Ivanka ( Izinkan Aku Bahagia )

Malam pengantin biasanya sangat di tunggu oleh pasangan pengantin baru yang baru saja mengikat janji suci pernikahan mereka apalagi jika pasangan itu saling mencintai, tapi berbeda dengan Bram yang terlihat enggan untuk masuk ke dalam kamarnya.

" aku tau kamu enggan menghabiskan malam ini dengan istri baru mu itu " ucap Latisya sambil melangkah maju ke arah Bram yang masih berdiri di ambang pintu dapur.

" jadi tetap lah seperti ini karena kamu hanya milikku " bisik Latisya tepat di telinga Bram.

" dan kamu terus saja menghabiskan malam dengan kak Wisnu !" sindir Bram yang harus selalu memendam cemburu saat kakaknya bersikap mesra pada Latisya tepat di hadapannya.

" kita juga akan menghabiskan waktu bersama tapi tunggu waktu yang tepat "bisik Latisya sebelum akhirnya benar benar meninggalkan Bram karena melihat Wisnu yang berjalan ke arah kamar mereka.

" jika kamu menghabiskan malam dengan kak Wisnu, aku pun akan menghabiskan malam dengan Ivanka dan akan aku buat dia hamil agar kamu bisa merasakan kecemburuan yang aku rasakan setiap hari " ucap Bram yang yakin masih bisa di dengar jelas oleh Latisya.

" lakukan saja jika kamu bisa " jawab Latisya yang sangat yakin jika Bram tak akan mungkin menyentuh Ivanka karena Bram sangat mencintai dirinya.

Melihat Latisya yang seperti menantang dirinya, Bram pun memilih masuk ke dalam kamar dimana Ivanka sedang duduk di sisi tempat tidur bahkan Ivanka masih menggunakan pakaian pengantin.

" kenapa kamu masih memakai pakaian itu ?" tanya Bram sambil berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar mereka.

" kata ibu, biarkan mas yang membantu Ivanka membuka ini semua " ucap Ivanka seperti apa yang ibu mertuanya katakan.

" hehhhh " Bram hanya bisa menghela nafasnya saat mendengar apa yang Ivanka katakan.

" anggap saja aku sudah membantu mu melepaskan itu semua " ucap Bram yang malah mengambil handuk untuk dirinya.

" dan aku minta sebelum kita memulai semuanya, sebaiknya kamu bersihkan dirimu dulu " ucap Bram yang entah kenapa ingin menunjukan pada Latisya jika dirinya pun bisa menghabiskan malam dengan Ivanka sama seperti Latisya yang setiap malam selalu bersama kakaknya.

Ivanka pun terdiam saat mendengar ucapan Bram tapi tak lama Ivanka pun sadar jika kini dirinya istri Bram yang sah jadi cepat atau lambat hal itu pasti terjadi padanya karna itu Ivanka mulai melepaskan aksesoris yang menempel pada dirinya hingga yang tersisa hanya pakaiannya saja.

Bram pun keluar setelah tubuhnya jauh lebih segar tapi Bram hanya menggunakan handuk untuk menutupi senjatanya saja tanpa rasa risih meski di dalam itu ada Ivanka.

" pergilah dan jangan terlalu lama " ucap Bram tanpa melihat ke arah Ivanka.

" oh ya satu lagi, tidak perlu pakai pakaian mu karena aku tak ingin sudah saat melakukan semua itu "ucap Bram yang bahkan tak ada kata romantis apa lagi bujuk rayu saat ingin melakukan hubungan badan.

" apa ?"

" bagaimana bisa Vanka tak menggunakan pakaian ?" tanya Ivanka yang masih tak percaya dengan apa yang Bram perintahkan.

" aku suami mu dan aku berhak melakukan apapun padamu " ucap Bram yang lagi lagi tanpa melihat ke arah Ivanka.

Ivanka pun masuk kedalam kamar mandi tapi pikirannya terus saja berperang apakah dirinya harus mengikuti permintaan Bram suaminya atau tidak.

" jika kamu tak menuruti apa yang aku katakan lebih baik kamu jangan keluar dari kamar mandi " ucap Bram yang terdengar jelas di telinga Ivanka, tak ingin membuat Bram semakin kesal Ivanka pun membersihkan diri dengan cepat dan dirinya pun kini bersiap keluar dari kamar mandi.

