Pendekar Pedang Kelabu 3

Pendekar Pedang Kelabu 3

Misteri Terpecahkan

Zhang Wei melangkah perlahan melewati hutan lebat yang menutupi sebagian besar pulau. Langkahnya ringan, hampir tanpa suara, namun pikirannya penuh dengan kemungkinan yang berputar tanpa henti. Kepulauan ini, meski masih berada dalam wilayah Samudera Petaka, terasa begitu tenang. Tidak ada suara raungan binatang roh, tidak ada gerakan makhluk-makhluk laut yang seharusnya mendominasi daerah ini. Semua ini terlalu aneh.

Tiba-tiba, angin bertiup dingin, membawa aroma logam samar yang membuat alisnya berkerut. Ia berhenti, menyadari sesuatu yang semakin menguatkan dugaannya. Ada sesuatu di pulau ini, sesuatu yang cukup menakutkan hingga bahkan binatang roh laut pun enggan mendekat.

Zhang Wei mengaktifkan indranya dan berjalan lebih jauh ke dalam hutan. Pepohonan di sekitarnya mulai terlihat berbeda, dengan warna yang lebih gelap dan batang yang tampak seperti membusuk. Namun anehnya, tidak ada tanda-tanda kehidupan lain selain vegetasi yang semakin aneh bentuknya. Akhirnya, ia tiba di sebuah celah batu besar yang terlihat seperti bekas reruntuhan.

Ia mendekat, merasakan energi yang begitu tua dan mendalam, seakan pulau ini menyimpan rahasia besar yang telah lama tersembunyi. Zhang Wei meneliti dinding-dinding batu yang dipenuhi simbol-simbol kuno, namun saat tangannya hampir menyentuh salah satu ukiran, ia merasakan tekanan mengerikan yang tiba-tiba muncul dari dalam tanah.

Dengan cepat, ia melompat ke belakang, tepat saat sesuatu merayap keluar dari celah batu. Sebuah tangan raksasa berwarna hitam kelam muncul dari bawah, disusul oleh tubuh besar yang tampak seperti terbuat dari bayangan. Makhluk itu, yang tampaknya bukan binatang roh biasa, berdiri dengan postur menyeramkan. Sorot matanya kosong, tetapi auranya memancarkan kebencian yang mendalam.

"Jadi ini alasannya..." Zhang Wei bergumam. Makhluk ini bukan sekadar monster biasa. Ia adalah sesuatu yang jauh lebih tua dan lebih berbahaya. Mungkin makhluk ini adalah alasan mengapa tidak ada binatang roh yang berani mendekati kepulauan ini.

Makhluk itu menggeram, lalu menyerang dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan tubuhnya yang besar. Zhang Wei menghindar dengan gesit, sementara pedangnya meluncur keluar dari sarungnya, memancarkan aura tajam yang siap membelah lawannya. Bentrokan pertama terjadi, suara dentuman keras menggema di seluruh pulau, membuat pepohonan di sekitarnya bergetar hebat.

Pertarungan pun dimulai, dengan Zhang Wei menghadapi entitas yang bahkan ia sendiri belum pernah temui sebelumnya.

***

Zhang Wei berdiri tegak di antara pepohonan yang dipenuhi energi aneh, pedangnya bergetar halus seakan merasakan bahaya yang mengintai. Makhluk hitam itu menggeram, lalu melesat dengan kecepatan mengerikan. Sebuah tangan raksasa meluncur ke arahnya, menciptakan tekanan udara yang hampir menghancurkan tanah di sekitarnya.

Dengan refleks luar biasa, Zhang Wei berputar ke samping, menghindari serangan itu hanya dengan selisih sekecil rambut. Namun, sebelum ia bisa melancarkan serangan balasan, makhluk itu sudah mengayunkan tangan satunya, menciptakan gelombang energi hitam yang menghancurkan pepohonan di belakangnya.

Sementara itu, di pesisir pulau, Shen Tianhao dan anggota Aliansi Dagang Singa Laut merasakan getaran luar biasa dari kejauhan. Tanah bergetar, angin tiba-tiba bertiup kencang, dan suara ledakan terdengar seperti guntur yang meledak dari dalam bumi.

"Apa yang sedang terjadi di dalam sana?!" salah satu awak kapal berseru panik.

Shen Tianhao berdiri di anjungan, matanya menyipit saat ia mencoba merasakan aura yang terpancar dari dalam hutan. Ekspresinya berubah serius. "Apa sebenarnya yang sedang dihadapinya...."

Para awak terdiam. Mereka telah menyaksikan kekuatan Bai Chen selama perjalanan, tetapi bahkan mereka tidak menyangka bahwa pemuda itu bisa menciptakan gangguan sebesar ini.

