Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
“Jelaskan ke saya bagaimana kalian bisa mengubah laporan itu dalam 6 hari, saya tidak yakin kalian bisa, tuan Abraham 7 hari lagi sampai kesini, apa kalian bisa membuat laporan dalam waktu 6 hari?” tanya abian Kembali kepada seno...
“Saya yakin bisa boss, saya akan menjelaskan sedikit beberapa diantaranya” jawab seno, mananger seno pun menjelaskan secara terperinci...
Saat seno sedang menjelaskan abian tak sengaja melihat salah satu karyawannya yang terus terusan gellisah menutupi wajahnya dengan dokumen, terkadang dengan rambutnya atau dengan tangannya, abian sama sekali tak mengenali siapa Wanita itu, karna abian sangat tau bagaimana ciri ciri semua karyawannya…
“Sebentar seno” abian mengangkat tangannya untuk menghentikan seno yang sedang menjelaskan
“Sebelum kamu lanjut saya ingin bertanya apakah ada karyawan baru disini?” tanya abian dengan mata yang tertuju kearah iren..
Iren yang mendengar ucapan abian itupun tambah gelisah “Duhhh mati guee” batinnya sambil memejamkan matanya
“Ada boss Karyawan baru yang menggantikan posisi devi, devi risegn dua bulan lalu karna akan segera melahirkan dia tidak ingin kerja kembali, dia mau fokus menjaga anaknya, penggantinya devi Bernama IREN ZEVANYA beliau duduk disebelahnya risa” ucap reno sambil menujuk tangannya dengan sopan kearah iren, risa menyenggol tangan iren saat dengar nama iren disebutkan oleh seno...
Iren yang mendapatkan senggolan dari risa langsung duduk dengan tegap, iren pun membetulkan rambut dan dokumen yang tadi untuk menutupi wajahnya,, mau tidak mau iren menatap kearah abian dan tersenyum gugup...
"Hhmm" iren berdehem.. "Pagi pak saya Iren Zefanya karyawan baru pengganti ibu Devi" iren memperkenalkan dirinya didepan abian, walaupun mereka sudah saling mengenal sebelumnya...
Abian yang melihat iren bekerja dengannya itu pun ntah kenapa hatinya senang, dia pun tersenyum tipis tanpa membalas sapaan iren,,
"Seno lanjutkan" ucap abian yang masih menatap iren
Seno pun melanjutkan penjelasannya, iren yang sedang memfokuskan pandangannya kearah seno sesekali melihat kearah abian, dan abian pun masih tetap menatapnya..
"Duhhh apaan si ni orang natap gue mulu" batin iren yang salah tingkah dengan tatapan abian...
Tak berapa lama kemudian seno selesai dengan penjelasannya dia pun duduk kembali ke bangkunya..
"Oke seno boleh juga dengan idemu, saya minta laporan itu selesai dalam 4 hari" ucap abian sambil menunjukan jarinya angka 4...
"Maaf pak sebelumnya bukannya saya lancang, tapi perjanjian awal laporannya akan kami selesaikan dalam waktu 6 hari" ucap Mitha salah satu karyawan abian...
"Apa kalian mendengar saya setuju saat kalian bilang selesai dalam waktu 6 hari?" ucap abian dengan nada dinginnya...
"Maa.. aaff pak, kami akan menyelesaikan laporan dengan waktu 4 hari" ucap mitha dengan gugup...
Abian langsung keluar dari ruangan meeting, diikuti seno dibelakang,, dia pun masuk keruangan pribadinya, sudah beberapa bulan abian tidak menduduki singgah sana nya, ia pun duduk menyenderkan kepalanya dan menutup matanya untuk menenangkan pikirannya sejenak,,,
Dengan tiba tiba abian membuka matanya dan duduk dengan tegap saat ia teringat ada iren yang bekerja disini, ia pun tersenyum menyelidik…
"Suruh anak baru keruangan saya" ucap abian yang memencet tombol panggilan ke staff...
"Iren dipanggil direktur keruangannya sekarang" ucap andre salah satu staff yang diperintahkan abian tadi...
"Haa.. ada apa ndre?, kenapa pak abian memanggilku?" tanya iren yang sedikit kaget..
"Aku tidak tau iren aku hanya disuruh memanggil mu saja, uda buruan sana" andre mendorong bahu iren dengan pelan, agar iren melangkahkan kakinya…
"Ada apa sih dia manggil guee" batin iren…
......................
