Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan, Hazelle tidak ingin rumah tangga Kaivan dan istrinya yang kembali harmonis itu hancur karena dirinya.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Apakah Kaivan akan tahu jika Hazelle mengandung benihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
"Jadi begini kelakuan Lo sebenarnya, Zelle?"
"Maksud Kamu---"
"Lo gak usah sok polos di depan gue! Gue udah denger semuanya. Ternyata Lo sama aja kaya nyokap Lo, dasar pengkhianat!"
Deg
Ucapan Harleya begitu menyakiti hati Hazelle, dan ini adalah pertama kalinya sahabatnya itu memaki-maki nya dengan kasar. Biasanya, semarah apapun Harleya padanya, gadis itu tidak akan memanggil dirinya dengan sebutan lo, gue. Tapi sekarang bahkan Harleya menyebut dirinya pengkhianat.
Harleya ternyata mendengar semua pembicaraan Kaivan dan Hazelle. Gadis itu sengaja memberitahu Kaivan saat Kakaknya itu menanyakan keberadaan sahabatnya. Dan saat Kaivan hendak menemui Hazelle, Harleya pun sengaja mengikuti Kaivan karena merasa ada yang mencurigakan antara kakak nya itu dengan Hazelle.
Dan benar saja, apa yang baru saja Harleya dengar telah membuktikan kecurigaannya. Walaupun begitu Harleya tidak ingin bertindak sembarangan, gadis itu menunggu Kaivan pergi terlebih dahulu sebelum memberi pelajaran pada Hazelle.
"Diem kan, Lo? Ternyata benar, buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Melihat Hazelle diam, Harleya pun semakin gencar menyudutkan nya. "Lo dan nyokap Lo, sama-sama busuk, sama-sama tukang selingkuh!"
"Cukup!" Hazelle meninggikan suaranya. Gadis cantik itu mulai paham kemana arah pembicaraan sahabatnya itu. Dan Hazelle menebak, jika Harleya sudah mengetahui hubungannya dengan kakaknya. "Kamu boleh menghinaku, tapi jangan pernah sekalipun menghina Mommy ku! Kamu tidak tahu apa-apa, Leya!"
Hazelle tidak perduli walaupun Harleya menghinanya, karena dalam hati kecil gadis cantik itu pun mengakui dirinya memang salah. Namun, Hazelle tidak terima jika sahabatnya itu membawa-bawa Mommy nya, apalagi dengan terang-terangan menghina Mommy yang sudah melahirkan nya.
Seburuk apapun Mommy Hazelle, tetaplah seorang Mommy yang sudah melahirkannya. Dan Harleya tidak berhak menghina Mommy nya.
"Gue tahu semuanya! Mommy Lo ninggalin bokap Lo karena berselingkuh, kan?" Harleya tersenyum smirk saat melihat keterkejutan di wajah Hazelle.
Sahabatnya itu memang tidak pernah menceritakan alasan perpisahan Mommy dan Daddy nya, namun Hazelle menulis semuanya di dalam buku hariannya, dan tanpa sengaja Harleya membacanya.
Selama ini Harleya pura-pura tidak tahu apa-apa hanya untuk menjaga mental sahabatnya. Gadis itu tidak mau Hazelle malu jika tahu dirinya mengetahui fakta yang sahabatnya sembunyikan. Namun rasa marah dan kecewa kini menyelimuti hati Harleya, sampai-sampai gadis itu tidak sanggup membendung kekesalannya.
Hazelle mengepalkan erat tangannya. Ingin sekali gadis cantik itu menyanggah ucapan sahabatnya. Namun Hazelle tidak bisa melakukannya, karena apa yang dikatakan Harleya itu adalah faktanya.
"Jadi, Kamu baca diary ku, Harleya?" Ada rasa marah dalam hati Hazelle, karena sahabatnya itu sudah lancang masuk ke ranah privasi nya. Menurutnya, walaupun Harleya adalah sahabatnya, tetap saja ada batasan yang tidak seharusnya Harleya campuri. "Tidak kah Kamu pikir, apa yang Kamu lakukan itu, jahat?"
"Cih! Lalu jahat mana dengan Lo yang merusak rumah tangga kakak gue?" Harleya semakin menyudutkan Hazelle, membuat gadis cantik itu bungkam seribu bahasa. "Atau jangan-jangan... selama ini Lo adalah penyebab Mas Kaivan dan Mbak Annette selalu bertengkar?"
Hazelle menggelengkan kepalanya saat sahabatnya itu menuduhnya dengan seenaknya. Namun Hazelle tidak melakukan pembelaan apapun, menurutnya akan percuma saja karena Harleya tidak akan mungkin mempercayainya.
