Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 - SAH
Hari ini Alfi dan Cila pergi ke KUA ditemani Anjar. Sebelum berangkat tadi Alfi sudah meminta anak buahnya mengambil cincin pernikahan yang dipesan olehnya. Cincin sederhana tapi elegan untuk dia dan Cila.
Diperjalanan menuju KUA tangan Cila sangat dingin. Ternyata Cila gugup karena baru pertama kali menikah.
Alfi yang melihat calon istrinya gugup mencoba menenangkannya.
"Jangan gugup ya. Kita mau nikah bukan mau perang. " kata Alfi sambil tersenyum.
"Ngak tau kenapa aku deg-degkan gini. Jantung aku berdetak lebih kencang dari biasanya. " jawab Cila.
Alfi menggenggam tangan Cila untuk mengurangi rasa gugup yang dirasakan Cila. Sebenarnya jantung dia juga berdetak lebih kencang dari biasanya tapi dia berusaha tetap tenang didepan Cila.
Sampai di KUA, Alfi turun dari mobil terlebih dahulu disusul Cila. Anjar yang melihat Alfi gugup dan mulai berkeringat ingin tertawa tapi ditahannya.
Mereka bersama-sama masuk kedalam. Cila menikah menggunakan wali hakim karena keadaan tidak memungkinkan untuk menjadi Papa Cila sebagai wali nikahnya sekarang.
Cila sedih tapi mau bagaimana lagi. Papa nya juga sudah memutuskan hubungan diantara mereka.
Berkas-berkas pernikahan sudah lengkap diurus oleh Anjar. Dia meminta bantuan kepada salah satu pekerja dirumah Andara untuk mengambil berkas yang dibutuhkan.
Ijab qobul berjalan lancar. Dengan satu tarikan nafas Alfi berhasil menjadikan Cila istrinya.
SAH....
ALHAMDULILAH...
Setelah menandatangani berkas pernikahan mereka mengabadikan momen pernikahan mereka dengan berfoto bersama.
Para bodyguard yang ikut menyaksikan pernikahan Alfi dan Cila juga ikut berfoto bersama.
"Wihhh selamat yaa kalian udah jadi suami istri..." Ucap Anjar setelah keluar dari gedung KUA.
Rasa bahagia terpancar dari muka kedua pengantin baru tersebut.
"Makasih ya Njar lo udah mau anterin kita." jawab Alfi tersenyum.
"Sama-sama kita kan keluarga. Semoga kalian jadi keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Aamiin. " kata Anjar.
"Aamiin. Makasih do'a nya ya Jar. Semoga lo cepet nyusul" ucap Alfi
"Aamiin. Yang terpenting calonnya dulu. Calon bini aja belum ada gimana mau nikah hehe.. " jawab Anjar cengengesan
"Makanya usaha juga," saut Cila terkekeh.
"Iya siap. Oh ya gue mau balik nih ada yang harus diurus. Lo berdua gpp kan gue tinggal ?" saut Anjar.
"Gapapa santai aja. Gue juga ada yang mau diurus sama Cila..." jawab Alfi.
"Oke hati-hati dijalan. Kalo ada apa-apa jangan lupa kabarin gue ya." kata Anjar.
"Iya siap komandan." jawab Alf.
Anjar pun langsung pergi untuk menyelesaikan pekerjaan yang beberapa hari ini tertunda karena membantu Alfi.
"Aku akan selalu berusaha membahagiakanmu." ucap Alfi kepada Cila.
"Terimakasih"
Alfi dan Cila berganti pakaian di toilet. Setelah berganti pakaian di toilet, Alfi mengajak Cila dengan menggandeng tangan Cila. Mereka pergi berdua karena Alfi ingin membelikan beberapa kebutuhan Cila setelah sah menjadi istrinya.
"Kita mau kemana Fi ?" tanya Cila yang penasaran akan diajak kemana.
"Kita ke Mall beli keperluan buat kamu. Kamu kan belum banyak baju, Hp sama aksesoris lainnya." jawab Alfi menggenggam tangan istrinya.
"Makasih ya Fi kamu mau nerima aku apa adanya" kata Cila sedih.
"Eh kok sedih. Kamu jangan sedih gitu dong, hati aku sakit liat kamu sedih." kata Alfi memeluk Cila.
"Ih kok kamu malah gombalin aku sihh." ucap Cila malu.
"Gapapa ngombali istri sendiri. Ngk dosa kok." kata Alfi tersenyum.
