NovelToon NovelToon
Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Romansa / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: SooYuu

“Jangan sok suci, Kayuna! Kalau bukan aku yang menikahimu, kau hanya akan menjadi gadis murahan yang berkeliling menjual diri!”

Demi melunasi hutang ayahnya, Kayuna terpaksa menikah dengan Niko — CEO kejam nan tempramental. Ia kerap menerima hinaan dan siksaan fisik dari suaminya.

Setelah kehilangan bayinya dan mengetahui Niko bermain belakang dengan wanita lain. Tak hanya depresi, hidup Kayuna pun hancur sepenuhnya.

Namun, di titik terendahnya, muncul Shadow Cure — geng misterius yang membantunya bangkit. Dari gadis lemah, Kayuna berubah menjadi sosok yang siap membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkannya.

Akankah Kayuna mampu menuntaskan dendamnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SooYuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

Bruk!

Sebuah buku yang berada di dekapan pria itu, mendadak terjatuh. Dia sontak berjongkok, memungut buku-buku yang berhamburan di lantai.

“Maaf, saya hanya ingin menanyakan sesuatu,” ujar Kayuna sambil ikut berjongkok, membantu membereskan kekacauan itu.

“Iya, nggak apa-apa,” balas sang pria pelan, suaranya terdengar berat. Tangannya gemetar saat tak sengaja bersentuhan dengan Kayuna, ia langsung menepisnya.

“Maaf,” ucap Kayuna lagi, ia sedikit kaget juga heran, melihat pria itu bertingkah aneh, bahkan terlihat gugup.

Pria itu menelan ludah. Wajahnya masih tertutup rapat oleh masker, sementara tangannya gelisah menyentuh tepi topinya berulang kali—menurunkannya semakin dalam hingga nyaris menutupi seluruh wajah.

“Saya mencium aroma parfume yang familiar. Saya hanya ingin memastikan, apakah anda orang yang saya kenal.” Kayuna berusaha menjelaskan, agar si pelanggan itu tak merasa terusik oleh kelancangannya yang sembarangan menyapa.

Pria itu hanya mengangguk. “Anda salah orang,” balasnya sambil menunduk. “Permisi.” Lalu buru-buru keluar, langkahnya tergesa nyaris menabrak pintu kaca di depannya.

Kayuna memicingkan mata, menatap heran, namun wajahnya masih menyiratkan keyakinan. “Aku yakin, dia … bahkan suaranya sangat mirip,” gumamnya sambil menyilangkan tangan di dada. “Apa hanya perasaanku saja? Nggak mungkin juga itu dia, bukankah dia berada di london?”

Sementara di luar cafe, pria tadi berdiri di sudut dinding—gang sebelah gedung cafe itu. Ia tertegun, bibirnya bergetar seolah bergumam. Namun, tak ada suara yang keluar.

Napasnya terengah, dia buru-buru melepas maskernya untuk menghirup udara yang sejak tadi tertahan hingga membuatnya sesak. Ia menggigit bibir bawahnya saat akhirnya bersuara. “Kayuna? Benar dia? Dari luasnya dunia ini, kami bertemu disini?” gumamnya terus bertanya-tanya, wajahnya masih tegang seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.

Tring!

Suara ponsel mengejutkan dirinya. Ia merogoh saku jaketnya, lalu mengeluarkan benda yang berdering menggetarkan tubuhnya.

“Oke, saya segera kesana,” ucapnya dalam telepon.

Setelah menghela napas dan menenangkan diri, akhirnya dia melangkah pergi.

***

“Yuna?!” panggil Anita dari meja kasir.

Kayuna sontak tersadar dari lamunannya, spontan berbalik ke arah kakaknya. “Kak, aku barusan ngerasa—”

Kayuna mendadak mengunci mulutnya, menahan kalimat yang nyaris ia lontarkan. “Bukan! Bukan apa-apa …,” sanggahnya cepat, ia lalu melangkah mendekati kakaknya. “Kakak dari mana?”

Tak langsung menjawab, Anita justru menyipitkan mata, menatap curiga sang adik. “Kamu kenapa?”

Kayuna membulatkan mata, lalu menggembungkan pipinya bertingkah sok imut, semata-mata untuk menyembunyikan wajah sembabnya. “Apa maksud kakak? Yuna nggak kenapa-kenapa,” jawabnya dengan nada manja.

Anita menyeringai malas. Namun, sudut bibirnya terangkat tipis. “Hentikan. Kamu sudah cukup tua, udah nggak pantes bersikap imut. Bukannya gemes, aku malah jadi merinding sebadan-badan,” cetusnya.

“Kak …,” rengek Kayuna sambil menggenggam erat lengan kakak perempuannya.

