NovelToon NovelToon
Jodoh Tak Terduga : Ketika Gadis SMA Dan CEO Dingin Bersatu

Jodoh Tak Terduga : Ketika Gadis SMA Dan CEO Dingin Bersatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yp_22

•Sinopsis

Bagaimana jika dua insan yang tak saling kenal di satukan dalam sebuah ikatan pernikahan?

Keduanya hanya beberapa kali bertemu di acara-acara tertentu. Dan pada akhirnya mereka harus terbiasa bersama tanpa adanya sebuah rasa.

Tak terbersit di benak mereka, bahwa keduanya akan terikat oleh sebuah janji suci yang di ucapkan sang pria di depan para saksi.

Akankah keduanya bertahan hingga akhir? Atau malah berhenti di tengah jalan karena rasa cinta yang tak kunjung hadir?

Penasaran sama endingnya? Yuk ikutin ceritanya!..
Happy reading :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yp_22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

 

ANGGEL

Dua insan manusia kini tampak berjalan beriringan menyusuri jalanan Mall menuju sebuah toko perhiasan terkenal di pusat kota.

  Orang-orang yang dilaluinya tampak menatap mereka dengan kagum. Entah itu karena ketampanan dan kecantikan mereka, entah karena aura ketegasan yang keduanya pancarkan.

  Saat keduanya baru saja memasuki toko yang mereka tuju, pelayan segera menghampiri mereka dengan senyuman.

  "Ada yang bisa saya bantu Tuan dan Nyonya?" Tanya pelayan tersebut dengan senyuman yang tak pudar dari bibirnya yang bergincu.

  "Kami ingin bertemu dengan menejer toko ini" jawab pria yang di panggil tuan.

  "Apakah Anda sudah membuat janji?" Kembali pelayan tersebut bertanya.

  "Ya, atas nama Schumacher" jawab pria itu kembali.

  Yap, yang sedari kita bicarakan tak lain dan tak bukan adalah Michael dan Viona yang tengah mendatangi toko perhiasan untuk mencari cincin pernikahan mereka.

  "Baiklah tunggu sebentar Tuan, saya akan memanggil bapak menejer untuk menemui anda. Pelayan lain akan mengantarkan kalian ke ruangan tunggu. Mohon tunggu sebentar" ucap pelayan tersebut, kemudian pelayan tersebut berjalan menuju rekannya dan sedikit bicara. Setengahnya ia kembali berjalan untuk memanggil menejer nya.

  "Mari Tuan.. Nyonya" ajak seorang pelayan yang menghampiri Michael dan Viona.

  Michael dan Viona pun mengikuti pelayan tersebut yang membawa mereka ke sebuah ruangan yang di isi satu sofa panjang dan satu sofa tunggal yang di lengkapi oleh sebuah meja yang terbuat dari kaca di tengah-tengah nya.

  "Silahkan duduk Tuan dan Nyonya. Menejer kami sebentar lagi akan turun" ujar pelayan yang mengantarkan mereka.

  Pelayan tersebut kemudian segera meninggalkan ruangan tersebut untuk kembali bekerja.

  "Kenapa kita di bawa ? Kill kenapaa Tidak langsung cari di depan saja?" Tanya Viona bingung.

  "Ayah sudah membuat  .

  "Terbaik? Wah berarti harganya lebih mahal dong ya?" Tebak Viona.

  "Tentu saja, keluarga kita tidak akan memberikan hal yang biasa saja. Mereka akan menunjukkan yang terbaik untuk anaknya.

  Viona hanya mengangguk-angguk pertanda mengerti tanpa mengeluarkan sepatah46w katapun setelah nya.

  Hening menyelimuti keduanya untuk berapa saat. Hingga sapaan menejer toko menyapa meraka dengan ramah.

  "Selamat sore Tuan dan Nyonya. Senang bisa melihat kalian secara langsung" ucap sang menejer yang bernama Alvian sembari menyalimi tangan Michael.

  "Selamat sore kembali" jawab Michael dengan wajah tetap datar.

  "Apakah kalian ingin langsung melihat koleksi-koleksi cincin pernikahan yang kami miliki? Atau anda ingin berkeliling untuk melihat perhiasan yang di pajang di depan?" Tanya Alvian.

  "Langsung saja. Saya tidak punya banyak waktu" jawab Michael dingin.

  "Baiklah tunggu sebentar" ujar Alvian sembari berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.

  Setelah Alvian pergi, viona merapatkan tubuhnya pada Michael.

  "Gue haus, boleh keluar dulu gak?" Bisik Viona.

  "Kenapa tidak dari tadi sebelum masuk ke sini?" Michael menggeram jengkel.

  "Kan hausnya juga sekarang bukan tadi. Lagian dari pulang sekolah gue gak sempat minum gara-gara kelupaan" balas Viona.

  "Sama kebutuhan tubuh sendiri aja lupa, gimana sama kebutuhan saya nanti" gumam Michael hampir tak terdengar.

  Viona yang tidak begitu mendengar ucapan Michael menoleh dengan tatapan heran.

