"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna
"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"
Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna
"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"
Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.
Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Ketika pembelajaran sedang berlangsung, Lea baru teringat dengan hal penting yang seharusnya tidak dia lupakan yang mana karena keributan yang terjadi membuat Lea lupa menanyakan terkait masalah Aluna dengan Bima entah sudah selesai atau belum
"Lun,,"
"Emm ada apa?" tanya Aluna sambil menulis
"Lo belum ngasih tahu gue tentang pembicaraan lo sama Bima"
"Eee itu nanti akan aku beritahu"
"Gue pengen tahu sekarang Lun, gue penasaran banget" ucap Lea yang tidak sabaran
"Nanti aja, sekarang masih ada guru" ucap Aluna yang berusaha menolaknya
"Lo kasih tahu gue sedikit aja"
"Oke akan aku kasih tahu, jadi aku membuat perjanjian dengan Bima" ucap Aluna sambil berbisik-bisik
"Perjanjian apa?"
"Tadi bilangnya cuma sedikit, sekarang kok mau tahu lagi"
"Duhh cepetan bilang, kalian ada perjanjian apa??"
"Oke akan aku bilang, tapi janji jangan terkejut ya!"
"Tenang aja gue gak akan terkejut"
"Jadi gue ada perjanjian untuk menjadi pelayan Bima selama dua bulan"
"APA!!!" Teriak Lea yang kaget mendengar hal itu. Dia tidak sadar jika dia telah membuat keributan saat jam pelajaran
"Alea!!! Kenapa berisik seperti itu??"
"Eeee maaf Bu, saya melihat ada siswa yang tertidur di kelas jadi saya berpikir untuk membuat susana lebih seru" ucap Lea membuat alasan
"Siapa yang tidur??"
"Eee yang tidur,, Rangga Bu!! Tadi dia tidur saat ibu menjelaskan"
"Gak bu, saya gak ada tidur" ucap Rangga yang kaget karena dituduh tidur oleh Lea
"Lea!! Apa kamu yakin melihat Rangga tidur?"
"Yakin Bu, tadi dia menutup mata jadi artinya dia tidur kan bu?"
"Ehh gue cuma nutup mata 1 menit karena mata gue sakit, dan itu bukan berarti gue tidur tahu" ucap Rangga yang tidak terima
"Sama aja menurut gue, karena lo gak merhatiin guru"
"Sudah!!! Jangan ribut lagi!! Kalian telah membuat keributan di dalam kelas ini jadi kalian berdua berdiri di luar kelas sekarang!!"
Aluna yang mendengarnya hanya bisa tersenyum pasrah karena dia sudah mengingatkan Lea untuk tidak kaget, tapi Lea tetap melakukannya.
"Lun,, nanti kita cerita lagi" ucap Lea sambil berjalan keluar.
Di luar kelas terlihat Lea dan Rangga saling cekcok karena Lea menyeret Rangga sehingga Rangga ikut dihukum
"Apaan si lo? Kok lo bilang gue tidur sama guru tadi?"
"Ya maaf, gue juga terpaksa" ucap Lea yang merasa bersalah tapi nasi sudah jadi bubur dan mereka harus terima dihukum berdiri sampai jam pulang
...----------------...
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 dan semua siswa sudah bisa pulang, terlihat Lea langsung berlari masuk untuk mendengar kelanjutan dari cerita Aluna
"Aluna!!"
"Ada apa?? Ayo kita pulang"
"Gak, kasih tahu gue dulu tentang masalah yang tadi"
"Bukannya gue udah bilang semua ya?"
"Belummm!! Gue belum paham kenapa lo bisa menjadi,,,"
"Shutttt jangan di ucapkan. Aku tidak mau siapapun mendengarnya"
"Oke-oke gak akan gue bilang, tapi jelasin ke gue kenapa lo bisa membuat perjanjian seperti itu?"
"Baik akan aku jelaskan secara singkat karena aku tidak mau membuat kak Raka menunggu lama"
"Oke-oke"
"Jadi Bima setuju untuk melupakan masalah ini dengan perjanjian aku harus menjadi pelayan dia selama 2 bulan"
"Kanapa lo gak nolak?"
