NovelToon NovelToon
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Arin seorang penyandang disabilitas menyelamatkan David dari serangan preman di tepi pantai. Dia membawa pria itu ke rumahnya dan menemukan bahwa David adalah putra dari penyelamatnya di masa lalu. Tapi gawat, pria itu lupa ingatan!
Bencana dimulai, David Bima Carat sebagai pewaris perusahaan besar dinyatakan hilang oleh teman-teman dan adiknya. Kenyataannya David diserang oleh salah satu sahabatnya atas perintah pria tua di balik layar yang menuduh keluarga David menculik adiknya.
Rekan David berusaha mencari keberadaannya, sedang di sana, David terjebak dalam pernikahan dengan Arin karena jebakan pembenci gadis itu.
Bagaimana teman-teman David mengungkap kasus hilangnya David? siapa pria tua yang memerintahkan orang itu menyerang David dan siapa adik yang dia maksud? bagaimana kelanjutan hubungan antara Arin dan David? Benarkah David lupa ingatan atau hanya sandiwara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

^^^Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, apalagi pada sahabatmu, karena tanpa curiga dia tinggal bersamamu dan percaya padamu. Akan sedalam apa luka yang dia tanggung saat tahu kepercayaannya dihancurkan?^^^

^^^-rewrite-^^^

...****************...

Arin membawa David kembali ke rumahnya dengan bantuan Jack. Mereka turun dari mobil, terlihat kalau gadis itu sangat memperhatikan kebutuhan David.

David dibawa dengan kursi roda baru yang dibelikan Arin untuknya. Arin hidup sendiri selama bertahun-tahun, tentu dia punya cukup tabungan untuk biaya hidupnya.

"Terimakasih kak sudah membantu kami selama seminggu ini," Arin menatap Jack sambil tersenyum manis layaknya anak kecil.

Dengan lembut Jack menepuk pucuk kepala gadis itu. Sejenak dia melirik David yang hanya mengamati mereka dari ujung sana dengan ekspresi datar yang membuat Jack merasa tak senang.

" Kalau bajingan itu berbuat macam-macam padamu segera lakukan persis seperti yang kakak ucapkan, setrum saja dia!" ucap Jack sambil melirik David dengan sinis.

Yang dilirik hanya tersenyum miring seraya melemparkan tatapan merendah kan yang membuat Jack semakin kesal.

" Tenang saja kak, Arin yakin dia orang baik!" ucapnya menenangkan Jack.

" Tiga hari lagi datanglah ke rumah bersama kak Kevin, Arin akan masak banyak makanan enak, kalau hari ini dan dua hari ke depan , Arin belum bisa karena akan sibuk dengan urusan penerbitan buku Arin," tuturnya.

" Arin gak usah terburu-buru, kakak juga banyak pekerjaan, seminggu ini kakak dan Kapten Kevin akan bertugas ke luar kota, kita makan-makannya setelah urusan kami dan urusanmu selesai saja!"

" Kevin juga akan senang, teman-teman yang lain juga akan setuju!" ucap Jack.

Arin menganggukkan kepalanya," baiklah, kalian memang yang terbaik!"

" hmmm... Kalau begitu kakak pergi dulu, hubungi kakak jika ada masalah!" ucapnya sambil memeluk Arin sejenak.

" Semoga urusan kakak cepat selesai, kalau butuh keahlian Arin, hubungi Arin ya kak!" seru gadis itu.

" Oke! Kakak pergi dulu!" dia berjalan menghampiri David lalu membungkukkan tubuhnya. Bibirnya tepat berada di dekat telinga pria itu.

" Jika kau berani macam-macam padanya, maka jangan salahkan aku hidupmu akan hancur, kau bahkan akan lenyap tanpa sisa di tanganku, bukan hanya aku, tapi kakak-kakaknya yang lain juga akan membuat perhitungan padamu!" ancam Jack dengan suara berbisik.

" Semua itu tidak akan pernah terjadi Jack!" bisik David dengan nada yang sama.

Jack menatapnya sinis, dia merasa tak senang melihat pria itu. Apalagi harus membiarkan adiknya bersama orang seperti David.

" ku pegang ucapanmu!" ucap Jack.

Jack pergi dari kediaman Arin setelah berpamitan.

