NovelToon NovelToon
THEY ARE GEMSTONES

THEY ARE GEMSTONES

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:438
Nilai: 5
Nama Author: Putri Yais

Keluarga Haven bukanlah keluarga sembarangan. Haven merupakan suami dari perempuan bernama Amber. Mereka memiliki kemampuan supranatural yang sangat tinggi. Mereka memiliki tiga orang putra, dan dua orang putri. Mereka adalah pemilik mata dewa. Ambisi mereka sangat besar untuk menguasai dunia. Sebelum mata dewa itu terbuka, sampai kapanpun mereka tidak akan mencapai tujuan besarnya itu.

Mata dewa hanya bisa dibuka dengan lima batu permata yang memiliki kekuatan sangat dahsyat.

Tidak ada yang tahu jika kelima batu permata itu ternyata berubah menjadi lima gadis cantik dimana mereka akan menjalani aktivitas layaknya manusia biasa, hanya saja ketika dalam keadaan darurat maka kekuatan besar yang tersimpan dalam diri mereka akan muncul.

Kelima gadis cantik itu tinggal di sebuah tempat bernama "Home Blue" dimana pemilik tempat itu adalah seorang perempuan bernama Lin.

Yuk! ikuti perjalanan serunya dalam karya baruku ini. Jangan lupa mampir, like, dan komen. Terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Yais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENCARI BIBIT TANAMAN

Di bagian bumi Utara, terdapat sebuah kerajaan bangsa harimau yang dipimpin oleh seorang raja bernama Raja Patra. Dia sedang menunggu kepulangan tiga anak buahnya yang ditugaskan ke dunia manusia untuk mencaritahu keberadaan keluarga Haven. Angin malam itu berhembus dengan sangat kencang. Saat dirasa, itu bukanlah angin seperti biasanya. Rasanya angin itu datang dengan membawa sesuatu untuknya. Dia melihat serpihan yang terbang dan menempel di bajunya. Saat akan membersihkan serpihan itu, nampak percikan warna merah.

"Serpihan apa ini?" ucap sang raja.

Raja itu memanggilkan seorang perempuan yang bernama Yolanda. Dia ahli dalam hal meramal.

"Ada apa raja?"

"Tolong cari tahu serpihan apa yang menempel di bajuku ini," ucap raja sambil melepas bajunya.

Yolanda meminta seseorang untuk menyiapkan wadah bersama dengan bara. Dia akan membakar baju itu di atas bara. Saat baju itu di masukkan ke dalam api, Yolanda terlihat membaca mantra khusus. Dari bara itu raja bisa melihat pertarungan yang terjadi antara anak buahnya dengan seseorang. Serpihan itu tidak lain adalah tubuh dari anak buahnya yang sudah hancur lebur.

"Kurang ajar!" sang raja terlihat sangat marah ketika anak buahnya dihabisi seperti itu. "Siapa orang itu? Kenapa aku tidak bisa melihat wajahnya?"

"Maaf raja, jika mantraku tidak berhasil dalam hal ini, itu artinya orang yang bertarung dengan anak buahmu bukanlah orang sembarangan. Mungkin kekuatannya lebih besar dari dia," ucap Yolanda.

Sang raja mengerahkan banyak pasukan untuk pergi ke dunia manusia mencari anak buahnya yang hilang. Siapapun orang itu, raja harus menemukannya dan membalas kematian anak buahnya.

***

Malam itu, Shapire mengeluarkan botol yang berisi abu ungu itu. Saat semua teman-temannya sudah tertidur, Shapire menyelinap ke halaman belakang rumah. Dia mengeluarkan abu itu dan menaburkannya pada tanaman yang ada di sana. "Tidak ada reaksi apapun, itu berarti ini hanya abu biasa." ucapnya kembali masuk.

Keesokan paginya, terdengar suara keributan di halaman belakang rumah. Nyonya Fe datang menghampiri mereka.

"Ada apa ini?"

"Dia sudah menghancurkan tanaman milikku nyonya Fe," ucap seorang gadis menuduh gadis lain.

"Itu tidak benar Nyonya Fe!" bantah gadis itu. "Aku tidak melakukan apapun pada tanamannya."

"Kau bohong! Kau bilang kau tidak menyukaiku, dan akan menghancurkan apapun yang menjadi milikku."

"Sudah hentikan!" ucap Nyonya Fe.

"Ayo katakan yang sebenarnya Chloe!"

"Aku bersumpah nyonya, aku tidak menghancurkan tanaman milik Rose."

Lin baru saja turun ke bawah. Dia melihat ruang makan yang sepi. "Dimana semua orang? Ini sudah waktunya sarapan," ucapnya. Tidak lama lima kelima gadis turun. Mereka langsung duduk di meja makan. Keributan di halaman belakang sampai terdengar ke ruang makan.

"Suara apa itu?" tanya Emerald.

Mereka pergi untuk melihatnya.

"Ada apa ini?" tanya Lin.

Feride memberitahu Lin jika tanaman milik Rose hancur. Dia menuduh Chloe yang sudah menghancurkannya.

