Menikahi Brondong

"Apa yang kamu lakukan??" Tanya Melodi hingga membuat Nathan langsung kaget

"Eeee Lo sudah bangun??"

"Iya aku sudah bangun, tapi apa yang kamu lakukan disini??"

"Gue,, gue melihat lo tidur disini dan gue pikir lo kedinginan jadi gue berpikir untuk memberikan selimut"

"Aku pikir kamu melakukan sesuatu yang buruk kepadaku"

"What!!! mana mungkin gue ingin melakukan sesuatu sama lo, bahkan jika iya pasti gue sudah gila karena melakukannya pada wanita yang lebih tua kayak lo"

Melodi yang mendengar jika dirinya dibilang tua oleh Nathan langsung naik pitam dan mencubit lengan Nathan karena merasa sangat kesal dan tidak terima jika dirinya dianggap tua.

"Siapa yang kamu katakan tua?? aku ini baru 25 tahun dan itu dinamakan dewasa dan bukan tua" ucap Melodi dengan kesal

"Awww,, sakit,, iya-iya gue minta maaf kak" ucap Nathan

"Emmm baguslah jika kamu mengerti dan kamu memanggilku kakak??"

"Iya, jika bukan kakak apa aku harus memanggilmu dengan panggilan istriku??" goda Nathan yang membuat wajah Melodi memerah.

Dengan cepat Melodi langsung masuk ke dalam kamar karena merasa sangat aneh, dia merasakan begitu malu dan jantungnya berdebar sangat kencang

"Ada apa denganku?? kenapa aku bisa seperti ini?? Pasti karena Nathan membuat aku marah jadinya seperti ini" ucap Melodi yang mengira jika jantungnya berdebar karena dia sedang marah dengan Nathan.

Sementara Nathan juga merasa sangat senang menggoda istri palsunya itu padahal dia sangat kesal tadi, dan tanpa mereka sadari sebenarnya sudah ada benih-benih cinta yang muncul namun tidak mereka sadari dan menganggapnya sebagai hal biasa.

Satu minggu telah berlalu sejak Melodi mengikuti kegiatan kampus dan kini tinggal satu minggu lagi dan dia akan kembali bekerja seperti biasa.

Pada hari ini adalah kegiatan mendaur ulang sampah menjadi benda yang dapat dijual dan Melodi satu tim dengan Raka, Nathan dan Tiara dalam membuat kerajinan itu. Terlihat mereka berdua sangat tegang karena berada dalam satu tim yang sama, namun Melodi berusaha untuk profesional dan berusaha menjaga jarak dari Nathan agar Raka dan Tiara tidak curiga.

"Nathan,, apa jurusan yang kamu ambil di kampus ini??" Tanya Raka kepada Nathan.

"Saya mengambil jurusan bisnis"

"Wah sama sepertiku, dulu saya juga mengambil jurusan bisnis. Lalu bisnis apa yang ingin kamu kembangkan??"

"Maaf tapi saat ini masih rahasia" ucap Nathan dengan dingin karena dia tidak terlalu suka dengan Raka

"Saya suka cara bicaramu karena memang kita tidak bisa percaya dengan orang lain selain diri kita sendiri jadi saya tidak merasa marah walupun kamu bersikap dingin seperti ini"

Melodi hanya bisa mendengarkan mereka berbicara tanpa berani untuk ikut, tapi Raka malah semakin dekat dengannya sehingga membuat Melodi tidak tenang.

"Bu Melodi,,," Panggil Tiara

"Eeee ada apa??"

"Anda terlihat sangat luar biasa saat mengisi seminar waktu lalu, yang mana anda benar-benar role model saya"

"Kamu terlalu berlebihan, saya tidak pantas menjadi role model karena saya masih memiliki banyak kekurangan"

Nathan yang mendengarnya langsung tertawa dan hal itu membuat Melodi tersinggung karena mengira jika Nathan menganggap dirinya terlalu percaya diri.

"Apa yang kamu tertawakan??" Tanya Melodi kepada Nathan

"Tidak ada,," ucap Nathan

"Tidak mungkin jelas-jelas tadi kamu sedang menertawakan ku"

"Kamu terlalu percaya diri, saya tidak ada menertawakan mu"

Perdebatan keduanya dilihat oleh Raka dan Tiara yang bingung karena keduanya begitu akrab

"Melodi apa kamu mengenal Nathan??" Tanya Raka

"Aduuhhh gawat, aku malah keceplosan" ucap Melodi dalam hati

"Eee tidak,, mana mungkin aku mengenal pria aneh seperti dia"

"Iya mana mungkin aku mengenal wanita gila sepertinya" ucap Nathan namun Tiara bisa merasakan jika Nathan dan Melodi memiliki hubungan dan hal itu terlihat dari cara bicara mereka yang begitu akrab walaupun terdengar berdebat.

