Mafia Cantik Kesayangan CEO

Sesampainya di kafetaria. Killa duduk menumpu dagu dengan tangan nya yang menempel di atas meja. Pandangan nya kosong menatap air di dalam gelas yang terletak tepat di hadapan nya.

Oh my god, Killa apa yang sedang kau pikirkan? Lelaki itu sama sekali tidak memiliki sisi yang baik. Ingatlah jika dia sudah merenggut harta yang paling berharga darimu....

Killa tidak bisa berhenti memikirkan tentang kejadian pagi tadi. Jika saja waktu bisa di putar, Killa tidak akan berlari masuk ke dalam lift yang sama dengan Marvin. Pasti nasib nya tidak akan seperti ini.

"Kenapa melamun?" Sapa seorang gadis cantik berseragam sekolah. Gadis itu langsung bergabung duduk tepat di hadapan Killa.

Killa mengerutkan dahi nya menatap gadis itu dengan tatapan menyelidik. "Jam segini kamu masih mengenakan seragam sekolah? Yaaa Naya Roses dari mana saja kamu?" Tanya Killa.

"Hussshhh.....kakak jangan menyebut nama lengkap ku seperti itu!! Aku tidak mau jika ada yang mendengar nya? Aku tidak mau mereka tahu jika aku adalah anggota keluarga Roses..."

Naya menutup mulut kakaknya menggunakan telapak tangan mungil nya. Ia menoleh kiri dan kanan takut ada yang mendengar ucapan sang kakak.

"Lepaskan tangan mu" Killa menepis tangan Naya yang menutupi mulut nya. "Apa kau sudah makan?" Tanya Killa selanjut nya.

Naya menggelengkan kepala nya. "Tidak ada makanan di rumah, untuk apa kau bertanya sok perhatian seperti itu?" Tanya Naya balik dengan sinis nya.

"Apa kau mau ku hajar disini? Berani sekali berbicara pada kakak seperti itu" Killa mengangkat tangan nya hendak memukul kepala adik nya.

Dengan cepat Naya menaruh tas di atas kepala untuk menangkis jika Killa betulan akan memukul nya. "Kenapa? Memang nya ucapan ku salah? Kau saja tidak pernah ada di rumah? Bagaimana aku bisa makan jika tidak ada yang membuatkan makanan, terlebih mau beli kita tidak punya uang" nyolot Naya kepada kakak nya.

Killa terdiam mendengar perkataan sang adik. Kata-kata tersebut berhasil membuat hatinya sakit. Perih sekali rasanya karena itu memang kenyataan yang ada.

"Pesanlah makanan, kakak yang akan membayar nya" Killa menghela nafas, sabar dengan keadaan.

"....kakak baru mendapatkan uang dari hasil kerja, kau bisa memakainya untuk biaya kursus dan sekolah mu!!! Kau juga bisa membeli makanan dengan uang ini" lanjut Killa mengeluarkan sebuah buku tabungan berserta ATM nya. Lalu menaruh nya di atas meja tepat di hadapan Naya.

Naya memicingkan matanya. "Apa kau melakukan pekerjaan itu lagi? Sudah sering ku katakan jika aku lebih baik berhenti sekolah, dari pada kau terus-menerus melakukan pekerjaan itu!! Bagaimana jika kau terluka parah? Atau kau malah dibodohi oleh seseorang yang kau targetkan? Ingat baik-baik terkadang sesuatu tidak berjalan selancar apa yang kita harapkan" omel Naya. Dia sangat kesal terhadap kakak nya yang begitu keras kepala.

Killa tersenyum menatap wajah Naya yang sedang mengomel panjang lebar kepadanya.

Ternyata adik ku sudah sebesar ini, aku tidak pernah menyadari nya....

Perkataan mu benar Nay, kakak memang sudah terluka dan juga sudah dibodohi oleh seseorang....

Killa bergumam di dalam hatinya.

"Ambilah ini, gunakan dengan baik, jangan bolos sekolah terus...." Killa beranjak dari duduk nya sambil tersenyum kepada Naya.

Naya ikut beranjak. Lalu menahan pundak Killa ketika dirinya hendak berlalu pergi. "Kau mau kemana lagi? Apa kau tidak mau pulang ke rumah?" Tanya Naya.

"Kakak akan segera pulang, hanya saja masih ada yang perlu kakak kerjakan" ucap Killa tersenyum kembali lalu pergi meninggalkan Naya.

TBC.

Note : Jangan lupa like dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar☺️☺️

Vote dan beri hadiah Author supaya Author nya semangat untuk up💪🏻💪🏻