Follow IG : base_author
Membaktikan kehidupannya untuk imamnya, peran yang dilakoni Thalia Ruth selama 4 tahun menjalani hidup berumah tangga dengan Andre Miles, suaminya. Di tinggallkan kedua orang tuanya karena kecelakaan menjadikan Thalia yang yatim piatu sepenuhnya menggantungkan hidupnya pada Andre dengan kepercayaan yang tanpa batas. Bagaimana Thalia menjalani kehidupannya setelah Andre mencampakkannya setelah memperoleh semua yang diinginkan?? bahkan ibu mertua pun mendukung semua perbuatan suaminya yang ternyata sudah direncanakan sejak lama.
Menjadi lemah karena dikhianati atau bangkit melawan suaminya... manakah yang dipilih Thalia?
Siapkan tisu dan alat tempur sebelum membaca 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 32
"Ya Allah... Pak... Pak... Tolong Nyonya.. " Seruan Mbok Sum, membawa Pak Rahmat menghampiri istrinya dengan langkah tergesa-gesa. "Ono opo, Bu?" tanya Pak Rahmat khawatir.
Tidak segera mendapat jawaban dari sang istri, Pak Rahmat lantas melihat ke dalam kamar mandi, yang menjadi pusat perhatian istrinya kini. "Ya Allah Gusti, Nyonya Thalia." Sebut Pak Rahmat melihat Thalia yang meringkuk di lantai dengan air shower masih menghujani tubuh wanita itu.
Mbok Sum mematikan shower kemudian ia berjongkok, memastikan kondisi Thalia. "Nyonya.. bangunlah..." Mbok Sum memukul pelan pipi Thalia, berulang-ulang. Namun, Thalia tak kunjung bangun, tidak pula merespon sentuhan Mbok Sum, membuat perasaan Mbok Sum kalang kabut. Apalagi suhu tubuh Thalia terasa panas, dan bibir ranum Thalia berubah pucat.
"Kita bawa ke Rumah sakit, Bu." Usul Pak Rahmat membawa handuk yang langung diberikan kepada Mbok Sum.
Mbok Sum mengangguk. Wanita paruh baya itu menutup tubuh Thalia, kemudian Pak Rahmat mengangkat tubuh Thalia, memacu langkah menuruni anak tangga. Bersamaan itu mobil milik Andre masuk ke dalam pekarangan rumah. Pria itu kembali lagi ke rumah bertujuan untuk mengambil berkasnya yang tertinggal.
Mbok Sum membuka pintu utama, bertepatan dengan Andre yang ingin masuk.
"Pak Andre.. " Gumam Pak Rahmat dan Mbok Sum bersamaan. Tersentak kaget bercampur dengan rasa takut dengan kembalinya Andre ke rumah.
Melihat Pak Rahmat menggendong Thalia, Andre berusaha untuk tenang. "Bawa istri saya kembali ke kamarnya." Perintah Andre dengan tegas.
"Tapi Pak, nyonya butuh pertolongan." ujar Pak Rahmat dengan nada khawatir
"Saya bilang bawa naik!" Andre mengulang perintahnya dengan nada lebih tinggi "Saya akan memanggil Dokter keluarga kesini." lanjutnya. Mendapati kondisi Thalia yang tidak sadarkan diri, Andre membatalkan kepergiannya ke Malang. Pria itu meminta Adam untuk menggantikannya meninjau pabrik.
Dengan berat hati, Pak Rahmat menuruti perintah Andre, membawa kembali Thalia ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Pak Rahmat meletakkan Thalia di atas tempat tidur.
Tak lama Andre datang, menyusul mereka "Gantikan pakaiannya Mbok, " Andre memerintah seraya memberikan piyama berlengan panjang milik Thalia kepada Mbok Sum.
Sepeninggal Andre dan Pak Rahmat, Mbok Sum segera melepaskan pakaian Thalia yang basah. Betapa terkejutnya Mbok Sum, ketika melihat ada beberapa memar di tubuh Thalia, dan banyak luka-luka kecil yang sudah mengering.
"Ya Allah... " Sebut Mbok Sum, kemudian menangis. "Aku ra nyongko Pak Andre tego karo Nyonya Thalia." Lirihnya merasa bersalah karena baru mengetahui musibah yang di dapati Thalia. Banyaknya luka yang ada di tubuh Thalia, menjadi bukti jika bukan hanya sekali Andre melakukan kekerasan pada Thalia.
Mbok Sum menjadi saksi, bagaimana cara Thalia memperlakukan suaminya dengan sangat baik. Tidak ada kurangnya. Tapi apa yang Thalia dapatkan?
Apa yang dialami Thalia saat ini sungguh tidak adil. Pikir Mbok Sum sambil mengusap air matanya.
Dengan penuh perhatian Mbok Sum mulai mengobati luka yang ada di tangan Thalia. Ia bersyukur, luka sayatan itu tidak terlalu dalam.
.
.
.
"Demam tinggi, membuat istri anda tidak sadarkan diri, Pak." ujar Dokter pribadi keluarga Thalia, dokter Dena, menjawab pertanyaan Andre mengenai kondisi Thalia. "Alangkah baiknya jika istri anda di bawa ke rumah sakit agar bisa di tindak lanjuti."