" mungkin pengantin baru seperti ini " ucap Ivanka sebelum membuka handle pintu kamar mandi.

Meski sedikit ragu Ivanka pun keluar dari kamar mandi dan perlahan namun pasti Ivanka pun berjalan ke arah Bram yang sejak tadi duduk di tepi tempat tidur tapi kali ini Bram mulai menatap ke arah Ivanka.

" belum satu malam kamu sudah tidak patuh pada suamimu !" sindir Bram saat melihat Ivanka yang masih menggunakan bathrobe untuk menutupi tubuhnya.

" Vanka menuruti apa yang mas minta " ucap Ivanka yang kini mulai menarik tali pengikat bathrobe yang menutupi tubuhnya hingga bathrobe itu pun meluncur tanpa bisa di tahan dan dengan sigap di tambah rasa malu yang tak tertahan Ivanka pun menutupi area sensitifnya dengan kedua tangan bahkan mata Ivanka pun terpejam karena merasa hari ini adalah hari yang paling memalukan dalam hidupnya.

Bram benar benar tak bisa memalingkan wajahnya saat melihat keindahan yang ada di depan matanya apalagi pepaya Bangkok Ivanka pun terlihat masih belum tersentuh membuat Bram benar benar takjub dengan apa yang iya lihat.

" apa aku orang yang pertama melihat ini semua ?" tanya Bram yang tentu saja berhasil membuat mata Ivanka terbuka lebar.

" aku bukan wanita murahan yang akan mengobral tubuhku untuk sembarang laki laki" ucap Ivanka tapi apa yang Ivanka lihat membuat mata Ivanka kembali terpejam dengan apa yang iya lihat.

" baguslah jika seperti itu" ucap Bram yang entah kenapa merasa senang karena dirinya lah yang menikmati apa yang Ivanka jaga selama ini.

Bram pun mulai menjalankan aksinya sedangkan Ivanka hanya bisa menerima apa yang Bram lakukan pada tubuhnya bahkan sesekali Bram mengarahkan Ivanka untuk membuatnya merasa puas hingga akhirnya keduanya pun benar benar tertidur pulas setelah melewati malam panjang meski tanpa landasan cinta.

Pagi bergulir begitu cepat dimana pagi ini adalah pagi pertama Ivanka menjalankan tugasnya sebagai seorang istri untuk Bram dan seperti saat di rumah ayahnya, Ivanka pun menyiapkan sarapan setelah sebelumnya membersihkan diri terlebih dahulu.

" kamu sudah bangun ?" tanya Bu Suri yang cukup terkejut saat melihat Ivanka yang sudah berada di dapur sepagi ini.

"sudah Bu, Ivanka terbiasa membuat sarapan untuk ayah jadi Ivanka pun ingin membuat sarapan untuk mas Bram " ucap Ivanka apa adanya.

" buatkan untuk ku juga ya " ucap seorang wanita yang tak lain adalah Latisya.

" iya mba, saya buat sarapan untuk semuanya " ucap Ivanka.

Tapi bukannya senang mendengar jawaban Ivanka, mata Latisya tiba tiba saja tak bisa berpaling dan terfokus pada tengkuk leher Ivanka dimana disana terlihat jelas jejak cinta yang mungkin sengaja Bram tinggalkan.

" apa kamu dan Bram sudah melakukannya semalam ?" sindir Latisya yang sebenarnya sangat amat tidak pantas jika seorang ipar menanyakan hal itu pada ipar yang lain.

" uhhukk uhhukkk " Ivanka tiba tiba saja tersedak saat mendengar pertanyaan Latisya yang malah di jawab oleh Bram yang dengan sengaja membuat suasana menjadi semakin absurt.

" tentu saja, bahkan kami melakukannya dengan berbagai gaya sampai pagi " ucap Bram sambil memeluk Ivanka dari belakang.

" Bram, ikut aku !"

✍️✍️✍️ siapa kira kira yang mengajak Bram pergi ? Apakah Ivanka tidak curiga dengan sikap iparnya pada suaminya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