NovelToon NovelToon
Penjagaku Kalong Wewe

Penjagaku Kalong Wewe

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu.

Semua orang tampak sibuk membawa barang_barang yang bisa di pukul, untuk menimbulkan suara_suara yang nyaring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuatan Tasbih Jaga Tirta

   Remon masih dengan tersenyum mengejeknya, berdiri sambil bertolak pinggang, imam berjalan menghampiri remon.

  "Pukulan lo kayak cewek cuih" lalu imam meludah kelantai. Sepertinya remon tidak terima dengan ejekannya, dengan cepat memukul imam kembali. Imam juga kena tendangan tepat di atas perut, imam duduk terjatuh nyeri dan sesak terasa di bagian ulu hati. Emosi imam benar-benar sudah memuncak, imam kembali berdiri.

Dan mulai merasakan panas di bagian bahu, menjalar dari bahu hingga ke seluruh tubuh.

Suara nafas Imam terdengar memburu, matanya menatap tajam selayaknya hewan pemangsa sedang menatap buruannya dengan nafsu untuk membunuh. Reman tersurut mundur beberapa langkah ke belakang, Sepertinya dia ketakutan akan sesuatu bukan itu bukan saya.

Imam tidak bisa mengontrol dirinys sendiri, sebuah pukulan mendarat telak di dada sebelah kiri remon. Hingga membuatnya terlempar ke belakang, mendarat tepat di atas meja.

Pandangan Imam menatap nanar ke semua orang, yang ada di sana merasa tubuhnya sedang dipegangi banyak orang. Tapi semua terpental ke belakang ketika ia berontak, remon Yang sepertinya pingsan sedang dipegang oleh wanita sambil menangis. Imam terus berjalan mampir ke arah remon, dan wanita itu. Imam seperti melihat sekar dengan bentuk manusianya, berusaha menghadang sambil menitikan air mata namun saya hempaskan tubuhnya dengan satu kali gerakan.

Tiba-tiba pundaknya seperti disentuh oleh seseorang dari belakang, rasanya panas sekali saat ia menoleh semuanya berubah menjadi gelap sangat gelap.

"Bangunlah"... Kata sebuah suara yang kedengarannya tidak asing bagi imam, imam membuka mata perlahan dan mendapati dirinya sudah berada di sebuah ruangan yang berwarna putih. Di hadapannya nampak kisuta sedang duduk sambil tersenyum, tasbih putih di tangannya terus dia putar dengan jarinya.

"Bagaimana keadaanmu? Tanyanya dengan suara lembut namun berwibawa.

"Alhamdulillah eyang" Jawab Imam lalu beringsut mendekat mencium punggung tangannya, tangan imam seperti sedang memegang sebongkah es. Dia yang terkejut, langsung melepaskan pegangan tangannya.

"Maaf eyang jika boleh saya bertanya, sedang di manakah gerangan saya saat ini berada" Tanya imam sungkan, Ki Suta memainkan jenggot putihnya yang panjang.

"Apakah kau ingat peristiwa yang kau alami terakhir kali, sebelum kau ku bawa ke sini" Tanya Kisuta, imam terdiam ia berusaha mengingat ingat apa yang terjadi dengannya terakhir kali. kilasan kejadian di mana Dia sedang berada di tempat nongkrong anak muda, mulai muncul di benaknya saat berkelahi dengan remon dan saat ia tidak bisa menguasai diri sendiri juga terbayang.

"Itu adalah kekuatan tasbih yang tertanam di bahumu, sayangnya emosi mudamu membuat kekuatan yang telah bersatu denganmu saat ini. Sedikit menghitam untungnya eyangmu sudah Renta ini, tidak terlambat datang untuk meredam kekuatannya" Imam tertegun mendengar penuturan nya mulai mencerna setiap kalimat yang bergulir dari lisannya barusan.

"Ingatlah pesan Eyang ngger jangan sekali-kali, Nafsu amarah membutakan mata hatimu yang bersih. Dampaknya akan sangat buruk untukmu, ataupun orang lain. Ingatlah asma Allah dalam hatimu selalu, amarah sehebat Apapun akan luntur jika dihatimu masih terukir asma Allah" Nasehat kisuta sangat adem terdengar di telinga saya dan masuk jauh ke lubuk hati yang paling dalam.

"Sekarang Pejamkan matamu, aku akan membawamu pulang" perintahnya Imam menuruti pesannya dan memulai memejamkan kedua matanya, tiba-tiba tubuh Imam seperti terangkat ke atas dan melayang turun dalam sekejap. Selama 3 hari Imam absen dari sekolah, Imam terpaksa harus istirahat setelah perkelahian dengan remon tempo hari.

