NovelToon NovelToon
Tears Are A Reminder Of Your Figure

Tears Are A Reminder Of Your Figure

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:593
Nilai: 5
Nama Author: laila

Seorang namja baik hati dan pengertian yang menginjak bangku sekolah kejuruhan. Nampak begitu tampan dan rupawan. Ia tepat di gerbang sekolah dan ingin masuk ke dalam halaman sekolahnya. Di awali dengan matahari terik dengan hawa yang sejuk. Di sekitarannya ada para siswa - siswi sedang berbondong - bondong masuk ke area pelataran halaman sekolah bersama teman - temannya. Tanpa terkecuali dirinya.

Ia dan para siswa itu sudah di beritahu tentang sekolah tersebut. Dan mereka mendapati informasi lebih lanjut melalui pesan grup tersebut.

Disisi lain

Seorang siswi baru lebih tepatnya sudah memasuki gerbang sekolah. Dan menunggu dua dari temannya yang tertinggal karena asik bermain telepon pintarnya itu. Mereka berempat segera masuk ke halaman sekolah dan duduk di bangku pelataran gedung universitas tersebut.

Merasa tak ada obrolan apapun. Yeoja itu tampak bosan yang hanya mescroll telepon pintarnya dengan perasaan badmood.

Hingga pengumumanpun tiba para siswa - siswi serentak mening

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

nenuju portal pelatihan bela diri.

Di hadapan portal, mereka di intruksikan Lin Shenhui untuk melakukan mediasi terlebih dahulu untuk mengatur tenaga dalamnya. Dan kemudian mereka berputar lambat di depan portal tersebut, langit yang tadinya cerah memancarkan energi tak kasat mata yang terasa hingga tulang. Serta cuaca yang gelap seolah semesta mendukung telaga Zhiran Oase Yin.

keenam sosok namja dan satu yeoja itu berdiri dalam melingkar, masing-masing dari elemen mereka mewakili elemen yang telah menyatu dengan jiwa mereka selama bertahun-tahun mereka berlatih.

Qin Zhao Shi maju ke depan terlebih dahulu,serta memejamkan matanya dan membuka matanya dengan tajam tertuju ke arah portal agar kekuatannya stabil. Setelah mereka bersiap, muncullah air dengan kilau lembut yang memancarkan sinar di bawah terik cahaya bulan. Di antara mereka, Qin Zhao Shi, pemimpin kelompok, maju selangkah. Matanya berkilat menatap pusaran energi yang mulai terbentuk di tengah portal. Dan ia pun ingin berucap.

“Ingat, ini bukan sekadar perjalanan kita akan tetapi kita sedang di uji sampai mana batas kemampuan kita,” ujarnya dengan suara yang mengema di udara. di luar pintu portal.

“Bersiaplah kalian.” ujar Yuan Zhi setelah mendengar ucapan tuan mudanya, yaitu Qin Zhao Shi. ia bergerak terlebih dahulu disusul yang lainnya.

“Ini waktunya saat yang tepat,” ujar Lin shenhui kepada mereka. Dengan nada yang pelan, tetapi suaranya penuh otoritas.

“Yuan Zhi, Cheng Hao a kalian terlebih dahulu gunakan trik simbol. dan aku akan mengajarkanmu. Ikuti aku dan arahkan gerakan tanganmu.” ujar Lin Shenhui lagi pada mereka. Mendengar intruksi tersebut mereka mengangguk dan berlatih. Serta gerak- gerik mereka tak luput dari pandangan gerakan tangan Lin Shenhui.

Yuan Zhi yang bergerak terlebih dahulu di urutan pertama. Dengan ekspresi tenang, ia mengangkat tangan kanan, membentuk segel jari yang mewakili Shengli (Kekuatan). Dengan ibu jari, dan jari telunjuk membentuk simbol lambang segitiga,ketahanan, dan kekuatan. sementara tiga jari yang lainnya terangkat ke atas. “Dengan kekuatan yang mengalir dalam diriku, aku memanggil Shengli!” seru Yuan Zhi, dengan baluran aura merah tua memancar dari segel telaga Zhiran Oase Yin tersebut. mengalir lah ke seluruh tubuh untuk memberikan dorongan kekuatan kepada teman- temannya. Disusul dengan Cheng Hao. Dan kemudian Chen Hao bergerak Dengan kedua tangannya membentuk simbol Guangli (Cahaya), dengan mengarahkan jari telunjuk, dan ibu jarinya saling menyentuh membentuk lingkaran sempurna.

“Cahaya, pimpin kami dalam kegelapan. Aku memanggil Guangli!” ujarnya dan sekilas cahaya keemasan muncul memancar cahaya dari segelnya, melingkari portal saat mereka berdiri saat ini.

Lin Shenhui hanya bisa membantu sedikit dengan gerakan lembut dan lihai. berdiri di belakang mereka untuk menyalurkan kekuatan mereka, memanggil

"An (Kedamaian)" dengan menutup mata, lalu terbuka kembali dan mengarahkan jari - Jemarinya dengan gerak halus, jari telunjuknya dan tengahnya membentuk simbol damai. sementara jari lainnya tetap bergerak dengan tenang.

“Dengan damai dalam hati, aku memanggil An!” ujarnya dengan suara lembut, namun bergelombang merasa ada pancaran gelombang signal terpanggil, dan kemudian segel itu muncullah cahaya biru yang sangat lembut memancarkan sinar membentuk pola pertahanan lingkaran pelindung di depan portal tersebut.

Di sisi lain, Xia Bae Yiming dan Liu Zhang Xiang. mempersiapkan diri untuk bersatu menyatukan panggilan Zheng Yong (Energi Sejati).

Di susul Xia Bae Yiming membuat segel api dengan menghubungkan dua jari yang membentuk V.

