NovelToon NovelToon
Gadis Sultan & Cowok Pas-pasan

Gadis Sultan & Cowok Pas-pasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: @Asila27

Di dunia yang penuh gemerlap kemewahan, Nayla Azzahra, pewaris tunggal keluarga konglomerat, selalu hidup dalam limpahan harta. Apa pun yang ia inginkan bisa didapat hanya dengan satu panggilan. Namun, di balik segala kemudahan itu, Nayla merasa terkurung dalam ekspektasi dan aturan keluarganya.

Di sisi lain, Ardian Pratama hanyalah pemuda biasa yang hidup pas-pasan. Ia bekerja keras siang dan malam untuk membiayai kuliah dan hidupnya sendiri. Baginya, cinta hanyalah dongeng yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Takdir mempertemukan mereka dalam situasi tak terduga, sebuah insiden konyol yang berujung pada hubungan yang tak pernah mereka bayangkan. Nayla yang terbiasa dengan kemewahan merasa tertarik pada kehidupan sederhana Ardian. Sementara Ardian, yang selalu skeptis terhadap orang kaya, mulai menyadari bahwa Nayla berbeda dari gadis manja lainnya.

dan pada akhirnya mereka saling jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Asila27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nayla patah hati

Setelah Ardi selesai bernyanyi, para penonton pun bertepuk tangan dan memintanya untuk menyanyi lagi.

Ardi yang sudah hendak turun dari panggung tiba-tiba dihentikan oleh pembawa acara.

"Kalau bersedia menyanyi lagi, ada hadiah uang tunai 2 juta rupiah," tawar MC dengan semangat.

Mendengar tawaran itu, Ardi langsung bersemangat. Baginya, uang sebesar itu sudah sangat besar dan bisa membantunya. Tanpa ragu, ia pun menyanggupi tawaran tersebut.

Sementara itu, Nayla yang melihat Ardi tetap di atas panggung merasa heran. Ia melirik Dina dengan wajah cemberut.

"Kenapa Mas Ardi gak turun juga sih? Kan nyanyinya udah selesai. Lagi pula, lihat tuh cewek-cewek yang pada ngerekam dia sambil senyum-senyum. Apa dia gak sadar kalau dia itu supirku?" ucap Nayla dengan nada kesal.

Dina yang melihat sikap Nayla hanya tertawa geli. "Kenapa loe yang sewot, Nay? Itu kan hak Mas Ardi. Lagian, loe kan cuma majikannya, bukan ceweknya. Makanya, kalau suka, bilang aja suka! Gak usah jual mahal segala," goda Dina sambil terkikik.

Nayla langsung tersenyum malu. "Apaan sih loe, Din. Kan emang dia supir gue," jawabnya dengan suara pelan.

Sementara itu, di atas panggung, Ardi meminta gitar kepada kru kafe. Para pengunjung yang melihatnya langsung bertepuk tangan dengan antusias. Mereka semakin kagum karena ternyata Ardi tidak hanya bisa bermain piano, tetapi juga gitar.

Dina melirik Nayla dengan ekspresi penuh arti. "Nay, Mas Ardi ternyata banyak keahliannya, ya? Gue gak nyangka, andai aja Mas Ardi mau sama gue, pasti romantis banget!" ucap Dina setengah bercanda.

Nayla langsung melotot tajam ke arah sahabatnya. Dina yang sadar dirinya sedang ditatap begitu malah semakin menggoda.

"Kenapa loe ngeliatin gue kayak gitu, Nay? Mas Ardi kan gak ada cewek, jadi bebas dong," goda Dina lagi.

Nayla langsung berpikir dalam hati, "Apa aku bilang aja ya ke Mas Ardi kalau aku suka sama dia? Tapi... masak cewek yang nembak duluan? Kan malu..." Ia menggeleng pelan, berusaha mengusir pikirannya sendiri.

Ardi mulai memainkan gitarnya dengan luwes. Suara petikannya terdengar begitu indah, membuat semua pengunjung terhanyut. Diam-diam, seorang produser musik yang ada di dalam kafe memperhatikan Ardi dengan penuh ketertarikan.

Begitu lagu kedua selesai, tepuk tangan menggema lebih keras. Sementara itu, tanpa sepengetahuan Ardi, video siarannya saat bernyanyi telah viral di media sosial, terutama di TikTok. Banyak orang mulai membagikannya dan mencari tahu siapa penyanyi berbakat itu.

Ardi kembali ke meja Nayla dan Dina, mengambil minumnya sebelum sempat meneguknya. Nayla langsung menodongnya dengan pertanyaan.

"Mas Ardi, aku gak nyangka suara Mas sebagus itu! Lagu Mas juga keren banget!" ucap Nayla dengan mata berbinar.

