NovelToon NovelToon
Loving You Is My Choice

Loving You Is My Choice

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Keluarga / Cinta Murni / Penyesalan Suami
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Purpledee

Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.

Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19. Cinta Finn

#Rumah keluarga Rowan

 Mariana yang sedang membaca buku tiba-tiba dihampiri suaminya yang langsung duduk disampingnya dengan wajah yang cemas. “Maria...” gusarnya. “Kenapa?” tanya istrinya itu.

“Lariessa dan Finn bagaimana? dia mengabarimu sesuatu tidak?” Tanya pak Brams

“Aku rasa, kau harus menyelidiki Finn, tentang yang Ethan bicarakan itu. Aku khawatir.” Cetusnya.

“Aku juga sangat khawatir. Ray menanyakan hal-hal banyak tentang Lariessa.”

“Menanyakan apa?” tanya Mariana penasaran. “Apa tentang sakit kepala Lariessa kambuh lagi?” tanyanya khawatir.

“Memang itu yang sering dia alami, akibat berfikir berlebihan.” Ujar pak Brams.

“Iya, tapi kan kalau tidak stress, sakit kepalanya itu tidak akan kambuh. Apa yang membuat dia stress?”

“Mereka berdua baru saja menikah, mau stress apanya?”

“Aku mau menemui Lariessa saja, kalau seperti ini.”pungkasnya.

“Eh sudahlah, Jangan! Sakit sedikit saja kau mau menemuinya, dia kan sudah punya suami sekarang, biarkan suami dia yang urus. Kita telpon saja sudah cukup.” Usul pak Brams, Ibu mariana hanya bisa menghela nafas. 

#Taman Air mancur

Setelah kencannya dan Victoria gagal Malam itu Finn memutuskan mengajak Lariessa ke sebuah Taman yang terletak di tengah kota dengan air mancur indah yang menghiasinya. Lariessa nampak terlihat bahagia ketika Finn membawanya ke taman air mancur, Lariessa terus menggandeng tangan Finn sepanjang jalan sampai Finn merasa risih.

“Bisa jangan pegang tangan kakak, tidak?” Begitu Finn mengatakan itu, Lariesa langsung melepaskan tangannya dan berlari kecil mendekati air mancur sambil tersenyum bahagia, Finn hanya menghela nafas malas.

“Indah sekali kan, tempat ini? Tapi lebih indah lagi, aku kesini karena kencan dengan kakak.” Finn memutar bola matanya kesal “Kalau begitu sudahlah ayo pulang!” ujarnya lalu melangkah pergi, namun Lariessa segera menahan Finn. “Kak, jangan seperti itu. Aku sangat bahagia selakarang.”

“Terserah kau saja.” Ujarnya pasrah.

“Kenapa kakak tiba-tiba mengajakku ke tempat ini?” Tanya Lariessa, Finn terdiam beberapa saat. “Karena... Aku tidak tau! Jangan bertanya lagi. Ayo kita pergi!”

“Jawab kak! kenapa?”

“Ayolah kita pulang!” ajak Finn sambil menarik tangan Lariessa.

“Tapi kak kita baru saja sampai...” rengek Lariessa.

“Ayolah...”

Mereka berdua pun pergi.

#EISTE GRUP - Kafetaria

Selepas makan siang Finn dan Raphael melanjutkannya dengan meminum kopi. Finn menatap kearah jendela sambil menyeruput kopinya.

“Jadi... bagaimana? Perasaanmu pada Lariessa? Apakah sudah ada butiran-butiran cinta yang muncul di dalam hatimu?” tanya Raphael. Finn menghela nafas panjang. “Sebentar... Ria mengganggumu lagi? Katakan padaku, aku akan mengurusnya sekarang.” Kata Raphael.

“Tidak, kenapa? Jika dia mengganggu pun, kenapa? aku tidak peduli. Aku mengerti kenapa dia marah, mungkin dia sedang cemburu sekarang ini.” Ujar Finn.

 “Puft! Cemburu? Ehh, memangnya kau mau dia selalu menganggu waktumu dengan istrimu?”

“Apa maksudmu?” Tanya Finn heran.

“Ehh Finn kau dan Lariessa itu suami istri!—“

“Oke, lalu?” Selanya.

“Kau harusnya menghabiskan waktumu dengan Istrimu, Lariessa. bukan dengan—“

“Raph... Dengar! Aku dan Lariessa tidak akan sampai tahap 'itu'. Kau mengerti?”

Raphael menggelengkan kepalanya menghadapi sahabatnya itu, lalu menyeruput kopinya. “Raph, jiwa dan hati aku ini hanya untuk Ria seorang. Oke! Dan aku rela jika dia ingin menggangguku. Karena yang seharusnya menikah dengan aku itu Ria bukan Lariessa.

“Baik. Oke, jika kau bicara seperti itu, sekarang jawab pertanyaan aku ini...”

“Apa?”

“Sebelum kau menikah, berapa kali dia menelpon atau mengirim pesan padamu?”

Finn menatap Raphael. “Kadang-kadang, kan? Finn, kau sendiri juga tau, Semua orang melihat. Sebelum ini kau yang tergila-gila dengan Ria. Kau seperti jatuh cinta seorang diri Finn.” Tukas Raphael. “Mungkin dia sedang sibuk Raph...”