“Semangat yang membara, bangkitlah! Aku memanggil Zheng Yong!” serunya Xia Bae Yiming. Dengan menciptakan rasa semangat yang membara dalam dirinya. Di lanjut dengan Liu Zhang Xiang mengangkat satu tangannya ke udara, sementara dengan jari telunjuk, dan jari tengahnya menyatu.

“Bersatu dalam energi sejati, kami memanggil Zheng Yong!” ujarnya sambil berputar di sekeliling mereka. Termasuk energi yang mereka gabungkan berputar di atas portal mereka berdiri. Dan pada akhirnya,

Liu Zhang Xiang dan Xia Bae Yiming. bersatu dengan menyatukan telapak tangan mereka dan mengangkat tangannya ke udara, jemari mereka membentuk sebuah segel yang menggabungkan kelaborasi beberapa semua elemen di dalamnya.

“Dengan kekuatan, cahaya, kedamaian, dan energi sejati, kami bersatu. Kami memanggil Zheng Yong!” Ujar Liu Zhang Xiang sembari memanggil energi sejati telah mereka satukan. Terlintas Cahaya lain dari segel mereka menyatu dengan segel yang lainnya, membentuk lingkaran energi yang sempurna.

Portal itu akhirnya terbuka sepenuhnya, menampakkan dunia baru yang menantang menantikan ke datangan mereka.

“Ingat,” Ujar Lin Shenhui memberikan pesan sekali lagi untuk mereka.

“kekuatan yang kalian gunakan tadi, dan aku membantumu untuk mendorong kekuatan kalian sementara saat ini, akan bukan hanya pada elemen yang kalian kuasai saja saat ini. namun pada jiwa yang memiliki keberanian dan kedamaian di hati dalam diri kalian itulah kuncinya.” ujar Lin Shenhui kepada mereka. Mereka menggangguk mengerti dan paham. Dan akan terus menyimpan pesan itu dalam memori mereka masing - masing.

Dengan begini mereka telah berhasil langkah maju sebagai awalan. mereka segera bergerak menuju portal dan melihat sisi dunia portal tersebut. Dan mereka siap bertempur menghadapi apa pun yang ada di dimensi alam lain.

Dengan begitu mereka masuk ke dalam telaga Oase Yin untuk menjelajahi tempat tersebut, dikarenakan mereka telah berhasil mengambil langkah maju sebagai awalan permulaan dari suatu pertualangan mereka.

Dengan keyakinan yang mengalir dalam diri mereka, hingga setibanya di tempat itu Liu Zhang Xiang memimpin jalan mereka lalui dengan langkah tegap dan coolnya itu. Dan disusul oleh mereka untuk segera bergerak masuk ke dalam portal tersebut.

Saat ia mendekat, suasana di sekitar telaga itu membuat mereka berubah dengan sangat cepat. suara gemuruh angin, dan kilatan cahaya layaknya petir mulai mengisi udara di atas langit. Dengan cahaya dimensi alam yang berbeda dengan bumi.

Ketika mereka melangkah lebih dekat menuju terowongan batas antara portal dengan dunia tersebut. mulai mengeluarkan getaran menciptakan sesuatu efek visual yang menakjubka seakan-akan alam semesta lain mengizinkan mereka melihat dunianya. Dan melihat ke arah mereka.

Warna-warna cerah perpadu dengan bayangan kegelapapan, yang menciptakan gambaran yang memukau, dan sekaligus menakutkan. Namun itu tak luntur dari sosok sifat keberanian mereka saat ini.

“Kalian semua Siap?!!!” tanya Qin Zhao Shi suaranya mengandung lantang penuh dengan ketegasan, dan keberanian.

“Siap!” seru Yuan Zhi, menguatkan tekad mereka demi masa depan kerajaan yang telah musnah ke dasar jurang akibat raja iblis

“haha .. Aku selalu siap untuk mulai pertarungan ini!!!!” jawab Cheng Hao dengan semangat yang mengebu-ngebu.

Lin Shenhui hanya bisa tersenyum melihat tingkah sok perjuangan mereka. Tapi dia mengakui bahwa semangat mereka tak pernah padam. Dan kemudian ia menambahkan sesuatu perkataan untuk diri mereka. Termasuk dirinya sendiri.

“oh iya, baik aku ataupun kalian sendiri harus menjaga satu sama lain. Karena jika tidak kalian akan sendirian, dan itu tidak mudah untukmu. Karena dunia yang saat ini kalian injak adalah dunia dimensi yang berbeda saat kau berada di bumi, ataupun dunia kalian saat ini.”ujar Lin Shenhui kepada mereka dan, kemudian mereka mengganggukkan kepala mereka sebagai tanda mengerti dengan ucapan Lin Shenhui.

Liu Zhang Xiang dan Xia Bae Yiming saling memandang satu sama lain, membuat hati Qin Zhao Shi melihat itu terkikis dan terukir luka, tetapi ia tetaplah tersenyum dimana ada keberadaan dua orang tersebut. Yuan Zhi dan Chen Hao menyadari tatapan Qin Zhao Shi hanya bisa menghela nafas, dan kasihan pada Tuan Mudanya itu / temannya itu, dengan senyuman manis terukir di cantik di raut wajah Xia Bae yiming, dan senyuman Aura maskulin Lan Zhang Xiang. Kemudian mereka mengatakan secara bersama - sama.

“Bersama, kita akan lebih kuat dari sebelumnya, jika kita semua terus semangat dan berlatih!!,” ujar Liu Zhang Xiang, dengan suaranya yang khas akan penuh dengan ketegasan dalam dirinya, dan penuh harapan di masa lalu yang telah lama hilang.

Ada kilau cinta di sorot mata mereka bertiga namun, saat menatap Xia Bae Yiming. sementara Xia Bae Yiming seolah mengerti akhirnya ia mengangguk sebagai tanda setuju, sementara Qin Zhao Shi hanya memandangi dengan perasaan hampa. merasakan kekuatan yang mengalir di antara mereka membuat Qin Zhao Shi mengesampingkan perasaannya.