"Kenapa kalian ribut?" tanya Berlian.

"Chloe sudah menghancurkan tanaman milikku. Lihatlah itu!" ucap Rose.

"Tanaman itu..." Shapire terkejut saat melihat tanaman itu mati. Padahal semalam baik-baik saja. Apa karena dia menabur abu pada tanaman itu. Untuk menghentikan kesalahpahaman, Shapire mengakui pada Bunda Lin dan di hadapan semua orang jika dia yang sudah menghancurkan tanaman itu. Tapi dia tidak sengaja melakukannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk menghancurkan tanaman milikmu," ucap Shapire pada Rose.

"Apa kau memiliki masalah denganku? Kenapa kau tiba-tiba menghancurkan tanamanku, Hah?" ucap Rose sambil mendorong tubuh Shapire.

"Hey! Jangan mendorongnya seperti itu," bentak Ruby pada Rose.

"Huh..." Rose pergi dengan rasa kesal.

"Apa kau tidak ada kerjaan? Kenapa kau menghancurkan tanaman gadis itu?" bisik Kyanite.

"Sudah aku bilang, aku tidak sengaja." jawab Shapire.

Saat sedang sarapan, Shapire terus memikirkan bagaimana cara dia bisa mengganti tanaman itu. Rose terlihat masih kesal. Dia bahkan tidak menatap Shapire sedikitpun.

"Itu berarti abu ungu itu ada kegunaannya. Abu itu bisa membuat tanaman mati," batin Shapire.

Saat akan berangkat, Shapire sempat menemui Rose di ruang tengah. Dia terlihat sedang menunggu jemputan.

"Dimana aku bisa menemukan bibit tanaman itu?" tanya Shapire.

"Aku membelinya sangat jauh, harganya pun sangat mahal," jawab Rose sedikit ketus.

"Katakan saja dimana? Biarkan aku membelinya untukmu sebagai gantinya," ucap Shapire.

"Tempatnya kurang lebih 10 km dari Key School. Letaknya ada di sebelah kanan. Tidak ada lagi tempat lain yang kau temukan sepanjang jalan itu, hanya ada tempat menjual bibit tanaman terbaik di kota."

"Baiklah."

Setelah semua gadis pergi beraktivitas, Lin membawa Feride ke halaman belakang. Dia masih tidak percaya jika Shapire yang menghancurkan tanaman itu.

"Apa menurutmu Shapire sengaja berbohong supaya Rose tidak menyalahkan Chloe?"

"Tidak Fe, aku melihat Shapire mengatakan yang sebenarnya. Terlihat rasa menyesal di wajahnya tadi," jawab Lin.

Tanaman itu bukan hanya layu dan mati, tetapi juga daun dan batangnya berubah menjadi warna hitam. Lin merasa ada sesuatu yang Shapire berikan pada tanaman itu. Bunda Lin pergi ke kamar kelima gadis itu untuk memeriksanya. Siapa tahu mereka menyembunyikan sesuatu darinya. Feride ikut mencari membantu Lin. Mereka tidak menemukan apapun. Hanya satu yang belum digeledah, yaitu lemari pakaian mereka. Saat Lin membuka lemari itu, hanya ada pakaian mereka. Tidak ada yang mencurigakan. Mereka akhirnya pergi dari kamar itu. Sementara botol yang berisi abu itu Shapire taruh di bawah tempat tidurnya.

***

Saat istirahat, Shapire mendengar jika Arvind akan pergi untuk membeli bibit tanaman yang diminta Jeff untuk di tanami di halaman belakang sekolahnya karena terlalu gersang dan kering. Jika ada beberapa tanaman yang ditanam, mungkin suasananya akan lebih asri dan hijau. Shapire sudah menunggu di luar gerbang. Tidak lama Arvind keluar dengan menggunakan mobilnya. Dia melihat Shapire yang juga ada di luar.

"Kau sedang apa?" tanya Arvind.

"Apa Mr. akan pergi untuk membeli bibit tanaman?"

"Itu benar."

"Apa aku boleh ikut? Maaf jika aku lancang, tapi aku juga ingin membelinya. Aku bisa saja pergi sendiri, tapi aku tidak tahu dimana tempatnya," ucap Shapire.

"Kalau begitu masuklah! Kita pergi bersama," ucap Arvind dengan senang hati.

"Terima kasih."

Perjalanan mereka lumayan jauh. Di dalam perjalan, Arvind melihat sebuah motor dan dua orang yang tergeletak di tengah jalan. Dia turun untuk melihatnya. Shapire meminta Arvind untuk hati-hati. Sepertinya mereka penjahat yang berpura-pura kecelakaan. Saat Arvind mendekati pria itu, benar saja orang itu langsung mengeluarkan pisau dan menggoreskannya di tangan Arvind.

Mereka memanggil kawannya untuk keluar.

"Serahkan semua barang berharga kalian!" ucap penjahat itu. "Jika tidak, aku akan membunuh kalian berdua."

"Masuklah ke dalam mobil dan kunci pintunya!" ucap Arvind pada Shapire.