"Lo denger baik-baik! Mbak Annette sekarang sedang hamil, dan gue gak mau keponakan gue bernasib sama kaya Lo. Lo paham, kan?" Harleya menjeda sebentar ucapannya, gadis itu ingin melihat reaksi Hazelle saat mendengar ucapannya.
Hazelle hanya diam, bahkan wajah datarnya tidak menunjukkan reaksi apapun. Dan hal itu membuat Harleya kembali bersuara. "Mulai sekarang, Lo jauhin Mas Kaivan! Jangan pernah muncul lagi di hadapan gue ataupun keluarga gue. Karena mulai sekarang, Lo bukan lagi sahabat gue!"
Harleya pergi dari ruangan Hazelle. Ada rasa sesak dalam hati Harleya saat mengatakan kalimat terakhirnya. Karena walau bagaimana pun, dia dan Hazelle sudah lama bersahabat. Namun mengingat pengkhianatan yang dilakukan Hazelle membuat Harleya sangat membenci sahabatnya itu.
Air mata Hazelle luruh begitu saja. Kehilangan sahabat yang selama ini sudah dia anggap seperti saudaranya sendiri, rasanya lebih menyakitkan dari pada kehilangan Kaivan sekalipun. Persahabatannya dengan Harleya hancur berkeping-keping bersama dengan terbongkarnya perselingkuhan dirinya dan kakak sahabatnya itu.
"Aku sudah benar, tidak mengatakan nya pada Mas Kaivan," ucap Hazelle sambil mengusap perutnya. "Jika itu yang Kamu inginkan, baiklah. Aku akan pergi dari hidup kalian. Aku bersumpah tidak akan muncul lagi di hadapan kalian!"
Dengan air mata yang terus berderai, Hazelle menangis tanpa suara. Gadis cantik itu bahkan membungkam mulutnya sendiri supaya isaknya tidak terdengar.
Sesekali Hazelle memukul dadanya yang terasa sesak karena menahan rasa sakit yang amat mengguncang hatinya.
Ceklek
"Sayang!"
Daddy Hazelle yang kala itu sedang berada di luar negeri, sangat terkejut begitu asisten rumah tangganya mengatakan jika Hazelle sudah 3 hari ini berada di rumah sakit. Pria paruh baya yang masih gagah di usianya itu pun langsung terbang menuju tanah air untuk menemui putrinya.
"Daddy!" Hazelle langsung meraung dalam pelukan Daddynya. "Bawa Hazelle pergi dari sini, Dad! Hazelle ingin pergi!"
Daddy Hazelle menganggukkan kepalanya tanpa bertanya apapun pada putrinya. Dalam hati, ingin sekali menanyakan apa yang terjadi pada putrinya. Namun, Daddy Hazelle tidak ingin membuat putrinya tidak nyaman, biarlah nanti putrinya sendiri yang menceritakan nya.
...----------------...
"Ada apa menyuruhku ke sini, Kai?"
"Aku ingin Kamu mencari tahu tentang istriku!"
"Istrimu yang mana?"
Kaivan menatap tajam Marvin yang terlihat menahan tawanya. Kaivan mengerti siapa yang di maksud sahabatnya itu, karena selama ini Marvin lah satu-satunya orang yang mengetahui hubungannya dengan Hazelle.
"Annette lah, memang siapa lagi istriku?" Ucap Kaivan dengan nada sedikit kesal.
Pria yang bernama Marvin itu tidak bisa lagi menahan tawanya. "Aku kira gadis cantik yang Kamu bawa ke pesta itu," Marvin menaik-turunkan alisnya membuat Kaivan melayangkan bantal sofa ke arah sahabatnya itu. "Kenapa? Apa Kamu sudah sadar?" Ucapnya dengan mode serius.
Kaivan menghembuskan napasnya kasar, sejak 5 tahun pernikahannya dengan Annette, baru kali ini Kaivan merasa ada yang ganjal dengan istrinya itu. Kaivan bahkan sengaja menyuruh sahabatnya yang merupakan agen rahasia untuk memata-matai Annette.
"Aku merasa ada yang aneh dan tidak masuk akal!" Kaivan pun menceritakan sesuatu yang menurutnya sangat janggal itu pada Marvin.
Marvin tersenyum miring, sebenarnya sahabat Kaivan itu sudah tahu tentang kecurigaan Kaivan terhadap istrinya. Bahkan Marvin sudah mengantongi semua bukti-bukti akurat mengenai istri sahabatnya itu. Namun Marvin menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya.
"𝘗𝘦𝘳𝘵𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪!"
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
ini kotorrr sekali fantasinya 😭😭😭
saudara sendiri 😭😭😭
bikin salah paham aja 🤣🤣
bilang tidak tapi iya