Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan
prov author
Perjalanan yang cukup lama dan memakan waktu yang panjang membuat Windi tertidur dengan lelap
di pesawat. Ia merasa lelah di sepanjang perjalanan. Ia terbangun ketika pengumuman dari pramugari yang mengatakan bahwa mereka sebentar lagi akan tiba di tempat tujuan.
Windi membenarkan pakaian yang berantakan karena tertidur di pesawat. " Astaga aku sampai ke tidur." gumam Windi
Pesawat telah mendarat dengan sempurna di lapang lepas landas. Ia menunggu giliran untuk keluar dari pesawat. Saat ia ingin keluar ada seorang pramugari yang menahan tangannya.
" Tunggu apakah anda nona Windi Andini Laras Winata?" tanya nya
Windi bingung kenapa ia bisa tau namanya dan bahkan ia menyebutkan nama lengkap dan nama belakang nya dengan benar. Windi mengerutkan kedua alis nya dan menatap sang pramugari
" Bagaimana anda bisa tau nama saya?" tanya Windi
Pramugari itu tersenyum mendengar pertanyaan Windi. " Saya yang di perintahkan nyonya besar untuk menyampaikan pesan nyonya kepada anda nona." ujar nya
Windi mengerutkan kedua alisnya yang bingung akan perkataan sang pramugari. " Pesan? nyonya besar? apa maksud anda mama saya? " tanya Windi memastikan perkataan pramugari
Praamugari itu mengangguk kepalanya dan tersenyum ke arah Windi." Iya nona." ujar nya
Windi mengangguk paham akan perkataan sang pramugari. " Baik la apa pesan mama untuk? "
" Nona sudah di tunggu supir di dekat pintu keluar C nona. " ujar nya
" Baik lah terimakasi." Windi kembali melanjutkan niat nya untuk pergi keluar. Dan benar saja di pintu keluar C ada seorang supir yang sedang menunggu nya. lengkap dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. " Mama terlalu berlebih aku kan bisa naik taksi kenapa harus di jemput segala." ujar Windi
Pak Chris yang melihat ke Datangan Windi dari arah pintu ke Datangan langsung menghampiri Windi sambil tersenyum kearahnya dan menunduk hormat kepada Windi.
Windi membalas senyuman dari pak Chris tidak lupa ia juga menunduk hormat ke pak Chris
" Siang nona. selamat datang kembali nona muda." Pak Chris kembali menunduk hormat kepada Windi
Windi yang melihat pak Chris yang datang menjemput nya menunduk hormat membuat nya menjadi segan dan tak enak ia pun melakukan hal yang sama dengan menunduk hormat kearah pak chris yang menjemput nya karena bagaimanapun pak Chris lebih tua darinya." Siang pak chirs sudah lama kita tidak bertemu bagaimana kabar mu pak Chris ? dan apakah mama yang memerintah kan pak Chris untuk menjemput ku?"
Chris menatap ke arah Windi dan
tersenyum kepadanya." Saya baik nona. nyonya memerintahkan saya untuk menjemput anda."
" Baik la kalau begitu ayo kita pergi pak chris." ajak Windi
pak chris ngambil alih barang-barang bawaan Windi dan menaruhnya di bagasi mobil. Saat di perjalanan Windi teringat pesan Refa untuk segara menghubungi nya saat ia sudah tiba di tujuannya. ia merogoh ponselnya di dalam tasnya. ia mengusap layar ponselnya dan mencari nama Refa di kontak ponselnya. ia menempelkan ponselnya di daun telinganya. terdengar nada dering terdengar terhubung tak lama Refa mengangkat telfonnya
" Halo Fa."
" Halo sayang apakah kamu sudah tiba sayang?"
" Baru saja sampai sekarang aku sedang dalam perjalanan ke hotel ku menginap. " Windi berbohong dan mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan penginapan. padahal ia sedang menuju ke rumahnya. Supir yang mendengar perkataan Windi melirik nya dari kaca spion. ia merasa heran mendengar perkataan nona mudanya
kenapa nona muda berbohong kepada orang itu ?batinnya
" Baik la nanti aku telfon lagi." Windi mengakhiri sambungan telfonnya dan berniat meletakkan kembali ponselnya. namun ponselnya berdering, ada telfon masuk dari mamanya. Ia mengangkat telfon nya dan kembali meletakkan benda ponselnya di telinganya
" Halo sayang. "
" Halo iya ma."
