NovelToon NovelToon
Bukan Pelakor Biasa

Bukan Pelakor Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Romansa / Pihak Ketiga
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya Ayu

“Menikahlah denganku, lahirkan keturunanku, dan aku akan membantumu.”

Penawaran dari Sagara dengan imbalan yang cukup fantastis membuat Lisa seakan mendapatkan angin segar di tengah tuntutan hutang yang menggunung. Namun, gadis itu tak memiliki cukup keberanian untuk mengambil tawaran itu karena Lisa tahu bahwa Sagara telah memiliki istri dan Lisa tidak ingin melukai perasaan istri Sagara.

Hingga akhirnya Lisa kembali dihadapkan pada kabar yang mengguncang pertahanannya.

Ia harus memilih antara menjadi istri kedua dan melahirkan keturunan Sagara dengan imbalan yang besar, atau mempertahankan harga diri dan masa depannya, tetapi ia harus kehilangan orang yang ia sayangi.

Lalu, bagaimana dengan keputusan Lisa? Dan apa sebenarnya yang buat Sagara akhirnya berpaling dari istrinya?

Yuk, ikuti terus kisah selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restu

Malam itu benar-benar kacau karena mama Rida langsung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Antonio yang melihat istrinya belum sadarkan diri begitu cemas, ia benar-benar menyesal tidak menyembunyikan berita itu dari istrinya.

“Papa tenang aja, Saga yakin mama pasti segera sadar,” kata Sagara menenangkan, sementara Lisa hanya mampu memandangi mama Rida dari celah pintu kaca UGD yang masih tertutup.

“Bagaimana keadaan tante Rida, Dok?” tanya Lisa begitu melihat seorang dokter keluar dari ruangan.

Sagara dan Antonio yang sebelumnya duduk di kursi tunggu menoleh, dua pria beda usia itu segera berdiri dan menghampiri dokter tersebut dengan raut wajah cemas luar biasa.

“Syukurlah pasien sudah siuman dan akan segera dipindahkan ke ruang perawatan. Untuk sementara saya sarankan agar pasien tetap dalam keadaan tenang tanpa diberikan tekanan berlebih agar kondisi pasien tetap stabil,” kata sang dokter.

“Anda yakin, Dok? Istri saya baik-baik saja? Apakah saya bisa menemuinya?”

“Benar, Tuan. Istri anda baik-baik saja, setelah pasien dipindahkan, anda bisa menemuinya. Kalau begitu saya permisi.”

“Terima kasih, Dok,” kata Lisa.

Tidak lama setelah itu, mama Rida dipindahkan ke ruang rawat inap, Lisa masih setia mengikuti kemanapun Sagara pergi karena ia juga mengkhawatirkan kondisi mama Rida.

Ruangan luas dan nyaman, tetapi terasa sesak bagi mama Rida. Hati wanita paruh baya itu begitu sakit ketika apa yang ia pikir baik, ternyata tidak sama sekali. Matanya menatap kosong ke arah plafon ruangannya itu. Bahkan telinganya menulikan setiap kata yang terucap dari bibir suami dan anaknya.

Lisa yang menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan mama Rida pun menepuk tangan Sagara agar menjauh dari sana.

“Ada apa?” tanya pria itu yang memilih duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu.

“Sepertinya mamamu masih syok, lebih baik untuk tidak bertanya lebih jauh mas. Aku khawatir kesehatannya akan drop lagi,”

Sagara hanya mengangguk. Pria yang setiap harinya terlihat berwibawa, malam ini tampak begitu menyedihkan. Lisa tentu paham apa yang pria itu rasakan, rasa takut kehilangan seolah tengah menghantui mereka yang mendapati orang kesayangannya tiba-tiba jatuh sakit.

“Sudah malam, ayo aku antar pulang sekarang,”

“Nggak usah, Mas. Ibu, kan juga dirawat di sini. Aku akan ke ruangan ibu saja. Kamu temani saja tante Rida di sini. Beliau lebih membutuhkan kamu,”

“Ya sudah, aku antar kamu sampai ke ruangan ibu, ya. Dan maaf karena acara malam ini gagal total. Aku harap kamu tidak kecewa sama aku,”

Lisa menggeleng. “Nggak masalah, mas. Yang penting sekarang fokus pada keadaan tante Rida. Kita bisa membahas persoalan itu nanti saja.”

