Selamat datang di cerita baru Aku teman-teman. Kali ini aku ingin membuat cerita tentang sekelompok keluarga yang diasingkan ke sebuah pulau yang tak berpenghuni.
Pulau itu dikelilingi oleh samudera yang luas. Butuh waktu lima belas hari pelayaran untuk sampai ketempat itu.
Pulau itu dimiliki oleh seorang billionaire asal Amerika yang bernama Steven Julio. Steven menikah dengan warga Indonesia yang bernama Zahra. Keduanya menikah karena cinta.
Saskia Aurora merupakan karyawan di perusahaan Steven. Aurora mempunyai obsesi untuk menikah dengan Steven. Siapa yang tidak menyukai lelaki tampan dan juga kaya? Begitupun dengan Aurora.
Sayangnya lelaki itu sudah memiliki seorang istri. Bukannya menyerah, Aurora malah tertantang untuk mendapatkan Steven. Banyak yang dilakukan Aurora untuk mendapatkan, bahkan dengan cara yang ekstrim sekalipun.
Apakah Steven tertarik?
Tentu saja tidak. Steven merupakan pria yang setia dengan istrinya. Bisa dibilang "Bucin Abis".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehamilan diusia delapan bulan
"Enak juga Kita hidup seperti ini. Meski jauh dari keramaian, namun kita tidak kekurangan makanan sama sekali , " ucap Sania dengan riang. Moodnya kembali terisi setelah makan sate kelinci. Bahkan saat ini menikmati kacang pinus goreng pedas.
Ada tiga ekor kelinci hasil buruan tiger. Beruntungnya kelinci itu belum mati. Jadi mereka tidak harus masak bangkai kelinci
Awalnya kedua jenis binatang itu memberikan sisa buruannya yang kadang hanya tinggal separuh. Tentu saja Aurora tidak menerimanya. Ia malah mengembalikan pada mereka untuk dimakan.
Namun mereka tidak berhenti untuk membawakan khusus untuk Aurora. Aurora hanya menerima kelinci, rusa, dan ayam hutan. Selain ketiga binatang itu Aurora mengembalikan pada mereka. Namun kalau ada orang yang mau ya ia berikan dengan senang hati.
"Kamu harus berterima kasih sama anak buah Rara. Berkat mereka Kita tidak kekurangan daging untuk dimakan, " ucap Tania sambil menunjuk kearah dua harimau yang sedang bersantai.
"Betul itu."
"Aku tahu."
"Kamu nggak mau bilang sama Eagle satu dan Eagle dua kalau anak yang ada dalam kandungan mu itu anak dari tuan Steven? " tanya Sania penasaran.
Sebenarnya sudah lama ia menahannya. Apalagi melihat perut Aurora yang besarnya tidak normal. Sepertinya bayi yang dikandung Aurora itu kembar.
Persalinan bayi kembar cukup merepotkan. Takutnya ada komplikasi saat melahirkan. Sehingga membahayakan bayi dan ibunya. Umumnya persalinan kembar dilakukan secara Caesar.
Jika Steven mengetahui ada kemungkinan Aurora akan dibawa pulang. Sehingga bisa melahirkan dengan peralatan yang lengkap. Meski tidak menutup kemungkinan, bayi akan diambil Steven atau parahnya lagi tidak diakui . Tapi mumpung masih sedikit harapan kenapa tidak dicoba.
"Buat apa? " tanya Aurora dengan pandangan lurus kedepan.
"Bisa saja Kamu di pulangkan ke rumah, " jawab Sania.
"Itu tidak mungkin terjadi. Kalaupun iya nanti malah anakku yang di bawa. Kalian tahu sendiri kalau tuan Steven belum memiliki anak dari pernikahannya. "
Aurora tidak akan pernah rela seandainya anaknya dipisahkan darinya. Lebih baik Ia mati saat melahirkan. Jadi tidak perlu merasakan sedihnya dijauhkan dari anak sendiri.
"Keduanya memang sangat cocok menjadi pasangan suami istri. Tuan Steven tampan dan Nyonya Zahra cantik."
"Benar. Nyonya Zahra tidak hanya cantik tetapi juga baik hati dan tidak sombong. "
"Dari mana kamu tahu kalau dia tidak sombong? "
"Aku pernah ditolong sama Dia. Saat itu mobil Aku kempes terpaksa harus naik taksi dong. Parahnya tas sama dompet aku tertinggal di dalam mobil. Bingung dong mau bayar pakai apa. Untungnya saat itu ada Nyonya Zahra yang kebetulan turun dari mobilnya. Melihat aku bingung, beliau langsung menolongku."
"Waktu itu sama tuan Steven tidak? Kalau bersama tuan Steven ada kemungkinan untuk pamer."
"Nggak. Dia cuman sendirian. Jangan suudzon begitu mentang-mentang belum pernah bertemu sama Nyonya Zahra."
"Bukannya suudzon. ya.... gimana gitu loh. Kan Aku cuma penasaran. "
"Kalau aku sih tidak mengalami sendiri. Tapi sering menyaksikan kemuliaan hatinya. Setiap hari Jum'at Nyonya Zahra selalu membagikan sembako bagi orang yang tidak mampu. Khususnya anak yatim piatu. Kebetulan rumah aku kan sebelah yayasan."
Satu sama lain membicarakan kebaikan Zahra. Tanpa menyadari perasaan Aurora yang mungkin terluka karenanya. Wajar sih sebenarnya. Namun sejam hamil dia sering sensitif.
Untungnya Aurora tidak menanggapi percakapan teman-temannya. Ia akui jika tuan Steven dan nyonya Zahra memang pasangan yang serasi. Ia juga tahu bagaimana baiknya Nyonya Zahra.Tapi perasaan yang ia miliki juga benar adanya.