  "Maaf membuat kalian menunggu. Ini adalah koleksi-koleksi yang kami miliki, dan ini juga ada sedikit jamuan untuk kalian" ucap Alvian yang datang dengan beberapa pegawai yang membawa nampan berisi cemilan dan minuman, dan beberapa pelayan lainnya membawa beberapa kotak beludru yang berisikan cincin pernikahan.

  Viona terkesiap melihat banyaknya kotak beludru dengan warna beragam yang di letakkan di atas meja di hadapan nya.

  Namun tatapannya berubah menjadi tak suka saat ia melihat seorang wanita dengan seragam pegawainya yang ketat meletakan nampan berisi minuman di hadapan Michael dengan membungkuk, jangan lupakan tatapan matanya yang sedari tadi tak lepas dari wajah tampan calon suaminya.

  Namun bukan itu yang membuatnya memandang pegawai tersebut dengan tak suka, namun pegawai wanita tersebut seperti sengaja membuka dua kancing baju teratasnya sehingga memperlihatkan belahan dada. Apalagi dalam posisinya yang membungkuk di hadapan Michael, ia yakin sekali jika Michael menundukkan pandangan nya sedikit saja maka Michael akan melihat pemandangan belahan gunung kembar.

  Kekesalan Viona bertambah saat wanita tersebut menumpahkan minuman yang dibawanya pada celana Michael.

  "Ah.. maaf tuan saya tidak sengaja" ucap pegawai wanita tersebut dengan nada bicara seperti di buat panik.

  Tangan nya dengan segera meraih beberapa lembar tisu dan mendekatkan tangan nya pada bagian celana Michael yang basah.

  Michael mengeraskan rahangnya karena emosi saat paha bagian dalam nya terasa dingin karena minuman tumpah tersebut di lengkapi dengan es.

  Ia pun segera menepis kasar tangan yang hendak menyentuh pahanya.

  "Apakah Anda tidak berhati-hati saat melayani pelanggan?" Tanya Michael dengan suara tertahan.

  Alvian hanya diam menyaksikan tragedi tersebut tanpa berani mengeluarkan suaranya sedikitpun.

  "Lo kalo mau nyari pelanggan jangan di sini, di club malam sana. Segala belahan dada di liatin sama tunangan orang. Gak sekalian aja di keluarin semua? Terus tanyain sama tunangan gue, mau nyobain ngemut gak?" Sindir Viona keras.

  Michael yang mendengar ucapan Viona hanya mengulum senyumnya supaya tak di sadari oleh orang lain.

  Sementara pegawai wanita tadi hanya terdiam sembari mengepalkan tangannya yang bersembunyi di bawah meja.

  "Mohon maaf Nyonya, tapi saya benar-benar tidak sengaja. Tangan saya mendadak kram, jadi saya tidak bisa menahan keseimbangan gelas yang saya genggam" jelas wanita tersebut dengan suara yang sengaja di buat selembut mungkin.

  Viona memutar bola matanya malas kemudian mengambil beberapa lembar tisu dan semakin merapatkan tubuhnya pada Michael.

  "Celana kamu jadi basah gini loh Mas, buar aku banti coba kering-in ya" ucap Viona sembari membungkukkan tubuhnya perlahan sehingga ia dapat melihat bagian celana Michael yang basah.

  Ia sengaja berkata begitu agar wanita yang masih betah berjongkok di hadapan Michael merasa kesal padanya. Lihat saja sekarang, wanita itu tampak menatapnya dengan tatapan tajam dengan begitu terang-terangan. Namun ia tak bisa bicara leluasa karena sedang di awasi oleh menejer nya, ia takut akan di pecat karena mengganggu kenyamanan pelanggan.

  Michael menggeram saat melihat posisi kepala Viona yang seperti sedang... Akh.. pokoknya pikiran Michael berkeliaran entah kemana. Sialnya lagi bagian celananya yang basah berada tepat pada pahanya hingga bagian selangkangan nya.

  Ia memejamkan matanya dan menggigit bibir bagian dalam saat merasakan tangan Viona mulai mengusap-usap pahanya dengan tisu. Gerakan tangan nya begitu lembut dan membuat Michael merasa tidak tahan.

  "Sudah, nanti juga kering sendiri. Sekarang kita lanjutkan saja mencari cincin nya" ujar Michael sembari menarik tangan Viona yang masih betah bertengger pada pahanya.

 

  Viona mendongak menatap Michael, kemudian mengangguk dan kembali duduk seperti sedia kala seolah tidak ada yang terjadi beberapa waktu lalu.

  Alvian memandang keduanya dengan pandangan merasa bersalah.

  "Mohon maaf atas kecerobohan pegawai saya Tuan dan Nyonya. Setelah ini saya akan memarahinya agar tidak bertindak ceroboh dan merugikan pelanggan terutama Anda Tuan" ucap Alvian.

  Kemudian Alvian memberikan pegawai wanitanya kode agar segera pergi dari ruangan yang mereka tempati.

  Wanita itu tampak meninggalkan ruangan dengan tangan terkepal karena merasa di abaikan oleh Michael.

