NovelToon NovelToon
PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naim Nurbanah

Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Ini imbalan buat kamu karena kamu telah menyakinkan warga hingga rencanaku berhasil. Dan pak Fauzan akan menikahi aku, " kata Vievie. Dia memberikan segepok uang pada laki-laki hitam dekil, tinggi besar. Laki-laki itu mengambil uang pemberian Vievie dengan tersenyum lebar.

"Terimakasih nona! Senang sekali bisa bekerjasama dengan nona!" sahut laki-laki hitam dekil itu yang membantu melancarkan rencana licik Vievie untuk menggiring beberapa warga ke rumah Vievie melihat Fauzan berada di rumah Vievie dan membuat fitnah.

"Hem, sekarang kerjasama kita berakhir. Jangan sampai hal ini diketahui oleh warga kalau kejadian semalam adalah manipulasi aku dan kamu untuk menjebak pak Fauzan," ucap Vievie.

"Beres nona!" kata laki-laki berkulit hitam itu.

"Sekarang pergilah jauh-jauh," ucap Vievie yang sebenarnya merasa jijik jika dekat-dekat dengan laki-laki kotor dan bau seperti laki-laki yang membantu dirinya.

Vievie tersenyum penuh kemenangan. Sebentar lagi dirinya akan menikah dengan Fauzan. Dimana Fauzan adalah pria yang sudah lama diincarnya karena Vievie sudah sangat tergila-gila dengan bos nya itu.

"Pak Fauzan! Sebentar lagi, aku akan menjadi istrinya," gumam Vievie dengan tersenyum seringai.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sementara di suatu tempat di pinggiran kota. Di sebuah rumah kayu dengan halaman yang cukup luas. Di sana Sabrina tinggal bersama Anies. Di rumah kayu yang cukup luas, ada dua pembantu rumah tangga yang bertugas untuk memasak dan menyiapkan hidangan setiap harinya. Satu pembantu rumah tangga yang tersisa bertugas untuk membersihkan rumah dan juga mencuci, menyetrika pakaian. Selain asisten rumah tangga ada satu penjaga rumah yang merangkap merawat kebun di sekitar rumah itu.

Di taman belakang rumah itu terlihat ada Anies dan Sabrina sedang berbincang.

"Mas Anies! Kenapa mas Anies membawa ku di sini?" tanya Sabrina.

"Sebenarnya sejak kapan, mas Anies mengenal mbak Vievie?" tanya Sabrina lagi.

"Sampai kapan aku di sini, mas?" Beberapa pertanyaan keluar dari mulut Sabrina. Lagi-lagi Anies enggan untuk menjawabnya.

Anies terlihat menyeruput kopi hitam seraya menikmati setiap tarikan batang rokok andalannya. Sabrina merasa kesal. Setiap dirinya bertanya kepada Anies, selalu tidak di jawab. Sampai akhirnya Anies berujar.

"Kamu tetap di sini bersamaku. Kita menikah dan punya banyak anak di sini. Apakah kamu suka dengan bangunan rumah kayu ini? Bukankah dahulu kamu sangat memimpikan rumah kayu dengan halaman luas seperti ini?" kata Anies dengan tersenyum. Dia masih merokok. Sabrina menyipitkan bola matanya menatap tajam ke bola mata Anies.

"Dulu sekali kamu memimpikan hidup bersama dengan ku dengan memiliki rumah kayu berhalaman luas. Banyak tanaman hias dan juga buah-buahan serta sayur-sayuran di tanam di halaman rumah kita. Apakah kamu lupa?" ucap Anies.

Kini Anies berusaha membawa Sabrina ke ingatan masa lalu saat mereka masih berpacaran dan memadu kasih. Saat itu antara Sabrina dan Anies saling menyayangi dan mencintai. Hanya karena karir akhirnya Anies menggagalkan pernikahan dengan Sabrina. Hal itulah yang menjadi penyesalan bagi Anies. Hingga sekarang baru bisa menemukan Sabrina. Semua berkat Vievie yang mencari tahu masa lalu Sabrina dan mendekatkan kembali masa lalu Sabrina supaya menjauhkan dari Fauzan.