_ _ _
Sampai di Mall Alfi membelikan Cila barang-barang branded. Alfi ingin memberikan yang terbaik untuk Cila. Cila juga terlihat bahagia saat diajak membeli barang keperluan dia. Namun tiba - tiba Cila berhenti dan bertanya.
"Eemm Fi emang gapap kamu beliin aku barang-barang mahal kyak gini? Pasti uang kamu banyak abis buat beliin aku kyk gini." ucap Cila melihat Alfi.
"Gapapa sayang, uang aku sekarang jadi uang kamu jugaa."jawab Alfi mengelus kepala Cila.
Pipi Cila bersemu merah saat Alfi memanggilnya sayang.
"Loh pipi kamu kenapa kok merah? Kamu alergi atau kepanasan ?"tanya Alfi panik.
"Ehh ini gapapa kok. Aku malu aja kamu panggil sayang..." jawab Cila lirih
"Hahaaa kamu lucu banget sih. Wajar dong aku manggil kamu sayang. Kan kamu istri aku" kata Alfi mencubit pipi Cila gemas.
"Hehe iya sih tapi belum biasa aja Fi." jawab Cila terkekeh.
"Mulai sekarang kamu harus terbiasa aku panggil sayang oke." kata Alfi.
"Iyaa. Emmm aku boleh ngk manggil kamu Mas? Biar lebih sopan gituu..." tanya Cila.
"Boleh dong. Aku malah seneng kamu panggil gituu." jawab Alfi.
Alfi mengajak Cila keliling Mall bukan hanya sekedar berbelanja tapi juga makan siang. Banyak sekali barang belanjaan yang dibeli Alfi untuk Cila.
Dia tidak memikirkan harganya. Asal Cila suka dia pasti membelikan. Awalnya Cila tidak mau dibelikan barang dengan harga mahal.
Tapi kata Alfi tidak papa sekali-kali. Cila hanya bisa menurut apa kata Alfi yang sekarang sudah menjadi suaminya.
"Udah yok kita pulang. Aku capek nih. Belanjaan juga udh banyak banget Mas." kata Cila.
"Iya sayang ayo kita pulang. Tapi kita makan siang dulu yaa. Mas ngak tega liat kamu pasti laper sama kecapean." jawab Alfi lembut.
Akhirnya Alfi dan Cila memutuskan makan siang di restoran. Alfi memesan meja yang dekat dengan danau.
Supaya istrinya bisa menikmati udara segar dan cantiknya pemandangan didekat danau.
Makanan yang dipesan sudah datang.Alfi memesan 2 porsi bebek goreng pedas, 2 piring nasi panas dan 2 gelas es teh serta salad buah.
Mereka menikmati makan siang mereka dengan tenang.
Setelah makan siang mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Perjalanan memakan waktu 30 menit.
Sampai dirumah mereka disambut asisten rumah tangga rumah Alfi. Alfi meminta bibi membawa barang belanjaan dan disusun dikamar Alfi.
Sesampainya dikamar Alfi langsung memegang tangan Cila.
"Cila Sayang aku janji bakal bahagiain kamu semampu aku. Aku bakal berusaha ngk ngecewain kamu. Aku Sayang kamu Cila. "kata Alfi.
"Mas makasih udan mau jadi pendamping hidup aku. Walaupun kita kenal baru sebentar tapi aku juga ngerasa nyaman deket sama kamu. Aku juga janji bakal jadi istri yang baik buat kamu dan berusaha ngk ngecewain kamu dan belajar mencintai kamu." jawab Cila.
Alfi langsung mencium kening Cila dan memeluknya erat.
Sore itu Alfi dan Cila menghabiskan waktu bersama mulai dari menata belanjaan yang tadi dibeli, bermain game dan menonton drakor kesukaan Cila.
Karena sudah lelah mereka merebahkan diri dikasur. Alfi memeluk Cila dari belakang.
Cila merasa nyaman tidur dipeluk Alfi. Walaupun awalnya sedikit canggung tapi kata Alfi harus belajar terbiasa.
Alfi dan Cila bercerita banyak hal tentang kehidupan mereka. Bercerita tentang masa kecil, bertanya tentang hobi, masakan kesukaan dan masih banyak lagi.
Tanpa mereka sadari mereka tertidur sampai malam hari. Mungkin karena mereka terlalu kelelahan untuk hari yang begitu menyenangkan.
_ _ _
Sedangkan dikediaman orang tua Cila sedang mengalami keributan. Saat makan siang mereka mendapatkan kabar bahwa perusahaan mengalami masalah.
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..