Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enam
“Itu karena dia bodyguard pilihan Ayah!” Seru Jenna dengan cepat, sebelum Elios mengatakan sesuatu.
“Apa hanya itu?” Tanya Morgan yang terlihat tidak yakin.
“Iya, aku tidak menyukai sikapnya dan juga tampang jeleknya!” Jawab wanita itu sambil menunjuk ke arah Elios yang masih tetap dengan tatapan datar.
Morgan menggelengkan kepalanya, pria paru baya itu kembali menatap Elios sambil mengajukan sebuah pertanyaan. “Apa yang telah terjadi semalam?”
“Nona Jenna sempat ingin kabur saat tengah malam, tetapi berhasil saya gagalkan,” jawab Elios yang mengabaikan tatapan tajam dari Jenna.
“Oh jadi ini alasanmu membenci Elios?” Kekeh Morgan yang sudah angat hafal dengan sifat putrinya itu.
Jenna mencebikkan bibirnya, ia semakin tidak suka dengan Elios yang baru saja mengatakan apa yang terjadi semalam. Mata hijaunya masih menatap pria itu dengan sangat tajam, seakan ingin melahap Elios agar tidak bisa mengatakan apapun.
“Akhirnya Ayah menemukan bodyguard yang cocok untukmu, jadi Ayah tidak khawatir lagi kalau kau membuat skandal baru,” ujar Morgan yang terlihat begitu senang.
“Apa Ayah tidak melihat tampangnya? Dia terlihat tidak menyakinkan, pasti dia memiliki niat terselubung kepadaku. Apa Ayah tidak mengkhawatirkanku?” Tanya Jenna yang terlihat begitu dramatis, sangat cocok dengan profesinya yang merupakan aktris.
“Tidak, malah Ayah sangat bersyukur menemukan Elios yang bisa menjagamu dengan baik,” kata Morgan yang membuat sang putri semakin tidak terima.
“Sebentar lagi makan malam, kalian makanlah di sini sebelum kembali ke Penthouse!” Pesan Morgan yang kini beranjak pergi ke kamar utama.
“Titip Jenna!” Kata Chesa kepada Elios, karena wanita paruh baya itu akan menyusul suaminya yang sudah pergi.
“Kau sangat menyebalkan! Aku sangat membencimu!” Seru Jenna sambil mengacungkan jari tengahnya kepada Elios yang masih tetap tenang.
“Terima kasih atas pujiannya, Nona Jenna,” kata pria itu yang membuat kepala Jenna seakan ingin meledak, karena sangat kesal.
Bugh!
“Kenapa kau harus menjadi bodyguard pribadiku?” Kesal wanita itu sambil melempar bantal sofa ke wajah tampan Elios.
Elios tidak bereaksi apapun, bahkan ia hanya menyingkirkan bantal sofa yang baru saja dilempar ke wajahnya. Berbeda dengan Jenna yang terus melayangkan kata-kata kasar, karena ia sangat membenci pria di depannya itu.
“Jenna!” Suara itu membuat Jenna menoleh ke arah ayahnya yang kembali turun.
“Uang jajanmu Ayah potong, karena Ayah tidak suka kau mengatakan kata-kata tidak pantas seperti itu!” Marah Morgan yang membuat mata sang putri terlihat memerah.
Meskipun Jenna memiliki penghasilan sendiri, tetap saja ia merasa kurang dan membutuhkan uang jajan dari ayahnya.
“Ini semua karenamu!” Geram Jenna sambil menunjuk ke arah Elios yang terlihat menghela napas panjang.
“Nona Jenna ingin beristirahat? Saya akan menggendong Nona Jenna,” pria itu beranjak dari duduknya dan mendekati Jenna yang terlihat hampir menangis, karena hari ini wanita itu sedang kedatangan tamu bulanan… jadi emosinya cukup sensitif.
“Bawa aku ke kamar!” Kata Jenna yang ingin beristirahat, karena ia merasa kelelahan menangis terlalu lama.
Elios langsung menggendongnya, pria itu sudah tahu di mana letak kamar Jenna. Bahkan Elios juga tahu ada ruangan apa saja di Mansion Grelynn.
“Nona Jenna?” Elios menunduk saat tidak merasakan pergerakan dari wanita yang berada digendongannya.
