Terbelenggu Cinta Om Daddy

"Bohong! Kau pasti berbohong kan! Pergi kau dari sini! Dan kau harus tau… kau orang pertama yang paling gak ingin ku lihat di muka bumi ini! Kau ingat itu Tuan Jims yang gak tau malu!” ujar Syakira dengan galak.

Jims terkekeh dengan tatapan nakalnya pada Syakira, “Benarkah? Justru aku lah, satu satunya pria yang bisa mengeluarkan mu dari kesulitan!”

Syakira yang mengerti tatapan Jims, langsung menyambar selimut dari atas tempat tidur. Guna menutupi tubuhnya yang hanya menyisakan crop, dan celana hot pen nya dari pandangan Jims.

Syakira bahkan melangkah mundur, menjauh dari lelaki tua yang sudah dengan tega menanggalkan pakaian yang tengah ia kenakan hingga tak berbentuk.

“Aku gak butuh kau, bandot mesum! Sana pergi!” bentak Syakira.

Jims mendekat ke arah Syakira. Dengan Syakira yang melangkah mundur.

Brugh.

Apes gak bisa di hindari, Syakira jatuh terduduk di atas tempat tidur. Membuat Jims berseringai dengan mencondongkan tubuhnya ke depan, mengikis jarak ke duanya.

“Syakira, Syakira, buka mata mu lebar lebar! Gak ada orang lain yang bisa kau andalkan di sini! Sasmita, ibu mu! Hanya tinggal jasad yang terbujur kaku, saat ini menunggu mu mengantarkan nya hingga ke liang lahatnya.” ucap Jims di depan wajah Syakira.

“Jimssss!” Syakira berseru marah, dengan tangan terangkat hendak menampar Jims.

Grap.

Jims berhasil menahan tangan Syakira di udara, dengan cengkraman eratnya.

Jims berseringai, dengan penuh penekanan, “Sementara Bayu, papa mu kini tergolek lemah di rumah sakit. Jika bukan tanpa bantuan alat medis yang terpasang pada tubuhnya, sudah ku pastikan, kau hanya seorang diri di muka bumi ini, Syakira Anastasia!”

Syakira menggeleng, menyangkal perkataan Jims, ‘Gak mungkin, pria tua ini pasti membual. Mana mungkin mama meninggal. Aku hanya mimpi mama dan papa kecelakaan. Papa mama dalam keadaan sehat!’

“Kenapa? Tidak percaya dengan perkataan ku?” tanya Jims dengan nada meremehkan.

Jelas Syakira gak percaya, wanita itu menatap Jims marah, ia mendorong dada bidang Jims dengan sekuat tenaga, meski pria itu gak bergeming dari posisinya.

“Kau jangan asal bicara, dasar bajingan! Pria busuk! Ke luar kau dari kamar ku!” teriak Syakira.

Jims menundukkan kepalanya, tanpa sengaja justru pandangannya terpusat pada belahhhan atas dada Syakira yang tampak menyembul dari selimut.

Syakira hanya menahan satu tangannya guna mempertahankan posisi selimut pada dadanya. Sementara satu tangan lainnya mendorong Jims.

Jims berseringai, dengan tangan terkepal, ‘Rasanya sangat ingin aku memakan mu saat ini juga Syakira! Tapi sayangnya, aku terlalu kejam jika melakukan nya saat ini juga pada mu! Terlebih ada jasad Sasmita yang harus di kebumikan.’ pikir Jims.

Grap.

Ke dua tangan Jims mencengkram bahu mulllus Syakira erat dengan jemari besarnya, “Aku memang akan ke luar dari kamar mu ini. Tapi dengan mu!” ucap Jims dengan tegas.

Syakira meringis dengan tangan meronta, namun dari bibirnya pula kembali terlontar hinaan untuk Jims. Dengan sorot kemarahan yang terpancar jelas di matanya.

“Aaggghhh jangan harap! A- aku bahkan gak sudi di sentuh tangan kotor mu, bandot tua!”

Jims mendekatkan bibirnya di telinga Syakira, “Kau harus mengantar jenazah ibu mu sampai ke pemakaman! Aku sangat baik bukan!” bisik Jims, seolah mengingatkan kembali keberadaan nya di kamar Syakira.

‘A- apa katanya? Menguburkan jasad mama? Ja- jadi i- itu bukan mimpi? Ma- mama benar meninggal? Da- dan kalo begitu papa?’ jerit batin Syakira gak percaya, dengan air mata yang meluncur bebas dari pelupuk matanya tanpa bisa terbendung lagi.

Sreeek.

Sekali tarikan, Jims berhasil menyingkirkan selimut dari tubuh Syakira.

“Jimsss! Pria gila! Kenapa kau… aku bisa sendiri! Lepas!” jerit Syakira, dengan ketakutan yang menyeruak tanpa di undang dalam benaknya.

