NovelToon NovelToon
AIR MATA PERNIKAHAN

AIR MATA PERNIKAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Pelakor / Romansa Fantasi / Selingkuh / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Kisah hidup Amaya Mentari yang mencari kebahagian sejati nya di tengah perselingkuhan suaminya.

Dimana delapan tahun pernikahan tidak ada artinya di mata suaminya.

Pengorbanan Mentari tak di hargai selama ini. Kesetiaan nya di balas air mata. Dan yang paling mengenjutkan ternyata selama ini suaminya telah menikah lagi dan memiliki anak dari wanita lain. Dan paling sial nya, keluarga suaminya mendukung itu semua.

Mentari" jika kesetianku di balas penghianatan, jika pernikahan ku tak berarti di mata nya, buat aku pertahankan!"

"Bandingkan aku dengan wanita lain nya mas. Apa ada yang bisa menerima mu dengan kemiskinan mu?"

"Apa ada yang melayani mu sebaik aku saat kamu lumpuh mas?"

"Bahkan mantan si4lan mu meninggalkan mu di hari pernikahan mu mas?"

Dan sekarang, kamu malah menikahinya dan memiliki anak dengan nya, di saat sembuh? Terlalu kamu mas?"

"Apa guna nya hadir ku selama ini di hidup mu mas? "

Yuk ikuti Kisah hidup Amaya Mentari di tenggah badai rumah tangga nya. Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LEON BENGEK

Leon dan Malvin baru saja menyeleksi hasil proposal dari beberapa perusahaan. Proposal dimana mereka ingin menjadi patner Marcopolo Compeny dalam proyek pembuatan jalan raksasa dua negara.

Bisa saja perusahaan Leon mengerjakan sendiri. Tapi dia hanya ingin membagi sedikit rejeki dengan sesama perusahaan kecil, yang satu bidang dengan nya. Terkhusus dengan Asosiasi yang anak buah nya pimpin. Asosiasi Real estate dan pengembangan di tanah air. Ada juga Asosiasi Real estate asia yang Leon sendiri pemimpin nya.

"Tugas mu awasi perusahaan yang sudah lulus seleksi itu. Takut nya mereka melakukan kecurangan," titah Leon.

"Baik tuan," jawab Malvin.

"Oh ya tuan,,, rapat akan segera berakhir. Apa anda akan bergabung malam nanti," tanya Malvin.

"Bisa,,, aku sepertinya tak terlalu sibuk malam ini."

"Nona Jessi,,,?"

" Dia sudah di jemput oma dan opa nya tadi. Jadi amanlah."

"Sedangkan Geral di Villa menyepi," imbuh Leon.

"Aku akan kabari Davis dan Maxi kalau seperti itu."

Maki itu asisten ke dua Leon. Jika Malvin terlalu sibuk, maka Maxi lah yang mengantikan. Sedangkan Davis salah satu Eksekutif senior do perusahaan Leon.

"Nggak usah, biar jadi kejutan. Mereka tak perlu hormat padaku. Cukup bekerja samalah dengan baik," tolak Leon.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi. Masih ada pekerjaan," pamit Malvin. Dan Leon hanya mengangguk.

Tak lama dari kepergian Malvin ruang kerja Leon ada yang mengetuk. Ya Leon tidak berkantor di Marcopolo Compeny. Dia akan hadir saat ada rapat penting saja.

Kerjaan nya bakalan di urusi Malvin dan Maxi.

Leon sendiri berkantor di hotel nya sendiri. Dia juga bertempat tinggal di hotel mewah ini. Bulgary M Hotel. Dengan M adalah singkatan dari Marcopolo. Tapi tak banyak yang tahu. Salah satu kamar presiden suite adalah kamar Leon. Sedangkan kantor nya sendiri emang sejak lama sudah ada disini. Bersamaan dengan pembangunan nya.

Untuk mansion sendiri hanya akan jadi pajangan. Secara anak tertua nya Gerald memilih tinggal di apartemen. Sedangakan Jessi sendiri tinggal dengan Oma opa nya di Bandung. Dia bersekolah disana.

Kalau ada yang mengatakan orang tua Leon di Singapura, atau Leon sendiri tinggal di luar negeri. Itu salah besar. Leon dan keluarga nya itu hidup nya sangat merakyat, meski mereka sultan. Cuma kehidupan nya pribadi nya memang tak suka di ekspost.

