NovelToon NovelToon
Batalyon Pulau Karang

Batalyon Pulau Karang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Pengawal
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan seorang gadis yang disangka adalah seorang wanita malam malah membuat Letnan Rico semakin terjebak masalah karena ternyata gadis tersebut adalah anak gadis seorang Panglima hingga membuat Panglima marah karena pengaduan fiktif sang putri.

Panglima memutasi Letnan Rico ke sebuah pelosok negeri sebagai hukumannya setelah menikahkan sang putri dengan Letnan Rico namun tidak ada yang mengira putri Panglima masih menjalin hubungan dengan kekasihnya yang notebene adalah sahabat Letnan Rico.

Mampukah Letnan Rico mendidik sang istri yang masih sangat labil. Bagaimana nasih sahabat Letnan Rico selanjutnya??? Apakah hatinya sanggup merelakan sang kekasih?? Siapakah dia??

Konflik, Skip jika tidak sanggup..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Pak Danton syok berat.

Belum sampai usai perdebatan mereka, Letda Hariz masuk ke ruang tunggu VIP hotel.

"Selamat malam, kami sudah lapor pada atasan mengenai anggota di kamar 113." Kata Bang Hariz.

"Siapa yang memberimu perintah?????" Bentak Bang Rico.

"Siap.. salah, Bang." Jawab Bang Hariz.

"Ya Allah, apalagi ini??" Bang Danar mengurut pangkal hidungnya.

...

Danyon menatap geram pada Bang Danar. Laporan hasil sidak gabungan sudah sampai di telinganya. Rasanya permasalahan tak kunjung usai dan bahkan semakin semakin pelik. Bagaimana tidak, Dantonnya kembali berulah dan malah kini tertangkap tangan sedang berada di hotel.

"Kamu tidak mengindahkan peringatan saya untuk keluar dari asrama???? Status Nindy masih abu-abu." Ujar geram Danyon. "Saya sudah bilang tahan diri..!! Kamu tersorot masyarakat luar..!!! Kasus pelanggaran disiplin, as*sila dan menyakiti warga sipil belum usai."

"Di luar sana tidak aman bagi keselamatan istri saya. Tidak bisakah ada sedikit kelonggaran???" Tanya Bang Danar.

"Ibu-ibu di sini sudah protes akan hadirnya istrimu. Mereka takut istrimu akan 'mengganggu'."

Seringai senyum Bang Danar tertarik menghias wajah tampannya. Ia menatap Danyon dengan mata berkaca-kaca.

"Sepicik itu pikiran kalian?? Takut istri saya menggoda atau memang mereka tidak mampu menyenangkan suami??? Mohon maaf, Abang. Istri saya hanya menggoda saya, tidak pernah menggoda laki-laki lain. Saya rasa, saya sudah usahakan semaksimal mungkin untuk meladeni istri saya. Sikap istri juga tergantung suami."

Danyon geram tapi tidak banyak bicara sampai akhirnya Papa Harso datang.

Mendapat tekanan bertubi-tubi begitu di rasakan Nindy. Agaknya suasana ruang Danyon membuat istri Letnan Danar trauma hingga akhirnya tumbang.

Para anggota memberi hormat tak terkecuali Danyon. Bang Danar yang paham situasi akhirnya juga ikut berdiri dan memberi hormat kemudian mengurus sang istri.

Papa Harso turut membantu menyadarkan menantunya. Mama Delia sigap dengan penanganannya yang cepat.

"Kasus ini di tutup saja. Saya yang memberi perintah, maka saya yang akan menanggungnya. Lettu Danar akan saya mutasi pada Kompi C di bawah naungan Batalyon Pulau Karang. Beliau akan menjabat sebagai Danton. Terlepas dari Ibu Nindy adalah menantu saya, istri Letnan Danar juga manusia biasa, tolong di manusiakan. Kita ini siapa?? Kenapa hanya pandai menilai keburukan orang lain??? Yang tau pribadi Ibu Nindy hanya Letnan Danar sendiri, hanya beliau yang merasakan hidup bersama Ibu Nindy." Tegur keras Papa Harso.

"Siap.. kami mengikuti arahan..!!" Jawab Danyon.

...

Mama Delia menyarankan agar Bang Danar membawa Nindy ke rumah sakit agak di periksa kesehatannya secara keseluruhan. Sejak sakit kemarin, belum ada penanganan medis yang memadai.

Kini Bang Danar memaki seluruh anggota yang tadi terlibat tak terkecuali Bang Rico. Emosinya masih berada di puncak.

Jika saja dokter Gugus tidak keluar dari ruang penanganan, mungkin omelan Bang Danar belum juga mereda.

"Apa hasilnya, Gus???"

Bang Gugus yang malam itu bertugas sebagai dokter jaga segera melihat hasilnya. Awalnya kedua kelopak matanya memicing tapi akhirnya tersenyum tipis.

"Hamil nih, Kang." Jawab Bang Gugus.

Bang Danar sungguh syok sampai terduduk lemas. Bibirnya terkatup rapat, rasanya nyaris pingsan.

"Ada apa, Dan????" Pekik Mama Delia melihat reaksi putranya.

"Saya baru menikah beberapa hari, Ma. Nindy hamil anak siapa?" Gumam Bang Danar dengan suara lirih, wajahnya pucat pasi.

plaaaaaakk..

"Kamu ini anak bidan senior tapi nggak bisa mikir jernih." Bentak Mama Delia yang geram sampai menggoyang lengan putranya yang sudah terlanjur lemas.

"Bagaimana kau ini??? Baru tadi kau cakap kalau kau yang bongkar perabot, kenapa sekarang kau bertanya macam itu, Danar??" Papa Harso terbawa bingung menghadapi reaksi putranya.

