NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:986
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbaikanya Rosella dan Robert

“Rosella telah setuju dengan keputusan mu Robert, aku telah meyakinkannya.”

“sungguh Kevin, kau juga tahu aku melakukan ini hanya demi kebaikannya.”

“Ya Robert aku mengerti tentang apa yang sudah kau rencanakan.” balas Kevin

“Entah kenapa saat aku melihat anak itu aku tidak merasakan kehangatan di sedikit pun dihati ku Kevin, tidak seperti aku melihat kakaknya.”

“Itu karena memang dari awal kau tidak menginginkannya Robert, dia seperti ancaman  bagimu lalu hati mu mati karena itu.” gumam Kevin.

Mendengarkan penjelasan itu Robert hanya bisa terdiam menatap langit malam yang tampak di hiasi bintang-bintang.

“Robert pergilah temui Rosella, dia masi sangat terluka karena ini, kau tahu keadaannya belum memilih,” saran Kevin kepadanya.

Robert segera tersentak dari lamunannya, ia segera pergi bergegas menuju ruangan mereka kembali.

Kevin pun mengikutinya dari belakang.

Robert terdiam sejenak tepat di depan pintu, ia merasa hatinya terguncang, dengan helaan nafas panjang, dia pun membuka pintu perlahan, melihat Rosella yang tampak terdiam di tempatnya.

“Rosella.” gumamnya pelan berjalan kepadanya, setelah sampai Robert duduk perlahan di samping Rosella, ia mencangkup kedua pipi basah itu dengan telapak tangannya, melihat wajah Rosella yang tampak sedih dengan matanya yang sembab, Robert menggelengkan kepalanya perlahan segera melepaskan tangannya.

“aku orang jahat Rosella, aku yang membuat mu seperti ini, pukul aku sadarkan aku.” desak Robert dengan mata berkaca-kaca, ia menampar pipinya sendiri beberapa kali.

Rosella segera memegangi tangan Robert berupaya untuk memberhentikannya.

“Tidak, jangan Robert hentikan kumohon.” humanya dengan suara  Gemetaran.

Pipi Robert segera memerah menyebar di sekitarnya, dia membiarkannya tangannya jatuh di genggaman Rosella,

“maafkan, maafkan aku Rosella.” Bisiknya. Dia mulai memeluk Rosella perlahan, cekraman Robert sangat erat ditubuh Rosella, ia menyembunyikan matanya yang berlinang di leher kekasihnya

“aku memaafkan mu.” Balas Rosella kembali memeluknya.

Melihat situasi yang sudah sangat terkendali, Kevin hanya bisa tersenyum melihat mereka.

Robert melepaskan pelukannya perlahan, kembali menatap Rosella.

Rosella tersenyum, dia mengerakkan jari-jarinya di pipi Robert.

Robert pun menutup matanya, dia menyandarkan wajahnya kepada sentuhan Rosella, menikmatinya.

Kevin pun mulai melangkah perlahan mendekati  mereka.

Mendengar langkah kaki yang mendekat, Robert membuka matanya perlahan menoleh kearah Kevin.

“Aku sudah harus pergi sekarang Robert, aku memiliki banyak masalah yang mungkin sudah menanti ku.” Ucapnya.

“ah kau memang selalu saja sibuk Kevin, ya aku mengerti, terima kasih sudah mengunjungi ku dan Rosella.” Robert pun mulai berdiri perlahan dari tempatnya berniat untuk mengantar Kevin di depan pintu.

“sampai jumpa Rosella, aku pergi dulu.”

Robert dan Kevin pun berjalan bersama, setelah sampai di pintu, Kevin sedikit menoleh ke belakang untuk melihat Robert,

“jagalah Rosella jangan sakiti dia lagi.” gumam Kevin dia pun berjalan pergi meninggalkan Robert.

Robert hanya bisa terdiam dan tersenyum memandangi Kevin yang berjalan, setelah beberapa menit Kevin mulai menghilang dari pandangannya, dia pun kembali menutup pintu, berjalan menuju Rosella.

Robert melirik kearah nampan berisi makanan utuh di samping meja, dia mengerutkan keningnya,  bertanya kepada Rosella.

“apa kau belum makan sama sekali Rosella.”

Rosella menggelengkan kepalanya perlahan.

“Bagaimana bisa kau butuh tenaga untuk pulih sayang, mari biar ku bantu.” Kevin mengambil nampan itu, ia menyendokkan sedikit bubur lalu mendekatkannya ke bibir Rosella.

“ayo sedikit saja.” Gumamnya

Rosella membuka bibirnya perlahan menerima suapan dari Robert.

