NovelToon NovelToon
Suami Arogan Kena Karma

Suami Arogan Kena Karma

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dollar Pena

Tiba-tiba saja Alexa menghilang di hari pernikahannya, daripada malu baik pihak laki-laki dan perempuan sepakat menikahkan Gavin dengan Anjani. Anjani sendiri merupakan kakak dari Alexa, tetapi Gavin tidak mencintainya dengan alasan usia yang lebih tua darinya. Selisih usia mereka terpaut 6 tahun, Gavin selalu berlaku kasar.

Suatu hari Alexa kembali, ia ingin kekasihnya kembali. Gavin sendiri sangat senang, mereka berencana mel3nyapkan Anjani? Berhasilkah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dollar Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

[ "Apa! Jadi Anjani nampar kamu," ucap Davia dalam telpon. ]

[ "Iya, Ma. Saya sangat kecewa dengan dia," sahut Gavin. ]

[ "Kamu tenang aja Nak Gavin, Mama pasti akan memarahi Anjani. Maaf yah," ucap Davia. ]

[ "Nggak masalah, tapi tolong Mama sampaikan ke Anjani. Saya mencintai Alexa, nggak mungkin menyentuh dia layaknya suami istri." ]

[ "Jadi dia minta kamu buat menyentuhnya," ucap Davia lagi. ]

[ "Iya, Ma," sahut Gavin bersandiwara. ]

[ "Dasar perempuan gatal, Anjani itu emang perempuan nggak baik, Vin. Alexa aja sering bilang dia wanita malam," tutur Davia, "kamu tenang aja, bentar lagi Mama kesana." ]

[ "Iya, Ma." ]

Panggilan pun berakhir, Gavin tinggal menunggu kedatangan mertuanya.

( "Rasain kamu, Anjani!" batin Gavin. )

Davia sendiri bersiap ingin ke rumah Gavin untuk memberi pelajaran kepada Anjani.

"Davia, kamu mau kemana?" tanya Johan.

"Aku mau ke rumah Gavin, Mas, mau ketemu Anjani."

"Owh ..."

"Mas mau kemana?" tanya Davia.

"Aku ada urusan juga sih, mau keluar."

"Mau bareng Mas."

"Nggak usah, arah kita beda."

"Oh ya udah."

Davia sampai ke rumah Gavin, mantunya itu sudah ada di teras.

"Nak Gavin," ucap Davia.

"Pagi Ma," sapa Gavin.

"Kamu mau berangkat ke kantor yah?"

"Iya, Ma."

"Ya udah kamu hati-hati, Mama masuk dulu."

"Iya, Ma." Gavin tersenyum tipis melihat mertuanya masuk, "siapa suruh melawan saya, Anjani!"

Davia sendiri sudah ada didalam, ia memanggil Anjani dengan suara keras.

"Anjani!" teriak Davia.

Tentu saja Anjani terkejut mendengar suara yang tidak asing baginya.

"Kayak suara Mama," gumam Anjani yang masih didalam kamar.

"Anjani!" suara Davia terdengar lagi di telinga Anjani.

"Kayaknya bener suara Mama deh," gumam Anjani lagi lalu mengambil tas kerja dan keluar.

"Anjani!" panggil Davia lagi.

"Iya, Ma. Ada apa?" tanya Anjani.

"Sini kamu!"

"Kenapa?"

Davia langsung menampar Anjani langsung dua kali, pipi kiri dan kanan.

"Mama kenapa nampar saya?" tanya Anjani.

"Pake nanya lagi!" sahut Davia dengan mata yang melotot, "kamu goda Nak Gavin kan."

"Hah?" Anjani bingung dengan ucapan mamanya.

"Jawab!" bentak Davia.

"Mama ngomong apa sih, siapa yang goda Pak Gavin."

"Halah, jangan bohong kamu! Tadi malam kamu nampar Pak Gavin kan?"

"Iya."

"Kurang aja kamu, Anjani!" maki Davia langsung menarik rambut anaknya itu.

"Aw, lepas Ma, sakit!" Anjani mendorong mamanya.

"Berani kamu sama Mama, ha!"

"Mama ini aneh, datang-datang langsung marah dan nampar saya, mana pake tarik rambut lagi."

"Ucapan kamu itu nggak sopan!" maki Davia, "mana ada anak ngomong sama mamanya pake saya!"

"Dari dulu juga pake saya, Mama nggak protes. Lalu kenapa sekarang protes?"

"Hah, banyak alasan kamu!" Davia tidak mau mengakui kesalahannya sama sekali.

"Sekarang saya tanya sama Mama, kenapa marah-marah? Terus tadi bilang, kalau saya goda Pak Gavin? Mama dapat informasi itu darimana?" tanya Anjani.

"Kamu nggak perlu tahu, denger yah. Nak Gavin itu milik Alexa, adik kamu!" sahut Davia menekan ujung kalimatnya.

