Dikhianati dan difitnah oleh selir suaminya, Ratu Corvina Lysandre terlahir kembali dengan tekad akan merubah nasib buruknya.
Kali ini, ia tak akan lagi mengejar cinta sang kaisar, ia menagih dendam dan keadilan.
Dalam istana yang berlapis senyum dan racun, Corvina akan membuat semua orang berlutut… termasuk sang kaisar yang dulu membiarkannya mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arjunasatria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Langit malam di atas istana sudah gelap seluruhnya, tapi aula masih benderang oleh cahaya lilin dan musik lembut. Cassian berdiri di balkon, menjauh dari keramaian, angin malam meniup jubahnya yang terbuka.
Meriel mendekat perlahan, langkah sepatunya nyaris tak bersuara di lantai marmer. “Yang Mulia,” panggilnya lembut, “kenapa berdiri sendiri di sini?”
Cassian tak menoleh. “Aku butuh udara.”
“Udara?” Meriel tersenyum tipis. “Atau … butuh menjauh dari pemandangan yang membuat Anda kesal?”
Cassian menatapnya, pandangan tajam seperti bilah pedang. “Apa maksudmu?”
“Meriel hanya bicara apa yang Meriel lihat,” jawab Meriel pelan, matanya berkilat nakal. “Yang Mulia Ratu terlihat begitu akrab dengan Grand Duke Theon. Mereka berdansa lama sekali … dan kalau Meriel tidak salah lihat, Grand Duke Theon sempat menggenggam tangan Ratu lebih lama dari yang seharusnya.”
Cassian mendengus, menatap ke arah taman yang temaram. “Ratu tahu cara menjaga sikap.”
Meriel mendekat setengah langkah, pura-pura ragu tapi jelas tahu caranya memancing. “Mungkin itu dulu … tapi akhir-akhir ini Meriwl merasa Yang Mulia Ratu berubah. Ia lebih sering tersenyum pada Grande Duke Theon. Tatapannya lembut, seperti wanita yang sedang jatuh cinta.” ucap nya dengan nada polos yang di buat-buatnya.
Cassian memutar tubuhnya dengan cepat, menatap Meriel lurus. “Kau bicara berdasarkan apa?”
Meriel menunduk, suaranya dibuat gemetar. “Maafkan Meriel, Yang Mulia. Meriel tidak bermaksud menyinggung, Yang Mulia. Tapi para pelayan banyak yang membicarakan hal yang sama. Mereka bilang Ratu sering memanggil nama Grand Duke saat berbincang dengan pengawal. Katanya … mereka bahkan bertemu diam-diam di taman kaca saat hujan tempo hari. Ups, Meriel tidak bermaksud mengadu.”
Cassian terdiam lama. Tatapannya gelap, dingin, tapi ada api kecil yang mulai menyala di baliknya.
“Tidak ada yang bisa membuktikan itu,” katanya pelan.
Meriel menatapnya, ekspresinya lembut tapi penuh racun. “Meriel melihatnya sendiri, waktu itu Meriel mau berjalan-jalan karena bosen dan tidak sengaja bertemu Yang Mulia ratu dan Grand duke. Tapi kalau Yang Mulia, tidak percaya pada Meriel tidak apa-apa ... Memangnya bukti yang seperti apa Yang Mulia tunggu? Ratu adalah wanita yang cerdas, dan Grand Duke Theon … pria yang sulit dibaca. Jika mereka benar-benar punya hubungan di luar kendali Anda, itu akan sangat mudah bagi mereka untuk bersembunyi agar tidak ketahuan.”
Cassian menegang. “Ratu tidak akan berani.”
“Meriel harap juga begitu.” Meriel mendekat lagi, suaranya hampir seperti bisikan. “Tapi jika nanti terbukti sebaliknya, Meriel tidak ingin Anda bersedih, Meriel akan selalu ada di samping Yang Mulia.” Meriel bersandar manja di pundak Cassian.
Cassian terdiam, pandangannya tajam menembus kegelapan malam.
Meriel menatap wajahnya lama, lalu menambahkan, “Kalau pun Ratu sudah berubah hati, itu bukan salah Anda, Yang Mulia. Mungkin Yang Mulia Ratu hanya merasa bosan dengan hubungan diantara kalian ... Ratu mungkin memang senang bermain-main saja, beliau tidak serius dalam hubungan nya dengan banyak pria. Begitupun saat ini dengan Grand duke, ratu pasti hanya sekedar main-main.”
Cassian menatap Meriel untuk pertama kalinya, pandangan itu rumit antara marah, terluka, dan goyah.
Meriel menunduk lembut. “Meriel tidak ingin melihat Anda disakiti, Yang Mulia. Kalau malam ini Anda ingin melupakan semuanya … biarkan Meriel menghangatkan tempat tidur Anda, Yang Mulia.”
Cassian tidak menjawab. Tapi tangannya, tanpa sadar, sudah menahan tangan Meriel yang terulur lembut.
"Aku sedang ingin sendiri, Selir. Jadi malam ini aku akan tidur di ruang kerja."
Cassian pun pergi meninggalkan Meriel sendiri.
bertele2