“Kita akan menghadapi apa pun yang terjadi secara bersama-sama,” ujar Qin Zhao Shi kepada mereka semua dengan penuh keyakinan seolah terpancar dari setiap kata yang telah ia rangkai dan susun. untuk membantunya menutupi perasaan itu kepada Xia Bae Yiming.

Akhirnya, dengan satu tarikan napas, mereka melangkah melewati terowongan pembatasan antara alam bumi dan alam portal. Dalam sekejap, mereka terjatuh dan terlempar ke dimensi lain. terhisap dalam pusaran energi yang sangat dahsyat.

Begitu sampai di tempat asing tersebut, mereka mendapati diri mereka di tengah hutan lebat yang di selimuti dengan penuh cahaya aneh, dan aroma menyegarkan membuat mereka mengeryit bingung.

Namun, suasana damai itu cepat sirna ketika suara mengerikan menggema dari kejauhan dimana mereka berdiri saat ini. sesuatu yang tampak besar dan mengintimidasi bergerak di antara pepohonan, seperti semak - semak yang bergerak, namun sesuatu yang bergetar di atas tanah tersebut, di mana di bawah kaki mereka ada sesuatu yang tak di ketahui mereka ucapan Cheng Hao spontan membuat mereka terkejut dan linglung.

“Musuh mendekat!” teriakan Cheng Hao, siaga dengan sikap dengan lagak bertarungnya itu.

Liu Zhang Xiang bersiap ancang- ancang mengunakan energi itu dengan mengangkat tangannya, memanggil energi dari Shengli dan berkata kepada teman - temannya.

“Bersiaplah kalian semua!!! Kita tidak tahu siapa dia, dan apa yang akan kita hadapi, tetapi kita tidak akan mundur begitu saja!!” ujar Liu Zhang Xiang dengan penuh rasa semangat yang membara, dan tekad yang tak terguncangkan. serta rasa semangat tak terpatahkan jika sekalipun luntur semangat itu.

mereka telah menyiapkan diri mereka masing - masing untuk pertempuran dimensi baru yang mereka pijak saat ini, tantangan itu menanti ke datangan mereka. Untuk melakukannya dengan memiliki salah satu cara yaitu maju adalah dengan menyatukan dan menggabungkan serta memanfaatkan kekuatan mereka saat ini.

di dalam permukaan tanah di sekitaran mereka bergetar hebat, menciptakan riak-riak kecil di permukaan tersebut. Sesuatu yang besar bergetar, dan berbahaya bergerak di bawah mereka. membuat seluruh kelompok terpacu pada suara itu dan segera mengambil tindakan dengan posisi pertahanan sebagai bentuk perlindungan dari bahaya yang mengancam mereka.

Namun suara gemuruh itu semakin mendekat ke arah mereka, yang menggetarkan akar-akar pepohonan di sekeliling mereka.

“Siapkah kalian untuk menyerangnya!”ujar Liu Zhang Xiang dengan seruan yang lantang dengan suaranya tegas.

“ehh..., iya aku merasa ada serangan datang dari bawah.” ujar Qin Zhao Shi kepada mereka berempat. Mereka mengenyit dengan ucapan Qin Zhao Shi

Yuan Zhi, dengan cepat merespon dengan sedikit hentakkan kakinya ke arah tanah, dan membentuk sebuah segel Shengli (Kekuatan) dan mengucapkan kalimat.

“Biarkan tanah ini akan menjadi perisai kita!!” seru Yuan Zhi pada mereka berlima. lalu muncullah segel merah bercahaya di tangannya, dan mengerakkan hentakan kaki ke permukaan tanah di sekitar mereka. Seketika tanah itu mencuat seolah mendirikan sebuah bom, bagaikan ledakan. Tanah itu rupanya sangat keras, tidak sepadat dan tandus yang mereka kira, hingga menciptakan benteng pertahanan sementara dari energi kekuatan yang dia lepaskan.

Namun, getaran itu justru semakin intens. Membuat fokus mereka tertuju pada kekuatan tersebut. Yuan Zhi berusaha mempertahankan gerakan itu namun tak cukup kuat dengan itu meski sudah ada Liu Zhang Xiang.

“Kenapa rasanya semakin mendekat?” tanya Cheng Hao dengan cemas.dengan ekspresi penuh ke khawatiran.

“Tunggu,” kata Qin Zhao Shi sambil memandang sekeliling. Menyadari ada sesuatu yang tidak beres tetapi apa? Dan berkata kepada mereka berempat.

 “Ada sesuatu yang aneh di sini.” ujar Qin Zhao Shi kepada mereka berempat.

Gerakan di bawah tanah tersebut mulai mengalihkan fokus mereka. Karena mereka merasa gerakan tersebut semakin menyusut atau hilang sekejap. Dan bunyi arah getaran itu terus berubah seolah - olah suara gelombang bunyi yang abstrak, kadang mendekat, kadang menjauh, kadang samar seperti gelombang yang mengenang layaknya air laut. seolah-olah mereka dimainkan dengan sebuah ilusi. Mereka semua terdiam sesaat. merasakan ada ketegangan yang terus memuncak berada dalam kendali.

Liu Zhang Xiang memicingkan matanya untuk menganalisis sekelilingnya dengan sorot mata yang tajam, ia berusaha menemukan pola yang tepat agar bisa menyerang kekuatan tersebut.

“apakah ini seperti makhluk yang menyerang atau bukan makhluk yang menyerang kita. tapi rasanya seperti... Sebuah jebakan.” ujar Liu Zhang Xiang kepada mereka berempat.

