NovelToon NovelToon
Dinikahi Kakek Impoten

Dinikahi Kakek Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Disfungsi Ereksi
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Rani yang masih berusia 18 tahun, dengan rela dinikahi Malik yang berusia 50 tahun, pria yang baik dan pernah menyelamatkan hidupnya. dimana Malik, pria tua itu selama lima tahun menderita disfungsi yang tak bisa disembuhkan. Dan Rani lah orang yang dapat menyembuhkan penyakit itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diusir

Braaakk

Terdengar suara pintu terbuka dengan cukup keras menimbulkan keterkejutan pada kedua insan yang baru saja mengatur nafasnya setelah menyelesaikan misi Tikno bersama Rani.

"Kalian......apa-apaan ini." Seru Susi isteri Tikno, yang tidak lain ibu tiri dari Rani.

Rani terkejut dan ia segera menarik selimut untuk menutupi tv buhnya, sedangkan Tikno segera memakai boxer nya. Pria itu juga terkejut ketika susi menggerebek dirinya yang tengah menggarap Rani.

"Sayang ini tidak seperti yang kamu bayangkan, aku di g0da oleh Rani." Sanggah Tikno yang langsung menyudutkan Rani.

Rani yang merasa tersudut pun langsung menggeleng. "Tidak itu tidak benar Bu, ayah yang memaksaku." Tangis Rani.

"Kamu jangan percaya sayang, dia itu sudah tidak per*wan lagi, karena terbiasa pacaran bebas."

Bola mata Rani langsung membulat, ia tak mengira akan dituduh oleh ayah tirinya dengan sekejam ini. Padahal semua adalah keterbalikan nya, bahkan ia sendiri belum pernah berpacaran.

"Bohong, semua yang dikatakan ayah itu bohong, aku tidak seperti itu."

"Jangan percaya dia sayang, sungguh aku bisa bersumpah dihadapan kamu."

Susi pun merah dengan sorot mata yang siap menghunus lawannya, hingga ia akhirnya mendekati Rani dan menamparnya.

Plaaakkk.....

Plaakk.....

Dia tamparan dilayangkan oleh Susi pada anak tirinya itu, membuat pipinya memerah dengan luka disudut b1birnya. Rani meringis dengan tangannya yang memegangi susut b1birnya yang berda rah.

"Dasar j*l4ng kecil kamu, berani-beraninya kamu menggoda ayah tiri kamu haaaah?" geram Susi kesal.

Rani pun mengeleng kuat, seakan ia menampik tuduhan salah ibu tirinya padanya.

"Itu tidak benar Bu....."

"Pergi.....!! Pergi kamu darii sini." Seru Susi yang mengusir Rani keluar dari rumah.

Rani pun dengan selimut yang membalut tubuh indahnya itu kini sudah bersujud di kaki ibunya, air matanya selalu keluar membasahi pipinya yang putih bersih.

"Jangan usir Rani Bu, sungguh Rani tidak bersalah. Lagi pula ini rumah peninggalan ayah Rani." Ucap Rani dengan memegangi kedua kaki Susi.

"Saya tidak peduli, lagi pula ayah kamu juga meninggalkan banyak hutang. Dan memangnya kamu itu selama tinggal tidak butuh makan dan bayar sekolah memangnya tidak pakai uang dari saya?" Teriak Susi yang malah tidak tahu dirinya. Dan wanita itu malah dengan pedenya berkacak pinggang.

Padahal ayah Rani tidak meninggalkan hutang, itu hanya akal-akalan Susi saja supaya Rani menurut padanya. Dan terbukti selama ayahnya telah meninggal dunia, ia diperlakukan macam pembantu saja.

Semua kegiatan bersih-bersih maupun masak pun diserahkan pada Rani, dan ia hanya patuh saja karena memang Rani adalah 94d15 yang baik dan tak suka membantah.

"Pergi kamu....!!" Sentak susi yang sudah menarik Rani untuk keluar dari rumah.

"Jangan Bu, ampuni Rani, kasihanilah Rani." Tangis Rani membuat dirinya gemetaran.

Pasalnya kini ia sudah ada diluar rumah dengan selimut yang membalut tubuh indahnya.

Belum lagi di luar hujan turun begitu deras, hingga saat Rani baru saja ada diluar rumah ibu tirinya menendang Rani hingga ia tersungkur ditanah.