"Mas Anies! Semua sudah berlalu, mas! Ijinkan aku kembali ke rumah kediaman bang Fauzan. Aku akan menikah dengan mas Fauzan," ucap Sabrina.

"Tapi Sabrina! Aku masih mencintai kamu. Aku menyesal dulu memilih karir daripada pernikahan kita. Maafkan aku," sahut Anies.

"Aku sudah memaafkan kamu mas Anies. Sekarang ijinkan aku memilih siapa pria yang akan menjadi suamiku. Ijinkan dan relakan aku kembali, mas! Tolong mas!" ucap Sabrina dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. Anies merasa iba.

"Apakah kamu sudah tidak mencintai ku, Sabrina? Apakah cinta itu hilang begitu saja dengan ku?" sahut Anies. Tanpa disadari nya, suara Anies bergetar. Mata Anies berkaca-kaca. Dalam lubuk hatinya dia benar-benar mencintai Sabrina. Cinta itu tidak lekang oleh waktu.

"Maaf, mas! Bahkan aku sudah tidak bisa menilai perasaanku sendiri. Siapa yang aku cintai," sahut Sabrina. Anies mengerutkan dahinya mendengar ucapan Sabrina.

"Jadi kamu ingin menikah dan kembali ke pelukan laki-laki dengan status duda beranak tujuh itu? Baik, baiklah, aku akan mengantarkan kamu ke pria itu. Semoga kamu bahagia hidup dengan pria itu," ucap Anies.

Tentu saja dia menahan diri karena sedih dan kecewa karena telah ditolak oleh Sabrina. Namun Anies tidak akan sanggup jika melihat wanita yang ia sayangi sedih dan bahkan menangis. Anies meninggalkan Sabrina sendiri di taman belakang rumah kayu itu. Anies lebih baik menenangkan diri daripada tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Mungkin saja aku bukan pria yang Sabrina harapkan lagi sebagai suaminya," gumam Anies seraya menyalakan kembali batang rokok nya di depan rumah kayu itu.

⭐⭐⭐⭐⭐

Keesokan harinya, Anies mengantarkan Sabrina kembali ke rumah Fauzan. Hanya beberapa jam saja jarak tempuh dari rumah kayu ke rumah kediaman Fauzan. Dalam perjalanan ke rumah Fauzan, Sabrina dan Anies tidak banyak bicara. Anies sudah ikhlas merelakan wanita yang dia cintai memilih pria lain dan akan menikah dengan nya. Berbeda dengan Sabrina yang merasa lega karena sebentar lagi dirinya akan kembali ke rumah kediaman Fauzan.

"Mereka pasti sangat mengkhawatirkan aku. Sudah hampir satu minggu aku tidak ada kabar. Erlina, pasti juga sangat sedih karena hilangnya aku. Semoga saja Erlina mau makan obat dan makan yang banyak," pikir Sabrina sambil tersenyum menatap jalanan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Saat tiba di rumah kediaman Fauzan. Sabrina melihat Vievie sedang bermain bersama anak-anak Fauzan. Sabrina yang masih di dalam mobil mengurungkan dirinya untuk turun. Sampai akhirnya ada Fauzan yang keluar dari dalam rumah bersama dengan Erlina yang terlihat sudah mulai bisa berjalan.

"Kita sudah sampai di rumah pria yang kamu cintai. Apakah kamu tidak mau turun?" ucap Anies.

Anies ikut melihat pemandangan dimana di halaman rumah itu ada Vievie sedang bermain dengan anak-anak Fauzan. Selain itu ada Fauzan yang terlihat sangat bahagia karena istrinya Erlina sudah sembuh dan bisa berjalan.