Suasana semakin mencekam ketika getaran tiba-tiba berhenti sekejap. Dalam keheningan yang terasa. Angin mulai muncul dengan desiran secara mendadak bertiup pelan seolah mengikuti arah mata angin. membawa rasa dengan hawa dingin yang menusuk tulang. Di samping itu dengan suasana hampir gelap menyelimuti tempat mereka berdiri. Dengan dedaunan yang berhembusan serta berhamburan di atas tanah. Bunyi suara makhluk lain seperti ular ataupun burung menambah suasana semakin mencekam.

“Apa kalian merasakan hal yang tidak beres di sekitar sini?” Cheng Hao, dengan keringat dingin membasahi pelipisnya. sejujurnya meskipun Cheng Hao tadinya penuh semangat. Tetapi ia menyimpan sisi penakutnya dalam dirinya.

“Apakah ini... hanya semacam sebuah ilusiku saja, atau bagaimana?” tanya Xia Bae Yiming kepada teman - temannya.

"aku tidak tahu tentang hal itu, makanya kita sedikit bingung" jawab Qin Zhao Shi atas pertanyaan Xia Bae Yiming. Dengan suasana masih menegangkan dan mencekam mereka menatap sekitar sebagai bentuk kewaspadaan mereka.

Mereka mulai bertanya- tanya atau mempertanyakan insting masing-masing.

Lin Shenhui, yang seharusnya bersama mereka kini menghilang entah kemana tanpa jejak. sejak ia bersama mereka memasuki area portal Telaga Zhiran Oase Yin tersebut. Justru malah terjadi ketegangan dan kebingungan, tak ada seorangpun menyadari keberadaannya saat ini. Tidak ada yang menyadari atau sebatas menyebut nama Lin Shenhui sendiri.

Akan tetapi semuanya mulai merasakan ada sesuatu yang tersembunyi. Tapi mereka tidak mengetahui dengan pasti apa itu?

Tiba-tiba seseorang dengan ilmu tenaga biasa namun kuat mencuat layaknya bom dari bawah tanah dimana kaki mereka berpijak. sebuah pukulan tanah muncul ke permukaan.

tetapi, secara samar kekuatan tersebut di dalam bawah tanah, melainkan kekuatan tersebut tidak begitu kuat namun terlihat biasa saja, yang sontak tanah yang tadinya mencuat kini akar dari cuatan arah lain melilit kaki mereka dan menariknya dan membuat mereka terseret dan tergantung di ranting pohon yang tinggi membuat mereka menjerit kaget.

"kyaaa~~, apa ini??? Tolong aku" seru Cheng Hao, membuat yang lain spontan ikut menjerit juga. hingga muncullah kabut seperti asap yang menghalangi penglihatan mereka. Dan samar - samar bayangan makhluk lain. Dengan posiai tergantung membuat mereka frustasi. Namun dengan bayangan jurus cepat dengan lesatan lari. Membuat terkesan mencekam dan misterius.

"Siapa itu?" tanya Cheng Hao dengan nada penuh ketegangan, ia berusaha mengeluarkan kekuatannya dengan mengerakkan jarinya bersiap di segel Guangli (Cahaya) namun posisi mereka tergantung.

“Diam dulu! Sebentar Cheng Hao a” seru Liu Zhang Xiang, mengangkat tangannya untuk menghentikan serangan di wajah Cheng Hao dengan mata yang menelisik tajam di bawah sana. Dengan posisi tergantung terbalik.

“Ada sesuatu tapi aku tidak mengetahuinya. Tapi janggal” ujar Liu Zhang Xiang dengan frustasi mana posisi dia begini. Bahkan memakai kekuatan persatuan Shengli Guangli yong an pun tak mempan karena kekuatan itu meski biasa saja tapi sangat kuat.

Sosok itu terus melesat layaknya burung elang dengan kecepatan yang tanpa batas mengarah ke permukaan, namun itu bukanlah Lin Shenhui hanya bayangan tak kasat mata yang dimana Lin Shenhui membuat ilusi bayangannya sendiri. hingga pada akhirnya Lin Shenhui, yang sebelumnya berjalan beiringan bersama mereka, tiba-tiba mendapati Lin Shenhui, yang sebelumnya berjalan beiringan bersama mereka, tiba-tiba melompat ke udara dengan lompatan yang gesit. Dengan anggun, dia melayang di atas mereka, seolah-olah bersatu dengan angin di sekelilingnya. Gerakannya cepat, namun penuh keseimbangan, menciptakan aura misteri yang membuat waktu seakan melambat. Dengan tangan kanan ke arah depan memegang kipas bertuliskan Lin Shenhui dan tangan satunya memegang lilitan akar yang menjuntai dengan ekspresi tersenyum.tapi tanpa merasa terancam. Melihat mereka semua satu persatu ingin membuat simbol sebelumnya. Dengan sorot mata yang tajam setelah menutup kelopak matanya, di balut dengan sentuhan kain yang menjuntai berwarna pink dan putih, serta rambut yang terurai dengan ciri khas tusuk konde dengan penanda bunga sakura di sebelah kanan. Bulu mata yang lentik nenjadi kharimanya yang menawan.

“huh... Kalian payah sekali belum bisa menemukanku. Lagi pula hey...apa ini dengan kekuatan seperti tadi? Bukankah kekuatan itu bisa membuka portal saja. Kenapa kalian gunakan? Aku merasa insting kalian cukup kuat tapi tenaga energi kekuatan kalian belum setara dan cukup untuk mengimbanginya." ujar Lin Shenhui dengan senyum penuh arti dan menyiratkan teka-teki.

“Tapi sebenarnya aku ingin melihat seberapa tajam insting kalian. Dan kemampuan saat ini” ujar Lin Shenhui kepada mereka berlima dengan posisi tergantung di ranting pohon.