Tok tok kembali ruangan kerja Leon ada yang mengetuk.

Siapa? Tak ada orang yang berani mengetuk ruangan nya. Ini ruangan khusus milik nya. Jika ada masalah urusan kerjaan dan hotel nya. Dia punya manager yang mengurus itu di bawah beserta staff nya.

Baru juga akan bersuara pintu seperti di dobrak. Dan dia lupa tadi menguncinya setelah kepergian Malvin.

"Dasar lakn4t kau ya?" Suara wanita melengking ketika pintu di buka.

" Kamu brengsek!" Si wanita yang tak lain adalah Mentari itu malah kian mendekat ke arah Leon. Dia menunjuk nunjuk wajah Leon dengan marahnya.

Leon merasa tak asing dengan wanita ini. Akhir ini mereka kerap bertemu.

"Wanita ini," gumam Leon pelan. Wanita yang jika bertemu dengan nya pasti akan berubah julid wajah nya.

Wanita ini seolah menyimpan kekesalan pada nya. Dan itu membuat Leon merasa aneh.

Wanita yang jadi candaan putrinya saat menghubungginya. Hanya karena satu botol minuman.

Dan paling penting, wanita yang memandang penuh kagum pada asisten nya Malvin. Kadang sosok tampan, muda dan rupawan. "Kenapa wanita ini ada disini?"

" Apa dia berniat menggodaku? Atau menyerahkan diri nya padaku?" tebak nya.

"Bukan nya wanita tak suka padanya?" Dari sikap Mentari, Leon dapat menyimpulkan wanita ini tak suka padanya.

Eh,,, tampak oleh Leon, wanita ini terluka lagi.

Terlihat di lutut nya seperti mengeluarkan noda merah kembali.

"Apa yang terjadi dengan wanita ini?" gumam Leon.

Dengan tombol di tangan nya Leon menutup pintu secara otomatis. Dia tak ingin ada yang mikir Negatif tentang nya.

" Pria b4ngsat! Kenapa kamu menceraikan aku ha?"

" Salah ku apa ha?"

"Apa belum cukup pengorbanan ku selama ini, brengsek"umpat Mentari lantang di ruangan ini.

"Astaga,,, wanita yang sedang patah hati nyata nya." Geleng kepala Leon di buat.

Leon seperti mencium aroma tak biasa.

"Ck,, kobam,, pantes nyasar kesini. Andai dia tahu itu aku, mungkin dia akan lari," membathin Leon.

Suara Mentari terdengar lagi.

"Apa karena aku wanita desa, kampungan sampai kamu membuangku."

" Apa aku jelek,,, liat aku!" teriak nya. Mentari menarik wajah Leon mengarahkan nya kepadanya. Agar mereka bisa saling memandang.

"Cantik," ucap Leon spontan. Pada dasar nya Emang Leon suka wanita tampilan sederhana. Ayu, cantik alami tanpa mikeup. Sama seperti mendiang ibu Jessi. Ayu dengan kesederhanaan nya.

"Bohong,,, enam tahun kamu selingkuhin aku. Kamu menikahinya di belakangku. Kamu tak menginginkan anak dari ku,,,tapi kamu hidup bahagia dengan pelakor itu dan anak kalian." Tanggisan terdenggar pilu dari seorang Mentari. Dan itu membuat seorang Leon tergerak.

"Astagfirulah."

" Cobaan hidupnya begitu berat. Dan ini mungkin alasan dia ada disini belakangan ini."

"Nona," panggil Leon pelan.

Mentari mendonggak menatap Leon.

" Buat apa menanggisi sesuatu yang sudah terlepas.

Jalanmu masih panjang. Buktikan kamu bisa? Dan lebih darinya. Itu adalah pembalasan dendam paling ampuh."

"Jangan rusak hidup mu dengan hal negatif. Sayanggi dirimu sendiri," nasehat Leon.

Setelah berkata panjang lebar, Eh si Leon kemudian dia tertawa terbahak.

"Astaga bodoh,,, ngapain nasehatin orang yang sedang kobam. Di dengar juga nggak!" Dan bukti nya si Mentari malah tergeletak di sofa nya. Sepertinya dia tertidur saat ini.

Baru juga mau mendekat, si Leon langsung mundur ke belakang.