"Erlina sudah sehat! Ini benar-benar mukjizat dari Tuhan," ucap Sabrina. Anies menyipitkan bola matanya. Anies kini beralih melihat ke arah Vievie.

"Itu Vievie! Apakah dia sudah menikah juga dengan laki-laki itu? Laki-laki yang katanya akan menikahi kamu?" tanya Anies. Sabrina mengerutkan dahinya.

"Seharusnya lima hari yang lalu aku dan bang Fauzan menikah. Ada apa ini? Kenapa Vievie ada di rumah mas Fauzan?" sahut Sabrina. Anies menyipitkan bola matanya. Dia menjadi merasa bersalah jika Vievie benar-benar telah menikah dengan pria duda itu lantaran Sabrina telah dia larikan.

"Aku akan turun dan bertanya soal ini. Kamu tetap di mobil saja. Bagaimana?" kata Anies berinisiatif. Sabrina mengangguk pelan. Jika benar dugaannya bahwasanya Vievie telah menggantikan dirinya saat pernikahan bersama dengan Fauzan, siapa di sini yang akan disalahkan? Vievie sendiri atau Anies yang memiliki peran telah menggagalkan pernikahannya dengan Fauzan.

"Kamu jangan khawatir! Aku tidak akan mengatakan bahwasanya kamu di sini bersama dengan ku. Aku hanya ingin menyapa Vievie saja. Memastikan kalau mereka benar-benar telah menikah," kata Anies.

Sabrina diam membisu. Itu artinya dia nurut apa kata pria yang dulu pernah menjadi kekasih bahkan calon suami nya. Anies turun dari mobilnya dan meninggalkan Sabrina yang masih di dalam mobil. Pandangan nya tidak luput dari keluarga besar Fauzan yang terlihat begitu bahagia. Apalagi Erlina telah sembuh dari kelumpuhan sementara nya.

"Erlina! Syukur lah kamu sudah pulih dan sehat seperti sedia kala," gumam Sabrina.

Matanya tidak berkedip melihat kebahagiaan Fauzan bersama dengan Erlina yang sudah bisa berdiri dan berjalan. Walaupun hatinya terasa remuk saat melihat Vievie ada di sana. Apakah Vievie sudah menikah dengan Fauzan menggantikan dirinya?

⭐⭐⭐⭐⭐

Anies mendekati penjaga rumah itu. Dia ingin bertemu dengan Vievie. Satpam rumah itu bergegas berjalan mendekati Fauzan yang saat ini sudah ikut bergabung bermain dengan anak-anaknya. Duduk di kursi taman panjang, ada Erlina dan Vievie duduk berdekatan.

"Ada apa Jo?" tanya Fauzan saat Parjo mendekati Fauzan. Parjo satpam rumah Fauzan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Itu tuan, ada seseorang yang mencari nyonya Vievie," ucap Parjo pelan. Fauzan langsung tertuju pada Vievie.

"Laki-laki atau perempuan?" sahut Fauzan.

"Laki-laki tuan!" ucap Parjo.

"Ya sudah, suruh dia masuk saja!" Fauzan memerintah pada Parjo.

"Baik tuan, saya suruh masuk dulu pak!" kata Parjo.

Parjo berjalan cepat menemui Anies yang sudah sejak tadi menunggu di luar pagar. Akhirnya, Anies bisa masuk dari pintu pagar itu dan mulai berjalan mendekati Fauzan. Sukses kedatangan Anies membuat Vievie sangat terkejut. Karena Anies tanpa memberitahu dan memberi kamar, tiba-tiba datang ke rumah Fauzan.

"Vievie, kemari lah! Ini ada seseorang yang mencari kamu," ucap Fauzan. Vievie dengan patuh mendatangi Fauzan yang sekarang ini sudah bersama dengan Anies.

1
Cici Rosmawati
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Nasih Moh
luar biasa
Jongger
cukup bagus Thor... semangat nulisnya
Wenny Enny
Luar biasa
Nays Noer
hayo pilih yang mana?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!