Takdir 3 siswa SMA yang berubah karena tidak sengaja melakukan perjalanan waktu ke zaman Dinasti Jepang. Mereka bertugas membantu Kaisar dalam memberantas makhluk kutukan yang membuat hidup masyarakat dalam belenggu kesengsaraan.
follow my account Ig : @bellafrr_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyc_ibell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Gadis itu menyuguhkan teh kepada mereka. Gadis itu berkata "Maaf kami hanya mempunyai ini". Dengan tersenyum, Master Seijun menjawab "Terimakasih banyak, tidak usah repot-repot". Haru berkata "Maaf bukankah kau gadis penari yang tadi?". Dengan tersenyum gadis itu menjawab "Oh benar, ternyata kau melihat pementasan tadi ya". Master Seijun bertanya "Kalau boleh tahu siapakah namamu?". Gadis itu menjawab "Namaku Kazura...". Lalu mereka juga memperkenalkan nama mereka masing-masing.
Dari luar terdengar suara seseorang memanggil Kazura. Kazura keluar dan dia melihat neneknya sudah pulang dari pasar. Dia menghampiri neneknya lalu berbisik "Mereka datang". Nenek itu terdiam dan menggangguk.
Nenek itu masuk ke dalam rumah dan disambut oleh para pemburu. Master Seijun menjelaskan niatnya kepada nenek itu. Nenek menjawab "Saat itu aku sedang mencari kayu bakar, dari kejauhan aku melihat seperti ada orang yang tiduran di tanah. Aku mengamatinya agak lama dan orang itu tidak bergerak sama sekali. Lalu aku menghampirinya, aku merasa takut setelah melihat bahwa ternyata itu adalah jasad seorang pria. Setelah itu aku langsung lari meminta bantuan para warga".
Haru bertanya "Apa nenek juga melihat atau mendengar sesuatu yang aneh selain itu?". Nenek menjawab "Tidak ada yang aneh saat itu, aku hanya melihat jasad pria itu saja". Kazura berkata "Apakah rumor itu benar jika semua itu adalah ulah Makhluk Kutukan?". Master Seijun menjawab "Dari bukti-bukti investigasi kami, memang benar itu adalah ulah Makhluk Kutukan". Nenek dan Kazura cemas mendengar itu. Master Seijun berkata "Saat ini kami masih memburu makhluk itu, jadi kami harap nenek tidak perlu mencari kayu bakar lagi di hutan, melihat kondisi yang masih labil". Mereka pun mengiyakan perintah Master Seijun.
Karena mereka sudah mendapatkan kesaksian. Mereka pamit dan mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan.
Setelah mereka meninggalkan rumah nenek itu. Mereka pergi menuju kediaman Kepala Daerah Nagamari untuk mengkonfirmasikan kasus ini. Mereka disambut hangat oleh Kepala Daerah. Master Seijun berkata "Kami para pemburu dari istana mendengar kabar buruk tentang adanya Makhluk Kutukan di desa ini". Kepala Daerah menjawab "Benar Tuan, kejadian ini menggemparkan warga saat ini, kami juga menghimbau para warga untuk mengurangi aktivitas di hutan maupun sungai". Master Seijun berkata "Kami mengkonfirmasi bahwa itu adalah ulah Makhluk Kutukan, dari ciri-ciri jasad pria itu dapat disimpulkan bahwa energi pria itu telah diserap oleh Makhluk Kutukan ini".
Dengan cemas, Kepala Daerah berkata "Kami sangat takut jika ada korban selanjutnya". Haru menjawab "Kami akan berusaha membasmi makhluk itu, jadi mohon kerjasama kalian dan para warga untuk menjauhi area hutan saat ini". Kepala Daerah berkata "Baik Tuan, kami akan mengumumkannya kepada masyarakat".
Haru berkata "Maaf Master apa kita tidak memberitahu Ryujin dan Yukie tentang kasus ini?". Master Seijun menjawab "Kita akan memberitahu mereka, aku akan mengirim surat untuk Kaisar".
- Beralih di Istana -
Saat itu Ryujin dan Yukie sedang melatih para pemburu. Di sana mereka tidak melihat Haru, Yukie bertanya "Aku tidak melihat Haru dari tadi, kau tahu dimana dia?". Ryujin menjawab "Sama, aku juga tidak melihatnya".
Seseorang menyerahkan surat kepada Kaisar. Kaisar membuka surat itu dan membacanya. Kaisar terkejut akan isi surat itu, karena isi surat itu berupa ancaman kepada Kaisar untuk mengundurkan diri dari takhta, jika tidak, akan ada banyak nyawa berharga yang menjadi korban. Surat misterius itu membuat Kaisar marah besar. Kaisar berkata "Siapa yang berani-beraninya menulis surat seperti ini?". Kaisar memerintahkan untuk mencari orang pengirim surat tersebut.
- Beralih di Desa Nagamari -
Masyarakat mulai berjaga-jaga baik siang maupun malam.