Kini hanya Arin dan David yang tinggal di sana.

" David beristirahatlah, aku ada urusan ke luar, kau bisa kan tinggal di rumah?" tanya Arin.

"Arin mau ke mana?" tanya David seraya memutar kursi rodanya dan menghampiri gadis itu.

" Ada urusan dengan penerbitan buku, Arin mau menandatangani kontrak dengan Carat Seraphim," ucapnya.

" Carat Seraphim? Memangnya selama ini Arin bekerjasama dengan siapa?" tanya Pria itu.

" Grup Sinar yang sudah hampir bangkrut itu, "

" kalau mengingat mereka, wajahku akan jadi keriting, aku sangat membenci perusahaan itu!" tukas Arin.

" Apa ada masalah?"

" Mereka menipuku, seluruh isi novelku diubah alurnya oleh editor sialan itu, kali ini aku mau kerjasama dengan grup Carat, ku harap pekerjaan ku lancar!" ucap Arin.

" Ya sudah aku berangkat dulu, kalau bosan, David boleh pakai laptop Arin, nggak pakai password kok, atau nonton juga boleh, nanti Arin pulang sekalian membawa makan malam!" ucap gadis itu.

"baiklah, terimakasih Arin!" ucapnya sambil tersenyum lembut.

Arin pergi dari kediamannya. Kini hanya David yang tersisa dir jangan itu. Pria itu menghela nafas panjang," Jack? Beraninya kau mengancamku!" ucap David dengan wajah datar.

David mengelilingi kediaman itu dan menatap rumah sederhana milik Arin. Penataannya rapi, dan sangat cocok untuk seorang perawat sekaligus penulis buku.

" Dia sangat rapi, bahkan lebih rapi dari William!" ucap David.

Pria itu mengambil laptop Arin yang terletak di meja kerja gadis itu. Dia menatapnya dengan serius dan mulai mengoperasikan benda itu.

Satu-satunya cara bagi David untuk berkomunikasi dengan adiknya, Debora dan teman-temannya.

Sementara itu, Dokter Frans dan seluruh anggota kelompok sigma berada dalam dilema besar. Mereka sama sekali tidak bisa menemukan di mana David maupun Debora berada.

Selama seminggu mereka melakukan pencarian, tapi sayang hasilnya nihil!

"Sialan, apa kalian tidak bisa bekerja lebih baik lagi!!" kali ini teriakan besar itu berasa dark mulut Max. Dia murka, dia kesal karena David maupun Debora tak kunjung ditemukan.

" tuan, domain lokasi tuan David terus berubah-ubah, hal ini benar-benar mencurigakan!" ucap Alexandre selaku kepala sekretaris David di grup Carat.

Selama David maupun Debora tidak ditempat, dia dan Max akan mengatur perusahaan dan mengoperasikan semuanya sesuai dengan prosedur.

" Para pemegang Saham juga sudah sudah mula mempertanyakan keberadaan tuan David dan nona Debora!" terang William asisten Max panjang lebar.

"William, kau handle masalah pemegang saham, aku akan mengurus operasional perusahaan, jangan biarkan para bajingan itu bertingkah semua mereka!" ucap Max dengan tegas pada asisten nya.

" Baik tuan!" balas William dengan tegas.

Di saat yang sama, kekacauan sedang terjadi di lobby gedung grup Carat Seraphim.

" Di mana bocah sialan itu!!" pekik seorang wanita dengan teriakan histeris yang membuat semua orang menatapnya heran.

" Nyonya, anda dilarang masuk ke perusahaan ini!" hardik penjaga keamanan yang merupakan anggota tim Sigma.

Tiga orang tim Sigma menghalangi jalan nyonya Tiara, bibi David dan Debora, ibu kandung Petra Bernadeth mendatangi perusahaan untuk menuntut kerugian grup Sinar pada Debora.

" Di mana mereka, panggilkan anak-anak tidak tahu diri itu ke sini, beraninya mereka menghancurkan perusahaan putraku!!!" pekik wanita itu. Wajahnya memerah karena marah, dia benar-benar tidak tahan jatuh miskin setelah menerima pukulan keras dari Debora.