Yang terlihat bukan berarti adalah kebenaran karena bisa saja hal yang kita abaikan adalah kebenarannya

...*...

...*...

...*...

Setelah kegiatan berakhir mereka semua, semua orang break untuk istirahat makan siang terlihat Melodi bersama dengan Raka yang makan siang bersama di kantin kampus. Saat itu tiba-tiba Nathan muncul dan ikut makan siang bersama dengan mereka, tentu melihat hal itu membuat Melodi sangat tidak nyaman karena takut jika Raka mengetahui hubungan mereka.

Raka sebenarnya sudah merasa sangat curiga dengan tingkah dari Melodi dan juga Nathan karena melihat keduanya sangat akrab saat berbicara dan tidak seperti orang yang baru kenal.

Setelah mereka selesai makan siang, Melodi ijin ke kamar mandi dan nampak jika Nathan juga mengikutinya dan Melodi yang sadar jika diikuti oleh Nathan langsung menariknya ke belakang kampus.

Sesampainya di belakang kampus, Melodi langsung mendorong Nathan ke tembok dan menatapnya dengan tajam padahal tinggi badan merak beda jauh dan membuat Melodi terlihat sangat lucu ketika menatap Nathan karena dia harus menatap ke atas.

"Apa yang kamu lakukan???" Tanya Melodi dengan marah

"Apa maksudmu aku tidak mengerti"

"Aku bertanya kenapa kamu selalu mengikuti ku kemanapun aku pergi??"

Nathan yang tertangkap basah karena terus mengikuti Melodi langsung mencari alasan karena tidak mau dianggap memiliki perasaan lebih kepada Melodi

"Lo terlalu geer, gue tidak pernah mengikuti lo lagi pula gue memang ada disini karena gue adalah panita penyelenggara dan gue tadi duduk makan siang dengan lo karena meja yang lain sudah penuh"

Melodi tidak percaya dengan kebetulan yang terlalu sering karena dia jelas-jelas melihat jika Nathan selalu ada di setiap acara yang dia ikuti, padahal dia ingin menjauh agar tidak memiliki perasaan apapun kepada Nathan.

"Baiklah aku akan percaya dengan alasanmu ini tapi jika kamu terus muncul seperti ini maka jangan salahkan aku jika bertindak diluar batas dan melakukan hal yang tidak pernah kamu bayangkan" ucap Melodi dengan wajah mereka yang begitu dekat

Bukannya takut, justru Nathan malah melangkah maju dan membuat Melodi berjalan mundur sampai dia mentok dan menempel di dinding. Terlihat kini dia yang justru dipojokan oleh Nathan dan dia tidak bisa bergerak karena tangan Nathan menahannya.

"Apa yang bisa kamu lakukan kepadaku?? Apa membuang motorku lagi seperti kemarin?? atau yang lain aku sangat menantikannya" ucap Nathan dengan wajahnya yang begitu dekat sampai Melodi dapat mendengar detak jantung mereka berdua yang begitu cepat.

Nathan tidak bisa berpikir karena di merasa hanya ingin dekat dengan Melodi saat itu, sementara Melodi sangat terkejut karena Nathan begitu dekat dengannya dan hal itu membuat dia gugup hingga wajahnya memerah

Dengan gugup dia menjawab "Aku,,, Aku" belum selesai dia menjawab, Nathan langsung memotongnya

"Aku apa??' Tanya Nathan dan membuat Melodi langsung diam membisu karena sangat tegang dan gugup mendengar suara Nathan yang begitu dekat.

Saat itu Nathan mencoba menghilangkan rambut yang jatuh ke muka Melodi karena menghalanginya melihat wajah cantik Melodi dan hal itu membuat tubuh Melodi kaku karena dia tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh pemuda manapun selama ini.

Karena merasa sangat risih, maka dengan cepat Melodi langsung mendorong Nathan jika saja dia tidak mendorongnya mungkin Nathan sudah bertindak lebih jauh terhadap Melodi.

Bersambung..