“ehh...?!! Lin Shenhui!, Kau!! Bagaimana bisa??” seru Qin Zhao Shi kepada Lin Shenhui dengan posisi tergantung terbalik.

Lin Shenhui hanya tersenyum dengan lembut secara licik. namun jika dilihat seperti smirk dengan cengiran khasnya.

 “hmm.. Iya aku, aku hanya ingin memastikan pada kalian berlima ketika kalian siap menghadapi musuh yang kemungkinan tidak dapat kalian tebak begitu saja. Serangan bawah tanah itu sebenarnya bukan ancaman biasa, tetapi lebih ke mengujian ketajaman kalian dan insting kalian supaya peka dengan keadaan. Kalian mungkin insting sudah bisa merasakannya, tapi masih lemah dalam hal itu, jadi kalian masih ada banyak misteri yang harus kalian pecahkan saat ini." ujar Lin Shenhui kepada mereka.

Liu Zhang menghela napas dengan perasaan lega sekaligus frustasi.

“Kau hampir saja membuatku ingin menyerangmu, dan menakutiku" ujar Liu Zhang Xiang kepada Lin Shenhui.

Lin Shenhui hanya tertawa kecil. Mendengar perkataan Liu Zhang Xiang.

“Hahahaha....hampir bukan?. Tapi kalian tahu di dalam medan perang yang nyata, hampir kalian akan menemukan kegagalan. Karena insting kalian yang lemah dan ketajaman kalian yang kurang kuat. Kalian akan semakin terlihat tak berilmu, dan mudah di kelabuhi oleh musuh.” ujar Lin Shenhui kepada Liu Zhang Xiang

Qin Zhao Shi, Yuan Zhi, Xia Bae Yiming, dan Cheng Hao hanya menggelengkan kepala sebab mereka sangat payah dalam hal itu.

 “Jadi, selama ini kau sudah menciptakan getaran di bawah tanah?” tanya Yuan Zhi kepada Lin Shenhui.

Lin Shenhui mengangguk. Dan kemudian ia menjawab pertanyaan Yuan Zhi.

“ lebih tepatnya 1000 tahun yang lalu sebelum terjadi pergantian tahun. Setiap tahunnya dinasti silir berganti menobatkan penerus kerajaan. Sebelum tahun 1989. Aku sudah menguasai ilmu bela diri meridian tanah sebagai dasaranku untuk berlatih sebelum aku menguasai ilmu bela diri meridian gabungan dewa legendaris dan meridian suci bumi sakura gabungan pedang jutibar (juu timur barat) dan aku memanfaatkan elemen bumi dari dasaran tanah untuk menguji insting dan pertahanan kalian. Tidak ada ancaman yang ku buat lebih nyata, tapi yang nyata adalah bagaimana cara kalian merespon dan melakukan seragan.” ujar Lin Shenhui dengan tenang, dan anggun serta maskulin.

Liu Zhang Xiang, Xia Bae Yiming dan Qin Zhao Shi hanya tersenyum tipis, dan pada akhirnya mereka kini paham maksud dari semua ini. Dan berkata kepada Lin Shenhui.

 “jadi bukan hanya sebuah teka-teki ini lebih dari sekadar serangan untuk menghalau musuh begitu? Ah.. ternyata begini cara kerjanya dan aku baru tau.dan Kau ingin dan menantang kami agar kami melihat bagaimana kita bekerja bersama dan memahami pertahanan kami dari musuh? dan menghadapi hal-hal yang tidak kita pahami atau terduga?” ujar Yuan Zhi pada Lin Shenhui.

Lin Shenhui mengangguk atas pertanyaan dan jawaban dengan pola pikir Yuan Zhi, kemudian ia menjawab.

“ tepat sekali dengan apa yang kau katakan Yuan Zhi a. Dan saat ini kalian berhasil dengan 20% insting kalian, tapi untuk pertahanan masih 30% meski kalian sedikit ragu. Ujian ini baru tahap awalan saja. Di mensi portal yang akan datang, kalian tidak akan selalu tahu siapa musuh dan orang yang kalian hadapi sebenarnya.” ujar Lin Shenhui kepada mereka berlima.

Pada akhirnya Lin Shenhui turun seketika tubuhnya berputar dengan keindahan yang sempurna, tangan kirinya mulai membentuk simbol dengan gerakan jari yang presisi dan lincah dengan jari-jarinya yang menari di udara, seolah-olah menarik kekuatan dari alam.

Simbol tersebut membentuk sebuah energi ciptaan darinya energi itu cukup kuat namun tetap tenang meski dalam keadaan genting. Tubuhnya berputar mengikuti sesuai rotasi. Setiap gerakan jari - jari kirinya itu seolah - olah memerintahkan akar-akar untuk kembali ke tempatnya semula.

Udara di sekitar mulai bergetar lembut dan tidak terjadi badai lagi seperti sebelumnya, dengan mengikuti aliran energi dari simbol yang di bentuknya. Perlahan, akar-akar yang tadinya mencekam dan melilit tubuh mereka pada akhirnya mulai melonggar, seolah-olah akar - akar itu tunduk pada kekuatan yang jauh lebih lebih besar dari kekuatan lain.

Gerakan Lin Shenhui semakin cepat, dan dengan gerakan akhir yang gesit, lalu dia mendarat gerakan dengan mulus di area tanah tanpa terluka sedikitpun. Akar-akar itu seketika menarik diri ke dalam bumi, kembali ke tempat asalnya. Dan akar tersebut terdiam dan tak lagi mengancam nyawa orang di sekitarnya maupun pepohonan lainnya, atau semak belukar.

“owh... Itu gerakan yang sangat Indah sekali,” gumam Cheng Hao dengan mata berkaca- kaca, dan terpanah serta terpukau oleh keahlian Lin Shenhui.

