Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 Mengantar Amel.
"Kakak kapan sampai di sini kak.?" Ucap Sasa yg duduk di hadapan kakak nya begitu pula teman baru nya.
"Baru saja, oh ya siapa gadis manis ini." Ucap Lea menatap gadis sebaya Sasa di hadapan nya.
" Oh iya kak, ini teman baru Sasa, namanya Amel." Ucap Sasa memperkenalkan Amel.
"Oh Amel ya, terimakasih sudah mau jadi temen nya Sasa." Ucap Lea tersenyum simpul.
"Sama-sama kak, aku senang punya teman seceria Sasa." Ucap Amel dengan suara pelan.
"Apakah kalian sudah pulang,?" Ucap Lea.
"Sudah kak, ini Kami sudah bawa tas, aku dan Amel berencana ingin jajan dulu sebentar, eh malah ketemu kakak." Ucap Sasa tersenyum ceria.
"Baiklah, ayo beli jajan dulu, habis itu kita pulang." Ucap Lea pada Sasa.
"Baik kak." Ucap Sasa yg langsung menarik tangan Amel menuju kantin.
Lea pun menunggu Sasa dan juga Amel yg sedang jajan di kantin karena kondisi kantin saat ini hanya ada beberapa siswa yg masih berlalu lalang.
Setelah beberapa saat Sasa dan Amel menghampiri Lea dengan beberapa kue kue dan Snack di tangan nya.
"Sudah kak, ayo kita pulang." Ucap Sasa.
"Ayo kita pulang." Ucap Lea.
Setelah Lea membayar pesanan nya tadi, Lea, Sasa dan juga Amel pun menuju parkiran dimana mobil Lea terparkir.
"Amel, apa kau di jemput orang tua mu,?" Ucap Lea bertanya.
" Mungkin papa mama sibuk kak, biasanya ada supir yg menjemput tapi hari ini gak ada." Ucap Amel dengan sendu.
"Yaudah kalau begitu, bagaimana kalau kakak anter pulang sekalian.?" Ucap Lea pada Amel.
"Apakah boleh kak, sejujurnya Amel takut menunggu di sekolah karena biasa nya kalau supir telat jemput itu nanti sore baru datang ke sini." Ucap Amel menunduk.
"Yaudah sekarang pulang sama kakak dan juga Sasa aja ya." Ucap Lea.
Amel pun menoleh pada Sasa dan di angguki oleh Sasa.
"Jangan sungkan Amel, ayo pulang bareng aku." Ucap Sasa menarik tangan Amel dan akhirnya kedua gadis kecil itu pun masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang berdua.
Lea yg melihat itu pun menggelengkan kepala nya sambil tertawa kecil.
Lea pun masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.
"Jadi, sekarang kakak jadi supir para tuan putri nih." Ucap Lea menggoda.
"Sayang nya iya hahahahaha." Ucap Sasa sambil tertawa terbahak bahak.
"Dasar anak ini, oh iya Amel, rumah kamu dimana.?" Ucap Lea menoleh ke belakangnya.
"Rumah Amel di jalan merpati no 02 kak." Ucap Amel.
"Oke lah kalau begitu ayo kita jalan." Ucap Lea.
"Let's go." Ucap Sasa girang.
Amel tertawa kecil melihat sahabat baru nya itu.
Lea pun menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang, dan tak lama kemudian mobil yg di kendarai lea pun tiba di depan sebuah mansion luas tapi hanya memiliki 2 lantai tersebut.
"Apakah benar yg ini.?" Tanya Lea pada Amel.
"Bener kak, terimakasih sudah mengantar ku pulang." Ucap Amel tulus.
"Sama-sama Amel." Ucap Lea.
"Kak Lea, Sasa, ayo mampir dulu." Ucap Amel mengajak Lea dan Sasa bertamu ke rumah nya.
"Lain kali saja ya mel, karena kakak ada pekerjaan yg harus kakak urus." Ucap Lea karena dirinya baru ingat bahwa ia ada janji sama calon asisten nya.
