Seorang gadis yang menyukai seseorang yang tidak mungkin bisa dimiliki, selain dia adalah seorang idola yang disukai banyak wanita, bahkan dia juga adalah idola beda negara.
Namun respons sang Idola yang membuatnya perlahan mencintainya dan berharap lebih, apakah sang Idola juga memiliki perasaan yang sama, atau hanya menganggapnya hanya sebatas fans?
Lalu mengapa sikap dan perlakuannya seolah membuatnya merasa spesial?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYATAKAN PERASAAN
Setelah selesai makan siang mereka melanjutkan trip dengan berkeliling sambil menunggu acara kembang api nanti malam kini mereka memutuskan untuk pergi ke mall untuk berbelanja mereka memasuki sebuah toko aksesoris dan asik memilih\-milih aksesoris yang lucu\-lucu.
“Eh Sean mana?” Tanya Flora yang menyadari Sean tidak ada dan diikuti yang lain.
“Oh Sean bilang mau ke toilet tadi” balas Eza.
“Oh kirain ilang” sahit Flora asal.
“Anal segede itu ilang pun ga ada yang mau bawa pulang” balas Dion asal juga.
“Vi beli apa aja?” Tanya Dina pada Violet.
“Aksesoris sih aku suka lucu\-lucu jepitnya juga” jawab Violet yang kembali asik memilih\-milih.
“Kayaknya aku udah deh aku bayar dulu ya” ucap Violet yang sudah memegang beberapa aksesoris menuju kasir sedangkan yang lain masih memilih\-milik.
“Bayar pakai ini kak” ucap Sean tiba\-tiba menyodorkan kartunya pada kasir.
“Eh ga usah aku bayar sendiri aja” ucap Violet berusaha menolak.
“Tidak papa aku aja yang bayar” ucap Sean.
Akhirnya kasir pun menggesek kartu Sean melakukan pembayaran setelah selesai mereka menunggu yang lain di sofa karena mereka masih asik memilih.
“Kamu tidak membeli sesuatu?” Tanya Violet.
“Tidak aku sering kesini jadi tidak ada yang mau di beli, paling akan membeli buah kering dibawa pulang nanti” balas Sean.
“Oh ya? Belinya dimana? Aku mau beli juga” sahut Violet.
“Ada nanti habis ini paling anak\-anak bakal kesana” balas Sean.
“Baiklah” Violet.
Karena tidak ada tema pembicaraan lagi akhirnya mereka saling diam dan sibuk dengan ponsel masing\-masing, sampai semua teman\-temannya menghampirinya setelah selesai.
“Udah yuk kita ke toko berikutnya” ajak Eza yang memang paling excited kalau masalah belanja.
Yang lain pun mengikuti Eza dari belakang.
Setelah berbelanja karena hari sudah mulai gelap mereka pun menuju sebuah tempat yang memang banyak penjual jajanan di tepi jalan yang dekat dengan tempat menyaksikan kembang api nanti.
“Mau beli sesuatu tidak?” Tanya Sean tiba\-tiba membuat Violet terkejut.
“Ah nggak nanti dulu belum ingin beli apapun” jawab Violet yang bertanya\-tanya dalam hati.
\(Ni anak kenapa sih tiba\-tiba banget nanya gitu bikin gugup aja\) bayin Violet.
\(Apa aku langsung bilang aja ya ke Violet kalau sebenarnya aku menyukainya tapi apa dia mau sama aku dan apa dia bisa nyimpen semua di belakang?\) batin Sean bingung.
“Eee” ucap Sean dan Violet bersamaan membuat semua temannya yang mendengarnya memandang ke arah mereka.
“Ehh kenapa pada ngeliatin” ucap Violet gugup.
“Ga ada kaget aja kalian mau ngomong aja barengan” ucap Flora.
“Oh hehe, oh ya aku mau beli itu kalian mau ga?” Ucap Violet mengalihkan pembicaraan , temanya yang tidak menyadari kalau violet hanya mengalihkan pembicaraan pun setuju saja.