Ternyata Jenna tertidur, bahkan sudut mata wanita itu terlihat basah oleh air mata. Elios mempercepat langkahnya agar Jenna bisa tidur dengan nyaman.
“Selamat beristirahat Nona Jenna,” bisik Elios, sebelum keluar dari kamar bernuansa merah muda itu.
...***...
Jenna kembal dibuat kesal oleh ayahnya, sebab Morgan mengizinkan Elios untuk makan malam bersama mereka.
“Elios makanlah yang banyak, karena mengurus Jenna membutuhkan banya tenaga!” Kata Morgan sambil meletakkan potongan daging terbesar di piring Elios.
“Sebenarnya yang anak kandung Ayah itu aku atau Elios?” Tanya Jenna yang tidak suka melihat ayahnya begitu perhatian kepada orang asing, apalagi Elios.
“Pertanyaan macam apa itu?” Tanya balik Morgan yang sangat ketara tidak ingin menjawab pertanyaan tidak penting sang putri.
Jenna tidak mengeluarkan suaranya lagi, ia kembali fokus dengan makan malamnya. Tetapi mata hijaunya tidka berhenti mengamati Elios, Jenna hanya ingin mencari kesalahan Elios agar pria itu tidak terlihat seperti pria yang sempurna, apalagi pujian yang sejak tadi dilontarkan oleh Morgan membuat Jenna merasa jengah.
Kalau saja ayahnya tahu Elios tidak sebaik itu, mungkin saat ini juga Elios sudah dipecat. Namun Jenna tidak bisa mengatakan kebenarannya, karena ia merasa malu kalau jujur kepada sang ayah.
“Jenna mau nambah?” Tanya Chesa kepada putrinya yang sejak tadi memelototi Elios, ia juga sengaja mengajukan pertanyaan agar Jenna berhenti membuat Elios merasa tidak nyaman.
“Tidak, aku harus menjaga pola makanku agar pemotretan nanti terlihat sempurna,” kata Jenna yang sudah tidak lagi memelototi Elios.
“Kata dokter kapan telapak kakimu sembuh?” Tanya Morgan yang sangat mengkhawatirkan keadaan sang putri, tetapi Jenna sendiri juga sangat ceroboh dan tidak bisa diam.
“Paling cepat tiga hari, asal aku rutin meminum obatnya,” jawab Jenna yang sudah selesai makan.
“Dikit sekali? Kau akan merasa lapar lagi nanti,” Chesa merasa cemas dengan cara diet putrinya.
“Aku sudah kenyang,” Jenna memilih mengambil buah jeruk.
Mata hijaunya kembali bertemu dengan mata hitam milik Elios, tetapi Jenna memilih untuk menatap ke arah lain… karena ia masih belum terbiasa dengan tatapan dari bodyguard pribadinya itu.
“Jenna, orang cantik harus memiliki tutur kata yang juga cantik. Jadi kau akan terlihat sempurna jika kau mengurangi kebiasaan buruk yang sering melontarkan kata-kata kasar atau tidak pantas. Ayah tidak ingin nama baik keluarga kita hancur, hanya dengan berita tentang sikapmu dan juga tutur katamu yang buruk itu,” ujar Morgan yang membuat Jenna tertegun.
Jenna tidak mengatakan apa-apa, tetapi perkataan ayahnya membuat wanita itu merasa sedih. Jenna sendiri tidak tahu kenapa dirinya semakin kasar dalam berbicara, apa ini semua karena ia terbawa arus oleh teman-temannya yang sering berkata seperti itu?
“Kami tidak ingin kau dianggap buruk oleh orang lain, kami hanya ingin yang terbaik untukmu,” ucap Chesa sambil mengusap puncak kepala putrinya.
Jenna menganggukkan kepalanya, ia akan mencoba mengurangi kebiasaan buruknya agar tidak membuat ayahnya kembali pusing. Namun semua itu tidak akan berlaku pada Elios, Jenna akan membuat pria itu mundur dari pekerjaannya.
“Baik Ayah, Ibu… aku akan menjadi Jenna yang manis,” ucap Jenna dengan senyuman manisnya.
“Itu baru putri kesayangan Ayah!” Puji Morgan yang juga ikut tersenyum.
Elios yang sejak tadi hanya menjadi pendengar, kini tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Jenna.
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