Keempat teman baik saya selalu menemani di rumah sepulang mereka dari sekolah, menurut Rio saat berkelahi dengan remon. Dan sempat menerima beberapa pukulan dan tendangan, Imam tiba-tiba berubah mengamuk. Semua orang yang ada di sana pada waktu itu, melihatnya dengan tatapan takut. Keempat teman saya juga mencoba menenangkan saya, dengan cara memegangi secara bersamaan namun gagal. Karena saya kembali mengamuk serius, sempat menunjukkan sikunya terluka karena terlempar ke belakang saat memegangi imam yang mengamuk.

Rio juga menambahkan jika Remon sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, untungnya bukan imam yang memulai perkelahian hingga urusannya gak sampai ke Kepolisian.

"Sekar ke mana dia Sejak saya sadar dari Pingsan, tidak pernah melihatnya lagi. Hingga hari ketiga ini sosok sekar tidak juga muncul, Imam sempat memanggilnya dalam hati namun hasilnya sama. Mungkin karena kejadian kemarin Sekar ninggalin gua" batin Imam.

Tiba-tiba hidungnya mencium bau harum kenangan, Imam tersenyum senang ini adalah pertanda sekar sudah hadir. Imam yang masih berada dalam kamar mencoba menjelajahi tiap sudut kamar, dan menemukan sekar sedang duduk diatas meja belajar sambil memandang keluar dari jendela kamarnya.

Imam berjalan mendekat kearah sekar, dan ikut memandang rimbunnya hutan bambu tempat dahulu ia berada.

"Saya merindukan damainya suasana disana kang mas" Ucap Sekar, Imam menoleh kearahnya sesaat. Lalu melemparkan pandangan kearah hijaunya, daun_daun bambu yang nampak bergoyang_goyang tertiup angin.

Kicauan burung terdengar bersahutan dari arah hutan itu.

"Maafkan aku sekar" Kata Imam singkat, Sekar terlihat menunjukan wajahnya lalu menoleh kearahku. Pandangan kami bertemu cukup lama, kami saling tatap lalu tiba_tiba Sekar memeluknya dengan erat. Imam cuma terdiam dan berdiri mematung, sedikit ada perasaan risih yang ia rasakan.

"Aku takut kehilanganmu Kang Mas, saat itu aku benar_benar takut melihatmu berlaku layaknya bukan dirimu. Aku mencoba mencegahmu namun usahaku gagal, hingga akhirnya aku putuskan untuk memanggil kakek moyangmu ki suta" Ucap Sekar mendadak berteriak lemah sambil memegangi, tasbih emas yang ada dilehernya.

Dia segera melepaskan dekapannya, dan berjalan menjauhi imam yang masih terheran_heran melihatnya. Imam akhirnya mengerti sepertinya kalung tasbih yang diikatkan oleh kisuta bereaksi, menolak saat sekar menyentuh imam.

______

Hari ini imam sudah siap beraktifitas kembali di sekolah, istirahat selama tiga hari kemarin sudah cukup baginya. Bang iib dengan ramah menyapa saat motornya mencapai gerbang sekolah, begitupun saat imam berjalan memasuki halaman sekolah. Beberapa siswa teman sekelas Imam menyalaminya, dan menanyakan perihal kondisinya yang memang sudah pulih seutuhnya.

"Men kemarin cewek yang namanya Tasya datang ke sini dia nyariin elu" Kata Rio yang baru datang, langsung narik lengan imam yang mengikutinya.

"Jangan bohong lu" tanya Imam serius dengan menunjuk wajahnya.

"Sumpah dah gua men, dia bilang HP lu nggak bisa dihubungi" sambung Rio dengan dua jari yang diacungkan.

"Sekedar pengetahuan HP milikku Emang rusak setelah berkelahi dengan remon lcd-nya pecah, sepertinya Tertinggal saat saya mengamuk tanpa sadar.

"Awalnya gue lihat Tasya yang sedang digodain anak kelas 10, nah pas gua samperin dan adik kelas kita yang kaya pada Kampret itu kabur. Gue langsung tanya Ada perlu apa dia datang kemari, nah dia bilang dia nyariin lu Katanya sih dia mau ke sini lagi pulang sekolah. Eh kayaknya dia beneran naksir sama lu men, udah sikat aja lu men" Ucap Rio.

"Main sikap aja lu, emang kamar mandi" Ucap Imam sambil mendorong tubuh Rio, yang dari tadi merapat terus.

"Imam" teriak seorang perempuan dari arah belakang.

Imam yang masih berjalan beriringan dengan Rio, hampir berbarengan menoleh ke sumber suara barusan.

"Yah cabe setan ternyata yang manggil" ucap Rio dengan nada males, begitu melihat Vini. Siapa yang ternyata memanggil Imam. Imam menyikut lengannya lalu mengajak untuk meneruskan langkahnya perjalanan menuju kelas, mereka tanpa menghiraukan panggilan Vini.

____Tbc___

1
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
like
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!