"Baiklah Dokter." ujar Andre singkat
"Ini resep untuk Nyonya Thalia," Dokter Dena memberikan kertas itu kepada Andre. "Usahakan istri anda minum obat dengan teratur ya Pak, dan jangan sampai dehidrasi. Saya permisi dulu.“ Pamit Dokter Dena.
Sepeninggalnya Dokter Dena, Thalia pun sadar.
"Nyonya Thalia, " sebut Mbok Sum menyentuh bahu Thalia dengan perasaan cukup lega, tapi hal itu tidak membuat Mbok Sum merasa tenang melihat kondisi Thalia yang memprihatinkan.
Thalia menoleh ke arah Mbok Sum, "Kamu!" sebut Thalia langsung terduduk, karena yang ada di pandangannya saat ini adalah Mona sedang tersenyum mengejek dan mendekat. "Mau apa kamu kesini?!" bentak Thalia.
"Jangan sentuh aku jalang! " Sengit Thalia seraya menepis tangan Mbok Sum, sontak membuat Mbok Sum terkejut. "Pergi dari sini!!" usir Thalia sambil menggeser tubuhnya menghindari Mbok Sum.
Dengan pandangan kosong, Thalia melamun ke arah bawah. Ia memeluk kedua kakinya dengan dagu bertumpu diatas lutut.
Bayangan perlakuan dan suara makian Andre ketika pria itu memukulnya semalam terngiang di dalam benaknya. Thalia menggelengkan kepala dan memejamkan mata seraya menutup telinganya. Tubuhnya terguncang, ia menunduk, menyembunyikan wajahnya kemudian menangis.
"Nyonya," panggil Mbok Sum lagi. Tangannya terulur, menyentuh bahu Thalia lagi.
Thalia mengangkat kepala, wajahnya terlihat sembab dengan linangan air mata. "Kenapa kamu masih disini?!" Tanya Thalia yang masih mengira Mbok Sum adalah Mona.
"Apa kamu tidak dengar? Aku bilang pergi!" Thalia meninggikan suaranya satu oktaf. Menepis tangan Mbok Sum. Namun Mbok Sum tetap di tempatnya, tidak menyerah menghadapi Thalia yang histeris.
Mbok Sum pun beringsut naik ke tempat tidur, memeluk tubuh Thalia yang terguncang.
Thalia memberontak, menjerit meminta di bebaskan. "Lepaskan aku, sialan!!" Berontak Thalia
"Nyonya... Tenanglah, ini Mbok.. " ujar Mbok Sum dengan suara bergetar. Ia meneteskan air matanya karena tak kuasa lagi manahan pedih melihat kondisi Thalia yang menyedihkan.
Wanita paruh baya itu, mengeratkan pelukannya seraya mengusap rambut Thalia yang lembab.
Sapuan tangan dan pelukan Mbok Sum, terasa menangkan jiwanya yang terguncang.
"Mbok... " Gumam Thalia mulai tersadar, napasnya setengah-setengah.
"Iya, ini Mbok.. " Jawab Mbok Sum mengangguk cepat.
Isak tangis Thalia pecah. Wanita itu menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Mbok Sum. Thalia meraung, meluapkan penderitaannya.
.
.
.
Malamnya, Thalia duduk bersandar di headboard. Mbok Sum datang membawakan makan malam untuk Thalia.
"Makan dulu Nyonya, saya masak bubur ayam." Mbok Sum duduk di tepian tempat tidur.
"Saya tidak berselera, Mbok." Balas Thalia lesu.
"Makan dulu Nyonya. Anda harus sembuh, agar bisa membalas perbuatan mereka." Ujar Mbok Sum menyemangati Thalia karena ia sudah mengetahui apa yang membuat Andre gelap mata.
Akhirnya Thalia membuka mulutnya, menerima suapan demi suapan dari Mbok Sum sampai buburnya habis. "minum dulu Nyonya, setelah itu minum obatnya."
Thalia meminum air yang diberikan Mbok Sum, tak lupa meminum obatnya juga. "Terimakasih, Mbok... "
Mbok Sum tersenyum samar. Ia meletakkan gelas kosong di atas meja. "Sekarang istirahatlah... Mbok akan disini menemani Nyonya."
Thalia yang hendak merebahkan tubuhnya pun urung, ketika melihat Andre mengunjunginya
"Mau ngapain kamu kesini?!" tanya Thalia sedikit sembunyi di balik punggung Mbok Sum
"Menjenguk istriku!!" ujar Andre disertai seringai tipis
"Keluar, brengsek!!" Tanpa bisa di cegah, Thalia meraih gelas kosong tadi kemudian melemparnya ke arah Andre, nyaris mengenai pria itu.
Prang..
Gelas kaca itu membentur lantai. Thalia memekik sangat kencang.
"Tenang, Nyonya." Mbok Sum berusaha menenangkan
"Keluar!!!"
"Baik. Aku akan keluar, Sayang." ucap Andre kepada Thalia, lantas menatap Mbok Sum dengan tatapan tajam. "Jangan biarkan Thalia keluar, jika hal itu terjadi, aku akan memperburuk keadaan Thalia, dan.... juga keluargamu! " ancam Andre disertai tawa di akhir kalimatnya.
mang enak ko Mon skrg udh jd babu drumah Andre😂😂