Gadis itu tersenyum tulus, senyum yang mampu meneduhkan hati Sagara yang sejak tadi gelisah luar biasa. Tanpa mereka berdua sadari, jika interaksi keduanya telah dilihat oleh sepasang paruh baya yang berada tak jauh dari mereka.

Mama Rida bahkan turut menangis setelah melihat tatapan putranya yang begitu dalam kepada Lisa. Sebagai seorang ibu, Rida tahu kalau putranya benar-benar mencintai gadis di hadapannya itu.

Lisa dan Sagara beranjak dari duduknya, menghampiri mama Rida untuk berpamitan.

“Om, tante, sekarang sudah malam, saya permisi pamit dulu. Tante segera sembuh, ya,” pamit Lisa.

Rida masih bergeming, sementara sang suami mengangguk. “Om dengar, ibumu dirawat di sini? Sakit apa?”

“Iya, om. Ibu saya baru saja mengalami kecelakaan akibat tabrak lari di sekitar pasar.”

“Astaga, lalu penabraknya bagaimana? Apa dia sudah ditemukan?”

Lisa menggeleng kemudian tersenyum. “Saya tidak mencarinya, Om. Jika saya membuat laporan, prosesnya akan berjalan lama dan pasti membutuhkan biaya besar. Saya tidak memiliki biaya untuk itu.”

Antonio mengangguk paham. Pria itu juga menyadari bahwa tidak ada yang gratis di negaranya ini. Apapun akan berjalan lancar jika ada uang di belakangnya.

“Ya, sudah, kamu hati-hati, ya. Salam untuk ibu kamu. Saga, antar Lisa sampai ke tempat ibunya.”

“Baik, Pa.”

Ketika hendak berbalik, Mama Rida tiba-tiba menginterupsi keduanya untuk berhenti. Dengan keadaan yang masih lemah, mama Rida mencoba untuk duduk meski kepalanya masih terasa sedikit pusing.

“Tunggu sebentar,”

“Ada apa, Ma? Mama butuh sesuatu?” tanya Sagara.

“Tidak, bukan itu.” Wanita paruh baya itu lantas menoleh ke arah Lisa yang masih terdiam. “Lisa, jika boleh, bisakah saya bertemu dengan ibu kamu?”

Gadis itu tidak langsung menjawab, ia justru menoleh ke arah Sagara untuk meminta pendapatnya. Sagara mengangguk, tidak ada salahnya mencoba mempertemukan sang mama dengan ibunya Lisa.

Gadis itu lantas mengangguk. “Boleh, tante. Nanti saya akan memberitahu ibu saya. Kalau begitu saya permisi dulu, tante.”

Sepeninggalnya Lisa dan Sagara, Antonio mengarahkan pandangannya ke arah sang istri. “Kenapa tiba-tiba mama ingin bertemu ibunya Lisa?”

Sambil menghela napas pelan, Rida menatap sang suami yang masih setia menemaninya di sana.

“Mama pikir semua keputusan yang mama ambil untuk masa depan Saga sudah benar, tetapi setelah melihat fakta yang terjadi, mama merasa bersalah sama putra kita, Pa. Kamu juga pasti melihat betapa dalamnya tatapan Saga pada Lisa. Di detik itu mama baru tersadar, tatapan itu tidak pernah diberikan Saga untuk Dewi, sekalipun Saga mengatakan bahwa dia mulai mencintai istrinya.”

“Kamu benar, ma. Tatapan penuh cinta begitu terlihat ketika Saga menatap Lisa dan itu sangat berbeda ketika dia bersama Dewi, bahkan Saga tidak segan-segan memperlihatkan kekacauan dirinya pada Lisa. Entah apa yang dilihat Saga dari Lisa, tapi papa yakin, pasti ada sesuatu yang spesial dari diri gadis itu. Dan seperti yang terlihat, sepertinya dia benar-benar mencintai gadis itu. Lalu, apa mama akan merestui mereka?”