Sekumpulan remaja sedang berkumpul membicarakan Makhluk Kutukan ini. Mereka penasaran dengan rupa Makhluk Kutukan itu. Walau salah satu teman mereka sudah mengingatkan kalau itu berbahaya, namun mereka tetap bersikeras untuk melihat Makhluk Kutukan itu. Dua remaja ini saling bantah membantah. Dua orang remaja yang bertengkar ini bernama Chisen dan Kenji. Dengan kesal, Chisen berkata "Kau ini keras kepala ya, jika kau ingin tahu lebih baik kau jadi pemburu saja!!". Kenji menjawab "Katakan saja jika kau takut hahaha". Dengan emosi, Chisen berkata "Siapa juga yang takut, mungkin kau sendiri hahaha". Dengan emosi, Kenji menjawab "Baiklah kalau begitu aku tantang kau! nanti malam kita pergi ke hutan mencari makhluk itu, siapa yang berhasil membunuhnya dia yang menang". Teman-teman mereka terkejut mendengar perkataan Kenji. Mereka berusaha melarang mereka berdua karena itu sangat berbahaya. Namun, karena ego mereka tinggi, mereka berdua menyepakati tantangan itu. Salah satu teman mereka berkata "Yasudah kalau kalian tetap bersikeras, jika terjadi sesuatu kami tidak bisa menolong kalian berdua". Mereka pun bubar dan pulang ke rumah masing-masing.
Sambil menunggu malam tiba, Chisen mencari jimat peninggalan kakeknya di rumah, yang katanya bisa melindunginya dari bahaya. Di dalam hatinya, Chisen berkata "Bagaimana ini... para pemburu saja belum menangkap makhluk itu, apalagi aku... tapi jika tidak, nanti Kenji menganggapku lemah".
Di sisi lain, Kenji mencari Katana ayahnya untuk dibawa nanti. Kenji menemukan Katana ayahnya lalu berkata "Untungnya aku pernah belajar bela diri, hahaha pasti sekarang Chisen sedang ketakutan".
Master Seijun mulai menulis surat untuk Kaisar. Setelah selesai, Master Seijun mengutus Fumiro untuk menyerahkannya ke istana. Sekalian memberitahu Ryujin dan Yukie untuk ke Desa Nagamari. Fumiro mengiyakan perintah Master Seijun dan langsung bergegas menuju istana. Haru berkata kepada Fumiro "Kau tidak apa-apa pergi sendiri?". Fumiro menjawab "Tenang saja kawan, aku akan baik-baik saja". Haru berkata "Baiklah kalau begitu berhati-hatilah".
Fumiro telah sampai di istana. Dia langsung memberikan surat itu kepada Kaisar dan menemui Ryujin dan Yukie untuk memberitahu mereka.
Kaisar ragu-ragu saat ini untuk membaca surat. Tetapi setelah tahu bahwa surat itu berasal dari Master Seijun, dia langsung membukanya. Kaisar membaca surat itu dengan seksama. Master Seijun memberi informasi tentang Makhluk Kutukan yang saat ini berada di Desa Nagamari. Master Seijun juga meminta bantuan para pemburu lainnya untuk datang ke Desa Nagamari. Setelah mengetahui itu semua, Kaisar langsung mengerahkan pasukan ke Desa Nagamari dan menugaskan Ryujin dan Yukie untuk membantu mereka.
Ryujin, Yukie, Fumiro dan pasukan lainnya bergegas menuju Desa Nagamari. Yukie berkata "Ternyata Haru sudah pergi dulu dengan Master". Ryujin menjawab "Pantas saja Master juga tidak ada".
Malam pun tiba.
Saat di rumah, ibu Chisen sedang mempersiapkan makan malam. Ibunya menyuruh Chisen untuk makan. Dengan senyumnya, ibu Chisen berkata "Ibu sudah membuat makanan kesukaanmu, makanlah yang banyak ya nak". Chisen menjawab "Terimakasih bu, aku menyayangimu". Chisen sebenarnya juga tidak mau meninggalkan ibunya sendiri di rumah, tapi mau bagaimana lagi. Chisen ragu-ragu untuk berkata jujur. Lalu dia berbohong kepada ibunya. Chisen berkata "Ibu, setelah makan aku akan pergi ke rumah Kenji sebentar untuk mengambil barang". Ibu Chisen menjawab "Kenapa tidak besok saja, sekarang sudah malam, bagaimana jika nanti ada Makhluk Kutukan?". Dengan memohon, Chisen berkata "Tidak akan bu, aku juga tidak lama, aku berjanji akan kembali". Dengan berat hati ibunya menjawab "Baiklah kalau begitu, jangan lama lama, tapi habiskan makananmu dulu". Dengan tersenyum, Chisen berkata "Baik bu, terimakasih".
Setelah itu, Chisen berpamitan dan pergi. Chisen dan Kenji bertemu di perbatasan hutan dan rumah-rumah warga, mereka saling menatap tajam.
