi gerakan mereka. Ditambah pedang Naga Langit di tangannya yang seperti memberinya energi yang tak ada habisnya. Semua serangan dari penatua serta Zhang Wui yang bagaikan air mengalir itu berhasil di putus oleh Zhang Ziyi.

Pola serangan yang semula teratur, mendadak amburadul. Zhang Wui sendiri serta para penatua begitu tak menyangka akan hal itu.

Beberapa saat, mereka mulai mengambil jarak.

"Kenapa bocah ini bisa sekuat ini?" Zhang Wui bertanya dengan raut wajah buruk.

"Pedang itu! Aku merasa ada yang aneh dengan pedang di genggaman tangan Zhang Ziyi!" Salah satu tetua menanggapi pertanyaan Zhang Wui.

"Iya, kau benar. Ada sesuatu khusus dari pedang anak itu. Ditambah teknik yang barusan di keluarkan Zhang Ziyi barusan yang begitu tajam dan sulit di tebak!"

Satu per satu penatua mulai mengeluarkan argumen mengenai kekuatan yang barusan di tunjukkan Zhang Ziyi.

"Ini tidak bisa di biarkan.... Serang anak itu dari arah berbeda. Serang dia secara terus menerus. Jangan biarkan jeda terjadi, sampai anak itu kelelahan."

Selesai Zhang Wui mengucapkan kalimatnya, para penatua mulai melesat. Kembali menyerang Zhang Ziyi.

Kali ini mereka menggunakan tujuh puluh persen dari kekuatan mereka. Meski demikian, Zhang Ziyi telah mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Dia telah membaca dan menebak pergerakan mereka.

Zhang Ziyi sendiri tak berniat menahan Kekuatannya. Zhang Ziyi mengeluarkan kekuatannya hingga di titik penuh. Sebelum mereka menggunakan kekuatan penuh, Zhang Ziyi telah lebih dulu mengeluarkan kekuatan penuhnya. Takutnya jika mereka menggunakan kekuatan penuh, maka tak kan ada lagi kesempatan Zhang Ziyi untuk mengelak ataupun membalas.

Pedang dari salah satu penatua terlibas cepat menargetkan batang lehernya. Beruntung dia masih sempat menghindar berkat bantuan dari Skill Eagle Eye juga Langkah bayang.

Di serang secara terus menerus tanpa henti, tak membuat Zhang Ziyi kewalahan sedikit pun. Pemuda itu dengan santai menepis, menghindar juga membalas serangan mereka.

Zhang Ziyi semakin mempercepat gerakannya. Memaksa para penatua serta Zhang Wui untuk mengikuti pola serangnya.

Beberapa saat beradu pedang, tiba-tiba terdengar bunyi keretakan pada masing-masing pedang dari para penatua serta Zhang Wui kala pedang mereka itu bertemu dengan pedang Zhang Ziyi.

Menghentikan pertarungan sejenak. Keenam orang itu langsung mengambil jarak. Terbelalak mata mereka kala mengetahui bahwa pedang yang mereka gunakan telah menunjukan keretakan. Tinggal menunggu satu serangan lagi sebelum hancur berkeping-keping.

"Ba-bagaimana bisa?"

Tak percaya mereka dengan hal itu. Pasalnya, kualitas pedang yang mereka gunakan ini tidaklah begitu rendah. Juga mereka telah mengaliri dengan energi Qi yang tidak sedikit.

Namun pedang mereka malah retak Kala beradu dengan pedang di tangan Zhang Ziyi.

"Sulit di percaya!"

Zhang Wui berkata sembari menoleh ke arah Zhang Ziyi. Seolah-olah pria itu tengah meminta penjelasan dari pemuda itu.

"Sayang sekali paman, pedang kebanggan mu itu ternyata tidak berguna jika beradu dengan pedangku." Zhang Ziyi berkata dengan intonasi menyindir.

Zhang Wui mengangkat sebelah alisnya melihat kepercayaan diri Zhang Ziyi. Seolah-olah pemuda itu telah meramal kejadian ini.

"Dari mana kau dapatkan pedang itu?"

"Hmm... Paman bisa mengetahui nya saat paman berada di Neraka!"

Selesai dengan kalimatnya, Zhang Ziyi lantas maju menyerang mereka satu per satu.

1
Raden Hanafi
kadang guru kadang master, gak ada pendirian sama sekali
Raden Hanafi
aura bukan nafsu
Raptor
Luar biasa
Ahmad Saekhu
buat modal slot torr
Raptor
🤣😂
Raptor
🤣
Arie Chaniago70
lanjut bro,,,,biar jelas alur cerita nya,,,,
Arie Chaniago70
gimana nya cerita nya bro,,,tak ada angin tak ada hujan,,,,bisa bisa ceritanya putus begitu aja,,,kecewa,,,banget,,,
Drs Sarbini
terimakasih Karya yg menarik.
Arie Chaniago70
hajar Zhang siksa biar nyahook,,,😀😀😀
Ahmad Saekhu
pokeke melu
Andi Kuswanto
Luar biasa
Wy Ky
keren
Arie Chaniago70
tangkap zang jadikan senjata untukelawan kaisar langit,,
Arie Chaniago70
semangat Zhang hancurkan mereka,,,
elang jawa
diancuk kakean iklan gak penting
Arie Chaniago70
jangan kalah bro sikat habis lawan,,,,
Pebri Reja ginting
mantap
Bambang Hidayat
Kecewa
Bambang Hidayat
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!