NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

"TANAM-TAMAN UBI, TAK PERLU DI BAJE. BACOT KAU BABI, KITA GELUD SAJA," teriak Alea yang sedang karokean di kamar milik Aqila, dan teriakannya itu seperti tidak ada beban kehidupan.

"Berisik anjing," kesal Aqila kepada Alea.

"Ini lagi berisik," ucap Alea dengan polosnya dan mendapatkan lemparan bantal dari Jesika.

"Kenapa sih lo malah lempar gua pake bantal?" tanya Alea sembari kesal karena dilempar bantal.

"Ya lo nya nyebelin! jadi pengen gua jual dah ginjal lu," jawab Jesika yang sedikit ngegas.

"Ah kalian mah gak seru, pada diem semua," ucap Alea mengerucutkan bibirnya karena bosan.

"Ya terus apa kita harus joget-joget gak jelas gitu?" tanya Aqila.

"Ya gak gitu juga aish, maksudnya ya jangan pada diem sendiri. Harusnya pada ngobrol gimana gitu," cerocos Alea.

"Kita lagi sibuk sama kesibukan sendiri Lea, jadi maaf kalo pada diem-diem gini," jelas Jesika.

"Emang kalian lagi pada bahas apa sih?" tanya Alea yang heran.

"Kita lagi mikirin tentang Aina yang kelas 10 itu loh, yang dulunya suka dibully sama Dewi dkk," ucap Aqila dan mereka semua pun mulai mendekati Aqila untuk mengetahui siapa Aina sebenarnya.

"Emangnya dia kenapa?" tanya Alea.

"Gua rasa nih ya, kaya ada yang disembunyikan dari si Aina. Soalnya di sekolah aja gelagatnya kaya ada yang disembunyikan," jelas Aqila membuat yang lain terheran-heran.

"Emang gelagatnya kaya gimana?" tanya Wilona.

"Ya dianya banyak diem gitu," ucap Aqila dan mendapatkan jitakan dari Alea.

"Awwssshh, kenapa lo malah jitak gua sih? sakit tau," ucap Aqila dan mengelus kepalanya yang dijitak oleh Alea.

"Ya kan dari sononya Aina itu pendiem markonah," geram Alea kepada Aqila.

"Itu gua belum selesai ngomong Alea! makanya dengerin gua dulu, gua belum selesai ngomong malah lo potong," kesal Aqila dan Alea hanya cengengesan.

"Udah-udah kalian ini berantem terus, gak capek apa?" tanya Wilona.

"Enggak," ucap mereka berdua dengan kompaknya dan membuat Jesika kesal bukan main.

"Untung temen kalo bukan dah gua elus-elus dari dulu," gumam Jesika tapi masih terdengar oleh mereka bertiga.

"Dielus-elus pake apa?" tanya Alea.

"Pake golok! puas lo? dah lah ngomong sama kalian bawaannya darah tinggi mulu," kesal Jesika.

"Udah lah Jes, jangan tanggepin mereka. Kita waras kita diem," ucap Wilona yang sama kesalnya terhadap Aqila dan Alea.

"Dah lah to the point aja ye, jadi si Aina itu sering ngelamun terus tatapan matanya tuh kosong," jelas Aqila membuat mereka jadi serius.

"Apa jangan-jangan ada hal yang dia sembunyiin dari kita?" tanya Alea kepada mereka semua.

"Kayanya sih iya kaya gitu, coba deh besok kita tanya aja sama dia," jelas Jesika.

"Tapikan ya besok hari sabtu, jadi libur lah," ucap Alea.

"Iya juga sih, jadi ya udah senin aja," ucap Wilona dan diangguki oleh yang lainnya.

"Btw Kiara udah berangkat?" tanya Jesika.

"Katanya sih udah, gimana kalo kita vc aja yuk," ucap Alea.

"Ihk tapikan ya jam di Indonesia sama di London kan beda sayang, jadi ntar dulu aja deh ya," ucap Aqila.

"Oh gitu ya," ucap Alea.

Saat mereka sedang diam tiba-tiba Gibran masuk ke dalam kamar Aqila.

"Hallo selamat malam babu-babu ku yang ku benci," ucap Gibran saat membuka pintu kamar Aqila dan langsung mendapat lemparan bantal dari para ciwi-ciwi.

"Anjir, kenapa malah lempar gua pake bantal? emangnya gua ada salah gitu?" tanya Gibran sembari kesal.

"Salah lo banyak, kalo lo lupa!" ucap Alea ngegas.

"Emang salah gua apaan dah? perasaan gua gak ada salah sama kalian semua," ucap Gibran dengan watadosnya.

"Salah lo banyak! salah satunya lo nikahin Aqila tanpa sepengetahuan kita," ucap Jesika sewot. Alea dan Wilona pun menganggukan kepalanya setuju dengan ucapan Jesika.

"Apa iya kalian harus tau? ya enggak perlu tahu lah," ucap Gibran tak kalah sewotnya.

"Ya harus tau bangsat!" ucap Wilona ngegas.