Dengan sombong, Kenji berkata "Kukira kau melarikan diri hahaha, kau datang dengan tangan kosong? apa kau memang datang untuk menyerahkan diri??". Dengan kesal, Chisen menjawab "Kita lihat saja siapa yang bertahan".
Mereka berdua pun memasuki hutan bersama-sama. Dengan sombong, Kenji berkata "Mana... tidak ada makhluk di sini". Kenji lalu berteriak "Hei... Makhluk Kutukan... tunjukkan keberadaanmu... Chisen sedang mencarimu". Chisen marah mendengar itu. Dengan kesal, Chisen berkata "Apa-apaan kau... mengapa menyebut namaku??". Dengan tertawa kencang, Kenji berkata "Hahaha baru segitu saja sudah takut".
Saat mereka berjalan, langkah mereka terhenti karena mendengar auman harimau yang sangat keras. Mereka saling beradu tatap. Chisen berkata "Itu hanya binatang, bukan Makhluk Kutukan". Mereka melanjutkan langkah mereka. Tiba-tiba angin kencang menerpa mereka, terdengar suara cakaran dari pohon ke pohon. Mereka ketakutan sembari melihat sekeliling. Chisen pun berlari meninggalkan Kenji sendiri. Kenji berkata "Dasar bocah penakut". Namun, Kenji mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Kenji hanya mematung tidak berani menoleh ke belakang. Tiba-tiba, seseorang berkata "Anak muda... kenapa kau di sini malam-malam?". Kenji membalikkan badan dan melihat seorang wanita, namun rambut wanita itu putih. Kenji berkata di dalam hatinya "Siapa dia? mengapa dia sangat aneh?". Dengan senyum tipis, wanita itu menjawab "Aneh? bukankah kau sendiri manusia aneh yang menantang Makhluk Kutukan tanpa memikirkan resikonya?". Kenji terkejut lalu berkata "Ka..kau bisa membaca isi hatiku? siapa sebenarnya kau?". Wanita itu tertawa kencang lalu matanya berubah menjadi mata harimau, giginya bertaring dan kuku-kukunya menjadi panjang dan tajam.
Kenji menyadari keanehan dari wanita itu, lalu berkata "A...apa kau Makhluk Kutukan?". Wanita itu tertawa lalu berkata "Aku akan menghisap jiwamu!!!". Kenji langsung berlari kocar-kacir.
Chisen lelah karena berlari terus menerus, dia berhenti sejenak menoleh ke belakang berharap Kenji juga menyusulnya. Chisen berkata "Mengapa aku khawatir dengan Kenji". Tidak lama, Chisen melihat Kenji berlari dikejar harimau putih. Melihat itu, Chisen mematung. Kenji berteriak "Tolong... makhluk itu mengejarku...". Mendengar itu, Chisen terkejut karena harimau putih itu ternyata adalah Makhluk Kutukan itu.
Kenji tersandung lalu terjatuh. Melihat temannya, Chisen menghampiri Kenji untuk menolongnya dengan membawa bebatuan.
Di sisi lain, ibu Chisen cemas sambil menunggu Chisen yang tak kunjung pulang. Ibu Chisen berkata "Dimana anak ini? aku harus mencarinya". Saat ibu Chisen hendak pergi, tiba-tiba ibu dan ayah Kenji datang dengan wajah cemas. Ibu Kenji bertanya "Dimana Kenji? katanya sebentar, mengapa lama sekali...". Mendengar itu, ibu Chisen kebingungan. Ibu Chisen berkata "Kenji? bukankah Chisen pergi ke rumah Kenji? apa kalian tidak melihat Chisen datang ke rumah kalian??". Ayah Kenji menjawab "Chisen tidak datang ke rumah kami... Kenji mengatakan bahwa dia akan pergi ke rumahmu untuk bertemu Chisen". Ibu Kenji menangis sambil berkata "Ayo kita meminta bantuan warga... takutnya makhluk itu...". Mereka bergegas meminta bantuan para warga. Para warga berbondong-bondong mencari Kenji dan Chisen dan mengabaikan perintah Kepala Daerah. Salah satu teman Kenji dan Chisen mengatakan kepada warga bahwa mereka sedang mencari Makhluk Kutukan di hutan, karena mereka saling menantang. Mendengar itu, ibu Chisen langsung jatuh pingsan. Para warga pun memutuskan untuk pergi ke hutan mencari mereka dan sebagian warga pergi ke kediaman Kepala Daerah untuk meminta bantuan para pemburu.
Hai saya ibell
saya akan membuat kalian terpatri dan terpaku atas karya-karya saya. Semoga karya-karya saya dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran kalian akan saya jadikan sebagi pembelajaran/pembaharuan untuk karya yang lebih baik lagi. Ada kesannya bisa disampaikan agar menambah imajinasi saya dalam novel-novel ini
Mohon bimbingan kalian semua
Terimakasih atas kerjasama teman-teman ╮(^▽^)╭