Perjalanan seorang pemuda yang hanya seorang pengamen jalanan bertemu dengan gadis desa yang kaya didesanya, disaat mereka menjalan hubungan ternyata pihak keluarga sigadis tidak merestui hubungan mereka karena pemuda yang dicintai oleh gadis tersebut adalah pengamen jalanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JEKAFIYU CHANNEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SHOPING
sesampainya di daerah cempaka putih mereka lalu turun setelah yelsa membayar taxi tersebut.
" kite mau kemane mpo. " tanya dinda.
" ayo masuk dulu, kalau sudah di dalan nanti kamu tau. " jawab yelsa membuat dinda kebingungan.
mereka lalu memasuki ITC CEMPAKA MAS, yelsa lalu berhenti dan di toko sebuah handphone.
" ayo ka di lihat-lihat dulu handphonenya. " ucap pegawai toko tersebut.
" maaf ka ada handphone keluaran terbaru tidak. ? " tanya yelsa kepada pegawai toko, di sana terlihat dinda hanya memperhatikan yelsa.
" ada ka.. " jawab pegawai toko, pegawai toko tersebut mengambilkan handphone yang di pesan yelsa.
" ini ka handphone keluaran terbaru. " ujar pegawai toko kembali.
" ambilkan dua iya ka langsung di bungkus. " ucap yelsa, lalu yelsa mengambil kartu di dalam tasnya.
" ini ka saya bayar pakai kartu. ucap yelsa, lagi sambil memberikan kartu yang diberikan ibu aminah kepada putrinya tersebut, dinda memperhatikan kartu yang di bawa yelsa untuk membayar.
" sekalian pasangin sama sim cardnya iya ka yang telkomsel. " ucap yelsa kembali kepada pegawai toko.
" baik ka... " jawab pegawai tersebut.
pegawai toko tersebut dengan cekatatan melayayani pesanan yelsa. berapa saat kemudian pegawai itu memberikan dua handphone dan struk itu kepada yelsa.
" terima kasih... " ucap yelsa.
" sama-sama ka... " jawab pegawai tersebut.
mereka pun meninggalkan toko handphone tersebut dan melanjutkan kesebuah toko pakaian, setelah di depan toko pakaian yelsa langsung masuk di ikuti dinda yang mengekor.
" de kamu pilih pakaian mana saja yang kamu suka. " ucap yelsa.
" kagak usah mpo..." saut dinda. merasa kikuk dengan di hadapan yelsa.
" sudah kamu pilih saja berapa potong yang kamu suka. " ucap yelsa lagi. yelsa tau dengan sikap dinda, yelsa memanggil pegawai toko untuk di pilihkan pakaian untuk dinda pegawai toko itu mempersilakan dinda untuk ikut dengannya dinda pun mau tidak mau mengikuti pegawai tersebut.
pegawai itu lalu mengambilkan pakaian model terbaru, dinda yang dari tadi masih kikuk mengikuti arahan pegawai tersebut agar dinda mencoba pakaian yang sudah di pilihkan di ruang ganti.
setelah semua dinda coba pakaian yang diberikan oleh pegawai toko dan yelsa merasa sudah cocok dengan pakaiannya yelsa berlanjut mencari pakaian untuk jeka dan ibu rodiye.
berapa menit kemudian setelah semuanya sudah di dapat yelsa dan dinda nenuju kasir untuk membayarnya, seperti biasa yelsa membayar itu semua menggunaka card gold tersebut ke kasir lagi-lagi dinda memperhatikan yelsa yang menggunakan kartu itu lagi.
berjam-jam mereka berkeliling dari toko satu ke toko yang lain, kini mereka duduk guna beristirahat sejenak setelah berapa jam berkeliling mall tersebut.
" mpo aye sekeluarga merasa kagak enak hati takutnye kami sekeluarga yang miskin ini di sangkah memanfaatkan mpo. " ucap dinda. memberanikan diri membuka percakapan.
" loh emang siapa yang bilang kalau kamu dan keluarga kamu memanfaatkan mpo. " tanya yelsa merasa heran dengan ucapan dinda itu.
" keluarga mpo... aye tau pok kalau mpo itu orang berade karena aye melihat setiap mpo bayar selalu menggunakan kartu itu, hanye orang kaye yang memiliki kartu seperti itu. " jawab dinda. yelsa pun mendengar ucapan dinda menjadi tertawa.
" hahaha... kamu jangan mempunyai perasaan seperti itu iya de, ibu aku malah yang menyuruhnya untuk memberikan sesuatu untuk calon besannya karena ibu aku merestui aku sama abang kamu. " ucap yelsa dinda semakin bingung di buatnya karena keluarga yelsa mendukung hubungan yang berbeda kasta tersebut.
