NovelToon NovelToon
Cinta Atau Obsesi??

Cinta Atau Obsesi??

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Romansa / Nikah Kontrak
Popularitas:231
Nilai: 5
Nama Author: nhaya

Kanaya hidup dalam gelembung kaca keindahan yang dilindungi, merayakan tahun-tahun terakhir masa remajanya. Namun, di malam ulang tahunnya yang ke-18, gelembung itu pecah, dihancurkan oleh HUTANG GELAP AYAHNYA. Sebagai jaminan, Kanaya diserahkan. Dijual kepada iblis.Seorang Pangeran Mafia yang telah naik takhta. Dingin, cerdik, dan haus kekuasaan. Artama tidak mengenal cinta, hanya kepemilikan.Ia mengambil Kanaya,gadis yang sepuluh tahun lebih muda,bukan sebagai manusia, melainkan sebagai properti mewah untuk melunasi hutang ayahnya. Sebuah simbol, sebuah boneka, yang keberadaannya sepenuhnya dikendalikan.
​Kanaya diculik dan dipaksa tinggal di sangkar emas milik Artama. Di sana, ia dipaksa menelan kenyataan bahwa pemaksaan adalah bahasa sehari-hari. Artama mengikatnya, menguji batas ketahanannya, dan perlahan-lahan mematahkan semangatnya demi mendapatkan ketaatan absolut.
Bagaimana kelanjutannya??
Gas!!Baca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nhaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran di pagi hari

Sinar matahari pagi yang lembut kini merambat masuk melalui tirai, membangunkan seseorang yang tertidur di ruangan itu.Ia pun menggeliat,kemudian merasakan sensasi kehangatan dan kenyamanan yang luar biasa, sensasi yang jauh lebih baik daripada tidur di sofa ruang tengah semalam.Ia menghirup aroma maskulin yang kuat dan menyenangkan.

​Saat matanya terbuka sepenuhnya, Kanaya langsung membelalak kaget.Ia tidak hanya tidur di kasurnya, tetapi ia sedang dipeluk dengan sangat erat!.Kepalanya bersandar di dada bidang seseorang, dan tangannya dilingkari oleh lengan kokoh.

​Di sampingnya, berbaringlah pria itu.Yang Kanaya menyebutnya si monster. Wajahnya yang damai, dengan rambut sedikit berantakan, dan gaya tidurnya yang intim.

"Argh!!Artama kenapa kau disini?!!".Teriaknya.

​Kanaya terkejut setengah mati.Ia langsung mencoba mundur dengan panik.Gerakan refleks yang tiba-tiba itu membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan dan ia hampir saja jatuh terlentang ke belakang dari tepi ranjang.Tapi tepat saat itu,dengan sigap Artama yang juga terbangun karena mendengar teriakan dan pergerakan Kanaya,segera menangkap pinggang gadis itu.

Dalam upaya menangkap dan menarik Kanaya kembali,justru membuat tubuh Artama ikut tertarik.Keduanya terjatuh dari ranjang,mendarat di atas karpet yang lumayan tebal.

Bruk!

Tapi,akibat benturan itu,wajah Kanaya menghantam wajah pria itu.Dan apa yang terjadi??Yah..

Bibir mereka bertemu dalam ciuman yang sama sekali tidak di sengaja!

Cup!

​Tepat pada momen itu, pintu kamar pun tiba-tiba terbuka.Sofia melangkah masuk sambil berbicara dengan nada profesional,

“Tuan Artama, sepuluh menit lagi pertemuan zoom meeting Anda dengan klien dari.......”

​Kalimat Sofia pun terpotong. Ia melihat pemandangan yang canggung di lantai karpet,Tuannya dan Nona Kanaya terbaring dalam posisi canggung, dengan bibir masih saling menempel.

​Artama segera menarik wajahnya. Kanaya yang panik langsung melonjak, berusaha bangkit secepat kilat.

​Namun,karena masih terkejut dan gugup, langkah Kanaya lagi-lagi goyah. Ia kembali kehilangan pijakan, dan tepat saat itu pun,ia jatuh untuk kedua kalinya, tubuhnya mendarat tepat di atas Artama.Lagi.

Cup!

​Bibir Kanaya kembali mendarat tepat di bibir Artama.Adegan ciuman kedua itu lebih jelas dan lebih lama.Keduanya membeku di tempat, mata mereka saling memandang dalam jarak yang sangat dekat dengan mata Kanaya yang membulat sempurna.

​Sofia yang setelah memproses adegan itu, hanya bisa tersenyum canggung. Ia berdeham singkat.

“Saya rasa saya akan kembali lagi dalam lima menit, Tuan. Nikmati... sarapan paginya,” ujarnya cepat, lalu bergegas berlalu, menutup pintu dan menahan tawanya.

​Kanaya pun kemudian cepat-cepat bangkit, wajahnya memerah padam.

“Apa-apaan sih?! Kenapa kau ada di kamarku?!” tuntut Kanaya, suaranya sedikit gemetar.

​Artama pun ikut bangkit, merapikan bajunya dengan gerakan cepat.

“Harusnya aku yang bertanya! Kenapa kau melilitku seperti ular semalam? Aku lelah, dan kau tidak mau melepaskan tanganku!” balas Artama,meski nada suaranya tidak sepenuhnya marah.

​“Melilit? Aku? Kau pasti berbohong! Dan kenapa kau tidak mengangkat ku saja, Sofia kan ada!”.

​“Sofia menolak, dia bilang kau harus diangkat olehku,” sahut Artama dingin.