"Terima kasih, Mbak, atas pujiannya," jawab Ardi dengan senyum tulus.

Dina ikut menyahut, "Sekarang Mas harus jawab pertanyaan kita!"

Ardi mengernyit bingung. "Pertanyaan apa, Mbak Dina?" tanyanya.

"Loe belajar main piano dan gitar di mana sih, Mas? Kok jago banget, kayak profesional!" tanya Dina penasaran.

Ardi bukannya langsung menjawab, malah lanjut minum. Kesal karena tidak mendapatkan jawaban, Nayla dan Dina berteriak bersamaan, "Cepat jawab, Mas!"

Teriakan mereka membuat Ardi kaget sampai tersedak minumannya. Bukannya kasihan, dua gadis itu malah tertawa.

"Maaf, Mas, maaf!" ujar Nayla sambil menahan tawanya.

Dina malah mengejek, "Mas Ardi kayak anak kecil aja! Gitu aja kaget, jadi lucu, kan? Untung gak latah, Mas!"

Ardi hanya tersenyum malu sambil mengusap mulutnya. "Habisnya Mbak juga, orang haus kan minum dulu. Ini malah langsung ditanya kayak gitu, apalagi sambil teriak-teriak. Kagetlah saya," jawabnya dengan pasrah.

"Ya udah, maaf. Sekarang cepat jawab!" tuntut Dina.

Ardi menghela napas lalu menjawab, "Dulu saya sering ikut teman-teman ke studio musik rental. Dari situ saya belajar, Mbak."

Nayla menatapnya penuh kekaguman. "Aku kira Mas dulu sekolah musik, soalnya keliatan jago banget," ujarnya.

"Mana ada biaya, Mbak. Saya main di studio rental aja, yang bayarin teman-teman saya," jawab Ardi dengan senyum getir.

"Habisnya, Mas ada aja kelebihannya..." gumam Nayla pelan.

Tiba-tiba, Dina melontarkan pertanyaan tajam, "Mas, lagu romantis tadi itu Mas buat untuk siapa? Cewek yang Mas suka, ya?"

Mendengar pertanyaan itu, Nayla langsung menegang, menunggu jawaban Ardi dengan hati berdebar.

Ardi malah tersenyum. "Emang tadi lagunya romantis, Mbak?" tanyanya menggoda.

"Iya, Mas! Romantis banget, sampai meleleh hati gue," jawab Dina lebay.

"Aku juga penasaran, Mas. Lagu itu tadi Mas buat untuk siapa?" tanya Nayla dengan suara lebih lembut.

Ardi menghela napas. "Iya, lagu itu buat seseorang yang saya suka," jawabnya jujur.

Mendengar jawaban itu, Nayla langsung menunduk, menyembunyikan ekspresi wajahnya.

Dina semakin penasaran. "Siapa, Mas? Siapa cewek itu?"

"Rahasia, Mbak," jawab Ardi santai.

Dina mendengus kesal. "Kenapa gak Mas tembak aja cewek itu?" tanyanya lagi.

Ardi tersenyum tipis. "Saya malu, Mbak. Beda kasta. Saya gak berani."

Nayla yang masih menunduk merasakan hatinya mencelos.

"Kenapa harus malu, Mas?" tanya Dina.

"Ya... takut ditolak, Mbak. Lagi pula, cewek itu baru putus dari mantannya," ucap Ardi pelan.

Dina tiba-tiba menegang. "Tunggu. Jadi cewek itu baru putus?" tanyanya, mulai curiga.

"Iya Mbak. Baru putus. Makanya saya gak berani bilang perasaan saya," jawab Ardi jujur.

Dina melirik Nayla, lalu kembali menatap Ardi dengan tatapan menyelidik. "Kok gue curiga ya, Mas..."

"Curiga gimana, Mbak?" Ardi mengernyit bingung.

"Saya curiga cewek yang Mas maksud itu Nayla!" ucap Dina tiba-tiba.

Nayla yang mendengar langsung mengangkat kepala, menatap Ardi dengan mata membesar, menunggu jawaban darinya.

Ardi terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela napas panjang.

"Ya gak mungkinlah, Mbak. Kalau saya suka sama Mbak Nayla. Dia terlalu tinggi buat saya. Lagi pula, dia majikan saya. Saya gak berani suka sama Mbak Nayla," ucap Ardi berbohong.

Mendengar itu, hati Nayla terasa diremas. Ia ingin menangis, tapi berusaha menahan perasaannya.

Sementara itu, Dina menatap sahabatnya dengan penuh simpati. Ia tahu Nayla kecewa.

Namun, satu hal yang Dina yakini Ardi sedang berbohong.

1
Nyoman Nuarta
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!