Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita
Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya
Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya
Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita putus
Nino masuk kedalam rumah dengan muka di tekuk terlihat lesu tanpa semangat, mama Zahra mengerutkan keningnya tak kala melihat sang anak tiba2 saja melewatinya tanpa menyapa, biasanya Nino akan mencium punggung tangan mama nya, namun saat ini dia begitu tidak perduli pada sekitar, hatinya hancur karna Anisa memintanya untuk menjauh.
"Nino sayang!" panggil mama Zahra, karna Nino hanya melewatinya tanpa menyapa.
"Iya ma," Nino menjawab tanpa semangat.
"Kamu kenapa sayang, apa kamu sakit?" mama Zahra begitu kawatir dengan keadaan putranya.
"Aku nggak apa2 ma, aku hanya capek."
"Ya udah kamu istirahat saja," mama Zahra tidak banyak bertanya, dia paham putranya pasti ada masalah, namun mama Zahra membiarkan nya dulu agar putranya lebih tenang, jika dirasa sudah tenang mama Zahra akan mulai mengorek informasi darinya.
Nino berlalu begitu saja tanpa berpamitan pada sang mama, Zahra semakin yakin anaknya pasti ada masalah karna selama ini dia tidak pernah bersikap begitu pada orang tuanya.
Nino langsung membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur, dia memandang langit2 kamar, hatinya kembali nyeri saat mengingat kata2 Anisa yang memintanya untuk menjauh.
"Aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu, aku tidak akan pernah berhenti sebelum mendapatkan cintamu," gumam Nino sebelum terlelap, dia begitu lelah, hati dan pikiran nya benar2 lelah, namun dia tidak akan menyerah, sebelum mendapatkan Anisa.
******
Ke esokan harinya tepat jam 9 pagi, Anisa bersiap-siap untuk menemui Radit di apartemen nya, karna hari ini hari minggu jadi inilah kesempatan yang bagus untuk menemui Radit, karna selain hari minggu Anisa selalu sibuk bekerja di kantor tapi kalau malam hari Anisa enggan keluar di malam hari.
Anisa berangkat menggunakan ojek online, Anisa sudah menyiakan hati dan perasaan untuk bisa menerima bahwasanya dia harus berpisah dengan Radit, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam nama Radit jelas masih menguasai hati dan perasaan nya, meskipun beberapa hari ini ada naman lain yang juga mengisi hati dan perasaan nya.
Anisa menghela nafas panjang sebelum memasuki apartemen Radit, dia yakin jika saat ini Radit pasti ada di dalam apartemen nya, karna sudah sering Anisa datang ke apartemen Radit, jadi dengan mudah dia masuk, Anisa masuk tanpa mengetuk pintu, Namun tak menemun kan Radit di seluruh ruangan sampai ahirnya Anisa menuju ke arah kamar Radit.
Samar2 Anisa mendengar sebuah suara, Anisa semakin mendekat ke arah kamar Radit, semakin jelas pula suara itu terdengan, Anisa menajamkan pendengaran nya dan benar saja suara seorang perempuan yang sedang mendesah.
Anisa memejamkan mata, dia tahu dan paham suara2 seperti itu pastilah suara seseorang yang sedang bercinta.
Entah kenapa pikiran dan perasaan nya begitu sakit saat mendengar suara seperti itu keluar dari kamar kekasih nya, meskipun niat Anisa datang hanya untuk mengahiri hubungan nya dengan Radit.
Anisa membuka pintu dengan perlahan di iringi pula dengan air matanya yang telah jatuh tak terasa, saat pintu terbuka lebar, benar saja Radit sedang bercinta dengan sorang wanita yang Anisa yakini jika dia adalah wanita bayaran untuk memuaskan segala hasratnya
Anisa memandang dua orang yang sedang bergumul dengan pandangan nanar, Radit tetap tidak menyadari jika ada seseorang yang sedang menyaksikan aksi bejatnya, hingga suara Anisa menghentikan gerakan Radit yang berpacu dengan cepat.
"Radit," panggil Anisa lirih, dengan air mata yang sudah menghiasi wajah cantik nya.
