NovelToon NovelToon
Hasrat Tetangga Liar

Hasrat Tetangga Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

Sebuah kisah seorang ibu rumah tangga bernama Diana,iya berjuang keras untuk keluar dari jerat kemiskinan.suaminya,
Budi,tak mampu berbuat banyak karena upah yang ia peroleh dari bekerja tidak cukup untuk menutup hutang ya.
Hingga akhirnya takdir mempertemukan Diana dengan Kevin, Seorang lelaki misterius yang menawarkan sebuah kerja sama tak biasa,dimana Diana harus menjadi pemuas hasratnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

POV Ikbal

aku menyadari sepenuh hati, bawa apa yang dilakukan dinas selama ini, semuanya atas ketidakberdayaanku sebagai seorang suami. seperti saat ini, aku terkejut dengan apa yang tengah Dina lakukan. dengan bermodal video di ponselnya, bahkan ia melampiaskan naskahnya yang sudah lama tak pernah kuberikan.

"suami macam apa aku ini?" batinku pemberontak.

saat melihat kedatanganku, Dina langsung berdiri dan secepat kilat akan merebut ponselnya. kami terlibat perdebatan, hingga akhirnya Dina memberkan soal semua kecurigaanku. uang yang selama ini ia pakai katana warisan dari keluarganya.

sebenarnya aku tak yakin mengingat keadaan mertuaku yang sudah renta,, mana mungkin mereka mengunjungi Dina kemarin, setahuku mereka sudah tak kuat berkendara lama-lama. namun, mana alasan itu yang masuk akal, dan akhirnya aku memilih mengalah.

Dina mengakhiri perdebatan kali ini dengan keluar kamar terlebih dahulu. pikiranku begitu sama raut, mengingat banyak kejadian dan tak terduga akhir-akhir ini. selain lelah fisik, pikiranku pun terkuras abis. aku sangat menyesalkan semuanya, seandainya kejadian naas yang menimpaku tak terjadi, mungkin keadaan keluarga kecilku tak seperti sekarang.

setelah lebih tenang, aku putuskan untuk kembali ke rumah sakit, kasihan juga Yulia jika terlalu lama menjaga hijrah. aku menekan ekor yang berniat meminta maaf lebih dahulu., namun, melihat tubuh Dina berbaring di ranjang intan membuat sesuatu di dalam diriku bergelora.

akhirnya sebelum pergi, aku pun mengajak Dina untuk melepas rindu. meskipun Dina masih bersikap ketus, namun berbanding terbalik dengan respon tubuhnya. kami pun akhirnya saling melepas rindu, hampir 1 bulan lebih.

di tengah permainan tiba-tiba ponselku bergetar, panggilan Julia memenuhi layar ponsel. aku tak mengindahkan bahkan menahan tangan Dina yang hendak meraih ponsel itu. hingga mencapai puncak, barulah aku sadar bahwa Dina sudah mengangkat panggilannya.

"kenapa diangkat sih dek. itu atasan aku bisa malu nanti"ucapku setelah menuntaskan penyatuan.

"biarin lah, ini kan bukan waktunya kerja. lagian ganggu yang udah punya istri aja. ini kan malam sunah mas. atau jangan-jangan, wanita itu selingkuhan kamu?"

"apaan sih dek, gak usah ngawur, selingkuh itu butuh modal. mana ada wanita yang mau sama laki-laki yang suka nyusahin kayak aku. udahlah aku mau berangkat lagi ke rumah sakit, kasihan hijrah ditinggal lama"

akhirnya aku berpamitan, namun ada satu hal yang mengganjal di hatiku, ya itu sikap Dina yang berubah, iya terkesan lebih cuek.

perubahan yang paling mencolok ionisasi penyatuan. untuk pertama kalinya selama hampir 7 tahun bersama, sikap Dinar lebih agresif dan liar. apa mungkin ini efek karena kami sudah lama tidak berhubungan, entahlah.

hampir jam 10.00 malam aku tiba di rumah sakit, sebelumnya aku sudah meminta Yulia untuk pulang saat hijrah sudah tidur, namun sayang pesananku hanya dibaca olehnya.

saat memasuki koridor rumah sakit, aku merasakan seseorang Tengah mengawasiku dari arah belakang. kebutuhan saat itu keadaan cukup sepi, hanya ada beberapa perawatan berlalu-lalang membuat suasana malam itu terasa sedikit berbeda.

aku melangkah lebih cepat, agar segera sampai di kamar hijrah, ketika membuka pintu, apakah Yulia Tengah duduk di samping hijrah, serta hal itu membuatku terkejut.