Bang Gugus akhirnya tertawa paham karena ada yang tidak paham.

"Astagfirullah hal adzim. Sakit hatiku, Maaa..!!!" Ujar Bang Danar meneteskan air mata.

"Lebih sakit Nindy kalau tau kamu tidak percaya padanya." Jawab Mama Delia.

"Nindy hamil anak siapa??? Aku baru menyentuhnya satu kali." Bang Danar meremas dadanya, ia merasa bagai terkena serangan jantung.

Papa Harso melayangkan tinjunya tapi Bang Gugus menahannya. "Sabar Dan..!! Danar tidak sepenuhnya paham..!!"

Bang Gugus berjongkok di hadapan Bang Danar lalu mencoba bicara serius. "Saya bicara sebagai doktermu. Perhatikan pertanyaan saya..!!"

Bang Danar mengangguk meskipun rasanya sudah tidak ada semangat lagi.

"Sekitar sembilan sampai sebelas hari yang lalu kamu menikah dengan Nindy. Kamu langsung melakukannya?" Tanya Bang Gugus.

Bang Danar mengangguk membenarkan.

"Kamu bilang, kamu yang membuka segel???"

Bang Danar mengangguk lagi.

"Kamu yang bisa merasakan bagaimana saat itu. Wanita dalam kondisi subur akan terasa berbeda." Bang Gugus berbisik di telinga Bang Danar, menjabarkan hal mungkin bersifat rahasia. "Benar begitu??"

"Iya, persis seperti itu."

Bang Gugus tersenyum namun dengan mode serius. Ia menggenggam erat tangan Bang Danar. "Kalau sekarang di periksa dengan manual, belum terlihat istrimu hamil tapi test darah ini sudah menunjukan bahwa ada makhluk kecil di dalam rahimnya. Itu anakmu, Dan..!! Masih kecil, sangat kecil sekali. Baru saja jadi dan menempel. Kamu mau jadi ayah."

Bang Danar terhenyak. Memang dirinya belum sepenuhnya paham tapi apapun keadaannya, mendengar kata seorang ayah membuat perasaannya begitu bahagia.

Papa Harso menggeleng heran. "Bo*oh sekali kau ini."

"Alhamdulillah.." ucap lirih Bang Danar. Saking syoknya, Bang Danar pun bersandar dan memejamkan mata hingga akhirnya 'hilang'.

...

Bang Danar baru bisa membuka matanya, kepalanya terasa pening dan berat tapi kemudian ia melihat Nindy tersenyum padanya.

"Abang nggak percaya ya, kalau di perut Nindy ada anak Abang?" Tanya Nindy.

"Aahh.. siapa bilang?? Abang yang paling bahagia." Jawab Bang Danar.

Di sudut lain Papa Harso mencibir dengan mimik wajah kesal.

"Maaf ya, Bang. Hari ini pun nggak jadi.........."

Secepatnya Bang Danar membungkam bibir Nindy dengan panik tapi kemudian Bang Danar tersenyum.

"Nggak apa-apa. Abang ikhlaskan demi Nindy kecil kita, tapi cepat pulang ke rumah. Papanya mau kasih wejangan..!!" Jawab Bang Danar melirihkan suara meskipun akhirnya tetap terdengar di telinga Papa Harso.

plaaaaakk..

Sandal Papa Harso mendarat pada belakang kepala Bang Danar. "Edaaann.. istri sakit masih sempatnya mikir begitu."

"Bercandaa, Paaaa..!!"

"Nggak lucu..!!" Imbuh Mama Delia.

.

.

.

.

1
Rini Haryas Sulistyo
kereeeennn
dyah EkaPratiwi
semoga tidak terjadi apa2 sama bang danar
putri
gagah namanya 👍👍👍👍👍👍
Mika Saja
betul yg dikata bang ruco bang danar,,,,,fokus selesaikan dengan rapih pulang.....
putri
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putri
semangaaaaat mbak naraaaaa nulisnyaaaaa🥰🥰🥰🥰
cipa
semoga ga ada tragedi besar bng danar celaka di misi perdamaian....


hayo kak remake tokoh²nya
sri wulandari
duh bertugas apalagi bang danar smg baik2 sj.. kok firasatku jelek y.. hmmm
Septi Astuti
aku deg2an... semoga bang Danar baik2 aj
dyah EkaPratiwi
semoga tidak terjadi apa2 sama bang danar
Mika Saja
🤭🤭🤭kirain ada hubungannya dengan bang Dallas,,
Mika Saja
untung macan tutulnya nurut,akhirnya kesampan ngidamnya,sampai dibela2in dr jau dr pulau karang....mba nara semangatttt
Mika Saja
ko ucapanmu menyedihkqn sekali bang danar
Rini Haryas Sulistyo
Smangat menulis kak Nara, hasil karyamu sll sy ikuti, krn ceritanya sll menarik, terima kasih utk up nya🙏🏼♥️
Nabil Abshor
Recomend bgt buat dibaca, selalu suka sama critanya mbak nara,,,, semangat ya,,,, succes sehat² sll,,,, lopeyu,,, 🥰🥰🥰
sri wulandari
semangat kak
dyah EkaPratiwi
seluruh cerita kakak bagus banget, semangat kak
Ratna dewi pravitasari
asli cerita kak nara tuh seru banget semuanya ada berasa masuk kedlm dunianya sehat² kak nara ... sehat bang danar dan bumil nindy /Kiss/
Lendra malayu
bang dhanar n Nindy nikmatilah masa2 bahagia ini /Kiss//Rose/
dyah EkaPratiwi
semoga g ada penghalang mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!