NovelToon NovelToon
Dijandakan Karena Janda

Dijandakan Karena Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:32k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Melodi sunyi berdendang indah di keheningan malam. Detak bisu memecah kesunyian dalam langkah-langkah sepi. Dalam diam, kata-kata berseru keras dalam hati.

Jihan malam ini berniat ingin memberikan kejutan kepada suaminya karena beberapa hari tidak pulang ke rumah disebabkan ada kerjaan di luar kota.

Tapi kenyataannya, Jihan lah yang mendapatkan kejutan. Jantungnya meletup-letup, darah panas mendidih mengalir sampai ke ubun-ubun. Jihan tak mampu bersuara, hanya tetesan air mata yang mewakili perasaannya.

Tepat di depan matanya, suaminya tidur bersama seorang wanita tanpa busana dalam satu selimut sambil berpelukan.

Apa yang akan terjadi?

Ikuti terus jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Bulan Madu

Jihan dan Arsen akhirnya pergi berbulan madu. Arsen mengajak Jihan ke luar negeri. Mereka menginap di rumah Arsen. Arsen menunjukkan rumahnya kepada Jihan. Rumah yang diberikan orang tuanya sebagai hadiah karena Arsen selalu berprestasi di sekolahnya.

Di dalam kamar Arsen terpajang foto-foto Jihan yang secara diam-diam Arsen ambil dari kamera ponselnya. Saat Jihan di perpustakaan, di lapangan sekolah bahkan saat Jihan makan di kantin. Jihan tersipu, tidak disangka Arsen semenjak dulu juga menyukainya. Dalam diam mereka saling menyukai.

"Yank, kenapa memilih kuliah di sini? Gak jauh-jauh amat dari negeri sendiri," Jihan duduk di kursi panjang balkon kamar Arsen.

"Sengaja aku memilih di sini, karena aku ingin mendengar kabar tentangmu. Maaf Yank kalo aku jahat. Aku sangat berharap kamu pisah dengan suamimu dan mencari aku. Ada perasaan tidak rela kamu bersama orang lain," Arsen duduk di samping Jihan sambil merangkul pundaknya.

"Kenapa?" Jihan mencubit lengan Arsen.

"Aku ingin kamu hanya milikku. Penyesalan selalu datang terlambat. Mengapa dulu aku tidak mengungkapkan perasaanku. Aku hanya diam dan memendam perasaan. Kamu juga," Arsen mencium pipi kiri Jihan.

"Dulu, Kak Arsen bagaikan bintang di langit yang sangat tinggi mustahil diraih. Banyak yang menyukaimu. Aku rasanya tidak pantas. Melihat Kak Arsen dari kejauhan saja membuat aku bahagia," Jihan memeluk pinggang Arsen.

"Ternyata kita memang berjodoh. I love you," bisik Arsen.

Arsen menggigit lembut daun telinga Jihan. Jihan sedikit menggeliat. Arsen juga menciumi leher Jihan. Perlahan Arsen mengangkat dagu Jihan dan menempelkan bibirnya.

Jihan memejamkan mata. Bibir Arsen mulai bergerak di bibir Jihan. Arsen menarik lembut bibir Jihan dan menyesapnya lebih dalam. Jihan mulai membalas ciuman Arsen.

Bibir Arsen mendesak bibir Jihan sehingga Jihan membuka sedikit mulutnya. Lidah Sulthan mulai membelai setiap sudut mulut Jihan. Terdengar degupan jantung yang menggebu-gebu dari mereka berdua.

Jihan mulai terbuai dengan apa yang dilakukan Arsen. Tanpa sadar Jihan menarik tengkuk Arsen untuk memperdalam ciuman mereka. Arsen menjauhkan bibirnya, memberikan kesempatan untuk mereka berdua mengambil napas.

Dengan napas yang terengah-engah mereka berdua saling bertatapan. Arsen berdiri menarik tangan Jihan untuk masuk ke dalam kamar. Arsen dengan lembut merebahkan Jihan ke atas tempat tidur.

Arsen berada di atas tubuh Jihan. Arsen membelai lembut bibir Jihan hingga matanya terpejam. Arsen memagut lagi bibir Jihan yang sedikit membengkak. Jihan lemas kelepek-kelepek dalam ciuman Arsen.

Arsen mulai membuka satu persatu kancing kemeja Jihan. Nampaklah 'gunung keramat' yang selama ini tersembunyi di balik kaca mata berenda. Arsen mulai membuka penutupnya dan membuangnya asal. Tangan Arsen mulai naik dan bermain di area 'gunung keramat' Jihan.

Arsen memainkan lidahnya di puncak 'gunung keramat' Jihan. Tubuh Jihan menimbulkan geletar aneh merespon semua sentuhan Arsen. Tangan Arsen juga bergerilya menyentuh semua bagian tubuh Jihan. Arsen melepas semua pakaian yang menutupi Jihan termasuk juga dirinya.

Arsen kembali mencium bibir Jihan dan dengan perlahan memasukkan 'pusaka keramat' yang sudah tegak menegang. Mereka melakukan gencatan senjata berulang-ulang. Arsen juga menembaki Jihan dengan benih-benih cintanya. Arsen berharap akan segera mendapatkan keturunan. Arsen berjuang segenap tenaga mewujudkannya.

'Yank, cukup, aku lelah," Jihan dengan sempoyongan berjalan ke kamar mandi.

Arsen dengan cepat menggendong Jihan dan memasukkannya ke dalam bath tub. Arsen memanjakan Jihan dengan memandikannya. Arsen mengusap tubuh Jihan dengan sabun mandi. Arsen memijit pundak dan kaki Jihan. Dan sesuatu di bawah sana kembali menegang.