Anita terkekeh, tingkah adiknya tak pernah berubah. Meski sudah sama tumbuh dewasa, namun Kayuna tetaplah menjadi adik kecil di mata Anita.

“Kamu sudah makan?” tanya Anita, matanya menelisik sekujur tubuh Kayuna, hingga akhirnya tatapannya jatuh pada pipi adiknya yang masih merah lebam. Tangannya bergerak cepat menyentuh wajah gadis malang itu.

“Kenapa wajahmu?”

Kayuna membelalak, ia buru-buru mengalihkan wajah, menutupi pipinya dengan kedua telapak tangan. “Ini … bukan apa-apa, Kak,” jawabnya cepat, ia lekas berdiri.

“Yuna ….” Suara Anita menajam. Jemarinya mengepal di atas pangkuan—menahan amarah yang menggelegak di atas kursi roda.

“Jawab kakak!” bentak Anita. “Niko … menamparmu lagi? Dia memukulmu?!” cecarnya tanpa henti, ia terus mendesak sang adik agar berbicara jujur padanya.

“Kak .…” Kayuna menelan ludah, tak mampu menjelaskan sepatah kata pun. Ia tahu, jika Anita mengetahui sikap Niko yang tak kunjung berubah, maka kakak perempuannya pasti akan segera mendatangi kantor pria arogan itu.

“Kakak tenang dulu, aku cuma bertengkar kecil sama Mas Niko. Tapi sudah baikan, aku baru saja dari kantornya mengantar makan siang. Kami baik-baik saja, Kak,” jelas Kayuna, matanya mengerjap cepat, gelisah, terpaksa berbohong pada sang kakak.

“Apa?! Bertengkar kecil? Suami macam apa yang bertengkar kecil tapi menampar istrinya? Yuna, kamu jangan bohong! Kakak tahu, rumah tangga kalian udah nggak sehat. Niko pasti membuatmu menderita.” Suara Anita bergetar, nyaris pecah bersamaan dengan air mata yang hampir terjatuh di hadapan adiknya.

Ia segera mengalihkan pandangan, lalu mengusap kasar wajahnya. “Kalau bukan karena kakak yang cacat, kamu … nggak seharusnya menikah dengan pria jahat itu.”

Kecelakaan Anita, bersamaan dengan kematian sang ayah. Membuat Kayuna terhimpit dalam keterpurukan dan berakhir menikah dengan CEO arogan—Niko Mahendra.

Kayuna menatap sendu kakaknya, lalu kembali berjongkok di depan Anita yang duduk lemah di kursi roda. “Bicara apa Kakak ini? Hidupku, sudah ku tentukan. Aku sendiri yang memilih jalan ini, jangan bicara seperti itu lagi. Bukan salah siapapun. Kakak tenang aja, Yuna bahagia,” ucapnya sambil tersenyum getir.

“Tapi … Yun—”

“Kak. Yuna janji, kalau udah nggak sanggup, aku akan memutuskan untuk mundur. Kakak jangan merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri, aku masih bahagia untuk saat ini,” tutur Kayuna, seraya melukis senyum yang jelas ia paksakan.

Anita akhirnya mengiyakan dan memilih percaya pada adiknya, meski hatinya masih belum merasa lega. Ikatan batin keduanya sangat kuat, hingga apapun yang dirasa adiknya, jelas Anita ikut merasakan penderitaan Kayuna.

‘Maaf, Kak. Yuna terpaksa berbohong, untuk sementara … kita harus bersabar, demi untuk bertahan hidup.’

***

Di sebuah ruang konsultasi psikiatri rumah sakit. Tampak seorang dokter muda tengah duduk dengan kedua tangan bertumpu di atas meja—menopang dagunya, sorot matanya tajam, menatap seorang pria yang duduk di seberangnya. Matanya menyipit, menelisik tiap sudut wajah pria yang tak asing tapi sedikit berbeda, menurutnya.

“Apa yang kau kenakan? Setelah pulang, kau ingin jadi teroris? Jaket kulit, masker, topi, kacamata hitam, semua serba hitam. Kau seperti … malaikat pencabut nyawa,” cetus Alif. Mengomentari penampilan sahabatnya yang terlihat mencolok nan misterius.

Alif pradipta, merupakan seorang psikiater muda yang terkenal berkat konten edukatifnya di media sosial. Popularitasnya membuatnya viral, hingga ia kini menjadi edukator bersertifikat resmi yang aktif membantu pasien dengan gangguan mental secara daring.

“Setelah terkenal, kau jadi semakin kurang ajar,” balas sang pria yang masih terlihat misterius itu.