Apa ia menyesal?
Dulu ia pernah merasa menyesal. Namun penyesalan itu perlahan menghilang seiring perutnya yang semakin membesar
Ia bahagia karena akan memiliki sebuah keluarga. Ia tidak harus menikah untuk mendapatkannya.
Setelah kejadian yang menimpanya, Aurora tidak pernah bermimpi untuk menikah ataupun memiliki seorang anak. Baginya sudah dapat hidup dengan baik saja sudah menjadi keberuntungan. Namun kehadiran bayi dalam kehidupannya, telah mengembalikan satu mimpinya.
"Jangan suka melamun. Bisa-bisa nanti kamu kesurupan, " ucap Sania mengagetkan Aurora dari lamunannya. Sebenarnya bukan suara Sania yang bikin kaget, tapi tepukan di bahunya.
"Sakit tahu, " keluhnya dengan cemberut.
"Salah sendiri diajak ngomong malah ngelamun sendiri."
"Aku tuh jadi pendengar yang baik."
"Memangnya Kamu dengar apa yang sudah kami bicarakan? "
"Telinga ku masih normal kali.... "
Aurora kemudian menyebutkan apa saja yang sudah mereka bicarakan. Kebanyakan orang saat melamun akan sulit diajak berkomunikasi karena fokusnya ke arah lain. Beda dengan Aurora yang masih bisa menyimak dikala pikirannya melalang buana entah kemana ( 😅😅😅😅)
Kemudian Aurora berdiri secara perlahan. Kelamaan duduk kakinya terasa kram. Setelah kembali normal ia langsung turun kebawah.
"Mau kemana kamu? " tanya Wanda khawatir. Ia bergegas menghampiri Aurora untuk membantunya menuruni tangga.
"Besok kita buatin gubuk dibawah saja gimana? ngeri tahu lihat kamu naik turun seperti ini? " tawar Wanda. Hubungan keduanya semakin erat bagaikan saudara. Bukan hanya Wanda saja sih sebenarnya.
"Boleh juga. Tapi Aku nggak bisa bantuin."
"Serahkan saja pada Kami. Kamu cuma harus meminta izin telebih dahulu. Urusan lain biar kami yang urus. "
"Itu ma urusan gampang. Nanti kalau Eagle satu atau Eagle dua datang Aku akan bicara. Kebetulan juga besok Kita menerima bayaran."
"Baguslah kalau begitu. "
Aurora menghampiri Tiger dan Sweety yang sedang bersantai. Sedangkan Leon dan Leony sedang berburu.
Kini keempat binatang buas itu tidak lagi menjadi momok bagi Aurora dan yang lainnya. Namun jangan coba-coba untuk mencari gara-gara sama Aurora, jika sampai itu terjadi dan Aurora meminta mereka mencakar pasti keempatnya langsung mencakar.
Meski sudah biasa bukan berarti mereka bisa mendekatinya. Hanya Aurora yang bisa mendekati mereka tanpa adanya penolakan. Keempatnya bagaikan bodyguard yang selalu menjaga tuannya.
"Tiger! " panggil Aurora's dengan lirih. Tiger bergegas menghampirinya.
"Gerrrrrr." Tiger mencondongkan kepalanya minta dielus. Aurora dengan senang hati melakukannya.
"Kemana teman Kalian? "
"Gerrrrr."
"Kalian lapar tidak? "
Meski komunikasi mereka tidak nyambung, namun Aurora terus saja berbicara. Ia merebahkan tubuhnya di atas rambut tanpa adanya alas lain. Wanda hendak melarang namun takut akan kemarahan dua harimau di samping Aurora.
Aurora menggunakan tubuh Tiger sebagai bantal dan Sweety sebagai guling. Meski tidak ada alas maupun selimut namun ia merasa nyaman.
Ternyata Aurora tidur dengan pulas. Dirinya merasa hangat meski tidur di alam liar. Apa lagi alasannya jika bukan keberadaan keempat binatang buas itu. Leon dan Leony juga bergabung bersama mereka saat pulang.
Di tempat berbeda kondisi Steven makin parah. Ia harus dirawat secara intensif di salah satu rumah sakit terbesar yang ada di prancis.
Kenapa harus prancis?
Karena prancis dinilai aman buat Steven untuk memulihkan diri. Kedua orang tuanya lah yang membawa Steven pergi. Awalnya mereka hendak membawa Steven kembali ke Amerika. Namun Jack tidak mengizinkan. itu sama saja dengan bunuh diri. Hidupnya akan dipenuhi penyesalan hingga seumur hidup.
Bagaimana nasib cinta Zahira?
Tentu saja Zahira tetap mengalami cinta sepihak. Kedua orang tuanya tidak bisa membantu. Ketiganya hanya bisa pasrah melihat Steven dibawa pergi. Mau melarang pun tidak punya kuasa.
lanjut up lagi dong thor ..... semangat ya 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
pesaraan aku kok dikit banget Thor..
kan nanggung,jadi pengen nambah(ngelunjak /Curse//Hammer/)
Thor maaf ni ya...jangan sampe nanti tuan Steven ambil anaknya Aurora,kasian Aurora Thor dia kan cuma berjuang sendiri dan tuang Steven pun hanya menyimpan rasa benci sam Aurora/Scowl/
Thor kapan David pulang ke hutan Thor hanya dia yg twu kalo yg di kandung Aurora itu anak nya tuan Steven..meski tanpa dokter dan alat medis semoga kelahiran c kembar baik" aja dan nati setelah bayinya lahir tolong jangan sampe Steven ambil karna aku kasian sama Aurora yg berjuang sendiri saat mengandung juga melahirkan