Dadanya bergemuruh, sesak itulah yang Anisa rasakan saat ini, dua tahun dia berpacaran dengan Radit tidak pernah sedikitpun Radit menyakiti perasaan Anisa, seandainya bukan karna orang tua Radit Anisa enggan untuk berpisah dari Radit, namun saat ini dia harus menerima kenyataan jika Radit tidak sebaik yang ia kira.
"Anisa," gumam Radit, menghentika gerakan tubuhnya, dia langsung turun dari atas tubuh wanita yang sudah ia bayar untuk memuaskan hasratnya yang selalu menggebu-gebu.
Anisa segera keluar karna melihat Radit berjalan kearahnya tanpa sehelai benangpun, Anisa jelas jijik melihat Radit dalam keadaan tanpa busana malah berjalan ke arahnya.
Anisa membuang pandangannya kearah lain dan segera keluar meninggalkan Radit yang sibuk mencari ****** ********, Anisa duduk di ruang tamu sambil menyeka air matanya yang tak henti mengalir, meskipun Anisa berniat untuk mengahiri hubungan nya dengan Radit, namun dia tidak ingin berahir seperti ini, jika dulu berawal dengan baik Anisa juga ingin mengahirinya dengan baik.
"Anisa," panggil Radit, dia sudah berpakaian lengkap namun masih memakai boxer untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.
"Anisa, maaf kan aku, ini tidak seperti yang kamu bayangkan, aku..aku akan menjelaskan semuanya," ucap Radit terbata, dia duduk bersimpuh di hadapan Anisa yang sedang duduk di sofa sambil menyeka air matanya yang terus mengalir tanpa henti.
Anisa tetap tidak bergeming, rasa sakit dan terkejut masih menguasai hati dan pikiran nya saat ini.
"Kita putus," ucap Anisa tanpa melihat wajah Radit yang memelas di depan nya.
"Tidak sayang, aku tidak mau berpisah sama kamu, aku sangat mencintai kamu, aku mohon kamu jangan bicara seperti itu," ucap Radit mengiba sambil memegang kedua tangan Anisa, air matanya tak bisa ia bendung, Radit benar mencintai Anisa namun penyakitnya telah membuat ia lupa akan cinta dan kasih sayang nya terhadap Anisa.
"Saat mama mu meminta aku untuk meninggalkan mu, aku sempat ragu karna sebenarnya aku masih sangat mencintaimu tapi saat aku melihat sendiri kelakuan bejat mu, sekarang aku yakin jika mengahiri hubungan ini adalah pilihan yang terbaik."
"Tidak Anisa, sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau berpisah sama kamu, kamu adalah hidupku, aku tidak mau kehilangan mu, aku melakukan ini karna sebuah alasan, aku terlalu mencintai mu sehingga aku lebih memilih wanita bayaran untuk menyelesaika masalahku." jelas Radit penuh penyesalan.
"Masalah apa yang kamu hadapi Dit? sehingga dengan mudahnya kamu melakukan dosa besar itu, aku tidak percaya Radit yang aku kenal bisa melakukan dosa sebesar itu?"
"Aku sakit, Nis, aku punya penyakit hiper s*x, aku seperti orang gila jika hasratku tidak dapat tersalurkan, aku tidak ingin merusak mu maka dari itu aku tidak pernah menyentuh mu, aku tidak ingin berpisah sama kamu, lebih baik kita menikah agar aku tidak perlu mencari wanita bayaran untuk memuaskan hasratku yang tak tertahan."ucap Radit tanpa beban.
Dia malah mengajak Anisa untuk menikah, sungguh di luar dugaan Anisa, setelah apa yang dia lakukan kini malah mengajak nya untuk menikah.
Anisa tersenyum kecut, tak pernah terpikir olehnya untuk menikah dengan Radit, meskipun sebenarnya Anisa sangat mencintai Radit, namun karna orang tua Radit yang terus menolok-olok Anisa karna anak yatim, karna itulah Anisa tidak pernah berpikir untuk hidup bahagia dengan Radit.
like Favorit 👍❤
Ibu jadi ibuk
Bahasa daerah mana ini ya?
itu balasan yg kau terima karena tlh menyakitti Anisa.
siluman rubah di pelihara
udah di kshhdp enak malah bertingkah.
tspi yach..nama juga jalang, pasti serakah dan tamak lah