"Yulia? kamu masih di sini?"

Yulia lantas menulis, kulihat kedua matanya sebab seperti habis menangis, sama halnya denganku ia pun nampak terkejut dengan kedatanganku.

"kamu udah sampai, Bud?"

"maaf,yul. aku pikir kamu sudah pulang, ternyata malah nungguin, makasih banyak ya"

"nggak mungkin aku ninggalin hijrah sendirian, makanya aku nungguin kamu tadi."

"maaf Yul, saat telepon itu, bukan aku yang ngangkat"

"iyalah bukan kamu, karena kamu kok lagi sibuk menikmati"

Yulia sedikit tertawa, namun aku melihat sesuatu yang aneh dari wajahnya, yang jelas aku tahu saat ini yang memaksakan untuk tertawa, membuatku semakin tak enak hati, jujur rasanya malu sekali, karena sedikit banyak dia pasti mendengar desahanku saat berhubungan dengan Dina.

"maaf Yul"

"kenapa minta maaf, nggak apa kok, aku aja yang nggak ingat waktu teleponnya, pasti gangguin kamu sama istri kamu kan?"

aku memilih diam tanpa menimpali, kudengar suara Yulia yang semakin parau, bener saja beberapa detik kemudian, air matanya kembali mengalir.

"Yul?'

"ini salahku, harusnya tadi aku nggak telepon kamu, aku pikir kamu pulang hanya untuk mengambil pakaian, aku lupa kalau di rumah ada istri kamu, dan tadi"

"Yul?

"tadi aku dengar desain kamu,aku....aku aku dengar sangat jelas. suara kalian berdua. kenapa aku menangis ya? kalian kan suami istri, tapi..... dadaku sesak bud. rasanya aku ingin segera pergi dari dunia ini"

"cukup Yulia!"

"maaf seharusnya aku tak seperti ini"hujannya dengan air mata yang terus berderai, Yulia pembangkit, namun Baru beberapa langkah tubuhnya langsung ambruk di depanku.

...****************...

terima kasih nak Budi, sudah menolong Julia"ujar Bu Siska, beliau adalah ibu kandungnya Yulia yang kebetulan datang setelah Yulia masuk ke ruang perawatan. entah siapa yang memberitahu, saat aku sibuk memindahkan Yulia ke ruang perawatan beliau sudah menyusun.

"maafkan saya tante.

mungkin Julia kelelahan karena harus menunggui anak saya, sekali lagi saya minta maaf"

"nggak nak Budi, harusnya tante berterima kasih sama kamu, semenjak kamu ada"khusus kamu tidur ucapannya, beliau langsung menundukkan kepala kemudian terisak. sebagai orang tua, aku paham dengan yang dirasakan buat Siska, apalagi penyakit yang diderita Yulia, termasuk penyakit yang mematikan.

"entah sampai kapan Yulia bisa bertahan, saya menolak untuk melakukan kemoterapi, karena baginya menjalani kemo atau tidak ajal pasti lambat laut akan menjemputnya. dulu, saat ia divonis mengidap kanker, iya begitu terpuruk. setiap harinya Yulia hanya menguruk diri di dalam kamar, padahal impian Yulia, anak ingin menikah di usia muda namun saat ini dia masih sendiri. mungkin karena penyakitnya, atau ada sesuatu yang membuat Yulia belum juga menikah. padahal, banyak sekali yang ingin menikahi Yulia. dari rekan bisnis, sampai beberapa relasi dari keluarga besar. namun tak satupun dari mereka yang mampu meluluhkan hati Yulia. sebagai seorang ibu, tante ingin sekali mewujud. impiannya untuk yang terakhir kali. kamu tahu nak, apa impian dulu ya?"anak Bu Siska. aku hanya menggelengkan kepala, dengan harapan tak ada sesuatu yang menyangkut denganku.