“Ayo” ajak Dina menarik Violet.
Saat sedang mengantri Violet memainkan ponselnya hanya untuk Scroll\-scroll saja. Sampai tiba\-tiba ada pesan masuk dari Sean.
“Vi aku mau kasih sesuatu buat kamu” pesan Sean.
“Sesuatu? Apa itu?” Balas Violet.
“Nanti saat acara kembang api di mulai duduk di sebelahku ya” balas Sean.
Kini mereka sudah menyiapkan karpet tempat duduk untuk menyaksikan kembang api, Sean dan Violet duduk di belakang sedangkan teman\-temanya duduk di depan mereka.
“Vi sebenarnya aku suka sama kamu” ucap Sean tiba\-tiba membuat Violet terkejut.
“Apa kamu mau jadi pacarku? Tapi kita tidak bisa mengungkap hubungan kita di publik perusahaan melarangnya, apa kamu bisa menjalin hubungan denganku tapi hanya di belakang layar? Tapi aku serius aku ga main\-main sama kamu aku janji aku akan memperlakukanmu dengan baik” lanjut ucap Sean yang semakin membuat Violet terkejut.
“Maaf kalau menurutmu ini tiba\-tiba kamu ga harus menjawabnya sekarang, oh ya ini buat kamu” ucap Sean lagi memberikan sebuah kotak kecil pada Violet.
\(Ini serius? Sean nembak aku? Apa aku mimpi?\) batin Violet yang langsung menampar wajahnya.
“Aishhh” desisnya yang merasa sakit karna menampar wajahnya sendiri membuat teman\-temannya menoleh ke arahnya.
“Kenapa Vi?” Tanya Eza.
“Oh tidak papa tadi ada nyamuk hehe” ucap Violet canggung akhinya yang lain kembali menyaksikan kembang api lagi.
Violet memandang ke arah Sean yang duduk di sampingnya.
“Kamu serius Sean?” Tanya Violet memastikan di jawab anggukan kepala oleh Sean.
“Jika kamu bersedia dan siap menjalani seperti yang aku katakan” jawab Sean Violet mengangguk dan membuka kotak kecil yang di berikan oleh Sean.
“Cincin?” Lirik Violet setelah mengetahui isi kotak tersebut adalah cincin.
“Jika kami setuju kamu boleh memakainya jika tidak kamu boleh menyimpannya” ucap Sean.
Tanpa bicara Violet menyodorkan tanganya sejenak Sean bingung namun setelah mengerti Sean mengambil cincinya memakaikannya pada Violet.
“Bagaimana kamu tau ukuran jariku?” Ucap Violet bertanya karena cincinya pas dengan jarinya.
“Emm tadi waktu di toko aksesoris…” Sean menceritakan semuanya tadi Violet sempat mencoba sebuah cincin ukurannya pas tapi dia tidak suka modelnya jadi Sean mengambilnya dan dan izin pamit ke toilet padahal Sean membawanya ke toko perhiasan untuk membeli cincin yang ukurannya sama.
“Hhh terimakasih” ucap Violet tersenyum senang.
\(Kenapa senyum dia begitu manis jadi ingin menciumnya apapak bibirnya semanis senyumannya, ehh Sean sadar dia baru saja menerimamu\) batin Sean memandangi Violet.
“Eh kalian laper ga sih ini sudah lewat waktu makan malam” ucap Rio.
“Iya kita makan dulu lah ayok” ucap Eza.
“Mau makan apa kita ?” Ucap Dina.
“Bingung ishh disini makanannya juga itu\-itu aja ga sih?” Sahut Flora.
“Kita makan hotpot aja mau ga?” Ucap Dion.
“Boleh sih” ucap Flora.
“Aku ngikut kalian aja” sahut Violet.
Akhirnya mereka pergi menuju restoran Hotpot yang tidak jauh dari sana.
NEXT>>