NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Yang Misterius

Gadis Bar Bar Yang Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani Ghazali

" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati

" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke

" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya

"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang

Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai

" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya

"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari

"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya



yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Sedangkan disisi lain, Alvin yang mendatangi Victor dikediaman nya langsung berlari masuk

"Victor" teriaknya menggema di seluruh ruangan, sampai kepala pelayan di dapur berlari menghampirinya

"Iya ada apa tuan Alvin??" ucap kepala pelayan yang menghampirinya

"Victor dimana Bi?, maaf yah sudah buat bibi berlari kemari" ucapnya sambil cengengesan

"Ohh, tuan Victor ada di ruang kerjanya tuan" ucap kepala pelayan memberitahukan keberadaan Victor

"Masih Bi, saya kedalam dulu" ucap Alvin sambil berlalu

" iya tuan" balasnya sambil berjalan kembali ke dapur

Sementara diruang kerjanya Victor tengah sibuk memeriksa file yang sudah dikirim oleh asistennya, tapi tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu ruang kerjanya dengan kasar

"Victor, apa adikmu ada dirumah ini??" ucap Alvin sambil berjalan mendekatinya tanpa rasa bersalah

" setidaknya kau mengetuk pintu lebih dulu, sebelum bertanya" ucap Victor kesal

"Hehe sorry, kan aku mau nanya sama kamu" ucapnya cengengesan

"gimana adakan?" ucapnya lagi

"mereka nggak ada disini, emangnya kenapa kau cari mereka?" ucap Victor yang menatapnya serius seolah curiga akan sesuatu

"A.. Aku nggak ada apa apa sama mereka, sumpah " ucapnya gelagapan

"tapi kamu tau dimana mereka?" ucapnya lagi

"Tau, emangnya kenapa?" ucap Victor seakan ingin tau apa alasan sahabatnya mencari adik dan temannya itu

" nggak aku cuman ngerasa kesepian, kamu sibuk, sedangkan dua kulkas itu belum balik dari Rusia, kan Lo tau apa yang mereka lakukan disana, awas aja kalau dia nggak datang besok, akan ku ceramahi dia kalau sampai beneran tidak datang" ucapnya panjang lebar

"jadi kamu butuh teman buat cerita, tapi sayang Ria dan yang lain sedang tidak ada disini , kayaknya ada dirumah Queen deh kalau tidak salah Ria tadi bilang gitu pas mau pergi" ucap Victor memberitahunya

" rumah Queen dimana?" ucapnya seakan ingin tau dan tetap pergi kesana

" emang kamu mau kesana?" tanya Victor

"iya, aku kan butuh teman untuk cerita, aku akan tetap kesana" ucapnya yakin

"yaudah, Rumah Queen ada didesa dekat hutan yang sering kita lewati untuk melakukan transaksi, mungkin sekitar 40-50 menit kalau kau bawa mobil dengan santai dan kalau macet yah lebih lama, tapi kalau kecepatan tinggi mungkin 20 menit" ucap Victor

"Hah, rumah Queen ada didesa itu?" ucap nya tak percaya

Dan hanya dibalas anggukan oleh Victor

"Kenapa dia buat rumah jauh banget dari sini kan bisa buat rumah dekat sini" ucapnya lesu

"Queen hanya ingin suasana yang tenang dan sunyi, yah walaupun dia bar bar, dan rada rada sedikit, tapi dia juga butuh ketenangan " ucap Victor yang sedikit tau tentang karakter Queen

"Oke deh, kalau gitu aku akan kesana untuk bercerita dengan mereka dan menenangkan diri sebelum acara besok" ucap Alvin lalu beranjak dari sana

"Ohhiya, kau jangan lupa acaraku besok yah, pokoknya kau harus datang" ucapnya lagi memaksa Victor dan pergi dari sana

 Victor hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Alvin itu

Dalam perjalanan menuju rumah Queen, Alvin begitu ceria karna akan mendapatkan teman cerita

Tapi setelah sampai di Desa Queen, dia tidak tau dimana letak rumah Queen

"Akhh kok bisa-bisanya yah aku lupa nanya letak rumah Queen dimana, gini nih kalau terlalu senang sampai lupa yang paling penting" ucapnya sambil melirik sekeliling desa yang tampak nyaman dan tentram

" keliling desa aja lah siapa tau ada yang bisa kutanyai" ucapnya turun dari mobil dan memilih berjalan menelusuri desa

"Ahhh nyamannya, nggak salah sih Queen lebih memilih tinggal disini dari pada dikota, disini sangat nyaman dan damai, orang orang disini pun ramah ramah" ucapnya lagi sambil berjalan jalan sebelum mencari Queen dan yang lainnya

" ehh, itu ada apa? Kok berisik banget" ucap Alvin kepo dengan yang terjadi

Sedangkan di posisi Ria dan Vivi tengah memperdebatkan soal cilok yang Ria liat di pinggir jalan yang dia lalui

