NovelToon NovelToon
Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: y.al_29

Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)

Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam pertunangan & Malapetaka

Malam ini adalah pesta pertunangan Lavanya dan Xabiru acaranya di adakan sebuah gedung mewah milik Mahendra. banyak tamu yang hadir begitu juga kerabat dan sahabat Dirga serta Amara. Bukan hanya rekan bisnis  Dirga saja, rekan bisnis Radit pun tak kalah banyaknya, sebab Radit juga orang yang sangat terkenal di kalangan dunia bisnis. Jika bertanya soal Sabrina dan Siska mereka tak ikut hadir, karena Lavanya sudah mewanti-wanti Daddy nya untuk tidak menghadirkan mereka berdua, walaupun  awalnya Sabrina merasa tidak terima tapi Dirga tak menggubrisnya sama sekali. Dekorasi mewah terlihat sangat elegan dan megah pun akan menjadi saksi bersatunya dua insan manusia yang saling mencintai.

"Selamat malam semua, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tamu yang telah hadir di acara pertunangan putri saya, saya sangat amat senang karena kalian mau meluangkan waktu kalian di tengah kesibukan kalian semua, kita mulai saja silahkan untuk Putri saya Lavanya dan ananda Xabiru untuk naik ke atas untuk melakukan prosesi tukar cincin" Ujar Dirga selaku ayah dari Lavanya.

Lavanya berjalan ke depan di gandeng oleh Xabiru, keduanya berjalan beriringan. Malam ini Lavanya terlihat sangat cantik, dengan gaun putih di bawah lutut di padukan makeup yang natural tapi memang dasarnya Lavanya sudah cantik, begitupun dengan Xabiru dia terlihat tampan dan gagah mengenakan tuxsedo putih serupa dengan gaun Lavanya di padukan dasi kupu-kupu yang menempel di lehernya keduanya terlihat pasangan yang serasi bukan.

"Wanjirr, Lavanya cantik banget" puji Karina

"Iyah bener gila sihh, beneran kaya berbie hidup gasih" Ujar Belinda.

"Setuju si gue" Celetuk Vanila.

Lavanya dan Xabiru sudah berada di depan dan di tangan keduanya sudah memegang cincin masing-masing.

"Hari ini kamu cantik banget sayang" Guman Xabiru.

"Jangan gombal Mulu, jari kamu mana cepetan, aku udah malu di liat orang-orang" Ucap Lavanya sambil menundukkan kepalanya.

"Lucu banget calon istri aku, boleh di karungin gasih, jari kamu dulu sayang sini mana jari manisnya" Ucap Xabiru sambil meraih lengan Lavanya dan segera memasukkan cincinnya kedalam jari manis sang kekasih.

"Sini gantian jari kamu mana" Ujar Lavanya sambil menadahkan tangannya lalu Xabiru pun memberikan tangannya di atas telapak tangan Lavanya setelahnya Lavanya memasukkan cincin yang ada padanya ke jari manis Xabiru.

Seketika para tamu undangan bertepuk tangan dengan riuh dan setelahnya mereka bebas mengobrol satu sama lain seperti yang sekarang di lakukan oleh Lavanya and the geng.

"Anjay Xabiru vibes nya CEO muda banget ya" Ucap Kenzi.

"Emang lu vibes nya kang kopi" Sewot Karel pada Kenzi.

"Lah lu ga sadar kalo lu mirip nying-nying" Celetuk Kenzi.

"Nying-nying apaan?" Tanyanya dengan bingung.

"Curut bhahaha" Balas Kenzi dengan tertawa lepas.

"Syallaaann lu Ken gue tandain lu" sinis Karel.

"Vanya selamet ya, lu hari ini cantik banget" ucap Vanila sambil memeluk Lavanya.

"Iyah pangling banget ya Lavanya, ga pernah make-up sekalinya makeup beneran kaya berbie hidup" Celetuk Karina.

"Selamet ya Van, lu hari ini beneran princess jir" Ujar Belinda.

"Iyah Teh. Vanya cantik banget Hana jadi gemes" Celoteh Hana sambil menoel-noel pipi Lavanya.

"Aduh Hana, teteh bukan mainan ini" Celetuk Lavanya yang ikut gemas dengan tingkah Hana.

