NovelToon NovelToon
Good Mother

Good Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: MayyChy-

Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seventeen : Orang Baru

Veyra POV'

Gue gak yakin kalo orang yang menjemput Alin tadi adalah Raka. Raka bilang dia mau jemput gue tapi kenapa dia malah jemput Alin?

Lah? Gue kenapa coba! Gue kan punya Risky kenapa malah mikirin Raka. Toh tadi gue juga nolak tawaran dia. Fokus Vee, fokus!!

Gue duduk di ruangan gue. Ya gue disini sekarang, setelah Risky mengantar gue ke kantor.

Toktoktok!

"Masuk!"

"Permisi mbak, setengah jam lagi meeting akan dimulai" ucap Rina ke gue.

"Baik, berkas nya sudah kamu siapkan?"

"Sudah mbak"

"Oke, kita berangkat sekarang"

Gue sama Rina segera menuju tepat dimana meeting akan dilaksanakan. Gue sengaja memakai mobil milik kantor karena gue gak bawa mobil sendiri. Masih ingatkah kalian jika gue bawa mobil sendiri, gue gak mau kejadian tabrakan tak terduga itu terjadi lagi. bisa-bisa bukan Dodi korbannya mungkin orang lain.

"Disini tempatnya mbak" gue menatap gedung yang menjulang tinggi seperti hotel?

"Di hotel?" Rina pun mengangguk.

"Kita meeting di restorannya kan?"

"Iya mbak"

"Baiklah kalau begitu. Mari kita turun"

Gue dan Rina turun dari mobil dan segera menuju meja yang sengaja di booking oleh klien. Ternyata di meja itu sudah ada pria paruh baya dengan wanita muda di sebelahnya mungkin sekretaris pribadinya.

"Maaf sudah membuat anda menunggu pak" ucap gue sopan kepada sang klien.

"Tak apa. Perkenalkan saya Ervan Bagaskara dari perusahaan CC Harmony"

Gue menjabat uluran tangan yang bernama Evan itu. "Saya Veyra Esyley"

Pria itu menatap gue lama. Gue sedikit curiga akan pria bernama Evan itu. Segera gue tepis pikiran gue jauh-jauh.

Setelah satu jam meeting berlalu Pak Ervan menawarkan kontrak kerja ke gue. "Jadi bagaimana bu Veyra, bisakah kita bekerja sama?"

"Dengan senang hati pak" Pak Ervan tersenyum hangat, gue pun seperti sudah lama mengenal dengan pria itu. Tapi siapa dia?

"Baik kalau begitu saya permisi" gue dan Rina segera pergi dari tempat itu.

Di dalam mobil gue duduk bertopang dagu. Rina terus memperhatikan gue hingga suatu pertanyaan keluar dari mulutnya. "Mbak gakpapa?"

"Saya? Saya kenapa?" mendadak gue telat mikir.

"Mungkin mbak capek ya? Atau luka mbak belum sembuh total?" tanya Rina khawatir.

"Enggak, saya nggak kenapa-napa kok. Kamu tenang aja ya" gue coba meyakinkan Rina bahwa gue gak kenapa-napa.

Sebenarnya gue masih memikirkan seseorang bernama Ervan tadi. Gue sama sekali enggak kenal sama dia, bertemu pun baru tadi. Tapi kenapa rasanya sudah sangat dekat dengan nya?

Ting!

Satu pesan masuk kedalam ponsel gue. Gue segera membukanya. Senyum gue terukir ketika melihat pesan itu ternyata dari Risky.

Riskyyy

Pulang jam berapa? 18.01

Aku jemput ya? 18.02

^^^Bentar lagi pulang. 18.02^^^

^^^Iyaaaa. 18.03^^^

❤❤❤. 18.05

Gue senyum senyum gak jelas. "Dari pacar ya mbak?" Tanya Rina.

"Iya Rin"

Mobil yang gue sama Rina tumpangi sudah masuk ke area kantor. Gue pun turun dan langsung menuju ke ruangan gue. Rasanya hari ini penuh dengan tanda tanya. Perasaan kemarin pertanyaan siapa Karin belum terjawab sekarang datang orang baru yang seperti orang lama. Entahlah gue pusing dibuatnya.

"Hallo sayang!" sapa Risky semangat membuat gue kaget. Untung aja jantung gue gak copot.

"Eh maaf kaget ya by, aku kira gakpapa kalo enggak ketuk pintu dulu. Biar beda gitu dari yang lain" Risky menampilkan wajah tengilnya yang memuakkan tapi gue sayang.

