Mengejar Cinta MAS Ojol

Arshiela kini telah menghuni kontrakan milik ayah Vina. Bahkan Sheila sudah membayangkan kehidupannya bersama Iwan. Hidup sederhana jauh dari kota. Sheila sudah bosan berada di keramaian kota ini.

Berbagai kebutuhan rumah tangga pun ia beli. Agar suatu saat siap jika hidup bersama Iwan. Walau itu hanyalah angan. Tapi Sheila sudah bertekad untuk mengejarnya.

Sheila pun teringat dengan masa lalu. Tentang papanya dan juga tentang Iwan Sulistyo. Namun kemudian ia abaikan, karena waktu telah berlalu.

" Shell, emang lu bisa masak..?" Tanya Vina, mengagetkan dirinya. Sheila sedang mencoba membuat sayuran. Sejak dulu belum pernah memegang perlengkapan dapur.

" Makanya gw belajar Vina.." Sahut Sheila, kemudian mengiris bumbu bumbu serta yg lainnya.

" Lu liat di aplikasi..?"

" Ho oh.." Sahut Sheila.

Vina yg memperhatikan irisan bawang merah dan bawang putih tidak sesuai kriteria orang memasak pun protes. Namun Sheila hanya nyengir, karena memang tidak tahu.

Kemudian Vina pun mengajarkan cara memasak yg benar. Dari mengiris bumbu, maupun cara memasak di kompor. Bahkan Vina pun mendikte tentang urutan yg harus dilakukannya secara detail.

" Bagaimana. Enak kan..?" Ucap Vina. Memang Vina sering membantu ibunya didapur. Sehingga untuk urusan memasak pun lebih paham daripada Sheila.

" Hem, lumayan.." Sahut Sheila. Kemudian keduanya menikmati makan siang yg telah jadi. Vina kembali memberitahu langkah awal memasak tahap demi tahap. Sheila mengikutinya.

" Nanti dicoba lagi. Jangan salah urut urutannya.." Ucap Vina sambil menaruh pulpen dan kertas, sebagai catatan untuk Sheila.

" Ok.." Sahut Sheila, kemudian menyimpan catatan tersebut.

Selain belajar memasak, Sheila juga membuat aneka minuman, maupun kue. Sebab,bia tidak mau berdiam diri ketika sudah berkeluarga.

Sheila masih sering mendatangi kontrakan Iwan. Dan tidak pernah bertemu. Bahkan Sheila juga bertanya kepada tetangga sekitar. Namun banyak yang tidak mengenal Iwan, selain penjual di warung.

Hampir tiap hari, Sheila mencari Iwan berada. Sheila pantang menyerah mencari keberadaan Iwan. Kadang sampai lupa makan, maupun minum. Hingga Sheila sering sakit, akibat tidak memperhatikan kebutuhannya sendiri.

Rasa lelah menyelimuti, kadang merasa putus asa. Bahkan kadang kala Sheila ingin nekat masuk ke kampus hanya mencari keberadaan Iwan. Namun seringkali dilema dalam dirinya sendiri.

...****************...

Sementara di kediaman Ajisaka, Arya sedang mengunjungi papanya. Papanya sakit setelah Sheila kembali ke rumah bersama Iwan kala itu. Bahkan sampai sekarang Ajisaka belum tahu nama Iwan tersebut. Arya memang sengaja.

Sedang mama Ayu, lebih banyak berdiam diri. Kadang menangis tanpa sepengetahuan suaminya. Ia tetap merawat suaminya. Namun tanpa mau bicara.

Mama Ayu kadang mencari kabar tentang Sheila. Yang sampai saat ini tidak mau berada di rumah. Hanya Arya yg selalu menemani mama Ayu maupun papanya.

Arya sempat memberi kabar Adiknya yg berada di luar negeri. Namun karena kesibukannya, membuat tidak bisa kembali. Arga adalah adik dari Arya, atau kakak dari Sheila.

Memang ia memutuskan untuk tinggal di luar negeri. Suatu ketika, Arga diminta untuk kembali. Namun ia selalu menolak, bahkan ingin usaha sendiri di sana. Dan selang beberapa tahun, Arga mempunyai perusahaan sendiri. Walau kecil, namun bisa untuk menopang hidup di negeri sana.

Arya mendatangi mamanya yg masih berdiam diri itu. Bahkan semenjak di rumah sakit menemani Sheila, mama Ayu belum pernah bicara dengan Ajisaka. Hanya kepada Arya lah,dia bisa bicara.

" Bagaimana kabar Sheila kak..?" Tanya mama Ayu kepada putra pertamanya itu.