Kembali ke dalam hutan, Zhang Wei melayang mundur dengan cepat, matanya tajam menatap makhluk itu. Serangannya luar biasa kuat, dan energi hitam yang dikeluarkan setiap kali bergerak terasa sangat menekan. Pedangnya bergetar hebat, seolah tidak senang menghadapi eksistensi ini.

Makhluk itu meraung dan kembali menyerang, kali ini mengayunkan cakarnya dengan kecepatan yang bahkan sulit diikuti oleh mata biasa. Zhang Wei berusaha menangkisnya, namun begitu pedangnya berbenturan dengan cakar itu, sebuah dentuman besar meledak, mengirimkan gelombang kejut ke seluruh area. Tanah terbelah, pohon-pohon tercerabut dari akarnya, dan langit seolah bergetar karena dampaknya.

Darah mengalir dari sudut bibir Zhang Wei. Ini bukan pertarungan biasa. Makhluk ini tidak hanya memiliki kekuatan kasar, tetapi juga daya tahan yang luar biasa. Jika bukan karena tubuh dan tekniknya yang telah ditempa dalam berbagai pertempuran mematikan, mungkin ia sudah terlempar jauh sejak awal.

"Makhluk aneh ini..." Zhang Wei bergumam sambil mengencangkan genggaman pada pedangnya. "Dia lebih kuat dari Kaisar Qin Huangming, untungnya dia memiliki kecerdasan yang rendah."

Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengaktifkan kekuatan sejatinya. Aura abu-abu kelam menyelimuti tubuhnya, dan tekanan mengerikan mulai menyebar. Mata makhluk itu berkilat, menyadari ada perubahan dalam lawannya. Namun, sebelum bisa bereaksi, Zhang Wei telah menghilang dari pandangannya.

Dalam sekejap, pedangnya sudah menembus dada makhluk itu. Raungan kesakitan mengguncang udara, dan tubuh hitam itu mulai retak, seolah kehilangan esensinya.

Di kejauhan, Shen Tianhao dan yang lainnya merasakan tekanan yang tiba-tiba melonjak, lalu menghilang begitu saja. Semua orang terdiam.

"Dia menang..." Shen Tianhao akhirnya berkata, suaranya dipenuhi dengan rasa kagum dan sedikit ketakutan.

Di dalam hutan, Zhang Wei berdiri di atas tubuh makhluk yang kini menghilang menjadi debu hitam. Di tangannya, sebuah kristal berwarna hitam pekat berdenyut dengan aura intimidasi yang luar biasa.

Dia memandangnya sejenak, lalu tersenyum tipis. "Ini akan sangat berguna."

Zhang Wei melangkah keluar dari hutan dengan langkah mantap, tubuhnya masih sedikit berdebu akibat pertempuran sebelumnya. Di tangannya, kristal hitam yang berdenyut dengan aura mengerikan masih memancarkan tekanan kuat, seakan masih menyimpan jejak dari makhluk yang baru saja ia kalahkan. Saat ia mendekati kelompok Aliansi Dagang Singa Laut, tatapan mereka langsung tertuju padanya.

Shen Tianhao yang sejak tadi menunggu dengan penuh kekhawatiran, segera bangkit. "Bai Chen, kau baik-baik saja? Kami mendengar suara dentuman hebat dari sini, dan auranya… sungguh luar biasa."

Zhang Wei tersenyum tipis dan mengangkat kristal itu sedikit. "Aku menemukan penyebab kenapa tidak ada satu pun makhluk roh laut yang berani mendekati kepulauan ini. Makhluk ini adalah penguasa wilayah ini, dan aku berhasil mengalahkannya."

Sejenak, keheningan menyelimuti semua orang. Beberapa anggota aliansi bahkan tanpa sadar mundur selangkah ketika merasakan tekanan yang masih tersisa di kristal itu.

"Jadi, makhluk itu yang membuat tempat ini begitu sepi..." gumam salah satu awak kapal.

Shen Tianhao menghela napas dan mengangguk. "Itu berarti kita cukup beruntung. Jika bukan kau yang menemukannya lebih dulu, mungkin kita semua sudah menjadi mangsanya."

Zhang Wei menyimpan kristal itu dan berkata, "Aku yakin benda ini akan berguna dalam perjalanan kita ke Benua Tengah. Untuk saat ini, mari kita beristirahat semalam lagi sebelum melanjutkan pelayaran."

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟

Awal cerita sudah bagus 👍👍

2025-03-17

3

4wied

4wied

awalan season 3 yang seru, melanjutkan season sebelumnya....
semangat Thor

2025-03-19

1

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

gasss maningg mangg zhongggg...

2025-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!