"Panas,,," lirih Mentari. Dia membuka baju atasan nya dan melempar kan nya begitu saja. Cuma menyisakan bra merah terang.

Jakun si duda karatan langsung turun naik di buat.

Bayangin aja dia udah duda lima belas tahun. Selama ini sibuk kerja. Dan tak pernah ada intraksi dengan lawan jenis. Karena dia sangat menghindari hal itu.

Trus bagaimana cara nya ini wanita bisa mendekat ke arah nya. Kan Leon sendiri yang memberinya akses.

Dia pura kobam kayak nya. Wanita ini mengawasinya dari lama. Dan sekarang dia melancarkan aksinya. Itulah yang ada di pikiran Leon.

"Buruk banget sih ranj4ng hotel ini. Kenapa jadi panas dan sempit kayak gini?" racau Mentari lagi.

Dia bangun, bawahan levis nya dia buka sendiri. Dan saat ini dia sudah atlet perenang dengan baju two piece nya.

Leon tambah benggek di buat saat ini. Nafas nya udah ngosan kayak orang habis lari maraton.

Meski dia berdiri berjauhan, tapi percayalah. Mata nya

fokus tak berkedip memandang ke arah Mentari.

" Si41" umpat nya. Padahal banyak di luaran sana yang menggoda nya lebih seksi dari ini. Leon tapi tak perduli. Tapi kini, pria dewasa empat puluh tiga tahun ini kelimpungan sendiri di buat.

Rambut Leon yang tertata klimis berubah jadi acak adul. Dia sendiri masih betah jadi pengawas. Diam seperti tembok.

"Ck,, kapan adegan selanjutnya sih? Segini doang?"

Otak Leon sudah terpengaruh shetan saat ini. Lihatlah dia berucap tanpa sadar. Tapi ketika otaknya waras, dia langsung menutup mulut nya sendiri.

Chat dari asisten masuk, menanyakan soal kesiapan Leon dalam acara rapat nanti.

"Aku sibuk, ada orang gila masuk kamarku." Alasan Leon, dan ponsel sudah tak aktif lagi ketika di hubungginya.

Tapi sebelum ponsel mati, ada pesan lain nya masuk.

"Jangan ganggu atau mendekat!"

Entah apa tujuan Leon menulis chat seperti itu. Tapi memang dia tak mau ada yang menganggu kebersamaan nya dengan ini wanita. Apalagi Malvin, bahaya!

"Tidur kayak nya," membathin Leon. Dia membuka pintu yang ada di dalam sana. Rupa nya ruangan ini tersambung dengan kamar pribadinya.Leon mengambil selimut. Berjalan ke arah Mentari.

Leon membungkus badan Mentari dengan selimut itu.

Dengan mata terbuka sempurna dia melakukan itu. Buat apa dia munafik, berpura tak melihat, nyata nya dia memang pingin melihat. Malah pingin nya kelakuan gila Mentari masih berlanjut.

Leon membawa Mentari ke kamar pribadinya. Dia tidurkan di ranj4ng nya sendiri. Tak ada niat duda ini untuk membuka kamar baru atau sekedar menjauh dari Mentari.

" Malam ini kamu bisa tidur disini nona. Besok jangan kaget ya? Atau memaki ku."

"Ck,,,sayang sekali, pertunjukan nya nanggung.

Padahal aku ngarep lho nona?"

"Terpedoku saja puluhan tahun mati suri, langsung menyala saat ini," gerutu Leon.

Mentari di baringkan, dia berusaha menjaga jarak agar tak terjadi hal lebih dari ini. Tapi baru dia akan menyingkir, eh tahunya si Leon ada yang menarik dasinya.

Sekuat hati dari tadi menghindar dari si puncak himalaya. Eh malahan di sodorkan langsung oleh yang punya.

Kalau gini salah siapa?

"Nggak kuat mak!" Teriak Leon dalam hati.

🤣🤣🤣🤣🤣

1
Evi ermas Evi ermas
lanjut thoor
Mar lina
jodoh nya Gina sudah datang
tetapi blm bucin
yg bucin duluan Gina
Mar lina
lanjut Thor ceritanya
Mar lina
sebulan kemudian
mentari hamil
yg ngidam Yg bikin mentari hamil...
lanjut Thor ceritanya
Mar lina
aku mampir, Thor
Hasri Ani: mkasi banyak say sudah mampir.. 😁😁makin tambah semangat nih saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!