" Apakah kamu sudah bersama pak Chris sayang? "
" Sudah mah Indi sudah bersama pak Chris dan sekarang lagi di jalan menuju ke rumah. "
" Oh baik kalau begitu sayang. mama hanya memastikan nya saja."
" Iya ma."
" Ia sudah mama matikan dulu yah."
" Iya ma. " sambungan telfon terputus. Windi meletakkan kembali ponselnya kedalam tas nya.
Setalah melakukan panggilan telepon dari mama dan Refa Windi memilih menatap ke arah luar jendela dan berdialog dengan diri nya juga pikirnya yang sedang berkecamuk akan perasaan dan pikiran nya yang sedang ia jalani saat ini.
***
prov Windi
Aku telah tiba di tempat kelahiran ku dan tempat aku di besarkan. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menginjakkan kaki ku disini. Dan sekarang aku sudah kembali atas keinginan mama untuk aku pulang sebentar.
Aku merasakan kerinduan yang sangat besar saat aku tiba di sini.
Ada banyak sekali kenangan yang telah aku lalu di sini. Apa lagi saat mengingat masa-masa kecil ku di sini.
Sungguh ironi sekali, aku bahkan tidak berani untuk menginjakkan kaki ku disini lagi entah karena aku takut dan kecewa kepada papa atau hal lainnya.
Namun yang pasti aku berusaha melawan semua itu. aku harus menjalani setiap hal yang telah di rencanakan tuhan untuk ku. Aku harus siap untuk itu.
Aku masih bingung bagaimana sikap ku nanti saat bertemu dengan papa ku. Apalagi ketika mengingat perselisihan di antara kami beberapa tahun kebelakang.
Aku boleh jujur aku begitu sangat merindukan hangatnya pelukan papa kepadaku. Namun aku harus sadar bahwa pelukan itu akan sulit untuk ku dapat kembali dari nya. karena papa pasti masih merasa kecewa dan marah akan keputusan untuk melawan perintahnya saat itu.
Aku berjalan keluar dari arah pintu kedatangan. Aku melihat pak Chris supir pribadi mama sudah tiba dan menunggu ku. Padahal aku bisa saja naik taksi atau kendaraan umum lainnya.
Tapi aku mengerti mama melakukan ini karena ia khawatir akan keselamatan ku di jalan.
Aku di bantu pak Chris untuk membawa barang-barang ku. ia juga membantu ku membuka kan pintu mobil untuk ku.
Rasanya aku sungguh tak nyaman sekali karena aku sudah terbiasa hidup mandiri tanpa bantuan pribadi dari siapa pun dan sekarang ketika aku kembali ke sini aku di layani selayak nya aku mesih putri dari James Winata. Padahal aku merasa bahwa papa sama sekali tidak menganggap ku lagi hanya Mama dan Kaka Ken yang menganggap ku bahkan saudara kembar ku saja mendukung keputusan Papa.
Aku berusaha sekuat mungkin mengumpulkan kekuatan untuk bisa bertemu kembali dengan papa setalah sekian lama kami tidak bertemu.
Aku tidak tau bagaimana reaksi nya saat bertemu kembali dengan ku. Apakah ia akan marah dan memaki ku ketika aku akan datang? entahlah aku tidak tau. Aku hanya berharap aku bisa memperbaiki hubungan ku dengan papa. dan ketika hubungan ku dengan papa sudah baik aku akan berbicara terus terang kepada Refa dan keluarganya siapa aku sebenarnya. Walaupun aku takut mengatakan yang sebenarnya tapi aku tidak bisa selamanya menutupi kebenaran dari Refa yang notabene nya sebentar lagi ia akan menjadi bagian hidup ku.
Tuhan apa yang harus kulakukan sekarang dan nanti tuhan cepat atau lambat kebenaran pasti akan terungkap hanya waktu saja yang akan mengungkapkan yang sebenarnya terjadi. Aku hanya berharap jika kebenaran sudah terungkap aku mohon kepada mu agar Refa tidak membenci ku ataupun meninggalkan ku . Rasa aku tidak sanggup jika harus kehilangan nya tuhan.
Aku percaya kepada rencana yang telah kau siap kan untuk sekarang dan kedepannya tuhan.
Jika aku dan Refa benar-benar berjodoh maka jadikanlah kami pasangan yang akan selalu saling mencintai satu sama lain dan saling melengkapi segala kekurangan yang kami miliki tuhan.
*N*amun jika dia bukan seseorang yang engkau ciptakan untuk maka kuatkan hati dan pikiran hamba untuk menghadapi semua ini.
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..