Daniel Pratama seorang ceo perusahaan pratama,dia pemuda sukses di usia 28 tahun tidak hanya sukses dia juga mempunyai wajah yang tampan namun sayang nya sikap dia terlalu dingin hingga wanita yang mengingin kan nya pun memutus kan mundur.
Dinda lestari. seorang gadis yang mempunyai paras cantik.dia di asuh oleh kedua paman dan bibinya. tidak cuma cantik dia bahkan mempunyai otak yang jenius. karena berkat kepintarannya dia di jadi kan sekertaris di tempat dia kerja.
Kedua insan itu di pertemukan di kantor milik daniel, entah karena faktor bertemu setiap hari atau selalu berdua setiap hari.
cinta kedua nya mulai tumbuh dalam diri mereka masing masing.
Mau tau kelanjutan kisah mereka?
Yuk mampir ke novel ini.
[ Masih Tahap Revisi ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina_rina209, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pingsan.
Hari ini daniel dan papa nya akan mencari dokter terbaik di singapura.
" Semua sudah siap niel ?" tanya papa nya yang sedang duduk di kursi mobil nya.
" Sudah pa " balas nya.
Mereka pun pergi mengunakan mobil milik daniel yang ada di singapura untuk menuju ke ke rumah sakit terkenal di sana.
Dua puluh menit waktu yang di habis kan oleh daniel dan papa nya untuk menuju rumah sakit itu.
" Kita langsung ke ruangan nya kan ?" tanya papa nya daniel sambil berjalan memasuki rumah sakit.
" Iya pa "
Mereka pun melangkah kan kaki nya menuju ruangan milik dokter yang akan menangani penyakit mama nya nanti.
tok..tok..tok.
" Masuk " perintah orang yang ada di dalam ruangan itu.
" Ehemm "papa daniel berdehem cukup keras untuk mengalih kan perhatian laki laki yang sedang sibuk dengan berkas berkas nya.
" Eh, tuan daniel " Laki laki itu terkejut melihat daniel dan papa nya yang sudah sampai.
" Silahkan duduk dulu tuan " Imbuh nya lagi sambil mempersilakan tamu nya untuk duduk.
" Terima kasih " ucap daniel yang sudah duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
" Tuan ingin minum apa ?" tanya laki laki itu pada tamu nya.
" Tidak usah " ucap daniel.
" Jadi bagaimana apa ada dokter terbaik di sini untuk menyembuh kan istri saya ?" tanya papa nya the point.
" Ada tuan, sebentar saya panggil dulu " ucap laki laki itu sambil berjalan menuju pintu keluar untuk mencari dokter yang di maksud papa nya daniel.
" Kenapa papa gak bawa aja mama ke sini ?" tanya daniel saat ruangan sudah tidak ada lagi dokter itu.
" Papa ingin mama di rawat nya di indonesia aja niel, karena memudah kan kamu dan dinda untuk menjenguk mama " jelas papa nya.
Daniel pun hanya mengangguk saja, tak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampil kan dua orang yang memakai seragam dokter.
" Ini tuan, dokter yang akan menangani penyakit istri anda " ucap laki laki yang tadi sambil menunjuk dokter di sebelah nya.
" Perkenal kan saya dokter khusus penyakit kanker payudara." ucap dokter itu.
Setelah berkenalan mereka pun melanjut kan membahas segala macam yang akan di lakukan nanti di indonesia.
Sedang kan di indonesia.
Dinda kini sedang ada di kantor milik suami nya, awal nya dinda memutuskan untuk cuti satu hari saja tapi mengingat pekerjaan kantor yang tidak bisa di tinggal kan dinda pun terpaksa ke kantor walaupun dia sedang merasakan pusing yang hebat tapi dinda terus memaksakan tubuh nya untuk bekerja.
" Bu dinda apa baik baik saja ?" tanya raka saat melihat wajah istri dari atasan nya yang pucat.
" Ya saya baik baik saja kok " ucap dinda dengan berusaha tersenyum
" Kalau ibu tidak enak badan mending istirahat di rumah " saran raka karena tidak tega melihat wajah dinda yang pucat.