“Sebagai seorang ibu, mama hanya ingin yang terbaik untuk anak kita, pa. Jika memang bahagia Saga ada pada Lisa, mama hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka. Mama juga tidak mau denial dan menutup mata ketika putra kita disakiti sedemikian rupa oleh istrinya sendiri,”

Antonio mengangguk. Ia juga sangat kecewa terhadap menantunya. Selama ini Dewi begitu baik dan sopan, tidak terlihat bahwa wanita itu terlibat permainan di belakang putranya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Antonio merasa sedikit keheranan karena semakin lama menantunya itu semakin merubah gaya hidupnya.

“Baiklah, besok kita sama-sama menemui ibunya Lisa dan untuk masalah Dewi, kita cari jalan keluarnya nanti saja. Jika memang Saga tidak bisa lagi dengannya, kita kembalikan Dewi secara baik-baik ke keluarganya. Sekarang kamu istirahat supaya kondisimu membaik.”

***

Sagara benar-benar mengantarkan Lisa sampai ke ruangan sang ibu. Bahkan pria itu juga menyapa bu Sekar setelah melihat kalau wanita paruh baya itu baru saja terjaga.

“Bagaimana dengan makan malam kalian, nak?” tanya bu Sekar.

“Semua lancar, kok, Bu. Meski ada sedikit insiden tadi, tapi semua berjalan lancar.”

“Lho, kenapa? Kamu baik-baik saja, kan Lisa?” Mendengar hal itu, tentu membuat bu Sekar cemas. Ia khawatir putrinya tidak diterima baik di sana.

“Lisa baik-baik saja, Bu. Orang tua mas Saga memperlakukan Lisa dengan baik, kok. Hanya saja ada sedikit insiden yang membuat mama mas Saga dilarikan ke rumah sakit. Ini aku baru dari ruangan beliau. Mereka titip salam buat ibu, katanya besok mereka ingin bertemu sama ibu.”

“Syukurlah. Ibu lega mendengarnya.” Bu Sekar lalu menoleh ke arah Sagara. “Nak Saga, terima kasih sudah menjaga putri ibu.”

Pria itu mengangguk. “Sama-sama, Bu. Sebagai calon suami, saya tentu harus menjaga Lisa dengan baik. Kalau begitu, saya permisi ya, Bu. Saya ingin kembali ke ruangan mama saya.”

“Iya, Nak,”

Lisa mengantarkan Sagara sampai ke depan pintu. “ Makasih, ya, Mas. Udah diantar sampai ke sini.”

Sagara mengangguk, pria itu tiba-tiba membuka jas yang ia kenakan, kemudian menyampirkan ke pundak Lisa dengan senyum tipis menghiasi bibirnya. “Kalau tahu kejadiannya akan seperti ini, aku pasti memilihkan pakaian yang lebih tertutup. Sekarang masuklah, aku akan kembali ke ruangan mama. Kalau ada apa-apa segera kabari aku.”

“Iya, makasih, ya mas.”

***

Sesuai dengan perkataannya kemarin, hari ini, mama Rida bersama Papa Antonio dan juga Sagara menghampiri bu Sekar ke ruangannya. Beruntung kondisi mama Rida sudah membaik sehingga beliau diperkenankan untuk pulang setelah melakukan pengecekan sekali lagi.

Kini, ruangan bu Sekar yang semula sepi, mendadak ramai karena mereka tidak hanya membawa diri, melainkan membawa seikat bunga serta beberapa keranjang buah-buahan.

Bu Sekar menyambut ke dua orang tua Sagara dengan senyum tulus. “Anda orang tua Nak Sagara?”

Mama Rida berdiri sebelah ranjang, ia lantas tersenyum dan mengangguk. “Benar, saya Rida, mamanya Saga dan ini suami saya, Antonio.”

“Maaf jika kedatangan kami pagi-pagi ini mengganggu anda, bu—”

“Sekar, nama saya Sekar,”

“Ya, bu Sekar. Maaf jika kedatangan kami menganggu pagi ibu. Saya kesini ingin menyampaikan sesuatu.”

“Menyampaikan apa, ya, Bu Rida?”