" sudah jangan terlalu di pikirkan, mending kita beli es krim. " ucap yelsa dan menarik tangan dinda dan melangkah di sebuh restoran mc donald's untuk membeli es krim.
setelah mendapatkan dan membayarnya yelsa dan dinda lalu menuju pintu keluar dan duduk santai untuk menikmati es krim tersebut, dinda yang masih berperang di dalam hatinya tentang perasaan dinda soal ini semua.
" habis ini kita pulang yuk soalnya sudah jam 4:35 nih, nanti ibu dan juga abang kamu karena kwatir kita belum pulang. " ucap yelsa.
" iye mpo.. " saut dinda. yelsa lalu bediri dan melangkah pulang di ikuti dinda.
lalu yelsa menghampiri supir taksi dengan sigap supir itu membawa belanjaan mereka dan di masukan dalam bagasi, yelsa dan dinda lalu memasuki mobil taxi tersebut.
setelah siap berangkat supir taksi tersebut menanyakan tujuannya yelsa pun menjawab pertanyaan supir taxi itu.
" oh iya pak nanti di jalan mampir dulu iya pak ke penjual martabak. " ucap yelsa kepada supir taksi.
" baik non. " jawab supir taksi. berapa meter taksi itu berhenti di sebuh penjual martabak.
" de kamu di dalam saja iya sebentar. " ujar yelsa kepada dinda, lalu dinda menganggukan kepalanya.
lalu yelsa melangkah keluar dan menghampiri penjual martabak tersebut.
" bang martabak manis spesialnya 2 sama martabak telurnya iya yang spesial 2 juga. " pesan yelsa kepada abang penjual martabak.
" baik ka. " saut abang penjual martabak, dengan cekatatan penjual martabak melayani pesanan yelsa di bantu oleh karyawannya.
berapa lama kemudian pesanan yelsa sudah siap, yelsa lalu membayar sesuai harga yang di ucapkan penjual tersebut.
setelah membayar yelsa melangkah menuju taksi yang ia tumpangi, lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya.
setibanya di tempat tujuan yelsa dab dinda turun dari mobil taxi, pak supir taksi pun mengeluarkan barang bawaannya. setelah semua barang di turunkan lalu yelsa membayar lebih dari argo tersebut.
" terima kasih iya pak. " ucap yelsa.
" seharusnya saya yang mengucapkan terima kasih karena non sudah memberi saya lebih dari argonya. " jawab supir taksi tersebut. yelsa hanya tersenyum kepada pak supir taksi.
yelsa dan dinda melanjutkan melangkah menuju rumah keluarga dinda, di depan halaman rumah jeka sedang duduk sendiri sebari ngopi juga merokok.
" assalamualaikum... " ucap dinda di ikuti yelsa mengucapkan salam .
" wa'alaikum salam... " saut jeka dan ibu rodiye secara bersamaan ibu rodiye lalu keluar rumah, dinda dan yelsa mencium tangan jeka dan ibu rodiye dengan takzim.
lalu yelsa, dinda dan ibu rodiye pun masuk ke dalam rumah, sedangkan jeka masih berada di luar halaman rumah.
" kalian bawa apean ini.. " tanya ibu rodiye terhadap mereka .
" ini mak mpo yelsa beliin handphone, pakaian, kosmetik dan martabak. " jawab dinda.
" ini buat siape neng. " tanya ibu rodiye kembali kepada yelsa.
" ini buat ibu sekeluarga. " jawab yelsa.
" kenape neng beliin kami neng segale, ini ibu jadi kagak enak hati ame neng ape dinda yang menta ame neng... " ucap ibu rodiye lalu melirik dinda.
" kagak mak dinda kagak menta ape-ape ame mpok yelsa. " ujar dinda.
" de dinda tidak minta bu... malahan de dinda sudah melarang saya untuk membeli untuk ibu dan sekeluarga, tetapi saya tetap membelinya untuk ibu dan sekeluarga. apa saya salah ingin memberikan ibu dan sekeluarga " saut yelsa dengan nada sedih lalu yelsa menundukkan kepalanya.
" bukan begitu neng... neng jangan salah sangke ibu cume kagak enak hati ame neng. " ucap ibu rodiye sambil mengusap punggung yelsa.
" ibu dan sekeluarge mengucapkan terime kasih ame neng karene udeh beliin ini semuanye, udeh jangan sedih lagi senyum dong. " ucap ibu rodiye untuk menghibur yelsa, yelsa pun tersenyum dan memeluk ibu rodiye.
" terima kasih iya bu sudah mau nerima pemberian saya. " ucap yelsa, yelsa lalu melepaskan pelukannya.
" iye cantik... udeh mandi sono lalu sholat ashar cepet nanti keburu ketinggalan sholat asharnya. " ujar ibu rodiye kepada yelsa dan juga dinda.
mereka lalu bergegas menuju ke kamar mandi secara bergantian, seusai mandi mereka melanjutkan untuk melaksanakan sholat ashar.