"Kenapa aku harus menghindar? Biarkan saja aku melawan mereka bersamamu," ucap Shapire dengan percaya diri.

Penjahat itu ada sepuluh orang. Arvind dan Shapire melawan mereka masing-masing lima orang. Shapire tidak selemah yang mereka pikir. Dia menguasai beberapa jurus bela diri yang sudah Nyonya Fe ajarkan padanya. Dengan mudah Shapire mampu mengalahkan penjahat itu. Setelah kewalahan, mereka pun akhirnya pergi.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Arvind.

"Aku baik-baik saja," jawab Shapire. "Bagaimana dengan lukamu?"

"Hanya luka kecil saja," ucap Arvind.

"Coba lihat! Lukamu cukup dalam. Biarkan aku mengobatinya," ucap Shapire.

Tanpa Shapire sadari, dia menggunakan kekuatannya sebagai penyembuh super untuk menyembuhkan luka di tangan Arvind. Shapire cukup memegang tangan yang terluka itu, dan seketika lukanya hilang tanpa bekas.

"Apa seperti ini caramu mengobati luka seseorang?" tanya Arvind merasa lucu. "Kau hanya menutupnya dengan tangan, dan terus melihatnya.

"Apa masih terasa sakit?" tanya Shapire.

"Tidak!" Arvind terkejut melihat luka di tangannya yang hilang tanpa bekas. "Bagaimana cara dia melakukannya?" batin Arvind.

Shapire melihat Arvind yang terus menatapnya heran.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Shapire.

"Dimana luka yang tadi?" tanya Arvind sambil menunjukkan tangannya yang terluka.

"Tentu saja sudah aku..." Shapire baru saja menyadari jika dia sudah menggunakan kekuatannya itu untuk menyembuhkan luka di tangan Arvind. Itu mengapa Arvind menatapnya aneh.

"Ayo kita lanjutkan perjalanannya Mr," ucap Shapire. "Aku harus kembali ke sekolah tepat waktu."

"Kau harus menjelaskannya padaku setelah sampai di sekolah nanti," ucap Arvind pada Shapire.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat bibit tanaman itu. Shapire menjadi sangat canggung. Tidak seharusnya dia menunjukkan kekuatannya itu apalagi di depan salah satu pengurus Key School.

"Bagaimana aku menjelaskannya nanti," batin Shapire.

Tidak lama mereka akhirnya sampai. Tempatnya lumayan besar. Arvind dan Shapire pergi ke sisi yang berbeda. Di sana juga dijual beragam bunga dan tanaman hias. Shapire berkeliling untuk melihatnya. Dia lupa untuk bertanya pada Rose bibit tanaman apa yang dia beli. "Bagaimana ini?" ucap Shapire bingung sendiri. Shapire berjalan ke arah belakang tempat itu. Di sana tersimpan tanaman-tanaman yang gagal di jual karena layu dan sudah mati. Shapire penasaran dengan tanaman kaktus. Dia mencoba memegangnya dengan hati-hati.

"Kau sedang apa?" tanya seseorang mengejutkan Shapire.

"Aww.." jari Shapire tertusuk duri kaktus.

"Maaf, apa aku mengejutkanmu?" tanya pegawai itu.

"Ah, tidak." ucap Shapire.

"Tunggulah! Aku akan membawakan kotak obat dulu untukmu," ucap pegawai itu.

Shapire membiarkan darahnya menetes di antara tanaman itu. Saat dia perhatikan, tanaman yang tadinya layu menjadi segar kembali dan lebih bagus dari sebelumnya. Sementara tanaman yang mati kembali hidup setelah terkena darahnya.

"Apa yang terjadi?" ucap Shapire bingung. "Kenapa tanamannya menjadi hidup dan segar kembali?"

Shapire langsung meninggalkan tempat itu sebelum ada orang yang mengetahuinya. Setelah Arvind mendapatkan bibit tanamannya, Shapire langsung mengajaknya untuk cepat-cepat pulang.

"Apa kau sudah mendapatkan bibit tanaman yang kau cari?"

"Ah, tidak ada di sini. Aku akan mencarinya di tempat lain," ucap Shapire. "Ayo cepat kita harus segera kembali ke sekolah!"

Setelah mereka pergi, pegawai itu tiba di halaman belakang dengan membawakan kotak obat. "Dimana gadis itu?" Pegawai sangat terkejut melihat semua tanaman di belakang yang hidup dan hijau kembali. Dia pergi untuk memberitahu bosnya.

"Kenapa bisa menjadi seperti ini?"

"Aku tidak tahu bos, tapi tadi ada perempuan cantik yang melihat tanaman ini."

"Apa kau ingin mengatakan jika perempuan tadi yang membuat tanaman ini hidup kembali?"

"Mungkin saja perempuan itu memiliki kekuatan ajaib bos sampai-sampai bisa menghidupkan kembali tanaman yang sudah mati ini," jawab pegawainya.

"Ah, aku tidak percaya dengan hal-hal seperti itu!" ucap bosnya.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!