"Aku gak ada pilihan, kalo gue gak mau jadi pelayannya maka dia akan menyeret kak Raka dalam masalah ini dan aku gak mau itu terjadi"
Lea yang mendengarnya tidak habis pikir dengan Aluna karena dia menganggap jika Raka adalah urusan yang paling utama.
"Aluna,, perjanjian itu gak menguntungkan lo sedikit pun tahu"
"Aku tahu tapi aku tetap bersedia melakukannya karena aku yakin Bima juga tidak akan terlalu banyak perintah"
"Huhh justru gue yakin saat ini dia sedang bahagia karena dia akan mendapatkan pelayan"
"Aku gak masalah, lagi pula aku juga bersalah karena telah membuat nama baiknya rusak"
"Sebelum lo ngelakuin itu, nama baiknya juga udah rusak karena prilakunya seperti itu jadi jangan merasa terlalu bersalah. Sekarang lebih baik lo batalin semua perjanjian itu dan kita lapor ke guru biar dia tahu rasa" ucap Lea sambil menarik tangan Aluna tapi Aluna langsung melepaskannya
"Gak Lea, aku sudah yakin untuk melakukan ini dan aku tidak akan membatalkannya"
Mendengar itu membuat Lea sangat pusing karena memiliki teman yang begitu polos dan mudah dibohongi
"Bagaimana jika setelah dua bulan berlalu dan lo masih dibully sama Bima?"
"Enggak mungkin, dia udah janji dan gue yakin dia akan menepatinya"
"Lo terlalu polos Lun" ucap Aluna yang sudah lelah
...----------------...
Sementara itu di tempat Bima, terlihat Bima yang terus-menerus tersenyum sendiri yang membuat Leo dan Ferdi yang melihatnya jadi heran.
"Fer apa dia bener Bima yang kita kenal??"
"Kalo dari wajahnya si iya dia Bima, tapi jiwanya sepertinya bukan Bima karena Bima gak pernah senyum selebar itu"
"Lo bener si kali ini,, selama gue temenan sama Bima gue gak pernah liat dia tersenyum selebar itu"
"Apa mungkin dia kerasukan setan penunggu gudang tadi yang marah karena kita menggunakan gudang seenaknya dan sekarang hantu itu merasuki Bima!!"
Percakapan tidak jelas keduanya langsung di dengar oleh Bima, dia langsung melirik kedua temannya itu dengan tatapan tajam karena berani mengatainya kerasukan setan.
"Gue rasa dia gak kerasukan deh,, liat aja cara dia pandang kita! Udah kayak mau makan kita aja" ucap Ferdi yang ketakutan melihat tatapan tajam Bima
"Lo si, seenaknya bilang anak orang kerasukan setan. Yang ada setan lari saat melihatnya" ucap Leo yang berbisik dengan Ferdi.
"Udah jangan banyak bicara disana, gue bisa denger semuanya" ucap Bima
"Maaf Bim, tapi kita cuma penasaran aja kenapa Aluna bisa membela lo kayak gitu tadi?" tanya Leo yang begitu penasaran
"Tentu aja dia bela gue, emang gue gak lakuin apapun"
"Hah?? Terus apa yang lo lakuin di gudang sama Aluna??"
"Jangan bilang lo udah perawanin anak orang lagi!" ucap Ferdi yang langsung membuat Bima marah dan memberikan pukulan di kepalanya.
"Awww sakit Bim"
"Jaga bicara lo, ya kali gue tertarik sama modelan kayak Aluna yang pendek itu. Lo liat semua mantan gue, spek kelas tinggi"
"Tapi Bim,, apa yang sebenarnya lo lakuin sama Aluna?" tanya Leo dengan serius
Bima pun mulai menceritakan semua rencana yang dibuatnya dan menjelaskan tentang perjanjian yang dia buat dengan Aluna
"Budak??"
"Aluna??"
"Lo gila!!" ucap Ferdi dan Leo secara bersamaan
"Iyap gue emang gila dan gue akan membuat Aluna jadi gila dengan semua tindakan gue"
Bersambung..
