Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 03
Flora kini tiba di hadapan sang papa, Daniel dan Hans, asisten pribadi Daniel.
Mata nya berkaca-kaca menatap sang papa dan juga Daniel secara bergantian.
"Kak Niel," ucap Flora yang kemudian segera menghambur ke dalam pelukan Daniel tak peduli orang-orang melihat nya dengan tatapan seperti apa.
Hans terkejut sampai-sampai ia mundur beberapa langkah dari posisi yang sebelumnya berdiri di belakang Daniel.
Sementara itu yang sebenarnya paling terkejut di antara mereka adalah Daniel sendiri, sebelumnya Flora begitu jijik terhadap nya, tidak pernah memanggil Daniel dengan sebutan kak, apalagi kak Niel, itu adalah panggilan yang sangat akrab bagi nya.
"Kak Niel aku sangat merindukanmu, jangan pergi lagi," ucap Flora yang semakin menambah rasa kaget mereka semua.
Daniel tidak membalas pelukan Flora, sebaliknya dia memegang kedua pundak gadis itu dan melepaskan pelukan tersebut, ia menatap wajah cantik Flora yang matanya kini sembab karena tangisan.
"Lihat baik-baik, aku siapa?" tanya nya dengan suara lembut.
"Daniel Adiyaksa Kusuma, apa kamu pikir aku sudah buta?" ucap Flora sedikit marah setelah mendengar pertanyaan Daniel barusan.
"Flora kemarilah," ucap sang papa yang saat itu benar-benar sudah tidak tahan menanggung malu.
Flora bangkit dan kemudian merangkak mendekati sang papa, terlihat seperti anak kecil.
"Apa yang kau lakukan sekarang? Kenapa kau datang dan memeluk Daniel? Papa sudah membatalkan pertunangan kalian," lirih sang papa.
"Tidak pa, aku mohon jangan batalkan pertunangan itu," Flora memeluk kaki sang papa.
"Hah!?"
Seketika Daniel, Hans dan sang papa kompak memberikan reaksi terkejut dengan permohonan Flora.
"Flora kau benar-benar mempermainkan papa? Bukan kah tadi malam kau sampai mengancam untuk bunuh diri dan terjun ke kolam belakang rumah hanya karena menginginkan pembatalan pertunangan kalian? Kenapa sekarang malah tidak mau? Sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya sang papa sudah tidak memiliki kesabaran untuk menghadapi sang putri.
"Dia terjun ke kolam hanya untuk membatalkan pertunangan ini? Apakah aku benar-benar tidak layak untuk mu Flora?" batin Daniel terluka mendengar ucapan papa Dermawan.
"Pa, aku mohon jangan batalkan pertunangan ini, aku mohon, aku mengaku salah, aku janji akan memutuskan hubunganku dengan orang yang tidak seharusnya dan aku janji akan menuruti semua keinginan papa sekarang," ucap Flora sambil terus memegangi kaki sang papa untuk memohon.
"Daniel, kau lihat sendiri bagaimana kelakuan Flora, sebaiknya perbincangan ini kita akhiri sampai di sini dulu, om sangat malu dan menyesal karena sudah terlalu memanjakan Flora," ucap papa Dermawan semakin lama semakin kehilangan muka di hadapan Daniel dengan kelakuan Flora yang plin plan.
"Kalau begitu aku permisi," ucap Daniel tidak ingin membuat papa Dermawan semakin merasa tidak enak padanya.
Hans segera mendorong kursi roda Daniel meninggalkan rumah Flora, sementara Flora hanya bisa menatap kepergian mereka karena baginya membujuk sang papa kini lebih penting dari apapun karena hanya papa nya lah yang bisa mengembalikan hubungan nya dengan Daniel sekarang.
"Pa aku mohon," ucap Flora yang saat ini bersimpuh di hadapan sang papa.
"Ada apa ini?"
"Ini pertama kalinya aku melihat nona muda kita yang angkuh berlutut di hadapan papa nya,"
"Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah nona muda salah minum obat saat demam kemarin?"
