Gadis yang harus terpaksa menikah dengan CEO muda kaya, karena Ayahnya terlilit hutang yang banyak. Namun, apa jadinya ketika dia baru tahu setelah menikah. Suami nya itu adalah seorang psikopat pembunuh berdarah dingin.
Tubuh Zizi bergetar hebat karena Kenzo mengarahkan pisau itu ke mulut mungilnya.
"Sssttt … jangan banyak bicara, apa kamu mau mulutmu yang kecil cerewet ini disobek?"
Kenzo semakin mendekatkan pisau itu ke mulut Zizi. "Sepertinya aku ingin melukis di atas kulitmu yang mulus ini, tapi aku tidak mempunyai tinta."
Zizi yang masih gemetaran memberanikan diri untuk bersuara.
"Tuan maafkan saya karena saya tadi begitu lancang."
Namun, Kenzo tidak menghiraukan Zizi. "Bagaimana kalau pisau ini sebagai kuas untuk melukis, sepertinya akan sangat indah."
Mau tahu kelanjutannya cuss ...Dibaca saja!!
Warning … . bisa membuat KECANDUAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Tidak Mempunyai Belas Kasihan
Kenzo pergi menuju ruang bawah tanah, disana terlihat seorang pria berusia 40 tahun, sedang berbaring lemah. Langkah kaki Kenzo terhenti di sebelah pria itu sambil berjongkok. "Senang bertemu dengan Anda Pak tua." Sambil memegang dagu pria itu yang sudah lemah tak berdaya Kenzo tetap masih mau menyiksanya. "Brengsekkkk...! bunuh saja aku!!" Niko yang dari tadi berdiri sudah tahu apa yang akan Kenzo lakukan langsung memalingkan pandangan. Kenzo sudah lama menyiksa pria tersebut tapi tidak pernah mau mengaku siapa yang mengutus nya. Kenzo memutar pisau yang dari tadi ia pegang.
"akkh...." Pria itu mengerang kesakitan
Tepat di pipi kirinya, pisau berhasil menyayat dagingnya darah segar bercucuran.
"Apa masih belum mau mengaku, siapa yang mengutusmu?"
"Cuihh....!!" Bukan nya menjawab pria paruh baya itu malah meludah mengenai jas Kenzo.
Kenzo kemudian dengan santai nya mencongkel satu bola mata pria itu lalu memakannya. Suara pria itu semakin mengerang kesakitan. "Aakkhhhhh...ssaakkitttt!! Dasar psikopat gila haus akan darah , lebih baik aku mati dari pada harus mengaku." Kenzo berdiri langsung menarik pelatuk lalu melepaskan tembakan. Dorr...Dorr...Doorrr....Tiga peluru bersarang tepat di jantung pria itu. "Dasar bedebah, Niko suruh para bodyguard menyingkirkan mayatnya, potong kecil-kecil dagingnya lalu lempar ke kolam yang isinya ikan piranha!!"
Tanpa rasa jijik sedikit pun Kenzo berjalan keluar melewati mayat yang penuh dengan darah. "Niko antar aku ke tempat biasa!"
Niko yang dari tadi pusing melihat begitu banyak darah secepat kilat meleset menuju mobil. Kenzo tersenyum melihat tingkah Niko. "Niko...Niko...Niko sudah hampir sepuluh tahun bersama ku masih saja phobia dengan darah." Niko dulunya seorang pemuda yang bekerja di sebuah Cafe pinggir jalan sebelum bertemu dengan Kenzo.
**FLASHBACK**
10 Tahun yang lalu
Bukk...Bukk...Bukk....!!!
Seorang pemuda berlumuran darah merangkak sambil bersujud. "Tuan saya berani bersumpah bukan saya yang mengambil uang itu, tolong jangan pecat saya." Pemilik Cafe itu menyuruh security membawa pemuda itu untuk keluar.
Dari kejauhan Kenzo yang duduk santai. Rambut acak-acakan dasi yang terlihat miring baju kusut. Tapi tidak sedikitpun mengurangi ketampanan nya, berjalan menuju tempat keributan itu terjadi.
"Berapa banyak hutang pemuda ini?"
Pemilik caffe langsung menunduk setelah melihat siapa yang datang. "Ma-maaf Tuan muda Kenzo pemuda ini mencu…."
"Tulis berapa nominal yang pemuda ini ambil!!" Tanpa menunggu jawaban, Kenzo Menuntun pemuda itu untuk berdiri meninggalkan Cafe.
"Tidak usah mengucapkan terima kasih, cukup jadi asisten pribadiku jangan sampai kamu berkhianat."
Niko yang saat itu belum tahu siapa TUAN MUDA KENZO ALVERO.
Sejak saat itu Niko menjadi sekretaris sekaligus asiaten Kenzo. Pemuda itu adalah Nicolas tapi kenzo sering memanggilnya Niko.
**FLASHBACK**
Kembali ke masa sekarang.
Di dalam mobil, jauh di pinggir kota terdapat sebuah bar mini, setelah sampai para penjaga menunduk. "Selamat malam Tuan muda, mari silahkan masuk!" Tanpa menjawab sapaan para penjaga bar itu Kenzo berjalan menuju ruang VIP, Niko yang baru selesai memarkir mobil menyusul. Para pelayan segera menghampiri Kenzo. "Silahkan Tuan muda ini minuman yang paling Anda sukai!"
Kenzo langsung saja meneguk minuman yang mengandung alkohol dari botolnya.
Niko yang tidak mau melihat Kenzo terlalu banyak meminum alkohol menyuruh para pelayan keluar.
"Tuan...Tuan besar bisa marah kalau tahu Anda datang kesini lagi."
"Apa peduli Papa terhadapku, aku hanya anak yang dibesarkan tanpa kasih sayang."
Kenzo mengira Papa nya tega membiarkan dirinya bekerja keras. ia merasa tidak pernah di anggap. Padahal maksud Tuan Hercules Papanya membiarkan Kenzo di mansion supaya ia lebih mandiri. Meski begitu Niko tetap membawa Kenzo ke mobil dengan bantuan beberapa pelayan.
gak cocok jdi psikopat😂😂
jawabannya satu karena darel adalah PEBINOR hanya begitu dispesialkan disetiap novel yang novelisnya wanita,
kak tp q blm puas bgt mngkanya di bikin lg cerita anak2 mereka ya kak si arlon briana sm arlan aurora pasti g kalah seru dan bucin2.
kok q penasaran sm pria misterius yg ngaku klo aurora itu anaknya.mngkin kah itu darel tp kok bisa briana di panti sdang aurora sm ibu angkatnya mkin seru mkin penasaran lnjut kak.....