"Iya saya tahu, tapi saya nggak pernah goda Pak Gavin. Apa jangan-jangan Mama tahu dari Pak Gavin, Ma, semua cerita Pak Gavin itu bohong!"

"Kamu jangan salahin Nak Gavin," ucap Davia, "seharusnya kamu itu tahu diri! Perempuan nakal nggak pantes buat Nak Gavin."

"Siapa yang perempuan nakal, Ma?" tanya Anjani yang sekarang nada bicaranya sedikit tinggi, sehingga Davia terkejut.

"Kamu bentak Mama!" sahut Davia.

"Saya nggak bentak, tapi nanya! Asal Mama tahu, nggak pernah sedikit pun menggoda Pak Gavin, itu hanya akal-akalan dia aja."

"Kamu jangan sok tahu yah!"

"Saya nggak sok tahu, Ma, tapi emang tahu tentang Pak Gavin dan Alexa!" urat gulu Anjani sangat kencang.

"Apa maksud kamu?"

"Mama nggak tahu kan kelakuan mereka berdua."

"Kamu jangan kurang ajar yah."

"Emang dari kecil saya dicap kurang ajar kan, itu pun Mama denger cerita dari Alexa! Dulu sebelum Alexa lahir, Mama baik sama saya. Tapi, sejak dia lahir Mama mulai pilih kasih."

"Itu hanya perasaan kamu!"

"Tapi fakta, Ma!"

"Kamu ini sudah mulai kurang ajar sama Mama, mau dilaporin sama Papa."

"Laporin aja, saya udah kenyang kok, dari kecil. Kenapa? Asal Mama tahu, sedikit pun nggak ada rasa cinta buat Pak Gavin. Kalau perlu, hari ini juga bisa berpisah, daripada selalu saja dicurigai menggoda Pak Gavin. Emang Pak Gavin siapa? Dia hanya pria yang kehilangan kekasihnya, jadi, Mama jangan terlalu menekan saya! Karena apa? Karena saya nggak pernah mencintai Pak Gavin? Suatu hari nanti, baik Mama atau Papa akan tercengang dengan hasil kelakuan Alexa!"

"Kurang ajar!" marah Davia langsung ingin menampar Anjani. Tetapi, tangan ditahan.

"Jangan pernah tampar saya," ucap Anjani, "maaf Ma, saya harus berangkat kerja."

"Kerja apa kamu, wanita malam! Kamu itu pengangguran, nggak yang bisa dibanggain, dulu kamu tukang bully, dasar anak nggak tahu diri, nggak ada untung Mama lahirin kamu!" teriak Davia.

"Permisi," ucap Anjani pamit.

Davia langsung berteriak setelah Anjani pergi, "Aaargh! Anak kurang ajar kamu, Anjani!"

Anjani tiba di toko dengan perasan sesak di dada, ia masih berharap orang tuanya memiliki perasaan untuknya. Tetapi, makin kesini kenapa rasanya sangat jauh dan sulit digapai. Bahkan, kini air matanya terus mengalir membasahi pipi. Anjani mengambil tisu untuk lap air matanya, "Selalu aja begini!" gumam Anjani dengan kesal melempar tisu ke lantai.

Saat ini Pak Johan bertemu dengan Sinta, teman SMA Alexa dulu.

"Om Johan," ucap Sinta.

"Sinta, kamu Sinta kan?" tanya Johan memastikan.

"Iya Om, saya Sinta."

"Syukurlah kalau kamu Sinta."

"Emang kenapa, Om?"

"Begini Sinta, beberapa hari ini Alexa menghilang. Jadi Om mau tanya, apa sebelumnya Alexa pernah cerita sama kamu atau gimana? Om sudah nggak tahu mau mencari Alexa kemana lagi, Sin. Tolong bantu Om yah."

"Aduh Om, saya nggak tahu."

"Kamu beneran nggak tahu."

"Iya, Om."

"Kalo gitu kamu tahu nggak temen Alexa selain kamu?"

"Kalau teman selain saya ada sih, coba aja Om tanya ke Dara."

"Dara."

"Iya Om, biasanya dia tahu semua tuh tentang Alexa."

"Apa kamu tahu dimana alamatnya?"

"Tahu Om, Dara tinggal di Bogor. Cari aja di komplek Sukamara, tanyain rumah Dara pasti tahu kok warga disana."

"Oh, ya sudah terima kasih. Maaf Om sudah ganggu kamu," ucap Johan.

"Iya, Om nggak papa."

Johan pun pergi dari rumah Sinta, tiba-tiba ada seorang pria keluar dari rumah.

"Ada apa sayang?" tanya pria itu.

"Om Johan," sahut Sinta.

"Papanya Alexa."

"Iya."

"Ngapain kesini?"

"Nyariin Alexa, katanya hilang."

Pria itu langsung tertawa, "Yang bener aja Alexa hilang."