Lin Shenhui berdiri tegak dengan sangat angun meski kainnya menjuntai dengan gerakan indahnya,dengan napasnya yang tenang dan teratur, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

 “kalian tau jika akar-akar itu adalah bagian dari alam yang bisa kita kendalikan, selama kita dapat memahami cara kerjanya dan mempraktikanya” ujar Lin Shenhui kepada mereka berlima.

Xia Bae Yiming mengangguk, matanya penuh kekaguman. Sementara lainnya hanya tercengang sekaligus mlongo dengan hal itu. Meski Yuan Zhi tahu sedikit mengenai bela diri. Hanya saja Yuan Zhi tahu tentang sejarahnya dan lokasi area kerajaan Qin (rumah Tuan Mudanya yaitu Qin Zhao Shi)

“Gerakanmu... begitu sempurna. Seperti bagian dari tarian yang mengendalikan alam.”Lin Shenhui tersenyum samar.

“Setiap elemen di alam liar memiliki sisi kepunyaan keharmonisan. Jika kita bisa menyelaraskan diri dengannya, kita dapat memerintah mereka dengan mudah.” ujar Lin Shenhui lagi kepada mereka berlima.

"Namun," ujar Lin Shenhui sambil melanjutkan perkataanya dengan nada lebih serius.

"kekuatan, serta kekuasaan pada elemen-elemen yang sudah kalian pelajari bukanlah semata-mata sesuatu hal tentang kekuatan saja. Tetapi melainkan soal keseimbangan. Mereka hanya tidak akan tunduk pada kehendak yang serakah, apalagi yang tidak sabaran."

Liu Zhang Xiang mengerutkan keningnya. Kemudian bertanya pada Lin Shenhui.

"Jadi, hal yang sebenarnya adalah jika kita tidak bisa menyelaraskan diri dengan elemen-elemen itu sendiri, maka mereka akan melawan kita begitukah? tanya Liu Zhang Xiang pada Lin Shenhui.

"Lin Shenhui pun mengangguk dengan jawaban Qin Zhao Shi,

"itu Benar seperti yang di katakan Liu Zhang. bahwa elemen-elemen yang kini masih hidup dan bernapas. Mereka bukanlah hanya sesuatu alat yang dapat digunakan untuk sesuatu kebutuhan saja. Tetapi mereka juga memiliki kesadaran sendiri dan perasaan, meskipun samar. Jika mereka merasa kau hanya ingin menggunakan mereka sebagai alat untuk keuntungan pribadimu sendiri, maka mereka akan berbalik melawan dan menyerangmu detik itu juga" jawab Lin Shenhui atas pertanyaan Liu Zhang Xiang.

Chen Hao, yang dari tadi terdiam, kini angkat bicara dengan pertanyaannya sedari tadi tak di pertanyakan.

 "Apakah ini adalah penyebab dari masa lalu kita?. sehingga kita harus melewati sebagian portal-portal ini? Untuk belajar bagaimana menyelaraskan diri dengan elemen-elemen yang kita gunakan saat ini?" tanya Chen Hao kepada Lin Shenhui.

"Benar sekali," jawab Lin Shenhui sambil tersenyum tipis

"Setiap portal adalah cerminan dari elemen yang kalian pelajari dan hadapi. Bukan hanya sekedar ujian fisik saja, tetapi juga ujian jiwa yang harus di hadapi kalian berlima. Dan hanya mereka yang memiliki keseimbangan dalam dirinya yang bisa menguasai elemen-elemen yang terkait dan terhubung dalam jati dirinya." ujar Lin shenhui dengan menjelaskan lagi kepada mereka berlima.

Yuan Zhi yang dari tadi mendengarkan dengan penuh perhatian, menggenggam erat kuku jari tangannya dengan kepalan biasa. Dan kemudian ada sesuatu yang menggelitik batinnya, sesuatu yang ia rasakan sejak pertama kali memasuki portal di mensi lain.

"Tapi bagaimana jika... Nanti salah satu dari kita tidak bisa mencapai keseimbangan yang dimaksud? Apa yang akan terjadi selanjutnya?" Tanya Yuan Zhi pada Lin Shenhui

Lin Shenhui memandangnya dengan pandangan lembut, kemudian ia membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Yuan Zhi.

"Jika hal itu terjadi, maka kekuatan elemen akan menolakmu. Tetapi, selalu ada cara atau celah untuk memperbaiki ketidakseimbangan itu. Semuanya tergantung pada dirimu sendiri. Apakah kau cukup mampu menghadapi?, dan menerima kelemahanmu?, atau justru terjebak dalam kegelapan?"ujar dan tanya Lin Shenhui kepada mereka berlima.

Kata-kata Lin Shenhui mengantarkan perasaan menggema di ulu hati mereka. Mereka berlima saling berpandangan, merasakan beban dari tanggung jawab yang di pikul, kini ada dan berada di tangan mereka sendiri. Mereka tahu perjalanan yang mereka hadapi tidak akan semudah itu, dan tantangan yang mereka hadapi sangatlah besar dan bukan hanya sekedar dimana letak musuh berada hadapan mereka, tetapi juga dalam diri mereka sendiri.

Setelah mendengarkan penjelasan Lin Shenhui, mereka merasa suasana yang mereka hadapi terasa jauh lebih berat dari kehidupan sebelumnya saat masih di dunia modern.

Lalu mereka berlima terdiam sejenak, merenungi makna dari setiap kiasan kata yang disampaikan oleh Lin Shenhui untuk mereka. Hingga malam semakin larut, angin malam membawa bisikan desiran lembut dari hutan yang mengelilingi mereka.

Cahaya rembulan yang minim menerobos sela-sela pepohonan, menciptakan bayangan yang bergerak seiring dengan hembusan angin.