Namun sayangnya Jims menulikan telinganya. Dengan kasssar dan memakkkksa, Jims memakaikan celana panjang pada Syakira.

“Aku bisa sendiri Jims!” teriak Syakira dengan kaki menendang.

“Kau salah besar jika berpikir ini hanya mimpi, Syakira Anastasia! Sudah ku katakan bukan! Sasmita, wanita yang kau panggil mama itu, nyatanya tewas dalam kecelakaan mobil.” jelas Jims tanpa perasaan, tanpa menghentikan aktifitasnya.

“Kenapa kau sekejam ini pada ku hah!” tanya Syakira dengan terisak. Saat Jims memakkksa nya mengenakan atasan berwarna hitam pada tubuhnya.

“Kau bilang aku kejam!”

“Orang tua ku mengalami kecelakaan karena mu kan! Ini ulah mu kan, pria tua! Dasar iblis!” bentak Syakira, saat Jims menariknya turun dari tempat tidur.

Dengan rahang menggeretuk, Jims berucap dengan penuh penekanan, “Kesabaran ku ada batasnya Syakira!”

“Kau orang gila! Bajingggan! Pembuuunuh! Bandot tua! Bujang lapuk!” cecar Syakira.

Plak.

“Akkkhhh!” pekik Syakira, dengan tubuh terjerembab di atas tempat tidur. Usai menerima tamparan keras dari Jims.

Kreeek.

Jims menjambak rambut Syakira, membuat wanita itu mendongak kesakitan.

“Akkkhhhh sakit! Lepas!” pekik Syakira dengan ringisan di bibirnya.

“Sekali pun tuduhan mu itu benar, gak akan ada satu orang pun yang akan mempercayai mu, Kira! Jika aku bisa melenyapkan ibu mu, aku juga bisa melenyapkan ayah mu! Kau mau aku buktikan ucapan ku ini!” ucap Jims dengan nada mengancam.

“Dasar penjahat! Pembuuunuh! Aku gak perduli orang lain gak percaya dengan ku! Aku pastikan, aku yang akan melenyapkan mu, Jims!” gertak Syakira dengan dada naik turun.

Jims menarik paksa lengan Syakira hingga wanita itu berdiri di hadapannya. Satu tangan Jims memperlihatkan layar pipihnya pada Syakira.

“Hahaha, kau bilang aku kejam? Mau melenyap kan ku? Sebelum kau melenyapkan ku, ku pastikan. Kabar kematian ayah mu, sampai di telinga mu detik ini juga, Syakira Anastasia!” ancam Jims.

Jims gak main main dengan perkataan nya. Detik itu juga, pria dengan brewok di wajahnya, dengan sebagian rambutnya yang berwarna putih. Melakukan video call pada salah satu kontak di ponselnya.

Syakira menggeleng, dengan air mata yang kian luluh dari matanya, “Dasar penjahat! Kau manusia berhati iblis, Jims!” teriak Syakira.

Seorang wanita dengan pakaian suster, dengan masker yang menyembunyikan sebagian wajahnya tampak di layar ponsel Jims.

[ "Iya Tuan!” ] ucap suster Ratna.

“Lakukan tugas mu saat ini juga!” titah Jims, dengan Syakira yang menatap layar ponselnya gak percaya.

“Apa yang akan kau lakukan, Jims!” tanya Syakira penuh tanya.

Suster Ratna mengangguk patuh, satu tangannya mempertahan kan layar ponsel ke arah Bayu, dengan tangan suster Ratna yang memutar tabung oksigen, lalu menghentikan cairan infus.

“Jangan! Jangan sentuh papa ku!” teriak Syakira dengan histeris.

“Tolong hentikan dia Jims!” pinta Syakira dengan tatapan memohon pada Jims.

Sementara dari layar ponsel Jims, terlihat Bayu yang tampak terceeekik kehabisan oksigen.

“Menghentikannya? Mana bisa. Kali ini aku izinkan kau melihat bagaimana ayah mu mati Syakira! Kecuali…”

“Kecuali apa?” tanya Syakira gak sabaran.

Jims berbisik di telinga Syakira, “Turuti semua perkataan ku! Jangan coba coba sekali pun membantah ku! Kau mengerti!”

Syakira membola, menatap nyalang Jims, “Kau gila! Siapa kau, sampai sampai aku harus menuruti semua kata kata mu!”

Jims mengerdikkan kepalanya, meminta Syakira kembali fokus pada layar ponsel Jims.

“Tidak masalah jika kau menolak! Lihat itu!” ucap Jims dengan sinis.

Syakira histeris, melihat Bayu yang tampak di ujung tanduk. Dengan nafasnya yang kian tersengal sengal.

“Paaaah!”

“Aku setuju! Aku akan mematuhi semua perkataan mu! Cepat selamatkan papa ku, Jims!” titah Syakira dengan tatapan memohon.

"Kau yakin akan menurut pada ku?" tanya Jims memastikan.

Bersambung…