NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 3

Pendekar Pedang Kelabu 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan
Popularitas:58.9k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.

Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Belum Jera

Zhang Wei berdiri tenang di tengah arena, dikelilingi oleh lapisan batu yang telah diperkuat dengan formasi defensif. Cahaya matahari senja menyapu tempat itu, memberikan nuansa keemasan yang semakin menambah kesan megah Pagoda Api Emas.

Di hadapannya, Hong Jun melangkah maju dengan senyum penuh keyakinan. Dengan jubah merah keemasan yang berkibar, pemuda dari Keluarga Hong itu memandang Zhang Wei seperti seekor harimau yang siap memangsa kelinci.

“Kau masih bisa mengundurkan diri,” kata Hong Jun santai. “Aku tak suka menghancurkan kepercayaan diri orang asing.”

Zhang Wei hanya menatapnya tanpa ekspresi.

Melihat sikapnya yang tak terpengaruh, Hong Jun mengangkat alis. “Baiklah, jika kau bersikeras.”

Dia mengangkat tangannya, lalu tiba-tiba, nyala api menyembur keluar dari telapak tangannya. Api merah membara itu menari di udara, mengeluarkan gelombang panas yang membuat beberapa penonton mundur selangkah.

“Api Spiritual Seribu Matahari!” seru seseorang di antara penonton.

Beberapa alkemis yang memahami elemen api mengangguk kagum. Meskipun hanya api spiritual biasa, faktanya Hong Jun mampu mengendalikannya dengan cukup mahir menunjukkan betapa berbakatnya dia.

Zhang Wei melirik sekilas, kemudian mengangkat satu jari. Seketika, api berwarna jingga keemasan muncul di ujung jarinya, kecil dan tampak biasa saja, seakan tak sebanding dengan nyala api yang berkobar-kobar di tangan Hong Jun.

Hong Jun menyipitkan mata. “Apa kau sedang bercanda?”

Zhang Wei tetap diam, hanya sedikit menggoyangkan jarinya. Api kecil itu melayang, lalu dalam sekejap—*woosh*—meluas seperti aliran lava yang membakar udara di sekitarnya. Aura panas yang lebih pekat dari sebelumnya menyelimuti arena, membuat wajah Hong Jun berubah serius.

“Tidak mungkin...” gumamnya.

Namun dia segera menggelengkan kepala, menepis rasa ragu. “Aku akui, kau punya sedikit bakat. Tapi api milikku bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan!”

Dia mendorong tangannya ke depan, melemparkan nyala api merah menyala ke arah Zhang Wei.

Zhang Wei hanya mengibaskan tangannya dengan santai, dan dalam sekejap, api yang dilemparkan Hong Jun seakan tertelan oleh nyala api jingga yang dimilikinya.

Penonton terdiam.

Hong Jun terkejut. “Apa?! Api milikku... terbakar?”

Ren Ji yang mengamati dari sisi arena mengangkat alisnya. ‘Menarik... Api yang dia gunakan memiliki esensi yang lebih dalam dari api spiritual biasa.’

Di dalam kesadarannya, suara tawa kecil terdengar.

—"Pfft... Kau benar-benar suka mempermainkan orang, muridku."—

Zhang Wei menahan senyumnya. ‘Aku hanya memberinya pelajaran kecil, Master.’

—"Oh, aku tahu. Tapi melihat wajahnya sekarang, sepertinya dia akan mengalami mimpi buruk setelah ini."—

Sementara itu, Hong Jun mengepalkan tangannya. Tak terima dengan situasi ini, dia mengaktifkan teknik rahasia milik keluarganya.

"Tarian Api Langit!"

Nyala api berputar-putar di sekelilingnya, membentuk pusaran merah yang menyerupai naga berkobar. Dengan gerakan cepat, dia melesat ke depan, menyerang Zhang Wei dengan serangkaian pukulan api yang menggetarkan udara.

Namun, Zhang Wei hanya berdiri di tempatnya, mengamati gerakan Hong Jun dengan tenang.

Lalu, saat serangan api hampir mengenainya, dia hanya mengibaskan tangannya sekali lagi.

*Wush!*

Seperti air yang memadamkan nyala lilin, pusaran api Hong Jun lenyap begitu saja saat bertemu dengan nyala api jingga Zhang Wei.

Hong Jun terbelalak. Dia tak punya waktu untuk bereaksi sebelum sebuah pukulan mendarat di perutnya.

*Bugh!*

Tubuhnya terlempar ke belakang, menabrak dinding batu arena dengan keras.

Semua orang menahan napas.

Beberapa detik kemudian, Hong Jun mencoba berdiri, tetapi lututnya bergetar dan dia jatuh kembali ke tanah. Wajahnya penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan.

Zhang Wei menatapnya dengan datar, lalu berkata dengan suara ringan, “Sudah cukup?”

Hong Jun mengepalkan tinjunya, tetapi dia tahu bahwa dirinya telah kalah telak.

Ren Ji, yang menyaksikan semuanya, tersenyum tipis. “Menarik...”

Dia melangkah maju, mendekati Zhang Wei.

“Kau bukan hanya seorang petarung, bukan?” tanyanya tiba-tiba.