Sementara di sisi lain tepatnya di luar ballroom dekat taman Dirga sedang asik berbincang  dengan Radit, sebelumnya dia sedang mengobrol dengan para teman dan rekannya yang lain, tapi dia memutuskan untuk izin karena ada keperluan mendadak.

"Bagaimana, hasilnya sudah keluar" Tanya Dirga.

"Sudah, masih ada di asisten pribadi ku"  Ucap Radit.

"Okey segera kirimkan padaku" Balasnya sambil. Tak lama pesan yang di minta masuk melalui saluran emailnya dia pun segera membuka pesan tersebut melihat isi pesan tersebut perasaan nya kian bahagia.

"Jadi dia dia memang benar Putra ku" Gumannya dengan lirih, "pasti Amara bahagia mendengar ini" lanjutnya dengan perasaan yang entah bagaimana.

"Selamat, akhirnya kalian di pertemukan kembali dengan putra kalian" Ujar Radit sambil menepuk pundak Dirga.

Yah hasil dari Tes DNA tersebut menyatakan 99% positif bahwa Alvin anaknya yang telah lama hilang. Setelah acara ini selesai dia harus segera memberi tahukan Amara pikirnya

Jika Dirga sedang bahagia karena menemukan putranya yang hilang di sisi lain tepatnya di dapur khusus pelayan, laki-laki remaja berparas tampan itu, terlihat sibuk menyusun minuman.

"Vin bawa nih ke meja depan" Celetuk pria berbaju hitam putih kepada Alvin.

"Oke bang, laksanakan" Celetuknya dengan sopan.

Alvin berjalan sambil membawa nampan berisikan minuman tapi ketika dia melewati lorong panjang dia bertemu dengan seorang gadis dan seorang pria remaja tengah berdebat, awalnya dia tidak perduli sebab dia tidak suka mencampuri urusan orang lain, namun saat nama seseorang di sebut-sebut dalam perdebatan itu seketika langkahnya terhenti.

"Pokoknya kali ini lu jangan ikut campur urusan gue, gue cuma pengen balas dendam sama Lavanya biar dia tau kalo Ancaman gue itu ga bohongan" Sinis si gadis.

"Ck, kalo Sampe Lavanya kenapa-kenapa gimana, gue ga terima ya" Kesalnya pada wanita di hadapannya.

"Ck, lu tenang aja, gue cuma nyulik dia dan sisanya buat lu, gue baik bukan?" Ucapnya sambil tersenyum tipis dan mengangkat kedua alisnya.

"Maksud lu,.. Ahh iya gue paham pinter juga lu, gue setuju kalo kaya gitu" Celetuk si pria sambil menujukan senyuman jahatnya.

Sedangkan Alvin yang mendengar itu seketika murka "Sialan, siapa mereka, gaakan gue biarin mereka berbuat jahat sama Lavanya" Ucapnya dengan tegas.

"Gue harus telpon anak buah gue dulu, untuk minta bantuan kalo ada apa-apa mereka bisa gerak cepat" Ucapnya sambil menghubungi teman-teman geng motornya. Setelah itu dia kembali melanjutkan langkahnya dan berjalan ke arah depan ballroom untuk mengantarkan minuman yang dia bawa. Ketika dia sedang menyusun minuman tersebut tiba-tiba dari arah samping muncul  Amara yang memang kebetulan hendak mengambil minuman.

"Loh Alvin, kamu disini Nak" Ucapnya.

"Eh Ibu, apa kabar Bu" Tanyanya sopan.

"Ibu baik, ko kamu ga dampingin Lavanya sih?" Tanyanya pada Alvin.

"Oh iya Bu pengennya hadir sebagai tamu, tapi bos bilang kita kekurangan pegawai jadi mau gamau aku harus kerja, tapi yang penting aku juga bisa liat acaranya" Balasnya dengan sopan.

Namun saat sedang berbincang-bincang tiba-tiba suara tembakan menggema di seluruh ruangan itu. Seketika para tamu undangan menjerit ketakutan.

"Dor..dor"

"Aaaaaaarhhg... Ada apa ini" Panik Amara.

"Ibu diam di sini sama saya aja, jangan kemana-mana" Ujar Alvin yang awalnya kaget tapi seketika berusaha untuk tenang.

"Nak ibu takut, Lavanya mana lagi" Ucapnya dengan panik.

Tiba-tiba dari arah depan 5 orang pria memakai topeng sedang berjaga-jaga sambil memegang pistol satu-satu di tangannya.