Robert tersenyum lebar, melihat Rosella yang kini makan dan terus menyuapinya secara pelan.

“setelah selesai makan, aku akan melihat putri kita sebentar, kau bisa beristirahat untuk memulihkan tenaga mu.”  Ucap Robert saat terus memberinya makan.

“Ya Robert.” Balasnya

Terdengar deringan telepon di samping meja yang menyadarkan Robert, dia meletakkan nampan  yang dipegangnya perlahan, lalu mengangkat telepon menjawabnya.

“Halo.” Ucapnya

Terdengar segera teriakkan di telepon yang membuat Robert sedikit menjauhkannya dari telinganya.

“Robert, bagaimana keadaan Rosella, biarkan aku berbicara dengannya!” desaknya.

“sepertinya keluarga mu sangat menghawatirkan mu sayang, ini dari Gisella.”

Robert menyerahkan telepon yang ada di tangannya kepada Rosella.

Rosella segera mengambil itu, berbicara dengan tersenyum lebar.

“Aku baik-baik saja kak, di mana ibu, aku ingin berbicara dengannya.”

Mendengar gemersik di telepon, Rosella tahu bahwa betapa sibuknya keluarga sekarang Tentang kelahiran.

“Rosella, ibu senang semuanya baik-baik saja, apa kami tidak apa-apa pergi ke sana, ibu sudah tidak sabar melihat cucu ibu.”  Terdengar suara kegirangan di telepon

“Bu kami sebentar lagi akan pulang, tenang saja di rumah oke, tidak perlu repot-repot datang ke sini.” Balas Rosella, dia terlihat sangat bahagia berbicara dengan keluarganya.

Robert yang hanya bisa tersenyum melihat Rosella kembali bahagia, ia mengecup dahinya perlahan, lalu berjalan meninggalkan ruangan tidak ingin mengganggu istrinya, dia berniat untuk melihat putrinya sekali lagi di ruang bayi.

Sesampainya di sana, Robert membuka pintu perlahan ia melangkah mendekati dua ranjang bayi yang dia  tahu mereka adalah anak-anaknya, Robert mengulurkan tangannya perlahan mengendong putri pertamanya perlahan dengan hati-hati, saat itu Robert hanya bisa melirik kearah putri keduanya dengan acuh tak acuh.

“Mari pergi berjalan-jalan bersama ayah.” Bisiknya, Robert pun mulai berjalan keluar ruangan membawa putrinya di gendongannya, di taman rumah sakit, Robert terus mengayunkan gendongannya dengan lembut, merasakan embusan angin yang membuat hati sangat damai.

Orang-orang yang berlewatan di sana, tidak bisa tidak terpesona oleh paras Robert yang sangat tampan, dengan bayi di gendongannya orang-orang hanya bisa mengaguminya dari jauh kepada pemimpin mereka.

setelah beberapa saat, Robert pun kembali berjalan menuju ruangan sebelumnya, ia meletakkan putrinya perlahan kembali ke tempat tidurnya, dengan beberapa Belaian lembut di Pipi kecilnya, Robert mengecup pelan ujung kepala anaknya lalu berdiri dengan benar dan berjalan pergi.

Masi dengan beberapa langkah, Robert melirik kearah suster yang berjaga di sana.

suster itu terlihat membuka beberapa kancing atas pakaiannya memperlihatkan sedikit dadanya, dengan gaya yang tidak senonoh berusaha untuk menggoda Robert, dia membungkuk perlahan, memperlihatkan lebih banyak ruang di dadanya saat kepergian Robert dengan sengaja.

Robert yang mengangkat sebelah alisnya, merasa jijik saat melihat itu, dia berjalan dengan acuh tak acuh, sebelum dia sepenuhnya mencapai pintu, Robert berbicara dengan nada yang dingin.

"kau tidak akan berjaga di ruangan bayi ini lagi, orang rendahan seperti mu tidak pantas disini, semua ini wilayah ini adalah milikku, jadi jangan sampai aku melihat mu disini lagi atau kau akan tahu akibat dari perbuatan rendahan mu."

suster itu segera gemetaran, matanya terbelalak dengan ketakutan, dia hanya bisa terdiam menundukkan kepalanya.

suster lain yang berjaga di situ hanya bisa terdiam melihat satu sama lain.

"pindahkan kedua bayiku keruangan kami, aku tidak ingin mereka tertular disni." desis Robert, dia pun segera meninggalkan ruangan.

Suster segera membawa kedua bayi Robert pergi menuju ruangan mereka.

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!