Masih dalam selimut putih yang menutupi badannya, Rani menangis dan sudah basah kuyup.

"Jangan pernah kembali ke sini lagi!!" Teriak Susi yang sebenarnya sangat kencang.

Namun karena hujan dan petir jadi sehingga tidak tahu apa yang terjadi dengan Rani yang sudah terusir.

Rani menangis lalu ia berjalan lemah membelah jalanan dengan kedua kakinya, ia tak tahu harus kemana ia melangkah. Tujuannya pun ia tak tahu, saat itu sudah pukul 10 malam dan dikampung itu telah sepi.

Dengan badan yang menggigil, tanpa pakaian yang pantas dan membawa apapun, ia hanya terus berjalan tanpa arah. Hingga sorot mobil menyala dan ia langsung menghentikan mobilnya.

Seorang pria tua turun dari mobilnya dan mendekati Rani yang juga reflek menghentikan langkahnya. Tangannya menutupi kedua bulatan yang terlapisi kain selimut yang pasti akan tercetak jelas.

Rani takut dan gemetaran saat itu, namun ia sedikit lega saat melihat sosok lelaki tua yang ia kenal tempo hari.

"Tuan Malik....." Lirih Rani menutupi dirinya.

Malik melihat kondisi Rani yang terlihat tak baik-baik saja itu, ia menatap Gadis cantik itu dari ujung rambutnya yang basah kuyup sampai ke bawah.

"Kamu kenapa? Kamu Rani kan?"

"Iya kek, tolong saya." Ucap Rani dengan suara terbata.

Brugh

Akhirnya Rani pingsan dibawah saat kakinya tak kuat lagi berjalan dan lemah karena kelelahan berjalan kaki.

Dengan sigap lelaki tua itu menopang tubuh Rani dan membawanya ke dalam pelukannya, karena ia memakai tongkat sehingga tak kuat menahan lama, akhirnya Malik menyuruh supir nya untuk mengangkat Rani dan ditaruhnya dibelakang kemudi.

Dan saat itu juga Malik masuk ke dalam mobil sembari memegangi tubuh Rani yang saat itu terduduk di sampingnya. Mata gadis itu hanya terpejam, karena ia terlihat ternyata demam.

"Kita bawa ke rumah tuan?" Tanya supir itu kepada Malik.

"Jangan, bawa saja dia di rumah kecil dekat kebun bunga saya." Jawab Malik.

Sang supir paham lalu ia mengangguk, tanpa banyak kata supir Malik segera melajukan mobil mewahnya menuju tempat dimana Rani dan Malik bertemu untuk pertama kalinya.

Malik tidak ingin membawa Rani ke vila, karena ia tak ingin nanti suatu saat istrinya tiba-tiba datang ke vila dan menemukan dirinya membawa wanita lain.

Terlebih rumah singgah kecil miliknya itu adalah teman aman, dan akan nyaman. Bahkan tempat kecil itu termasuk tempat favorit Malik.

"Pergilah.....buat aku urus gadis ini." Titah Malik yang menyuruh supirnya pergi.

"Anda akan tidur disini?"

"Iya, saya kenal gadis ini, kamu tak usah cemas."

"Baik saya pergi tuan, jika ada apa-apa hubungi saya."

"Iya terima kasih."

Di sebuah ruangan yang tenang, atmosfer penuh dengan kelembutan dan perhatian. Rani, dalam keadaan basah kuyup, terbaring tak berdaya di atas tempat tidur king size yang empuk.

Malik terpaksa menggantikan pakaian Rani, namun sebelumnya pria tua itu menyelimuti badan Rani supaya ia tak bisa melihat penuh tu buh Rani.

Ditengah malam suhu badan Rani panas, melihat Rani demam Malik pun memberikan obat turun panas, serta mengompres kening Rani.

Malik terus memantau, mengganti kompres setiap beberapa menit sekali, memastikan Rani mendapatkan semua yang dia butuhkan untuk cepat pulih.

Pria itu bahkan kurang tidur karena mencemaskan kondisi Rani yang masih demam, ia selalu memantau Rani tiap jam.

1
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga ya keceritaku PENJELAJAH WAKTU, HIDUP DIZAMAN AJAIB
vita
suka ceritanya menarik
Soraya
semangat thor lanjut
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya,

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!