Nata Putri Ananta, seorang gadis cantik yang selalu ramah kepada semua orang. Namun, memiliki ketidakpekaan terhadap situasi di sekitarnya.
Vero Putra, seorang cowok yang menyukai Nata dalam diam, tanpa berani mengungkapkan. Hingga ia berani mengungkapkannya tahap demi tahap.
Lalu gimana kelanjutannya, apakah Vero berhasil meluluhkan hati gadis yang tidak peka? atau ia gagal dalam misinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulang Tahun
Aku berdiri dibantu vero. perlahan aku membuka selimut yang menutupi tubuh ayah. Aku masih menangis bahkan air matanya tak bisa ku tahan lagi.
Perlahan selimut yang menutupi tubuh ayah terbuka dan---------bantal guling.
"Bund kok guling?" tanyaku bingung.
"Happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birtday to you" ucap seseorang dari arah pintu masuk.
"Ayah?" ucapku penuh tanya. Orang itu adalah ayah ia membawa sebuah kue dihiasi toping coklat dan lilin di atasnya.
Ayah membawanya dengan langkah tertatih tatih dan masih menggunakan baju pasien.
"Ayah" ucapku lagi lalu berlari merangkul ayah.
"Ayah gak papa?" tanya ku.
"Kamu gak liat, ayah gimana"
"Kok ayah bawa kue si, siapa yang ulang tahun" tanyaku lagi.
"Kamu pura-pura lupa atau emang gak inget?"
"dua duanya yah, pura-pura lupa karna emang gak inget"
"Hahhaha, kamu bisa aja"
"Siapa yang ulang tahun ya? kalau bunda kan masih lama, ayah juga kurang lebih dua bulan lagi trus siapa?"
"Coba kamu pikir de" ucap bunda.
"Aku dong"
"Yaps selamat ulang tahun nata putri ayah"
"Makasih ayah aku aja gak inget kalau hari ini aku ulang tahun" ucapku cengengesan.
"Kamu ulang tahun ta?" tanya vero.
"Kok gak bilang? ".
"Aku aja gak inget gimana mau ngasih tau"
"Kamu gak mau niup lilinnya ta? nanti keburu meleleh" ujar ayah.
"Oiyah, aku sampe lupa" ucapku lalu meniup lilinnya.
"Nah sekarang kamu potong kuenya" ucap bunda memberikan pisau dan piring.
"Suapan pertama buat ayah, suapan kedua buat bunda" ucapku sembari menyuapi mereka.
"Dan suapan ketiga buat kamu" ucapku menyuapi vero. Sedangkan ia hanya tersenyum.
Aku meletakkan kuenya dan membantu ayah duduk di tempat tidurnya.
"Ayah sama bunda kok tega si boongin aku"
"Ayah sama bunda gak maksud kok ta, kita cuman mau ngerayain ulang tahun kamu doang" ucap bunda.
"Tapikan gak gitu juga caranya kan aku jadi khawatir"
"Dengan begitu kan ayah bisa tau kalau kamu sayang sama ayah."
"Oiyah ini siapa?" tanya ayah menunjuk vero.
"Kenalin saya vero om, pacarnya nata" ucapnya santai.
"Kamu pacarnya nata, padahal setau om nata itu gak pernah tertarik sama yang namanya pacaran."
"Berarti saya beruntung dong om bisa dapetin nata"
"Pastinya beruntung banget"
Tawa keduanya pecah begitu pun dengan bunda. Apa mereka gak sadar kalau aku kesel dengernya.
"Oiyah ta, berhubung kamu hari ini ulang tahun nanti malam dinner sama aku"
"Gak aku mau jagain ayah"
"Boleh gak om?"
"Boleh kok kalian pergi aja " ucap ayah.
"Nah ayah kamu udah ngizinin jadi kita pergi malam ini, nanti aku jemput"
"Hmm"
****
Sekarang ayah sama bunda udah ada dirumah. Ayah udah boleh pulang dari rumah sakit tapi harus banyak istirahat.
"Ta kamu udah siap-siap belum"
"Udah"
"Kok kamu perginya kayak gini dandan dulu napa? mana bajunya biasa aja lagi"
"Aku malas bund"
"Udah sini bunda dandanin"
"Gak mau bund"
"Udah nurut aja"
Akhirnya aku pasrah pada bunda yang mau mendandani ku.
Tak lama bunda selesai mendandaniku. rambutku di digerai dan bagian bawanya dibuat agak bergelombang. Aku memakai gaun merah selutut. Ditambah highils yang tingginya 2 cm. aku melihat penampilan ku dicermin sangat berbeda dari biasanya.
gitu aja, thor??
payaahhh
kl vero gk. prnh percaya
pusing aqu
double date nih....
serasa baca diary
semangat kak