"Ya udahlah Yank, Om Johan mungkin nggak tahu gimana kelakuan anaknya."

"Iya sih, udah ah, aku mau berangkat nih. Nanti telat lagi, kamu baik-baik di rumah."

"Iya, Mas."

Sedangkan Roy memilih singgah ke Bara food.

"Mau pesan apa, Pak?" tanya pelayan.

"Saya pesan menu favorit disini," sahut Roy.

"Menu favorit disini ada beberapa, Pak? Mau yang mana?"

"Yang paling mahal aja."

"Baik, Pak, mohon ditunggu!"

"Iya."

Sambil menunggu makanan, Roy memainkan ponselnya. Tiba-tiba Bara datang, ia langsung menyapa sahabatnya itu.

"Roy," sapa Bara dan Roy menoleh.

"Eh, bro," sahut Roy mereka salaman.

"Sendiri aja nih?"

"Iya."

"Kamu pesen makanan?" tanya Bara kemudian duduk.

"Iya, aku lapar."

"Emang di rumah nggak ada yang masak?"

"Ya masaklah, cuma ...."

"Cuma apa?"

"Aku lagi galau, Bar."

"Galau kenapa?"

"Ini masalah percintaan pertamaku."

"Dihhh!"

"Aku kayaknya mulai jatuh cinta deh sama perempuan itu."

"Perempuan yang mana?"

"Yang waktu itu aku ceritain."

Bara langsung memicingkan matanya, "Yang sudah punya suami?"

Roy hanya diam dan menyahut Bara dengan senyum tipis saja.

"Astaga, Roy!" ucap Bara dengan kesal.

BERSAMBUNG

1
Paijem Yu
Luar biasa
Ma Em
Bagus nyonya Ellen yg akan memberitahu Anjani bahwa Anjani bkn anaknya Johan , nyonya Ellen nenek Anjani biar menolong Anjani agar bisa melindungi Anjani dari si iblis Raka, Gavin dan Alexa semoga mereka cepat tertangkap.
Mrs.Riozelino Fernandez
asingkan lebih tepatnya ...
Dollar Pena: iya, Kak
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
waaah ayah kandung Anjani nih...
Dollar Pena: iya dong
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Alexa ini ya,dari yang tuir sampai yang muda di goyangnya semua 🤣🤣🤣🤣 🤦‍♀️
Dollar Pena: nyengir, kan kamu🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Ma Em
Alexa benar2 bejat kelakuannya masa anaknya dijadikan pacar bapaknya di embat juga gila benar2 gila, coba thor kasih hukuman yg berat untuk Alexa, Gavin dan Saka agar dia menyesal seumur hidupnya seakan mati segan hidup tak mau, tiga orang itu bkn manusia tapi iblis berwujud manusia
Dollar Pena: hukuman apa sih, yang pantas
total 1 replies
Nur Adam
lnjur
Dollar Pena: iya, tunggu besok yah
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
wow...ternyata Alexa juga bukan anak Johan...
apa Anjani anak abg Johan mungkin ya...???
Dollar Pena: heheheh😂
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
buronan kk Thor 🙏
Dollar Pena: hehehe, maaf ya Kak😂
total 1 replies
Ma Em
lanjut thor mau bagaimana akhirnya si Alexa dan Raka juga sibodoh Gavin.
Dollar Pena: hukuman apa yang pantas untuk mereka
total 1 replies
Ma Em
Mungkinkah yg membekap muluf Davia itu Gavin .
Dollar Pena: 😁😁😁😁 hihihi
total 1 replies
Erni Nofiyanti
ini Anjani lebih mentingin toko dari Pada keselamatan nya.
Dollar Pena: aku nggak tahu ya, Kak🤣
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Mrs.Riozelino Fernandez
😆😆😆😆😆
klo aku ngecium kek Baun karbol pembersih lantai kk Thor 🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
Dollar Pena: ikh, kamu jahat banget🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
kan bener....Johan bukan ayah Anjani...
Mrs.Riozelino Fernandez: firasat aja kk,dari liat tingkah laku dan pola pikir si Davia 😅😅😅
Dollar Pena: Kakak tahu selalu yah
total 2 replies
Ma Em
pasti itu si Gavin pura2 karena dia mau kabur dari penjara semoga Anjani tdk apapa dan kebohongan dan kelicikan Alexa segera terbongkar
Dollar Pena: hahahah ... tahu aja Bunda
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
apa Anjani bukan anak Johan???
Mrs.Riozelino Fernandez
kamu gak bisa jadi orang tua yang bijak dan penuh kasih sayang...
biasanya Ayah adalah cinta pertama anak perempuan nya...karena baginya ayah adalah pria terkasih dan pahlawan nya
Ma Em
Benarkan Anjani itu bkn anaknya Davia makanya selalu dibeda bedakan sama Davia dan lebih sayang sama Alexa.
Soraya
mampir thor
Dollar Pena: iya, Kak terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!