" Mang, beli ciloknya 50 ribu yah" ucap Ria semangat

"Heh, Lo mau ngapain cilok beli segitu banyak" ucapku kaget

"Yah mau dimakan lah, pake nanya lagi" balas Ria polos

" emang Lo tau cilok disini 50 ribu sebanyak apa?" Vivi pun bertanya

"Cuma 2 porsi atau 3 porsikan, soalnya gue sering beli lewat online, cuma segitu" ucapnya polos

" Ria ria" ucapku sambil tertawa mendengar jawaban polos ria , sedangkan Vivi sudah siap dengan jawabannya

"Neng, ini jadi belli atau kagak nih?" ucap penjual cilok yang sedari tadi juga memperhatikan ketiganya

" jadi dong bang" ucap Ria senang

"tapi dia yang bayar" ucapnya lagi sambil menunjuk Vivi

Vivi yang kaget sontak langsung menunjuk dirinya

"iya kan tadi Lo yang bilang kalau Lo bakal Jajanin gue, jadi bayar" ucap Ria mengingatkan Vivi

Queen tambah tertawa melihat muka Vivi, tapi tawa Queen berhenti saat ada yang menyapa mereka

" Oh, ternyata kalian" ucap Alvin

Yahh yang tadi di lihat Alvin adalah mereka yang sedang berada di dekat penjual cilok

"loh Vin, kok ada disini?" Ucap Ria yang penasaran bagaimna Alvin bisa sampai sini

"Oh, tadi aku cari kalian dirumah, tapi hanya ada Victor, jadi Victor kasih tau kalau kalian ada disini, aku kesini deh" ucap Alvin memberitahu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat mendapatkan tatapan menyelidik dari Queen

" kayak pernah liat, tapi di mana yah?" ucap Queen bertanya tanya

" Dia temannya bang Victor, yang kita temui di pesta beberapa hari lalu" ucap Vivi

"Oh iya, kita belum kenalan, Namaku Alvin Addison lelaki paling ramah diantara ketiga sahabatku" ucap Alvin canggung tapi tetap memuji dirinya

" Ohh, gue Queen salam kenal juga" ucapku

" Neng jadi nggak nih?" ucap lagi sang penjual cilok

" jadi dong bang, kita borong sekalian" ucapku

"bener nih neng di borong" ucap bahagia penjual ciloknya

" iya mang, tapi dia yang bayar" ucapku lagi sambil mendorong Alvin kedepan penjual ciloknya

"Hah kok gue" kaget Alvin yang sudah didepan tukang cilok

(sekarang Alvin juga pakai Lo gue, saat bersama ketiga gadis itu)

"kan Lo yang paling kaya disini" ucap Vivi lalu mereka bertiga tertawa

" buat 4 porsi aja mang, pakai saus kacang yah, yang lain bagikan saja sama anak anak disini" ucap ku lagi

"tapi neng ini masih banyak loh, masih ada 500 Ribu, karna memang belum ada yang beli dari tadi" ucap mang penjual cilok sedih dan merasa tidak enak

" nggak papa mang, nanti saya bayar" ucap Alvin sambil menyodorkan beberapa lembar uang yang sudah dia ambil dari dalam dompetnya

"Makasih Nak dan juga Neng semua, tapi ini terlalu banyak Nak" ucapnya setelah menghitung uang yang di berikan oleh Alvin

" nggak papa mang, anggap aja rejekinya mang, ada di saya sebagian" ucap Alvin

"Makasih nak, Makasih, Tunggu yah mamang buatkan kalian ciloknya" ucapnya sambil membuat pesanan kami

" iya bang sama sama" ucap kami bersamaan

Setelah menikmati cilok mereka sambil sesekali bercanda, Alvin menjadi akrab dengan ketiganya

" pulang yuk, udah sore juga" ucap Ria sambil berdiri dari tempat duduk nya

"yuk, gerah juga mau mandi" ucapku karna Vivi masih mengunyah ciloknya dan menyusul Ria

"Ehh tum..guimm.. Gweuu" ucap Vivi tidak jelas karna masih mengunyah ciloknya

"Cantik" gumam Alvin yang tersenyum karna gemas melihat pipi Vivi yang menggembung

"kalau makan jangan bicara nanti kamu tersedak"ucap Alvin yang sedari memperhatikan Vivi

sontak perkataannya membuat muka Vivi memerah karena malu , dan menelan paksa ciloknya dan membuatnya tersedak

Uhuk uhuk

"pelan pelan" ucap Alvin sambil memberikan air minum kepada Vivi

"Yukk, kita juga pergi" ucap Alvin yang melihat Vivi sudah minum

"Hmm" dan hanya dibalas deheman dari Vivi karna masih malu dengan kejadian tadi

sedangkan Queen dan Ria tertawa saat melihat wajah malu malu dari vivi

1
Paramita Oktavia
up
Violeta Itzae Gonzalez O.
Nangis deh 😭
Nino
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
not
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!