"Terserah kamu aja deh Yangg" ucap gue tanpa sadar langsung membereskan berkas-berkas gue yang berserakan.

"Tadi kamu bilang apa?" Tanya Risky yang mengernyitkan dahinya.

"Apa?"

"Iya tadi kamu bilang apa?"

"Lha iya apa?"

Kemudian Risky berdecak, "Ck, kamu tadi manggil aku apa? Yangg?"

"Masa sih? Perasaan enggak. Telinga kamu belom kamu bersihin itu"

"Enggak, tadi aku beneran denger kamu manggil Yangg. Serius baru pertama kali"

"Mimpi kamu ah!" gue nyelonong pergi meninggalkan Risky sendirian.

"Elah Yangg gue jangan di tinggal dong" Risky berlari menyusul gue. Gue pun terkekeh di buatnya.

...****************...

Hari sudah pagi. Gue udah siap untuk berangkat ke sekolah. Tentu saja dengan Risky yang jemput gue.

Setelah berpisah di parkiran sekolah gue segera menuju ruang kelas untuk ketemu sahabat-sahabat gue. Namun langkah gue berhenti ketika melihat Diana berjalan bersama seseorang yang amat cantik bak orang korea. Sepertinya dia siswi baru dan Diana sebagai ketua osis membantu memberitahu siswi itu dimana letak kelasnya.

Setelah Diana berlalu, gue mendekat ke arah siswi tersebut yang ternyata satu kelas sama gue.

"Heyy, gue Veyra" sapa gue setelah berada di sampingnya. Gadis itu beralih natap gue. Benar-benar cantik batin gue.

"Karin" ucap gadis itu tersenyum manis.

Deg!

"Karin? Apa dia yang dimaksud Alin?"

Gue sama dia masuk ke kelas secara bersamaan. Gue langsung nyuruh dia buat duduk di dekat Chika karena memang kebetulan dirinya duduk sendiri.

"Siapa Vee?" tanya Wanda.

"Loh? Alin?" Karin menyapa Alin dan Alin seperti tidak mengenali Karin.

"Siapa ya?" tanya Alin sambil bermain dengan kuku-kukunya.

"Gue Karin Lin, masa lo lupa sih sama gue?" tanya Karin antusias. Alin mendongak menatapnya.

"Seriusan lo Karin? Karin mantannya Bang Ikky?" kini Alin berdiri. Wanda dan Shyiren terlihat menyenggol lengan Alin.

"Ups! Mampus gue keceplosan"

Karin segera memeluk Alin. "Ya ampun Lin, gue gak nyangka kita bisa ketemu lagi. Oh iya, apa abang lo juga sekolah disini?"

Gue pergi meninggalkan Karin dan Alin yang sedang temu kangen. Ya selama ini ketakutan gue terjadi juga. Masalalu Risky datang kembali seperti dugaan gue. Dan seperti cerita-cerita novel pada umumnya.

Gue sebenarnya gak marah sama siapapun. Hanya saja gue takut kalo Risky lebih memilih kembali ke Karin ketimbang gue. Gue udah terlanjur cinta sama dia. Baru seminggu gue jadian, ada aja cobaan nya. Sabar Vee! Sabar! Gue coba menenangkan diri gue sendiri.

Gue milih pergi ke rooftop sekolah buat nyebat. Udah lama juga gue kagak nyebat. Mungkin ini waktunya.

Gue udah milih ninggalin dunia gelap gue. Gue udah gak pernah minum, gue udah gak pernah ke club, gue jarang cabut dan Rokok juga jarang. Gue yakin, lama-lama gue bisa. Lagi pula gue cewek, gak baik juga terus-terusnya jadi kaya gitu. Gue cuma kurang perhatian, itu aja. Sekarang gue punya Risky yang selalu merhatiin gue. Dan ya, gue takut kalo Risky diambil orang. Walaupun orang itu pernah mengisi ruang di hatinya.

Gue menerawang ke langit-langit rooftop dan duduk di sofa usang. Gue mulai mengepulkan asap rokok ke udara, sesekali membentuk lingkaran.

Semoga yang gue takutkan gak akan pernah terjadi. Semoga!

...----------------...

Siapa Karin? Kira-kira gimana ya visual wajah Karin? Hehehe…

To Ben continued…

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Victor
Woww! 😍
Ryoma Echizen
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Takahashi HitomiLửa
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!