"Jangan ada yang bergerak atau saya tembak" Ucap penjahat itu.

Salah satu di antara mereka melangkah mendekati ke arah Lavanya dan teman-temannya dan langsung menodongkan pistolnya di kepala Lavanya. Xabiru yang melihat itu seketika melotot.

"Lepasin Dia" jerit Xabiru.

"Sayang kamu jangan mendekat biarin aja dulu ya clam down sayang" Ucap Lavanya dengan tenang, namun hatinya panik setengah mati. Sedangkan Xabiru semakin gusar, tapi dia berfikir untuk tenang dan berusaha mencari celah.

"Okey-okey kalian mau apa sebenernya, gue bakal kasih apapun tapi setelah itu kalian lepaskan Dia" Ujar Xabiru berusaha memberikan penawaran.

"Saya hanya ingin dia mati hahaha" Ucapnya sambil tertawa lepas.

"Jangan gila kamu" Teriak Xabiru.

"Asli gue takut banget Lavanya kenapa-kenapa" Ucap Karina yang sudah meneteskan air matanya.

"Lagi pula mereka siapa sih" Celetuk Kenzi.

"Gue ga bisa diem aja" Celetuk Arbian.

"Alvin, Lavanya Alvin, Anak mommy" Ujarnya sambil menangis.

"Ibu tenang dulu ya, Ibu sembunyi di bawah meja ini mau, Alvin janji bakal nolong Lavanya" Ucapnya berusaha menenangkan Amara.

"Nak ibu takut" Ujar Amara.

"Ibu liat Alvin, ibu percaya sama Alvin kan sekarang ibu sembunyi di bawah meja ini dulu" jelas nya, Amara pun akhirnya menurut dan langsung menyembunyikan badannya di bawah meja tak ada yang menyadari itu sebab mereka semua fokus ke arah Lavanya yang saat ini menjadi Sandra para penjahat itu. Setelah itu Alvin berusaha untuk berjalan mendekati ke arah Lavanya. Lavanya yang sadar akan hal itu seketika mengerti dengan apa yang sedang di lakukan Alvin. Sedangkan Xabiru terus menerus mengajak sang penjahat itu berbicara dia tak menyadari keberadaan Alvin. Ketika sudah hampir dekat dengan Lavanya matanya tiba-tiba memberi isyarat kepada Lavanya.

Setelah itu Lavanya langsung menginjak kaki penjahat tersebut dan setelahnya Alvin langsung menendang tangan sang penjahat dan terjatuhlah pistol di tangannya.

"Biruuuu" Jerit Lavanya sambil berlari menuju ke arah Xabiru.

Ketika sudah dihadapan Xabiru, Lavanya segera memeluk erat tubuh Xabiru. Namun tak lama suara teriakan Alvin menggelegar.

"Dek awas" teriak Alvin sambil berlari berbarengan dengan Dirga yang baru masuk ballroom seketika ikut berlari, karena jarak Dirga lebih dekat jadi yang terkena sasaran peluru tersebut adalah Dirga.

"DOR..."

"DADDY" jerit Lavinka Amara yang mendengar itu seketika keluar dari persembunyiannya dan berlari menghampiri mantan suaminya. Bertepatan dengan kedatangan polisi saat itu juga para penjahat langsung berhamburan akan kabur tapi sayangnya tempat tersebut sudah di kepung akhirnya  mereka di ringkus oleh polisi.

"Pak, anda masih bisa dengar suara saya kan, ayo ke rumah sakit" Ucap Alvin pada Dirga.

"Daddy, gapapa kan, Biru telpon ambulans cepet" Ucap Lavanya yang sudah menitikkan air mata.

"Bodoh, kenapa bisa gini" Ujar Amara yang baru datang.

"Mommy Daddy mom" Ucap Lavanya sambil memeluk tubuh sang ibu.

"Alvin, To...long  ja...ga Mommy kamu dan adik kamu selama Daddy terluka" Ucap Dirga dengan terbata-bata tapi masih bisa di dengar oleh Lavanya dan Amara serta Alvin. Alvin yang mendengar itu seketika terkejut. Bukan hanya Alvin tapi juga Amara dan Lavanya pun sama terkejutnya.

1
Saryanti Yahya
ceritanya asyik, lanjut thor
Raliza17
semangat terus kak nulis cerita nya
tetehmanis00: terimakasih 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!