NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Dengan Ustadz

Mendadak Nikah Dengan Ustadz

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:34.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

*Squel dari One Night Stand With Dosen*

Pernikahan Shalinaz Rily Ausky dengan Akara Emir Hasan cukup membuat orang sekitarnya terkejut. Berawal dari sebuah skandal yang sengaja diciptakan sahabatnya, gadis itu malah terdampar dalam pesona gus Aka, pemuda dewasa yang tak lain adalah cucu dari kyai besar di kotanya.

"Jangan menatapku seperti itu, kamu meresahkan!" Shalinaz Ausky.

"Apanya yang salah, aku ini suamimu." Akara Emir Hasan.


Bagaimana kisah mereka dirajut? Simak kisahnya di sini ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

Suara deru mesin mobil yang terdengar di tengah malam nan sunyi itu cukup jelas tertangkap pendengaran Ustadz Emir yang masih terjaga. Hari sudah larut, namun pria itu masih menunggu putranya yang mengabarkan ada hal penting yang siap dibahas. Sebenarnya ia bisa melalui sambungan telepon, namun masalah sepelik ini tentu saja harus dibicarakan dengan tenang bersama keluarganya.

"Abah belum tidur?" tanya Aka begitu memasuki rumahnya menemukan Abah masih duduk dengan tasbihnya di tangan.

"Abah sengaja nungguin, kamu." Pemuda itu menyalim takzim orang tuanya.

"Besok saja, Bah, bakda subuh, Aka ceritakan, ini sudah terlalu larut untuk berdiskusi. Sekarang Abah istirahat lah." Aka menyakinkan ayahnya dan pamit ke kamar. Membersihkan diri dan menuju peraduannya.

Jarum jam pendek sudah menunjuk di angka satu dini hari lewat, namun pria itu tidak bisa memejamkan matanya barang sejenak pun. Pikirannya terus berputar mengenang kejadian beberapa jam lalu yang terjadi pada dirinya.

"Astaghfirullah ... kenapa aku tidak bisa tidur," gumamnya resah. "Ampuni aku ya Rabb, jika ini memang jalan takdir atas jodohku, maka mudahkanlah setiap urusanku."

Akhirnya pria itu mengambil wudhu, menunaikan dua rakaat dan bersimpuh mengadu pada-Nya. Memantapkan hatinya atas apa yang menjadi ketetapan dirinya. Sejenak dapat mengistirahatkan tubuhnya sebelum akhirnya alarm alam memanggil lewat seruan merdunya. Pria itu terjaga, dengan penuh rasa syukur bangkit dari pembaringan dan menuju tempat bersuci. Membersihkan diri bersiap menghadap-Nya dalam lantunan doa.

Selepas subuh, pria itu masih duduk di shaf imam untuk memohon doa khusuk kebaikan, sebelum akhirnya beranjak dan menuju rumahnya.

"Ka, semalam pulang jam berapa?" tanya Umi Salma sembari menyiapkan hidangan untuk sarapan."

"Cukup malam, Umi, dua belas lewat," jawab Aka sembari menyeruput kopi buatan ibunya.

"Kata Abah, ada hal penting yang ingin kamu sampaikan, ada apa Nak?" Tangannya cekatan menata piring di bagiannya.

"Sebentar Umi, nunggu abah datang dulu, masih kajian di masjid."

"Belakangan ini Umi perhatikan kamu terlalu sibuk, apa ada banyak kajian di luar?"

"Hanya ada beberapa saja Umi, itu pun tidak pasti, jangan terlalu mencemaskan aku," ujarnya santai.

"Tentu saja Umi mencemaskan kamu, siapa lagi yang bakalan negur-negur, kamu 'kan belum punya istri," celetuk Nyai Salma.

"Assalamu'alaikum ....!" sapa Kyai Emir memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam ....," jawab seisi rumah saling bersautan.

Mereka tengah berkumpul di meja makan. Disusul Azmi yang baru bergabung dengan style kuliahnya, dan si bungsu Zayyan dengan seragam putih abu. Keluarga Kyai Emir mempunyai empat orang anak, satu perempuan Ning Aida sudah ikut suaminya karena sudah menikah dan tiga anak cowok yang masih bujang.

"Cie ... Bang Azmi, sepatu baru dipakai terus," ledek Zayyan menaik turunkan alisnya.

"Menghargai yang ngasih lah, biar tambah semangat kuliah juga."

"Bang Azmi pacaran?" Pertanyaan Zayyan sontak mengalihkan pandangan umi dan abah yang baru bergabung di meja makan.

"Astaghfirullah ... benar begitu, Nak, Umi melarang kamu untuk berbuat yang tidak semestinya, kalau kamu mencintainya bersabarlah sampai kamu siap mengemban tugas menjadi seorang suami secara lahir dan batin."

"Azmi tahu Umi, kami hanya saling mengagumi saja tanpa berniat menjalin hubungan lebih, bukankah cinta itu fitrah dan sebuah anugerah, kami berdua tahu agama kita melarangnya, makanya Azmi memutuskan akan melamarnya setelah lulus nanti, insya Allah kami tetap menjaga pandangan ini sampai halal bagi kami, Azmi juga tidak pernah hanya berdua saja jika bertemu, itupun jarang," papar pria tanggung itu.