" Baik mah, Sheila sehat sehat saja. Bahkan dia rajin masuk kantor sampai saat ini.." Sahut Arya.

" Mama minta tolong jaga dia. Mama sudah lelah, apalagi menyangkut Sheila dan papanya. Entah mereka mempunyai masalah apa. Hingga sampai sekarang seperti itu.." Gerutu mama Ayu, tentang Sheila dan papanya.

" Kakak juga tidak tahu mah. Hanya saja Sheila enggan untuk memaafkan papa.." Sahut Arya.

Arya kemudian menceritakan pertemuannya dengan Sheila. Namun Sheila lebih banyak diam, tidak seperti biasanya.

" Apakah sudah bertemu dengan Iwan yg menolong kala itu..?" Ucap mamanya

"Belum mah, bahkan nomer ponsel Iwan lama tidak bisa dihubungi..!" Sahut Arya.

Keduanya sesaat terdiam, tentang Iwan dan Sheila. Jika keduanya Memang tidak ada hubungan apa apa. Sebab, Iwan tentu belum mengetahui nomer ponsel baru dari Sheila.

" Coba nanti dilihat, apa benar keduanya mempunyai hubungan atau tidak. Karena mama lihat, Sheila sangat melindunginya ketika itu.." Ucap mama Ayu.

Kemudian mama Ayu mengingat kembali peristiwa terjadinya pemukulan suaminya terhadap Iwan. Namun Sheila berani berkorban untuk Iwan. Bahkan Iwan juga sangat mengkhawatirkan Sheila ketika dibawa kerumah sakit kala itu.

" Iya mah, kakak juga merasakan hal itu. Terlebih perkataan dari Iwan juga sepertinya sangat membela Sheila.." Sahut Arya.

Tangan Arya yg sejak tadi menggenggam erat tangan mamanya, untuk menguatkan hati mama Ayu. Kini berpindah mengusap lengan mamanya. Sebagai bentuk, agar mamanya untuk sabar menghadapi semuanya.

" Mama sudah lelah kak.."Ucap mamanya yg kini kembali meneteskan air matanya. Ia seka dengan jemarinya.

" Apakah Arga sudah menghubungi mama..?" Tanya Arya tentang adiknya yg bernama Arga dan berada di luar negeri. Mama Ayu mengangguk.

" Mama diminta untuk kesana. Tapi papamu sama siapa..?" Sahut mama Ayu.

Bagaimanapun juga ia tidak mau meninggalkan suaminya, karena kondisinya saat ini. Terlebih ia adalah suaminya sendiri.

Dulu pernah mengajukan cerai, namun Arya membujuknya agar keduanya rujuk kembali. Mama Ayu mengikuti demi anak anak.

Namun kejadian itu berulang kembali, ketika terjadinya Sheila yg sering kabur kaburan, akibat ulah suaminya itu. Dan selalu memaksakan kehendaknya kepada putrinya. Bahkan Arga dulu sangat menentang tentang keinginan papanya terhadap anak anak. Hingga kini ia menetap di luar negeri. Dan jarang pulang menemui kedua orang tuanya.

Arga juga tahu, jika Sheila sering kabur, dan tidak pulang ke rumah beberapa waktu. Ia paham betul, kenapa Sheila berbuat seperti itu. Bahkan kedua kakaknya tahu, jika Sheila sering berbuat nekat tanpa memikirkan dirinya sendiri. Bahkan kadang pulang dalam keadaan terluka maupun mabuk.

" Kakak akan berusaha sebaik mungkin untuk keluarga ini mah!. Semoga semua bisa diselesaikan dengan baik baik. Dan kakak ingin mengetahui sebenarnya ada masalah apa antara Sheila dengan papa. Karena keduanya saling menutup diri.." Ucap Arya, karena sampai saat ini antara Sheila dan papanya masih saja bersitegang.

" Apakah Arga tahu permasalahan mereka..?" Tanya mama Ayu kepada Arya. Namun dijawab gelengan kepala oleh Arya.

" Kakak tidak tahu mah, Arga juga tidak memberitahu hal itu. Malah kakak disuruh untuk tanya kepada papa sendiri. Tapi mama tahu sendiri jawaban dari papa..?" Sahut Arya.

Keduanya pun berlarut dengan permasalahan antara papanya dengan anak anak. Hanya Arya yg memang tidak mengetahui apa yg terjadi diantara mereka.

Mama Ayu pamit undur diri untuk istirahat. Ia sudah sangat lelah dengan pikiran maupun tenaga. Sehingga sering merasa putus asa sampai saat ini. Semua demi anak anak.

...****************...