"Kita harus bergegas untuk pergi dari sini, mengingat hari sudah semakin larut malam" ujar Xia Bae Yiming,

memecah keheningan mereka saat ini. Lalu Lin Shenhui menimpali perkata Xia Bae Yiming

"Waktu kalian di sini sudah hampir habis. Dan kini sudah sangat larut, jadi yang di katakan Yiming ada benarnya" ujar Lin Shenhui kepada mereka. Mereka mengangguk setuju dengan perkataan Lin shenhui

"itu benar. Kita harus mencapai Gua itu sebelum fajar. Portal akan menutup begitu matahari terbit, dan kalian harus kembali ke dunia kalian sebelum itu terjadi." ujar Liu Zhang Xiang kepada mereka berempat.

Mereka mulai bergerak, menyusuri jalur setapak yang berkelok melalui hutan. Langkah mereka cepat, namun tetap waspada. Setiap suara di malam hari, dari gemerisik dedaunan hingga lolongan serigala dari kejauhan, membuat mereka semakin waspada.

Cahaya rembulan menjadi satu-satunya penerang dalam perjalanan menuju gua yang disebutkan Lin Shenhui. Setelah beberapa waktu berjalan, mereka akhirnya melihat mulut gua yang tersembunyi di balik rimbunan semak belukar. Batu-batu besar menjulang di sekelilingnya, seperti penjaga setia yang mengawasi siapa pun yang berani mencoba mendekat.

Lin Shenhui berhenti sejenak di depan Gua tersebut untuk memeriksa apakah disekitar ada bahaya yang mengancam dengan mata tajam dengan siluet malam yang menyeramkan, seolah memastikan tidak ada ancaman yang mengintai.

"Di sini kita akan beristirahat," ujar Lin Shenhui kepada mereka berlima.

"Kalian harus menyiapkan diri untuk perjalanan esok harinya. Saat fajar tiba telah menyingsing, portal ini akan membawa kalian kembali ke dunia modern kalian. Namun perlu diingat, bahwa esensi dari elemen-elemen yang telah kalian hadapi atau pelajari akan tetap ada di dalam diri kalian. Kalian harus belajar mengendalikan mereka di dalam tubuh kalian sendiri, atau mereka yang akan mengendalikan kalian." ujar Lin Shenhui dengan tegas dan jelas kepada mereka berlima.

Yuan Zhi, yang selalu tampak begitu tenang, kini tampak sedikit ragu tentang hal ini.

"Apakah kami akan siap untuk portal berikutnya? Rasanya setiap ujian yang dilayangkan pada kami semakin sulit." ujar Xia Bae Yiming kepada Lin Shenhui.

"Kalian semua telah berkembang begitu pesat untuk saat ini, dan ini baru permulaan" jawab Lin Shenhui atas pertanyaan Xia Bae Yiming.

"Setiap tantangan akan membawa kalian lebih dekat pada penguasaan kekuatan meridian alam sejati. Percayalah pada diri kalian sendiri, dan pada satu sama lain." ujar Lin Shenhui dengan menjelaskan kepada mereka sebagai bentuk peringatan sebelumnya.

Mereka berlima kemudian memasuki gua dengan langkah hati-hati. Di dalam sana, terdapat suasana yang terasa begitu hangat dan tenang, seperti sebuah oase dari segala kegelapan di luar. Mereka memilih sudut-sudut untuk beristirahat, menenangkan pikiran mereka, sementara Lin Shenhui sendiri berdiri di dekat pintu masuk, seperti penjaga yang tidak pernah tidur. Pasalnya Lin Shenhui memiliki umur seribu tahun dari umur keabadian berkat kekuatannya.

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Meskipun fisik mereka lelah, pikiran mereka masih dipenuhi dengan bayangan-bayangan dari portal-portal sebelumnya, dan juga tantangan yang akan datang. Xia Bae Yiming merasakan detak jantungnya yang tak beraturan, dan matanya sesekali melirik Liu Zhang Xiang yang tampak termenung di sisi lain Gua.

"Tidak terasa kita sudah sejauh ini," gumam Xia Bae Yiming pada dirinya sendiri.

"Tidak ada jalan untuk kembali kemasa dimana kita melupakan segalanya" gumam Liu Zhang Xiang seolah mengerti apa yang di ucapkan Xia Bae Yiming dengan mata terpejam, dan mendengar namun, perkataan Xia Bae Yiming terdengar lirih. Nyaris tak bisa di dengar namun ia untung saja bisa mendengarnya walaupun dengan nada lirik sekalipun.

Saat malam semakin larut, mereka pun perlahan terlelap, menunggu saat portal terbuka, dan membawa mereka kembali ke dunia yang pernah mereka tinggali yaitu dunia modern.

Pagi segera tiba, dan kemudian Lin Shenhui berdiri di depan Gua, melihat ke arah langit yang mulai berwarna keemasan.

" huaam.... hari sudah waktunya tiba untuk kalian pulang," ujar Lin Shenhue dengan gerakan mengulat khas bangun tidur, serta menguap di tutupi oleh telapak tangan pelan, dengan pelan ia membangunkan mereka satu per satu.

Mereka keluar dari Gua tersebut, dan di depan mata mereka portal itu telah kembali terbuka. Kilatan cahaya mulai berputar, menciptakan desiran angin yang sangat kuat, seperti memanggil mereka untuk pulang.

"Jangan khawatir, tentang hal ini" kata Lin Shenhui kepada mereka berlima.

"Kalian akan kembali dengan lebih kuat, dan esok hari perjalanan kita akan semakin panjang untuk itu jadi bisa dilanjutkan kapan saja." ujar Lin Shenhui kepada mereka berlima lagi.

Dengan suasana hati yang campur aduk, mereka berlima memasuki portal satu per satu. Hingga merasakan energi yang sangat kuat untuk menarik mereka kembali ke dunia modern. Dalam sekejap, gua yang sunyi itu hanya meninggalkan Lin Shenhui. yang berdiri di sana, mengamati dengan penuh harap dan kesedihan yang tak bisa ia tunjukkan kepada mereka berlima.