Umi Salma mendes@h resah, menggeleng tak setuju. Biar bagaimanapun itu tetap menggangu pikirannya. Semoga anak-anaknya terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara Aka, berulang kali abah dan uminya merekomendasikan ta'aruf untuknya, namun pria itu belum menemukan jawaban yang tepat untuk diberikan pada ibunya, banyak CV dari perempuan yang siap menjadi istrinya, namun pria itu merasa belum mendapatkan yang cocok untuk pendamping hidupnya. Malah Azmi yang terang-terangan ingin menikah setelah lulus nanti.

Kyai Emir nampak menyimak obrolan mereka, pria itu akan bersikap tegas, bila tidak sesuai dengan tuntunan hidupnya.

"Sudah lengkap, ayo sarapan," seru Umi Salma bergegas. Perempuan yang selalu terlihat sibuk mengisi pengajian itu selalu menyempatkan diri untuk quality time bersama keluarganya.

Acara sarapan sudah usai, Azmi dan juga Zayyan juga sudah meninggalkan meja makan dan berangkat menimba ilmu.

"Kamu tidak ada jadwal ngajar, Ka?" tanya Umi Salma sembari mengemas piring kotor di rumahnya, di bantu Mak Inah yang sudah belasan tahun mengabdi pada keluarga Umi Salma.

"Aka izin Umi, seperti yang semalam Aka tuturkan, ada hal penting yang ingin Aka sampaikan pada Umi dan abah."

"Astaghfirullah ... Umi sampai lupa, hal penting apa, Nak? Utarakan lah Umi dan abah siap mendengarkannya."

"Aka siap menikah Umi," jawabnya spontan dan cukup menyakinkan.

"Alhamdulillah ... kamu sudah memutuskan calonnya, Nak? CV siapa yang kamu pilih?" tanya Kyai Emir serius.

"Tidak ada di antara kandidat perempuan yang telah merekomendasikan taaruf, Bah, tetapi insya Allah sesuai harapan Umi dan juga Abah," jawabnya yakin.

1
xia~xiaoling
thor..kata2nya bagus bgt..
pinter bhs arab ya thor...
jd pengen mondok..
xia~xiaoling
klw bc pas cerita naswa aq skip in thor..biar gk campur sm critanya shalin..
Aini Aprilia
pliszzz hmm ya sungguh candu
Susanti Susanti
Luar biasa
Suliyati Ati
ohhh so sweet banget 🥰
DozkyCrazy
seruuuuuuuu
Yantik Purwati
Luar biasa
Gresiana Nona
okeee sampe sini sedikit puas...
Qaisaa Nazarudin
Udah ku duga..Pasti Aka udah CURIGA dengan tingkah mereka saat makan tadi,
Qaisaa Nazarudin
KITA HANYA MAMPU MERENCANAKAN,TAPI TUHAN YG MENENTU KAN SEGALA NYA..Nyesek banget kisah cinta mereka..😭😭😭
Qaisaa Nazarudin
Omg nyesek aku..Gimana ceritanya mau ngelamar,wong yg pengen di lamar aja udah nikah..😌😌
Qaisaa Nazarudin
Ngebantu BERDIRI yg mana A ustdz? yang ada si otong tuh yg berdiri..🤣🤣😜😜
Qaisaa Nazarudin
Waahh thor aku dapat kata baru nih CINTA MU MASIH CINTA KREDIT,WALAUPUN UDAH DI BAYAR LUNAS,DAN DI SAH KAN OLEH PARA SAKSI..Kereeenn thor...👍👍👍👍👍🤩🤩🤩
Qaisaa Nazarudin
OMG..apakah itu berkenaan permintaan Azmi untuk menikah waktu itu..Duhh makin gak enak nih perasaan ku
Qaisaa Nazarudin
Gimana ya perasaan Aka saat tau kalo Shalin ini wanita yg akan adeknya Nikahin...duh rumit banget sih..
Qaisaa Nazarudin
Makanya jangan suka memendam perasaan,Tapi anggap aja emang bukan jodoh kamu,Semoga kamu menemukan Jodoh yg lebih baik ya..
Qaisaa Nazarudin
Meleleh aku di panggil DEK,Aish Misua udah langsung kepincut aja nih Aa Ustadz..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Nah di mana nih Azmi nya..Gak ngeh dia dengan nama yg Aka sebutkan saat ijab itu..Hadeeuuhh..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Azmi..Deg degan nunggu ijab nya ,Apakah Azmi akan ngeh dengan nama mempelai wanitanya saat Aka menyebutnya nanti?? 🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
COBA AJA YG MINTA CEO,ATAU ASISTEN CEO ATAU IRANG KENAMAAN,PASTI LANGSUNG DI KASIH COPY NYA,GAK BAKALAN BANYAK DRAMA KEK GINI..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!