Belum juga menjawab ucapan raka, dinda sudah merasakan kepala nya yang pusing dan penglihatan yang gelap.
Brukk.
" Bu !! " Raka sangat kaget melihat istri dari atasan nya yang tiba tiba pingsan.
" Bu, bangun bu " ucap raka sambil menepuk nepuk pipi dinda.
' Aduh bagaiman ini, masa aku harus hubungi pak daniel sih ?' Gumam raka yang ragu untuk menyampai kan keadaan dinda pada atasan nya.
Setelah cukup lama memikir kan raka pun memutuskan untuk menghubungi daniel yang sedang ada di luar negri.
" Ada apa ?" tanya daniel saat asisten nya menelpon.
" Pak, ini bu dinda pingsan di kantor " ucap raka dengan hati hati karena dia takut kena amukan boss nya itu.
sedang kan daniel yang mendengar ucapan asisten nya langsung terkejut bukan main.
" Apa !! bagaimana bisa ?" tanya daniel dengan emosi sekaligus khawatir dengan keadaan istri nya.
" Tadi saya sudah menyarankan bu dinda untuk pulang. tadi bu dinda kukuh tidak mau meninggal kan pekerjaan nya " jelas raka.
" Baik lah, sekarang kamu bawa dinda ke rumah sakit. nanti saya akan menyusul ke sana " setelah mengatakan itu daniel pun langsung bergegas merapih kan baju baju milik nya.
" Pa kita akan pulang sekarang " ucap daniel sambil merapih kan baju nya.
" Kenapa mendadak niel ?" tanya papa nya yang juga kaget karena kepulangan nya nanti sore tapi daniel sudah menyuruh nya untuk pulang siang ini juga.
" Iya pa, tadi daniel dapat telpon dari raka kalau dinda tadi pingsan di kantor " ucap daniel yang masih sibuk memasuk kan baju milik nya ke dalam koper mini milik nya.
" Kok bisa pingsan gitu ?" tanya papa nga keheranan.
" Daniel juga gak tau pa "
Mereka pun sibuk mengemas barang barang mereka, setelah di pastikan semua nya mereka pun pergi menuju bandara yang di mana pesawat pribadi nya sedang menunggu nya.
" Apa mama kamu udah tau kalau dinda pingsan ?" tanya papa nya yang kini sudah duduk di kursi pesawat.
" Daniel gak tau pa " ucap daniel tanpa melihat wajah papa nya karena dia sedang fokus menanya kan keadaan dinda pada asisten setia nya.
Sedang kan di indonesia.
Setelah menghubungi bos nya raka pun membawa dinda ke rumah sakit terdekat dengan kantor nya.
sesampai di sana dinda pun langsung di tangani oleh dokter yang ada di rumah sakit itu.
tak lama kemudian ponsel milik nya berdering dan menampil kan nama bos nya
" Bagaimana keadaan dinda sekarang ka ?" Tanya daniel di ujung sana.
" Dinda masih di tangani pak " balas raka.
" Kalau sudah di tangani jangan lupa telpon saya lagi ya ka " ucap daniel sebelum mematikan telpon nya
" Baik pak " setelah itu mereka pun memutus kan sambungan telpon nya.
Tak lama kemudian dokter yang menangani dinda pun keluar dan langsung menghampiri raka yang sedang duduk di kursi tunggu.
" Bagaimana keadaan dinda dok ?" tanya raka yang kini sudah berdiri di hadapan dokter yang tadi menangani dinda.
" Apa anda suami nya.?" bukan nya menjawab dokter itu malah berbalik tanya kepada raka.
" Bukan dok " ucap raka sambil menggeleng kan kepala nya.
" lalu di mana suami pasien ?" tanya dokter itu lagi.
" Suami nya sedang ada urusan di luar negri dok " balas raka seada nya.
" Lalu bagaiman keadaan nya dok ?" imbuh nya lagi.
***jangan lupa
vote.
like***.