Mama Rida dan papa Antonio saling bertatapan, kemudian kembali menoleh ke arah bu Sekar. Hal itu membuat Sagara dan Lisa menjadi cemas. Mereka takut mama Rida menentang hubungan mereka di hadapan bu Sekar.

“Ma… ,” panggil Saga.

“Diam dulu, Saga. Mama ingin menyampaikan sesuatu pada bu Sekar.” Wanita paruh baya itu beralih ke arah bu Sekar.

“Jadi, maksud kedatangan kami kesini, selain ingin menjenguk bu Sekar, kami juga ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting menyangkut putra putri kita. Ibu pasti sudah mengetahui tentang hubungan mereka, bukan?”

“Ya, saya sudah mengetahui hubungan mereka, Bu. Mereka bahkan berencana ingin segera menikah. Maaf, jika putri saya menjadi pengganggu di hubungan putra ibu dengan istrinya, saya sudah memperingati mereka, tetapi rupanya mereka memiliki alasan melakukan semua itu. Saya akui, bahwa putri saya bersalah akan hal ini.”

“Ya, saya awalnya juga kecewa dan menyayangkan tindakan mereka, bu Sekar. Putra yang saya banggakan justru ingin menikah kembali padahal dia sudah memiliki istri yang sempurna.” Mama Rida menjeda perkataannya, ia menoleh ke arah Sagara dan Lisa yang begitu tegang di seberangnya.

“Tapi saya juga tidak bisa menutup mata ketika putra saya dikhianati sedemikian rupa oleh istrinya. Jadi, sekarang setelah saya mengetahui semuanya, saya akan merestui mereka dan melindungi Lisa dari segala sesuatu yang mengganggunya di kemudian hari. Bu Sekar juga pasti sudah tahu, siapa menantu saya. Dia pasti tidak akan tinggal diam ketika Sagara memutuskan untuk menikah kembali.”

bersambung

***

Restu mama dan papa mertua udah di tangan guys, yuhuu🥳🥳

duh .. baru kali ini Nad dukung pelakor😂😂

kalian di sini, tim Istri SAH apa PELAKOR, nih??

1
Wensy Gusno
Lanjut thor
Lita
up
Nad-IG : na_nadyaayu: hai kak, bab baru akan Nad up pukul 18.00 wib ya. sampai jumpa lagi/Kiss/
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Nad-IG : na_nadyaayu: siap kak, seperti biasanya ya/Kiss/
total 1 replies
Wensy Gusno
Menarik thor
Nad-IG : na_nadyaayu: terima kasih sudah membaca tulisan Nad, kak/Kiss/
total 1 replies
Jengendah Aja Dech
❤️
Lita
menarik cerita nya... lanjut baca
Nad-IG : na_nadyaayu: lanjut sampai nanti tamat ya kak/Kiss//Kiss/
total 1 replies
ardiana dili
semangat thor
Nad-IG : na_nadyaayu: makasih semangatnya kak, tau aja kalau Nad lagi galau. wkwk/Frown//Facepalm/
total 1 replies
ardiana dili
lanjut
Supryatin 123
team Lisa donkkl.lnjut Thor 💪💪
ardiana dili
lisa thor
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪.makin seru
Nad-IG : na_nadyaayu: siap, kak. selalu dukung Nad ya/Whimper/
total 1 replies
ardiana dili
lanjut
Nad-IG : na_nadyaayu: siap kak/Drool/
total 1 replies
Dhina Dindin
mantab buktinya ..biar mama saga percaya
Nad-IG : na_nadyaayu: harus percaya dong. kalau udh ada bukti fisik masa masih denial, ya nggak?? /Grin/
total 1 replies
ardiana dili
lanjut
ardiana dili
up lagi thor
ardiana dili
lanjut
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
ardiana dili
lanjut
Dhina Dindin
Magelang say...next ya
Dhina Dindin: sama2 salam kenal
Nad-IG : na_nadyaayu: halo kakak, salam kenal ya/Kiss/
total 2 replies
Siti Muslimah
hadir dari jakarta thor
Nad-IG : na_nadyaayu: wah, udah sampai sana aja yah/Slight/ eh, salam kenal kak/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!