"Apa jangan-jangan lo ngehamilin Aqila ya? sampai-sampai harus nikah muda terus sembunyi-sembunyi kaya gini," ucap Alea memicingkan mata kepada Gibran.

Alea pun langsung mendapatkan lemparan bantal dari Gibran dan jitakan dari Aqila.

"Sembarangan lo kalo ngomong! emangnya lo pikir gua mau apa dianuin sama cowo? ya kagak mau lah bangsat," ucap Aqila kesal.

"Terus lo pikir gua cowo brengsek apa nodain cewe yang gua sayang! penyebar hoax nih yang kaya gini," cibir Gibran.

"Ya kali aja kalian nganu dulu langsung nikah," ucap Alea dengan polosnya.

"Nganu-nganu apaan sih anjir? bikin ambigu aja nih gua," ucap Jesika.

"Lo polos apa pura-pura polos?" tanya Wilona sambil tersenyum sinis.

"Aku masih kecil tante, aku masih polos," ucap Jesika dengan watadosnya.

"Halah bacot, polos-polos gitu pasti isi wpnya ada yang ++ kan? ngaku gak lo? sama gak nih kaya yang lagi baca," selidik Wilona.

"Ish lo tuh ya kalo ngomong suka bener," ucap Jesika cengengesan.

"Muka polos otak bokep," cibir Wilona dan langsung mendapatkan tabokan manja di bibir Wilona dan pelakunya adalah Alea.

"Mulutnya dijaga ya! yang baca masih pada bocil nih. Termasuk Authornya juga," ucap Alea yang masih kesal.

"Kalian ini ya pada adu bacot mulu, gua ke sini disuruh sama Mommy Siska buat kalian makan malem bersama," ucap Gibran membuat mereka bertiga turun dari ranjang Aqila dan langsung ngacir ke ruang makan.

"Napa gak ngomong dari tadi bahlul, kalo gitu gua kan langsung ke bawah kagak perlu banyak omong," ucap Alea dan langsung turun kebawah. Tapi ia tak sengaja menginjak kaki Gibran.

"Awshh, sialan lo ya," umpat Gibran sambil memegang kakinya yang diinjak oleh Alea.

"Temen kamu tuh sayang pada ngeselin semua," ucap Gibran dan menghampiri Aqila.

"Ya kamu tau sendiri lah mereka tuh maniak makanan jadi jangan salah kalo mereka langsung ngacir kalo disuruh makan," ucap Aqila yang memang benar adanya.

"Iya juga sih," gumam Gibran dan Aqila pun menganggukan kepalanya.

"Oh ya, kapan kita bisa manja-manjaan bareng hm? kita pada sibuk masing-masing ya," ucap Gibran dan merebahkan diri di kasur Aqila dan menjadikan paha Aqila sebagai bantalnya.

"Sabar ya sayang, kita harus selesain dulu masalahnya ya. Kita pasti bisa kok kaya pasangan yang lain, yang bisa romantis-romantisan," ucap Aqila mengelus kepala Gibran dengan sayang.

"Iya sayang aku sabar kok, asalkan kamu gak kegatelan sama cowo lain," ucap Gibran dan Aqila langsung mendorong Gibran.

"Heh jadi kamu pikir aku kegatelan gitu sama cowo lain iya?!" tanya Aqila yang agak ngegas.

"E-eh gak gitu sayang, maksud aku tuh kamu jangan lirik-lirik cowo lain," ucap Gibran.

"Oh gitu ya, aku gak kegatelan kok sama cowo lain. Ngapain aku gatel sama cowo lain wong cowo akunya aja ganteng bukan main loh," ucap Aqila.

"Makasih sayang," ucap Gibran sambil memeluk Aqila.

"Sama-sama sayang," ucap Aqila.

"Oh ya sayang, kata Arjuna besok malem bakalan ada acara di markas TENGKORAK jadi kamu disuruh dateng kesana," ucap Gibran dan Aqila pun menganggukan kepalanya.

"Ya udah kita ke bawah yuk, aku udah laper," ucap Aqila.

"Iya sayang ayo," ucap Gibran.

Mereka berdua pun turun untuk makan malam bersama.

🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝

Di kediaman keluarga Adhitama

"Bun, Yah, aku mau jujur sama kalian," ucap Arjuna tiba-tiba saat mereka sedang berkumpul di ruang tv.

Bunda Manda yang merasa hal itu penting, Bunda Manda pun langsung menyuruh Sahira untuk masuk ke kamarnya.

"Sahira Sayang, kamu masuk ke kamar dulu ya," ucap Bunda Manda dan menyuruh Sahira yang sedang duduk di pangkuannya.

"Oke Bunda," ucap Sahira dan langsung turun dari pangkuan Bunda Manda.

"Kamu mau bicara apa Nak?" tanya Ayah Adam.

"Aku ini brengsek Ayah, Bunda. Aku udah bikin Bunda sama Ayah kecewa sama aku," lirih Arjuna.

Ayah dan Bunda pun langsung menghampiri Arjuna.

"Kenapa kamu bilang gitu sayang? kamu memangnya buat masalah apa?" tanya Bunda.

"Aku udah hamilin anak orang."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!