Alif terkekeh, lalu menegakkan bahu di atas kursi, tak lupa membusungkan dada. “Gimana? Rumah sakitmu menjadi sangat dikenal berkat popularitasku, kau harus berterima kasih. 50% saham rumah sakit, itu dari hasil kerja kerasku.”

Pria tadi menyeringai, sudut bibirnya menyungging tipis. “Kau sangat senang? Menjadi selebgram?”

Alif mengangkat alisnya, wajahnya menunjukan rasa tak senang. “Selebgram muncungmu!” serunya. “E.D.U.K.A.T.O.R!” tuturnya sambil mengeja satu-persatu huruf untuk memperjelas gelarnya di sosial media.

“Ya, itulah pokoknya. Dimana jasku? Aku ingin cepat bekerja,” ucap pria misterius itu.

Kemudian Alif bangkit dari kursi, meraih satu jas putih yang tergantung di lemari. Lalu menyerahkannya pada sang pria yang sejak tadi mengobrol dengannya.

“Kami sudah menunggu sejak pagi di ruang rapat, niatnya mau bikin upacara penyambutan staf baru, bisa-bisanya kau telat di hari pertama kerja.” ujar Alif. “Untung ayahmu pemilik rumah sakitnya, kalau bukan, tamat riwayatmu.” Alif terus menyerang dengan kalimat-kalimat pedas, namun dengan nada yang sengaja di buat-buat untuk menggoda sahabatnya.

“Ada urusan mendesak, aku sudah melapor pada kepala departemen. Lagipula jalanan macet parah sejak pagi, waktuku terbuang sia-sia di perjalanan.”

“Benarkah? Bukankah ahli waris biasanya punya solusi saat keadaan seperti ini? Naik helikopter misalnya,” celetuk Alif.

“Kau pikir ini adegan drama?!” balas sahabatnya, sambil melepas jaket kulitnya, lalu memakai jas putih yang diberikan oleh Alif tadi.

Ia tak lupa menyelipkan ID card di saku jas dokternya.

dr. Adrian Atmaja, Sp.KJ.

Tertulis jelas identitas sang dokter di kartu tersebut.

*

*

Bersambung ….

1
Sunaryati
Emak sangat mendukungmu Kayuna, semoga lancar dan sukses, semua misi balas dendammu. Aku kok mengharapkan ada sanksi sosial juga pada Airin dan Nico. Juga proses perceraian juga lancar.
SooYuu: sanksi sosial, sanksi hukum. pokoknya harus lengkap, Mak. 😭
total 1 replies
Anna
Sahhh .... sah! 🤣
SooYuu: sabar ...😭
total 1 replies
Anna
Mau ketularan Amina ini sepertinya🤣
SooYuu: amina pengaruh buruk 😭
total 1 replies
Sunaryati
Kau akan hancur Nico walau perlahan , perselingkuhan kamu juga akan terungkap dan mempengaruhi perusahaan kamu. Kekejaman pada istrimu pun akan diberitakan lewat berbagai media, dengan begitu kamu tak bisa lolos dari jeratan hukum karena diketahui publik. Itu harapan emak sih
SooYuu: pantau terus Niko, Mak 🔥
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
jgn² kena penyakit mematikan👏...jgn buat dia hamil ya thor🙏
💕Bunda Iin💕
lo yg bermain² dgn adrian😡
💕Bunda Iin💕
lo yg salah ko mau nyiksa anak org mulu😡...udah cukup dia tersiksa selama menjdi istri lo niko biarkan dia yg bahagia
💕Bunda Iin💕
tak apa tapi itu author
💕Bunda Iin💕
itu ikan cuma satu karna cukup untuk menemani adrian seorg sja🤭
💕Bunda Iin💕
kayuna thor bukan kayuan😁
SooYuu: waduh, author hilap 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
pagi² disuguhkan pemandangan yh indah ya kayuna🤭
Anna
wajah tampan kelakuan setan.
Anna
strokee ajaa dahh strokeee
SooYuu: ngik-ngik 🤣
total 1 replies
Sunaryati
Segera dapat karma pada Niko dan Airin
💕Bunda Iin💕
cantik nya nyo💖💖💖
💕Bunda Iin💕
mimpi atau nyata ya?...mudah²an mimpi
💕Bunda Iin💕
hahaha bisa aj neng kayuna ini😂
💕Bunda Iin💕
sangat² tepat...ayo semangat kayuna balas semua rasa sakit mu walapun itu dilarang tpi ini benar² jahat banget + penindasan nya udah di luar akal sehat...andaikan geng yg di ciptakan adrian ada di dunia nyata sangat tertolong untuk org² yg lemah🥺
💕Bunda Iin💕: betul betul betul😭
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
sabar sabar masih istri org itu🤭
💕Bunda Iin💕
mau masang set bel atuh kayuna😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!