“Aku tidak mau bertengkar. Jadi aku tidur di sini. Dan kau yang memelukku erat-erat sambil meracau tentang es krim!”.

​“Aku tidak meracau!” seru Kanaya, membuang muka.

“Dan aku tidak memelukmu!”

​“Tanyakan pada pinggangku, dia yang merasakannya,” Artama membalas, senyum kecil hampir terbentuk di sudut bibirnya, menikmati pertengkaran kecil pagi ini.

...----------------...

^^^-Pov Kanaya^^^

​Wajahku pun terasa panas. Aku masih berdiri di samping ranjang, berusaha keras mengembalikan kewarasanku setelah insiden ciuman double-impact yang sangat memalukan itu. Artama terlihat sangat santai, seolah insiden tadi hanyalah sapaan selamat pagi biasa.

​“Ak..aku tidak peduli kau lelah atau Sofia menolak! Kau itu seharusnya menjauh, bukan malah ikut tidur di sini!” Aku menunjuk-nunjuk dadanya dengan jari telunjuk.

“Kau melanggar privasiku, Artama! Ini kamarku!”

​Artama hanya menyandarkan diri di dinding, melipat kedua tangan di dada.

“Melanggar privasi? Kau yang menahanku. Kau seperti koala yang tidak mau lepas dari pohonnya. Aku bahkan tidak bisa bernapas semalam.”

​“Kau bohong! Kau pasti sengaja mengambil kesempatan dalam kesempitan! Kau pasti ingin menciumku, ‘kan? Makanya kau tidak mau melepaskan diri!” tuduhku, suaraku meninggi karena kesal. Aku sangat tahu betapa pintarnya seorang pria yang hendak mengambil kesempatan dalam kesempitan apalagi pria seperti dia, dan dia pasti memanfaatkan kesempatan ini.

​“Aku sudah bilang, aku lelah,” jawab Artama datar, tapi tatapan matanya terasa begitu tajam dan sulit dibaca.

“Dan jika aku ingin menciummu, aku tidak perlu menunggu kau meracau tentang es krim,gadis kecil!.”

​“Cih! Tetap saja itu tidak benar! Lihat betapa berantakannya penampilanku sekarang!Ini tidak profesional! Ini......”.

​Aku terus saja nyerocos, melampiaskan segala kekesalan dan rasa maluku. Aku ingin dia merasa bersalah,dan aku ingin dia tahu betapa terganggunya aku dengan keintiman yang tiba-tiba ini.

Tapi,tiba-tiba, Artama bergerak.Sangat cepat.

​Dalam satu langkah pendek, dia sudah berada di depanku.Ia juga tidak berkata apa-apa. Dengan gerakan yang membuat jantungku langsung berdegup kencang,Artama mencondongkan tubuhnya dan mengecup singkat bibirku yang masih berdenyut singkat akibat ciuman singkat sebelumnya.

​Cup!

​Itu hanya kecupan sekilas, sangat cepat, namun sangat tegas. Kecupan itu terasa manis dan mematikan.Jujur saja.

​Aku yang sejak tadi nyerocos dengan semangat, tiba-tiba terdiam.Kata-kata ku seperti tertahan di tenggorokan.Semua amarahku menguap seketika. Aku hanya bisa menatapnya, benar-benar shock!.

Artama pun menarik diri, wajahnya tetap sedatar mungkin, tetapi aku bisa melihat pergerakan di tenggorokannya.Dan aku sangat yakin,kalau dia mencoba mengukur detak jantungnya sendiri sekarang, pasti sudah berdegup kencang tak karuan seperti milikku.

​“Itu untuk menghentikan racauanmu,” bisiknya rendah, nadanya sedikit serak.

"Artama!!kau br3ngs3k!!!!".Maki ku.Tapi Artama hanya berpaling.Langsung berbalik berjalan dengan cepat keluar dari kamarku.

​Dia pergi, meninggalkanku sendirian. Aku berdiri mematung di tengah kamar, meraba bibirku yang masih terasa hangat. Aku tidak marah lagi, aku hanya.....sangat kesal!

Dia mencuri ciuman terakhir itu, lagi-lagi, dan kabur begitu saja!

​“Artama bod0h!monster m3sl_lm!” gumamku kesal. Sekarang, bagaimana aku harus menghadapinya di meja makan nanti?Padahal itu ciuman pertamaku dan monster itu mencurinya.

Aku kembali memikirkan ucapan Artama tadi...

"Kenapa kau melilitku seperti ular semalam? Aku lelah, dan kau tidak mau melepaskan tanganku"

"Jadi aku tidur di sini. Dan kau yang memelukku erat-erat sambil meracau tentang es krim"

"Melanggar privasi? Kau yang menahanku. Kau seperti koala yang tidak mau lepas dari pohonnya. Aku bahkan tidak bisa bernapas semalam".

Aku mulai menerka apa benar yang monster itu katakan??atau itu hanya bualan semata nya?lagipula itu tidak mungkin,kan?aku kan benci padanya,aku ingin dia menghilang dari sini!tapi mengingat ekspresi nya yang terlihat jujur membuat ku sedikit canggung bila bertemu nanti dengannya.Memalukan sekali kau Kanaya.!!.

Tapi jujur saja,Tidur ku semalam nyenyak sekali bahkan terasa sangat nyaman.Aku belum pernah tertidur senyaman itu setelah ibu ku pergi.

TAPI TIDAK!!AKU TIDAK NYAMAN!!AKU BENCI PRIA ITU!!DIA MONSTER!!MONSTER YANG HARUS DI TAKLUKKAN!!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!