Raphael terkekeh “Sibuk? Oke, fine. Anggap saja dia sibuk oke. Sekarang, setelah kau menikah berapa kali dia menelpon dan mengirim pesan padamu?” Tanyanya lagi.

“Banyak.” Jawab Finn.

“Banyak?” ulang Raphael

“Ya banyak!” tukas Finn. “Ya bagus, selamat. Dengar! Dia itu bukan cemburu Finn. Dia hanya merasa iri pada Lariessa. Aku mohon, Lihatlah apa yang terjadi Finn. Oke Begini saja, beri Ria waktu, dan lihat, Apakah akan ada drama-drama lagi yang akan dia lakukan.” Finn menatap Raphael heran. “Oke?” tanya Raphael.

Finn hanya terdiam mencerna perkataan Raphael.

...○...

#Rumah Finn & Lariessa

Finn yang saat itu baru selesai makan malam, langsung pergi ke kamar, dan saat ia masuk, ia melihat Lariessa sedang melipat pakaian di atas tempat tidur. Finn menghampiri Lariessa dan duduk di dekatnya. 

“Rissa, ada sesuatu yang mau kakak tanyakan.”

 “Apa kak?” tanya Lariessa lalu menghentikan aktifitasnya dan menatap Finn yang berada di sampingnya. “Riss, Apa sebelumnya kau pernah jatuh cinta pada seseorang?” tanya Finn, Lariessa menatap Finn lekat-lekat. “Kenapa kakak menayakan itu?” tanya Lariessa.

 “Ck! Aku hanya ingin tau saja, aku kan suamimu!” tegasnya.

 “Kakak ini lucu juga ternyata...” gumam Lariessa.

 “Riss! Mau jawab tidak?” tanya Finn.

Lariessa membetulkan duduknya. “Aku cinta mati pada cinta pertamaku, aku bertemu dengan seorang lelaki yang begitu tampan, berwibawa, ramah, pokoknya dia sangat sempurna di mataku, tapi saat dia lulus kami tidak pernah bertemu kambali.”

 “Pada akhirnya dia pergi? Bagaimana rasanya sakit bukan?” tanya Finn.

 “Sakit? Kenapa harus sakit?”

 “Cintamu bertepuk sebelah tangan bukan?”

 “Cinta itu tidak perlu memiliki kak—“

Finn terkekeh “Aku tidak percaya dengan hal itu.” Ujar Finn lalu beranjak. “Tampan, berwibawa, ramah, sempurna... Tidak ada ya hal yang seperti itu! Kau masih jatuh cinta padanya?” tanya Finn. “Iya.”

 “Lihat, bahkan kau sudah menikah pun masih mencintai orang lain, jadi jangan larang aku untuk jatuh cinta pada Ria.” Ujar Finn yang nampak marah lalu pergi. Sementara itu Lariessa hanya terdiam kebingungan.

 “Apa dia cemburu? Padahal kan yang aku cintai hanya dia dari dulu sampai sekarang, dan aku berhasil menikah dengan cinta pertamaku. Dia benar-benar aneh.” Gumam Lariessa.

...○...

Mall

Finn dan Lariessa berbelanja bulanan seperti biasa. Lariessa sibuk memilih-milih bahan makanan, sementara Finn sibuk dengan ponselnya. Namun tiba-tiba Finn menghampiri Lariessa. “Rissa, kakak rasa kau harus pulang sendirian. Kakak ada pekerjaan sedikit di kantor.” Ujar Finn.

“Apa? Kenapa mendadak sekali? Ayolah kak, datang berdua pulang pun harus berdua kak.” Ujar Lariessa lalu memegang tangan Finn karena tidak mau di tinggal.

“Kalau begitu aku ikut kakak saja, setelah pekerjaan kakak selesai kita kembali kesini untuk berbelanja.” Usul Lariessa.

“Tidak bisa. Lagi pula aku hanya mengikutimu belanja saja, tidak ada gunanya aku disini juga, aku tidak mau terus menempel padamu seperti perangko. Makan darimu, minum darimu, dan tidur denganmu, Apa kau pikir kakak tidak punya kehidupan sendiri apa?” Keluhnya.

“Kenapa kakak marah? padahal kita baik-baik saja, kan? Kita sudah berteman, bukan? Aku tau kakak itu anak yang baik, kalau tidak, kakak tidak akan menikah denganku”

“Oke, lalu?”

“lalu?” tanya Lariessa sambil terkekeh. “Kalau kakak bukan anak baik, dari dulu kakak sudah membakar rumah ayah Ray, Lalu mengamuk karena tidak mau menikah denganku, dan apa pun yang kakak lakukan, kakak harus ikuti syaratku. Jika tidak, ayah Ray akan marah. kakak tidak ingin menjadi anak durhaka, kan?”

“Sudah? Tunggu disini sebentar. kakak ingin pergi ke toilet dulu sebentar.”

Saat Finn pergi, tak sengaja saat itu Lariessa bertemu dengan Ethan yang tengah berbelanja seorang diri.

“Ethan?” Gumam Lariessa.

...○...

To Be Countinue...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe👍 salam kenal 🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): terima kasih sudah mampir kak, salam kenal juga🤗
total 1 replies
Rahma AR
iklan meluncur
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): siap kak👍🏼
total 1 replies
Ika Nurpitasari
hadir kak, 💪✨✨
Ika Nurpitasari: sama-sama kak, saling mendukung 🙏🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak💜
total 2 replies
miilieaa
hadir dikarya barunya yaa thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!