"kamu, na"? impian Yuliana ingin menikah denganmu."

Deg

apa yang aku takutkan kini menjadi kenyataan, sejujurnya aku kasihan dengan Yulia dan sangat senang jika ia mempunyai semangat untuk melawan penyakit, tapi, bukan dengan mengagumiku yang sudah jelas memiliki istri.

"seminggu ini, Yulian nampak berubah, ya semakin ceria dan mau kembali mengurus bisnisnya.

"tante tahu kamu sudah mempunyai istri, tapi, di agama kita diperbolehkan memiliki lebih dari satu istri nak, ini memang konyol, tapi bisakah kamu menikahi Yulia?"

tiba-tiba Bu siska mendekat seraya meraih kedua tanganku, jemarinya terasa dingin sekali. pada keputusan terseret di kedua matanya yang terus menurunkan air mata. melihat itu, jujur hatiku begitu sakit dan ibu.

"tapi Tante, menikah itu bukan persoalan mudah, saya bukan laki-laki mapan, jika saya tak bisa berlaku adil apalagi selalu menyakiti hati salah satunya, dosa besar bagi saya"

"tante yakin kamu bisa berlaku Adi. soal materi, biar tante yang menanggungnya, tante tahu kamu mengalami kesulitan ekonomi, semua kebutuhan keluarga kecilmu biar tante yang tanggung, asalkan kamu mau membahagiakan diri ya, bisa lama atau mungkin hanya sebentar saja...."

misalkan tangis itu kini berubah menjadi, histeris, Bu siska menjatuhkan dirinya di hadapanku, iya menjerit dan meraung meratapi nasib pilu sang anak. ya Tuhan bagaimana ini, jujur aku sangat dilema.

"bangun tante, jangan seperti ini saya mohon. anak tante terlalu berharga jika harus bersanding dengan saya. Saya yakin ada laki-laki yang lebih tepat daripada harus menikah dengan saya tan"

"semakin kamu merendah, saya semakin yakin kalau bulan Julia itu tepat. wajar kalau anak tante tergila-gila kepadamu, kamu laki-laki yang santun yang berprinsip. tante yakin kamu mau membantu Tante iya kan?"

"Saya tidak mau menyakiti Yulia tante, bagaimanapun juga, Yulia berhak mendapatkan seseorang yang tulus menyayanginya. sekalipun saya mau, itu pasti hanya karena belas kasihan. karena saya tidak mungkin menghianati istri saya.

perasaan itu tak bisa dipaksakan tante, apa jadinya kalau sampai Yulia tahu, bahwa apa yang aku lakukan hanya sebatas sandiwara, apa itu tak menyakitinya?"

belum juga usai perbincanganku dengan Tante Siska, seorang perawat memasuki ruangan.

"untung ketemu, dari tadi sore Saya nyariin, itu loh anak bapak bangun dia nyariin ayahnya"

"hijrah?"

"iya"

tanpa berpamitan ke gas apa berlari meninggalkan ruangan Yulia.

"nak Budi, tolong pikir-pikir lagi. Kamu adalah seorang ayah, bagaimana jika musibah yang tante alami, terjadi pada anak? kamu pasti melakukan hal yang sama dengan apa yang telah dilakukan. sebagai suami kamu pasti menolak tapi tolong, gunakan kacamata sebagai orang tua.

1
martina melati
nah betul tuh...
kalo emang mau nolong y tulus tanpa embel2...
martina melati
jangan php jika nti malah ingkar yg ada malah dosa, berbohong...
martina melati
waduh... ini namany gk tulus, ada udang dbalik udang...
Putu Sriasih
Lumayan
Putu Sriasih
Kecewa
Any
lanjut
Xyn Anala
Kejutan tak terduga
Akbar Cahya Putra
Keren sekali, thor. Rasanya seperti membaca lembar demi lembar karya masterpiece. 🎉
Elfi Asmawati: 😀😀😀😉 iya kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!