Pagi menjelang dengan terbit fajar yang dimana bulan telah terbenam di gantikan sinar mentari yang sangat menyilaukan mata dan menyingsing, membawa sinar lembut yang menerobos jendela kamar mereka.

Xia Bae Yiming terbangun saat pertama kali. Ketika ia ingin menggerakkan salah satu tangannya tanpa sengaja, ia merasakan kehangatan aneh, seperti percikan api yang timbul dari dalam dirinya.

Awalnya ia tak mengira bahwa ini hanya sedang bermimpi, tetapi saat ia memusatkan perhatiannya, lalu dengan tiba-tiba seberkas api kecil muncul di ujung jarinya, menyala dengan jelas di tengah udara. Api itu tidak panas, tapi terasa seperti bagian dari dirinya. Ia terkejut, matanya membulatkan matanya.

"ehhh....Api??... Bagaimana bisa aku mengendalikannya?"ujar Bae Yiming dengan perasaan terkejut.

Di lain tempat di suasana yang sama Di dekatnya, Yuan Zhi yang terbangun oleh adanya getaran halus di bumi di bawahnya, merasakan sesuatu sentuhan yang kuat, seperti panggilan dari tanah. Ia menggerakkan telapak tangannya ke arah lantai, dan dimana tanah yang ia pijak berada di bawah kakinya tampak sebuah getaran di balik tanah itu seolah merespon sang penguasa. "owh...Tanah??... elemenku adalah tanah?? Ini sungguh keren" gumamnya dalam hati, dengan penuh rasa kagum yang tak bisa ia sembunyikan.

Liu Zhang Xiang yang mulai terbangun oleh pergerakan halus di udara, merasakan sesuatu menyentuh kulitnya seolah-olah angin berhembus dari dalam dirinya, bukan hanya dari luar saja, tetapi dari dalam dirinya. Ia ingin mengangkat tangannya perlahan, dan hembusan angin kecil muncullah desiran hembusan angin dari telapak tangannya, berputar-putar lembut.

 "ehh...kenapa tiba- tiba ada angin kecil di jari tanganku??... Apakah ini kekuatanku adalah angin??," gumam Liu Zhang Xiang dalam hatinya ia merasakan perasaan campur aduk, rasa kagum dan kekhawatiran menjadi satu.

Chen Hao membuka matanya dengan perlahan, dikelilingi oleh sinar terang menderang yang muncul dari tubuhnya. Bukan sinar matahari di balik gorden kamarnya saja, tapi cahaya murni yang datang berasal dari dalam tubuhnya. Ia mencoba mengangkat tangannya, dan membiaskan pancaran cahaya itu mengikuti gerakan halusnya yang lembut, cahaya yang berkilauan seolah-olah merespon pikirannya.

"Cahaya?? Kenapa bisa terjadi?? Dan ini lampu mati saja bisa menyala dengan tanganku sendiri??... Apakah ini elemenku adalah cahaya??. Wahh.... Ini sungguh keren... Owahh" ujar Chen Hao dengan rasa tenang yang mendalam serta heboh. Serta ia berusaha mencoba kembali dan heboh kembali. Membuat ibu dan ayahnya berteriak karena kehebohan yang di buatnya.

Qin Zhao Shi di sisi lain, membuka matanya dengan tenang. Ia mendengar gemericik air di telinganya, meski tak ada sumber air di dekatnya. Ketika ia membuka telapak tangannya, aliran air kecil muncul dari udara, mengalir lembut di antara jari-jarinya. "Air... ini adalah elemenku," ucapnya dengan kekaguman dalam suaranya.

Lin Shenhui, yang telah menyadari apa yang terjadi pada mereka, ia memutuskan untuk menghilang dengan dan melangkah masuk dengan tenang ke ruangan mereka masing - masing. Dengan mengunakan ilmu tenaga dalam telepati. Wajahnya menunjukkan ekspresi tenang namun kewaspadaannya.

"Kalian sudah mulai merasakan elemen-elemen itu, bukan? Ini adalah awal dari perjalanan kalian. Kekuatan ini lebih dari sekadar anugerah dari tuhan untuk kalian. Mereka bisa menjadi senjata yang mematikan saat bertarung, atau melawan musuh yang tak ternilai, tergantung bagaimana kalian mengendalikannya." ujar Lin Shenhui menjelaskan kepada mereka sebelum pergi ke area persembunyian portal.

Xia Bae Yiming, memandangi teman-temannya dengan tatapan penuh tanya.

"Jadi... kekuatan kalian sekarang adalah ini? Tapi bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita mampu mengendalikannya?"tanya Xia Bae Yiming kepada Lin Shenhui lagi.

Lin Shenhui dengan ekspresi senyum tipisnya itu, namun kemudian ia mempertegas ucapannya dalam suaranya, dan menjelaskan dengan tegas nan serius.

"Itulah ujian terberat sebenarnya. Kalian sudah menghadapi portal-portal permulaan itu, tetapi tantangan terbesarnya adalah memahami bahwa kekuatan yang kalian miliki pemiliknya dengan jiwa murni, tetapi bukan hanya tentang menguasai elemen. Elemen-elemen ini hidup, ataupun telah mati, elemen memiliki kehendak tersendiri. Mereka hanya akan mengikuti yang selaras dengan mereka." ujar Lin Shenhui terang kepada mereka berlima melalui ilmu telepati mediasi yang terhubung pada elemen mereka

1
rettlexnake
namja=cowok
yeoja=cewek

gitu ya thor?
rettlexnake
kak aku udah mampir ya✨
Valentino (elle/eso)
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
Sun Seto
Author berhasil menghadirkan dunia cerita dengan detail yang luar biasa.
Arjuna Cakra
Wow!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!