"Oh baiklah kak, hati-hati di jalan ya Sasa, Kaka Lea." Ucap Amel melambaikan tangan nya.
"Ya Amel, kakak sama Sasa pamit dulu ya." Ucap Lea.
"Dadah Amel, sampai ketemu besok." Ucap Sasa melambaikan tangan nya dan di balas oleh Amel.
Sasa akhirnya pindah ke kursi depan samping kemudi, setelah itu Lea pun menjalankan mobilnya menuju ke arah dimana tempat tinggal nya berada.
Di lampu merah dimana mobil Lea saat ini berhenti yg kebetulan kaca mobil nya terbuka, di sebelah mobil mewah Lea duduk lah seorang Pria tampan berkharisma dengan jas mewah nya dan juga kacamata bertengger di hidung mancung nya tak sengaja melihat ke arah Lea, senyum langka nya pun tersungging melihat wajah cantik dan teduh milik Lea.
Dan hal itu pun membuat asisten nya yg tak sengaja melihat senyum bos nya pun melongo.
"Pak bos ketempelan kah,?"
Batin Buasisten nya kaget setengah mati.
Dan asisten nya pun melihat arah pandang bos nya, dan tampaklah gadis cantik dengan rambut hitam panjang, kulit seputih susu dengan senyum manis nya kala bercanda dengan gadis kecil di samping nya yg seperti nya masih menggunakan seragam SD.
"Kayak nya gak lama lagi bakal punya Bu bos nih, yakin dah gue." Gumam asisten pria tampan itu dengan senyum nakal nya.
Beberapa saat kemudian mobil yg di kendarai lea pun melaju dengan cepat membelah jalanan agar tak terkena macet.
"Mine." Gumam pria tampan tersebut sambil tersenyum smirk.
Mobil pria itu pun melaju di jalur yg berbeda dengan mobil Lea.
.
.
Tak lama berkendara,kini mobil Lea pun berhenti di depan mansion mewah nya.
Lea pun membawa adiknya menuju lantai atas ke kamar Sasa.
"Adek bersih-bersih lalu ganti baju habis itu ke lantai bawah makan siang, makanan kesukaan adek sudah di siapin, kakak ke kamar dulu ya sebentar." Ucap Lea .
"Oke kakak." Ucap Sasa.
Lea pun menuju kamar miliknya akan tetapi Lea terlebih dahulu memantau barra di kamar tamu, barangkali membutuhkan sesuatu, begitu lah pikir Lea.
TOK
TOK
TOK
CKLEK
"Bang barra." Panggil Lea yg melihat barra berbaring tapi tidak tidur.
"Eh iya ." Ucap barra canggung.
"Apakah bang barra sudah makan siang.?" Ucap Lea.
"Sudah, tadi di bawakan oleh pelayan." Ucap barra tersenyum pada Lea.
"Sukurlah kalau begitu, nanti bang barra akan di periksa sama dokter lagi untuk mengetahui keadaan bang barra." Ucap Lea.
"Iya , terimakasih ya, kamu udah baik sama aku." Ucap barra.
"Itu gak gratis loh, Abang sembuh nanti harus mau terbang ke luar negri hehhe." Ucap Lea tertawa kecil dia sudah memikirkan suatu hal yg dapat meringankan beban nya.
"Ke luar negri,? Apakah aku akan di jual,?" Ucap barra kaget.
"Mulai sekarang, aku manggil kamu Abang, dan kamu harus manggil aku adik okeh." Ucap Lea yg sedari tadi mendengar barra ngomong aku kamu terus kek orang pacaran begitu lah isi pikiran Lea.
"Oke baik, adik." Ucap barra merasa sedikit takut melihat tatapan maut Lea.
"Begitu dong, pokok nya setelah sembuh nanti harus pergi ke luar negri, karena adikmu yg cantik ini tidak mau menanggung beban sendirian." Ucap Lea mutlak sambil menahan tawa melihat wajah tertekan barra.
"Akhirnya aku bisa lega." Batin lea.
Bersambung.