"Dia seperti orang yang berbeda,"
"Ku dengar dia berusaha bunuh diri karena ingin membatalkan pertunangan dengan tuan muda Daniel, kenapa sekarang malah memohon untuk tidak membatalkan?"
"Apa yang kalian lakukan di sini? Kalian sudah kehabisan pekerjaan ya sampai-sampai menguping dan membicarakan majikan di belakang sperti ini?" ucap Merry yang sedari tadi mendengar perbincangan beberapa orang pelayan.
Ya bukan hanya sekedar pengasuh Flora sejak bayi, Merry juga adalah kepala pelayan di rumah besar tersebut yang bertugas mengurusi seluruh hal di kediaman Dermawan.
"Maafkan kami Merry," ucap mereka semua yang kemudian memilih bubar.
Sementara itu Merry sendiri juga ikutan bingung, sejak bangun dari tidur nya Flora terlihat seperti orang yang berbeda, Merry pikir ini hanya efek demam, namun setelah melihat Flora yang angkuh dan tidak patuh kini berlutut di hadapan sang papa Merry yakin sesuatu telah terjadi kepada majikannya itu.
Sementara itu ...
"Apa dia masih putriku? Kenapa anak nakal dan sombong ini tiba-tiba bisa mengucapkan kata mohon dan berlutut di hadapku?" batin sang papa yang ikut merasakan perubahan tersebut.
"Kau benar-benar berubah pikiran atau ada hal lain yang sedang kau rencanakan?" tanya sang papa sambil menatap Flora dengan tatapan tajam.
"Aku benar-benar berubah pikiran, aku tidak mau membatalkan pertunangan dengan kak Niel, aku akan menikah dengan nya aku akan patuh mulai sekarang," ucap Flora sambil menunduk di hadapan papanya.
"Setelah huru-hara yang kau buat? Kau kembali memohon, apa kau tau resiko dan hukuman apa yang akan kau terima sekarang?" ucap sang papa lagi.
Ya meskipun terdengar sangat kejam dan galak kepada Flora, sebelumnya sang papa tetap lah seorang ayah yang selalu memanjakan putrinya dalam diam, dia bahkan hampir menyetujui hubungan Flora dengan anak supir pribadinya itu yang tak lain adalah Liam.
"Aku bersedia menerima hukuman apapun pa," ucap Flora tampa rasa takut.
"Baiklah, kalau begitu. Merry! Bawa Flora ke ruangan leluhur dan suruh dia berlutut di sana sampai besok pagi," kata sang papa yang sebenarnya berniat mengancam agar Flora marah padanya.
"Aku akan pergi sekarang, aku akan berlutut di sana berapa hari pun yang papa ingin kan asalkan papa memaafkan ku dan memperbaiki hubungan ku dengan kak Niel," dengan tegas Flora pun berdiri dari duduknya dan kemudian berjalan menuju aula leluhur yang ada di dalam rumah mereka, di mana tempat itu adalah tempat sang papa selalu menghukum dirinya ketika melakukan kesalahan.
Papa Dermawan tercengang melihat punggung sang anak yang kini semakin menjauh dan dalam sekejap hilang dari pandangan nya.
"Tuan, kenapa tuan menghukum nona muda lagi, dia baru saja sembuh dari sakit," kata Merry menghampiri papa Dermawan dengan penuh rasa khawatir.
"Aku pikir dia akan membangkang sperti biasanya, siapa sangka dia setuju," ucap papa Dermawan tak habis pikir.
"Ya tuhan, sekarang bagaimana tuan?" tanya Merry.
"Seperti biasanya, kau awasi saja dia, palingan juga ia akan kabur seperti hukuman-hukuman sebelumnya, suruh seseorang melongar kan kunci jendela," ucap papa Dermawan kepada Merry.
"siap tuan, akan saya lakukan," kata Merry yang kemudian meninggalkan papa Dermawan.
Sementara itu ...
"Tuan muda, nona tiba-tiba memeluk mu, dan meminta papa nya untuk menarik kembali keputusan pembatalan pertunangan kalian, apakah kau sangat senang sekarang?" tanya Hans sambil mengemudi mobil untuk kembali ke villa tempat tinggal Daniel.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.