Zhang Wei meliriknya tanpa menjawab.

Ren Ji melanjutkan dengan nada percaya diri, “Api yang kau gunakan... Cara kau mengendalikannya... Itu bukanlah teknik seorang ahli bela diri biasa.”

Dia menatap langsung ke mata Zhang Wei.

“Kau seorang alkemis, bukan?”

Zhang Wei menatap Ren Ji dengan ekspresi datar sebelum menjawab santai, “Kurang lebih seperti itu. Lagipula, aku hanya tahu sedikit tentang alkimia.”

Ren Ji mengangkat alis. Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung di dunia alkimia, dia tahu betul bahwa seseorang dengan kendali api sebaik Zhang Wei tidak mungkin hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang alkimia. Jawaban itu terdengar seperti seseorang yang berusaha merendah, tetapi bagi Ren Ji, justru membuatnya semakin tertarik.

Dengan senyum yang lebih hormat, dia bertanya, “Bolehkah aku tahu namamu, Tuan Muda?”

Zhang Wei terdiam sejenak. Dia tahu bahwa menggunakan namanya sendiri bukanlah pilihan bijak di tempat ini. Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya berkata, “Bai Chen.”

Ren Ji mengangguk. “Tuan Bai Chen, bagaimana kalau kita melanjutkan transaksi besar tadi? Kita sempat terganggu oleh insiden yang tak terduga.”

Zhang Wei tersenyum tipis. “Tentu saja.”

Namun, sebelum mereka bisa bergerak, Hong Jun masih belum bisa menerima kekalahannya. Dengan wajah yang masih sedikit pucat akibat pertarungan sebelumnya, dia berjalan mengikuti mereka, sorot matanya penuh amarah dan gengsi yang terluka.

Ren Ji melirik ke arah Hong Jun dengan canggung. Meskipun dia bukan orang yang menyukai konflik internal, dia juga tahu bahwa harga diri Hong Jun sebagai salah satu alkemis kehormatan Pagoda Api Emas telah runtuh begitu saja dalam pertarungan barusan.

Merasa terganggu dengan tatapan penuh keengganan dari Hong Jun, Zhang Wei akhirnya berbicara, “Apakah Pagoda Api Emas ini memiliki ruang pemurnian?”

Ren Ji, yang masih penasaran dengan kemampuan Zhang Wei, segera mengangguk. “Tentu saja. Kami memiliki beberapa ruang pemurnian dengan fasilitas terbaik. Jika Tuan Bai Chen ingin menggunakannya, aku bisa mengaturkan sesuatu.”

Hong Jun, yang mendengar permintaan itu, mendengus sinis. “Ruang pemurnian? Untuk apa?”

Zhang Wei meliriknya sekilas. “Untuk memurnikan sesuatu, tentu saja.”

Hong Jun tertawa mengejek. “Jangan membual, anak muda! Masih bisa diterima jika kau seorang alkemis, tapi juga seorang refiner di usia semuda ini? Omong kosong!”

Dia melipat tangan di dadanya dan menatap Zhang Wei dengan tatapan penuh penghinaan. “Jika kau berpikir menggunakan kebohongan untuk terlihat lebih unggul dariku, itu hanya akan mempermalukan dirimu sendiri.”

Ironisnya, di mata semua orang yang menyaksikan, justru dialah yang tengah mempermalukan dirinya sendiri.

1
Chrysnha Leopard
mamtap
Zacky yulianto
Luar biasa
Hs Sinaga
ceriteranya kadang tdk logis
mc yg sovereign masih menabrak kereta, hrsnya gerakan mc lebih cepat dari kereta kuda
4wied
novel ini layak dapat dukungan dari pembaca setianya, ayo dong bantu agar peringkat novel ini semakin baik dan bagus, kirimkan like juga komen, share ke teman² kalian agar ikut baca, kasih poin yang banyak dan ikhlas biar author juga makin semangat berkarya
annaza ibenk
cerita bagus, moga sampai tamat thor
annaza ibenk
ceritaseru banget
Wak Jon
⭐️👌👌👌👌👌👌👌👌👌⭐️
Wak Jon
Keren
Wak Jon
🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝
Wak Jon
👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
rinaris$
masih menjadi misteri perjalanan Zhang Wei
rinaris$
setelah sekian lama 🤦‍♀️
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Megi Mariska
Satu2 nya karya novel yang bikin aku speechless tanpa komentar / krisan dari season 1 sampai di Novel ini, season 3...
Season 1 masih ada sedikit kekurangan tak berarti, tapi semakin lama semakin bagus, baik alur ceritanya, karakter MC yg ga kegatelan ma cewe2 kek novel2 sebelah, semoga tetap bertahan untuk hal yang ini...
Thanks Thor... You did a great job ... And keep it up always
Vote dan secangkir kopi untuk menemani mu berkarya... Semangat selalu... Jangan hiatus yah ... Muehehehe 😁😁✌️✌️
Alur yang bagus dan Cerita yang hidup 👍👍👍
Gaaaaaas Pooooool....
lanjutkan Tor
saniscara patriawuha.
gassssss manggg zhongggg........
saniscara patriawuha.
lanjutttkannn mangg zhonggg...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!