" Nyonya anda tidak boleh masuk!!" pengawal itu mendorong nyonya Tiara menjauh dari bangunan, bahkan membuat wanita tidak tahu diri itu terjatuh ke atas jalanan.

" pergi atau kami akan memanggil polisi!" hardik penjaga itu.

Di saat yang sama, Arin tela tiba di kantor grup Carat. Dia menatap heran pada wanita yang didorong itu. Tapi dia tidak mau ikut campur, jelas terlihat kalau ada masalah di sana.

Entah takdir atau bukan, Debora dan Lee juga sampai di perusahaan. Penampilan baru Debora langsung menarik perhatian semua orang termasuk Arin.

Gadis itu menatap kagum pada penampilan cantik dan mempesona yang ditunjukkan Debora. Setelan jas kantor berwarna merah, dihiasi dengan permata safir di dada kanannya, kemeja biru tua di bagian dalam dan high heel senada kemeja jadi penutup kakinya.

Tas branded, kacamata limited edition, rambut hitam legam yang digerai bergelombang, make up cerah yang membuat Debora sangat mempesona.

" Wakil Presdir tiba!!" ucap para karyawan dengan antusias.

Akhirnya setelah satu minggu mengalami krisis pemimpin, sang nona yang badas pun kembali ke perusahaan.

Para karyawan dan penjaga berbaris dan memberi sambutan pada nona mereka.

" Selamat datang Nona!" sambut mereka dengan antusias.

Debora hanya menatap mereka dengan angkuh. Pandangan mata gadis itu tertuju pada nyonya Tiara yang ditahan oleh petugas di ujung sana, sebelah bibirnya terangkat, dia tersenyum sinis," Dia pantas bersanding dengan sampah!" ucapnya sambil melangkah dengan anggun.

Arin terlihat kikuk, dia berdiri menjauh dari barisan itu, dan hanya diam ditempat menunggu gadis yang tampaknya sangat dihormati itu masuk duluan ke gedung.

" Dia sangat cantik, entah kenapa wajahnya mirip David!" batin Arin.

Dia melirik Debora dengan wajah penasaran, tapi tak menunjukkannya di depan semua orang.

Di saat yang sama, Debora berjalan dengan anggunnya, hingga kedua matanya bertatapan dengan Arin.

Deg... Deg... Deg...

Jantung Debora berdebar, perasaan aneh apa ini!? Dia gadis normal, tidak mungkin kan dia jatuh cinta!?

" Siapa gadis itu?" tanya Debora pada Lee.

" Sepertinya penulis baru yang direkrut oleh Ibu Murni nona," jelas Lee.

" ahh.... Apa kami pernah bertemu?" tanya Debora penasaran.

" tidak nona, kalian belum pernah bertemu!" ucap Lee.

Debora melanjutkan langkahnya. Sama halnya dengan Arin. Setelah gadis itu masuk, dia masuk juga ke gedung perusahaan.

Tetapi saat berjalan menuju penerima tamu, Arin dilewati oleh seorang pria misterius yang berjalan tergesa-gesa sambil merogoh sesuatu di kantongnya.

Arin menatap pria itu dengan tatapan heran, hingga dia menyadari sosok pria misterius itu.

" Di-dia kan... Dia kan orang yang menyerang David!!" ucap Arin terkejut.

Pria itu tiba-tiba berlari dan mengeluarkan pisau dari kantongnya lalu berlari menuju Debora yang berdiri di depan lift.

" Ti-tidak... Tidak boleh!" Arin bergumam, dia tidak boleh berteriak jika tidak ingin pria itu panik. Arin berlari sekuat tenaga sambil memberi kode pada penjaga di sekitar mereka.

" kumohon, jangan sampai terjadi!!" batin Arin. Jantungnya berdebar tak karuan.

Kira-kira siapa yang datang dengan membawa senjata di tangannya? Apakah dia Bagas? Tapi apa dia mau cari mati!?

1
famida
ok gak cerita ni... cuma jangan terlalu lama update nyer...
famida
jangan lama sangat update nyer Thor.... nanti bosan....
Melvi Ana
apakah Airin....?
Moms Arkha
lanjut
Harsie Alive
sampai sejauh ini, masih sepi 😣
Septian Ramadhan
aku baru buka kotak notifikasi, semangat thor up terus
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!