"Yank, Si Junior bangun lagi. Satu kali lagi ya,"

Arsen masuk ke dalam bath tub. Jihan hanya bisa pasrah saat Arsen kembali melakukan gencatan senjata.

🌑 Keesokan harinya.

Jihan terbangun dengan kondisi badan yang sakit. Jihan duduk di tempat tidur dengan menggunakan jubah mandi. Jihan teringat Arsen yang sangat rakus tadi malam melahap dirinya.

Jihan turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Setelah berdandan, wangi dan rapi, Jihan menuju balkon kamarnya. Jihan melihat sebuah mobil kuning memasuki halaman rumah Arsen. Seorang gadis turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

Jihan yang penasaran turun dari lantai dua menuruni anak tangga dan menuju ruang tamu. Jihan melihat Arsen dan gadis itu berpelukan. Gadis itu memandangi Jihan. Arsen menyadari kehadiran Jihan.

"Sayang, kemarilah," Arsen menggandeng tangan Jihan.

"Ini Novita, sepupuku. Dia tinggal 2 km dari sini."

"Jihan," Jihan mengulurkan tangannya.

"Novita," Novita membalas uluran tangan Jihan.

"Novi, bisakah kamu ajak Jihan jalan-jalan sebentar. Aku ada urusan sebentar," pinta Arsen.

"Tentu saja, Kak Arsen tenang saja," jawab Novita.

"Yank, maaf. Ada urusan mendadak, masalah kantor," bisik Arsen.

"Iya. Jangan pulang larut," balas Jihan.

Arsen mengambil kunci mobilnya. Arsen tidak lupa mengecup kening Jihan. Jihan melepas kepergian Arsen sampai halaman rumah. Jihan dan Arsen saling melambaikan tangan.

Assisten rumah tangga Arsen mempersilakan Jihan dan Novita untuk makan siang. Jihan baru sadar ternyata hari sudah siang. Ini semua gara-gara Arsen, Jihan dibuat lelah karenanya.

Setelah makan siang, Jihan dan Novita saling mengakrabkan diri. Novita mengajak Jihan berkeliling kota naik mobilnya. Novita membawa Jihan ke sebuah taman kota yang sangat luas. Tempat kumpul-kumpul anak muda di kota itu.

Berbagai macam rumah makan dari berbagai negara ada di sana. Banyak juga ditemui berbagai macam jajanan dan cemilan yang dijual pedagang di pinggir taman itu.

Jihan menikmati pemandangan yang sangat indah. Bunga-bunga bermekaran dan di sana juga terdapat kebun binatang. Jihan dan Novita duduk di tepi taman sambil menikmati cemilan ringan mereka.

Ada seorang pria berpakaian seragam yang sama dengan beberapa orang yang ada di sebelah taman sana. Dia menghampiri Jihan dan Novita. Pria itu memberikan tiket masuk gratis ke kebun binatang. Kebun binatang mengadakan bagi-bagi hadiah bagi yang beruntung.

Jihan ragu-ragu menerima tapi Novita dengan senang hati menerimanya. Novita menarik tangan Jihan dan melangkah menuju kebun binatang.

Mereka diberikan instruksi oleh petugas kebun binatang. Mereka akan memasuki sebuah hutan kecil di dalam sana dengan binatang-binatang jinak yang dijamin tidak akan melukai mereka.

Mereka diberi tantangan mengumpulkan pita berwarna merah sebanyak 5. Pita-pita itu bisa berada di pohon, di kandang binatang atau di mana saja. Jika berhasil mereka akan mendapatkan hadiah kejutan.

Novita dengan semangat menarik tangan Jihan masuk ke dalam. Tanpa sepengetahuan Jihan, Novita mengambil ponsel Jihan dan menonaktifkannya. Ponsel Jihan dimasukkan ke dalam tasnya.

Novita sedikit berlari menemukan sebuah pita yang terikat di dahan kering. Novita dengan bantuan Jihan berhasil mengambil satu pita.

"Jihan kita bagi tugas biar cepat. Kamu ke sebelah sana dan aku ke sebelah sini. Nanti kita bertemu di sini ya" kata Novita.

"Tapi ...."

Belum selesai Jihan mengucapkan kata, Novita lari meninggalkannya seorang diri. Jihan sebenarnya pengen menolak karena Jihan sangat cape. Jihan ingin tidur seharian di rumah. Tapi karena ini pertemuan pertamanya dengan Novita, Jihan harus sebisa mungkin membuat sepupu Arsen nyaman.

Jihan terus masuk ke dalam hutan. Jihan mendengar suara auman. Jihan menghentikan langkahnya. Makin lama, auman itu semakin nyaring dan kencang. Jihan waspada, pandangan matanya berkeliling.

Jihan melihat semak-semak di belakang pohon besar bergerak. Jihan melihat ada seekor kucing besar muncul dan sekarang kucing itu beradu tatap dengan Jihan. Jihan gemetar ketakutan. Jihan perlahan berbalik badan. Jihan lari sekuat tenaga.

"Toloooooooooong!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
Penasaran siapa pelakunya
Queen
Gak mungkin kebetulan mirip
Queen
Hajar Bu 😂
Queen
😂
Al!f
Kemungkinan mereka kembar
Al!f
Kocak 😝
Queen
Nah ketemu
Queen
Kasian
Queen
Kembar kh?
Queen
Halu kh?
Nisa
😂
Al!f
Ervan?????
Queen
Nah, anak siapa?
Queen
Jual, biar jera
Nashira
Anak siapa?????
Nashira
kurang sadis Sen
Nashira
Rasain lu
Queen
Mungkin Novita gak tau Jihan itu anak Sulthan kali ya
Queen
Astaga 😱
Queen
Duh,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!