  "Sekali lagi saya minta maaf Tuan, Nyonya" ucap Alvian kembali karena tidak mendapatkan respon dari Michael.

  Michael tampak enggan membalas ucapan Alvian walaupun hanya dengan sebuah deheman yang biasa ia lakukan.

   Sementara Viona, tentu saja ia tak memperdulikan apa yang di katakan oleh Alvian. Sekarang fokusnya hanya tertuju pada sebuah kotak berwarna merah maroon yang sudah di buka dan menampilkan sepasang cincin pernikahan.

  Desain nya sangat simple namun elegan, untuk cincin perempuan bentuknya seperti sebuah tangkai yang melingkar dengan sebuah berlian berbentuk seperti bunga mawar yang di belit oleh tangkai tersebut. Dan untuk laki-laki, desain nya sangat simple namun tidak mengurangi kesan mewah di dalamnya. Bentuknya hanyalah lingkaran biasa, namun di sekelilingnya di penuhi oleh taburan berlian halus.

  Tangan Viona tergerak untuk mengambil kotak yang berisikan cincin tersebut. Matanya berbinar melihat cincin tersebut. Ia seolah mengalami cinta pandangan pertama pada cincin tersebut.

  Michael yang melihat Viona memperhatikan sepasang cincin dengan intens akhirnya ikut memperhatikan cincin di dalam kotak yang tangan Viona pegang.

 

  "Itu koleksi cincin pernikahan kami yang paling terbaru. Hanya ada tiga buah pasang cincin yang di desain sama. Dan itu di sebar di segala penjuru dunia. Jika kalian menginginkannya kamu akan mengukir nama kalian di bagian depan cincin tersebut." Jelas Alvian saat melihat tatapan kedua pelanggan nya tertuju pada salah satu koleksinya yang paling mahal.

 

  Viona dan Michael menoleh pada Alvian saat mendengar penuturan Alvian.

  "Wah pasti lucu kalo di sini ada ukiran namanya juga. Apalagi desainnya mendukung banget, yang cowok juga pasti lucu banget" ucap Viona antusias.

  "Kamu suka?" Tanya Michael saat melihat Viona menatap cincinnya dengan mata berbinar.

  Viona menoleh pada Michael dan mengangguk dengan semangat.

  "Kalo giti kita ambil ini" ujar Michael pada Alvian.

  Mendengar perkataan Michael, Alvian tersenyum dengan lebar dan segera pamit membawa cincinnya ke belakang untuk mengukir nama mereka berdua.

  "Apakah kalian akan menunggu cincin nya selesai atau perlu saya kirim ke rumah anda Tuan?" Tanya Alvian.

  Michael menoleh pada Viona meminta pendapat. Viona segera mendekat dan berbisik "lapar".

  Michael mengulum senyumnya kemudian berujar, "kita akan makan dulu. Nanti kesini lagi untuk mengambilnya."

  "Baiklah jika begitu" balas Alvian.

  Michael kemudian bangkit dan mengajak Viona untuk pergi mencari restoran di sekitar mall.

  Keduanya berjalan beriringan mencari restoran yang sesuai dengan selera.

  "Om mau makan apa?" Tanya Viona.

  "Terserah kamu saja" jawab Michael.

  "Gimana kalo makan seafood? Om gak alergi seafood kan?" Tanya Viona sembari menggoyang-goyangkan lengan Michael membujuk.

  Michael mengangguk tanpa mempermasalahkan Viona yang tersu saja menggoyangkan lengannya sebari berjalan.

  Keduanya terus berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang menatapnya dengan berbagai pandangan.

  Bruk.

   Saat sedang asik berjalan mencari restoran seafood, tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian lumayan terbuka menabrak tubuh Viona hingga membuat Viona limbung.

  Untung saja reflek Michael bagus, hingga Viona berakhir dalam pelukan Michael.

  "Sorry gue buru-buru" ucap wanita tersebut memandang sejenak pada Viona yang masih dalam dekapan Michael.

  Michael terpaku saat melihat wajah wanita yang menabrak Viona. Tubuhnya kaku tanpa bisa bergerak dan mengeluarkan suara sedikitpun.

  "A-Anggel" lirih Michael terbata.

  Viona mendongak dan melepaskan dekapan Michael dengan perlahan saat mendengar ucapan Michael yang terdengar lirih. Wajah Michael tampak pucat dan tegang.

  Sementara wanita yang masih berdiri di hadapan mereka melirik ke arah Michael saat merasa namanya di panggil.

____________________________

Makasih buat pembaca yang udah ngasih apresiasi nya buat karyaku.

Jujur, ini adalah karya pertama yang aku bikin. Dan pas baca komentar para pembaca yang suka sama karya aku, aku seneng banget.

ikutin terus cerita dari karyaku ya.. Jangan lupa vote :)

1
Chipmunks
Jalan ceritanya bikin penasaran
Aono Morimiya
Aku bisa baca terus sampe malem nih, gak bosan sama sekali!
Linda Ruiz Owo
Suka sejak awal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!